• Terjadi ketika basa purin (adenin) diganti basa purin lain (guanin) atau basa pirimidin (timin) diganti basa
pirimidin lain (sitosin)
B. Transversi
• Terjadi ketika basa purin (adenin) diganti basa pirin lain (guanin, guanin) diganti dengan basa pirimidin
(sitosin, timin) atau sebaliknya.
2. Mutasi penyisipan dan pengurangan basa Nitrogen.
Adalah peristiwa hilangnya satu atau beberapa basa Nitrogen dalam DNA. Peristiwa ini disebut Insersi dan
Delesi.
-INSERSI-
• Adalah penyisipan satu atau lebih pasangan basa Nitrogen di molekul DNA
-DELESI-
Adalah peristiwa penambahan kromosom di kromosom normal, sehingga terjadi kromosom berlipat ganda
di suatu bagian.
3. Inversi
Adalah patahnya kromosm di dua tempat lalu melekat kembali dengan susunan yang terbalik.
1. Inversi Parasentris
Adalah pindahnya potongan satu kromosm ke potongan lain yang bukan homolognya.
1. Transokasi Tunggal
• Kromosm patah pada satu tempat, seteah itu bergabung ke kromosom lain yang bukan homolognya.
2. Translokasi Perpindahan
• Terjadi ketika kromosom patah di dua tempat, lalu bergabung ke kromosm lain yang bukan homolognya.
3. Translokasi Respirok
• Terjadi ketika dua kromom yang bukan homolog patah di tempat tertentu lalu saling bertukar.
4. Translokasi Respirok homozigot
• Terjadi ketika 2 pasang kromosom homolog patah di bagian tertentu lalu patahannya saling bertukar
sempurna.
5. Translokasi Respirok heterozigot
• Masing-masing kromosom homolog patah pada tempat tertentu dan bagian yang patah bertukar yang bukan
homolog.
5. Katenasi
• Kerusakan kromosom karena ujung kromosm homolog saling mendekat dan berbentuk lingkaran.
-Perubahan jumlah kromosom-
Dapat terjadi pada semua spesies. Terjadi saat meiosis (pindah silang/gagal pisah). Ini dibedakan atas:
1. Perubahan set Kromosom (Euploidi)
• Terjadi karena bertambah atau berkurangnya kromosm pada makhluk hidup normal. Kehilangan adalah
monoploid, sedangkan ketambahan adalah poliploid.
• Menurut proses, poliplodi ada dua, yaitu :
1. Autopoliploid, yaitu kegagalan segregasi kromosom saat meiosis, dan
2. Allopoliploid, yaitu terjadi persilangan antarspesies yang berbeda set kromosmnya.
-MONOPLOID-
• Organisme monoploid sebagian adalah bakteri, fungi, alga, lumut, dan serangga Hymenoptera.
• Organisme ini kurang kuat dan bersifat steril karena kromosom homolog tak berpasangan saat meiosis.
• Pada tumbuhan contohnya ganggang, cendawan, dan lumut.
• Pada hewan contohnya lebah jantan.
-DIPLOID-
• Memiliki genom 2n kromosm untuk menunjang fertilitas, keseimbanan, adaptasi, dan kemampuan hidup.
-TRIPLOID-
• Pengaruh poliploid terhadap suatu sel/individu adalah :
1. Pertumbuhan raksasa,
2. Kandungan vitamin pada pertumbuhan poliploid lebih banyak,
3. Kesuburan/fertilitas berkurang.
• Faktor terjadinya Euploidi ada :
1. Pemberian zat kimia, contohnya kolkisin yang melipatgandakan jumlah kromosom. Dengan cara menghalangi
pertumbuhan gelondong sehingga pemisahan kromosm tak sempurna.
2. Peningkatan suhu, suhu tinggi dapat menyebabkan kromosm ganda.
3. Dekapitasi, peristiwa pemotongan tunas yang mengakibatkan munculnya tunas 4n (tetraploid)
2. Perubahan pergandaan (aneuploid)
• Terjadi karena suatu individu memiliki kekurangan atau kelebihan kromosm dibandingkan individu diploid
normal.
• Disebabkan karena anafase log dan non disjunction(gagal pisah) saat meiosis.
• Berikut adalah mekanisme gagal pisah dan proses fertilisasi :
• Yang paling sering terjadi adalah Trisomi (2n+1), trisomi pada manusia diantaranya :
1. Down sindrome, Trisomi/kelebihan kromosm pada kromosom nomor 21. Ciri cirinya:
• Tubuh pendek,
• Wajah membulat,
• Kepala lebar dan mulut terbuka,
• Lipatan kelopak mata,
• Hidung mulut kotor, gigi rusak, dan
• Iq rendah (25-75)
• Karyotipe :
Kaki dan tangan lebih pendek dibandingkan tubuh. Tangan lebar dan jari tangan pendek, hanya ada 1 garis
pada telapak tangan (garis simian). Jari tangan kelima biasanya melengkung ke arah jari-jari lain, pendek, dan
memiliki satu garis tangan. Kaki lebih lebar dan datar dengan jari-jari lebih pendek, terdapat celah yang lebar antara
jari kaki pertama dan kedua.
2. Sindrome Edward, trisomi di kromosm nomor 18. Karyotipenya 47 XX/XY + 18. Memiliki ciri-ciri :
• Telinga dan rahang bawah rendah,
• Mulut kecil, tengkorak lonjong,
• Tuna mental,
• Ginjal dobel,
• Tulang dada pendek dan lebar,
• 90% penderita meninggal setelah 6 bulan lahir.
• Karyotipe :
3. Sindrom Patau, trisomi pada kromosm ke 13. Karyotipenya 47XX/XY + 13. Ciri-cirinya :
• Mati muda, 3 bulan setelah lahirm,
• Cacat mental, tuli, bibir sumbing,
• Polidaktili, mata kecil,
• Kelainan otak, jantung, ginjal, dan usus,
• Tangan kaki rusak.
• Karyotipenya :
4. Sindrom Kinefelter, trisomi pada kromosm seks x. Karyotipenya 47 XXY. Ciri-cirinya
• Pria berpayudara,
• Suara tinggi seperti wanita,
• Pertumbuhan rambut kurang,
• Lengan dan kaki ekstrim panjang,
• Testis kecil,
• Steril (tak bersperma), dan
• Cenderung obesitas.
• Karyotipenya :
7. Monosomi (sindrom turner), monosomi manusia kehilangan satu kromsom seks Y, karyotipenya 45 XO. Ciri-ciri :
• Fenotip wanita, tubuh pendek,
• Payudara tak tumbuh,
• Leher bersayap,
• Keterbelakangan mental,
• Kelainan kardiovaskuler.
• Karyotipenya
F. Sumber Penyebab Mutasi
a) Mutasi Alam
• Mutasi spontan, jarang terjadi.
• Kesalahan replikasi DNA yang penyebabnya tak diketahui.
• Diduga oleh radiasi sinar kosmis, radioaktif, ataupun UV, dan radiasi ionisasi atau radioaktif.
b) Mutasi Buatan
• Sengaja dilakukan manusia dengan perlakuan mutagen tertentu.
• Contohnya :
1. Penggunaan kolkisin pada tanaman, menyebabkan memilikinya dua set kromosom atau poliploid. Tanaman ini
lebih besar dan kuat, lebih bergizi, dan masa vegetatifnya lebih besar.
2. Penggunaan radiasi sinar UV, menghasilkan mutan mikroorganisme penghasil antibiotika bermanfaat.
3. Penyisipan DNA, misalnya pada padi yang mengakibatkan padi memiliki kemampuan fiksasi nitrogen sendiri.
G. Jenis Mutagen
• Dasar penyebab Mutasi sebenarnya adalah tautomer yaitu ikatan basa-basa nitrogen yang bukan
pasangannya. Kecepatannya tergantung paparan mutagen.
-MUTAGEN KIMIA-
1. Bahan yang fungsinya sama (analog) dengan basa, 5-bromourasil (5-BU) merupakan bahan kimia yang analog
dengan Timin. Mutagen ini dapat berpasangan dengan adenin, dan juga analog dengan basa sitosin sehingga dapat
berpasangan dengan guanin. Jika 5-BU bergabung dengan molekul DNA pada basa T atau C maka akan menyebabkan
transisi AT->GC.
2. Bahan-bahan interkalasi, Adalah molekul 9-aminoakridin dan etidium bromida yang dapat mengganggu selama
replikasi. Kadang-kadang satu atau dua pasang basa ditambahkan pada rangkaian DNA. Bahan-bahan interkalasi ini
menyebabkan terjadinya peristiwa mutasi gen jenis insersi .
3. Bahan alkalasi, Adalah senyawa yang mempunyai reaksi tinggi yang dapat menyebabkan mutasi dengan cara
memindahkan gugus alkil (CH3-CH2-CH2 dst) pada satu basa dan merubah kekhususan pasangan basa: misalnya O6-
alkilguanin dapat berpasangan dengan timin dan O4-alkiltimin dapat berpasangan dengan guanin, sehingga
menyebabkan transisi.
AT->GC dan GC->AT
Bahan alkilasi juga menyebabkan kerusakan pita DNA dan depurinasi (pelepasan purin)
-MUTAGEN FISIKA-
1. Irradiasi elektromagnetik, Diantaranya adalah Sinar UV dan gamma. Sinar UV dengan panjang gelombang 254 nm
dapat diserap dengan kuat oleh DNA sehingga menyebabkan distribusi elektron pada basa nitrogen menjadi tidak
teratur dan berada pada tingkat energi yang tinggi. Keadaan ini menyebabkan elektron pada basa nitrogen tersebut
sangat reaktif dan sering menyebabkan pirimidin dimmer yaitu dua basa pirimidin yang berdekatan dalam satu pita
DNA saling berikatan sehingga mencegah terjadinya replikasi normal.
2. Sinar X, Adalah sinar berenergi tinggi yang dapat menembus ke dalam sel dan memiliki dampak sebagai berikut:
a. Bila mengenai DNA menyebabkan kerusakan pada rantai punggung pada rantai punggung gula-pospat
b. Menghasilkan radikal bebas yang mempunyai daya reaksi tinggi sehingga merusakkan sistem perbaikan DNA
H. Dampak Mutasi
Dampak menguntungkan :
a. Terbentuknya tanaman poliploid berkualitas lebih baik.
b. Adanya bibit unggul.
c. Terbentuknya varian baru seperti landak albio.
d. Terbantuknya varietas tanaman baru kebal hama dan penyakit.
e. Umbi yang tak cepat bertunas.
f. Insulin
Dampak merugikan :
a. Mutan letal.
b. Mutan kelainan, cacat, bersindrome.
c. Membahayakan linkgungan. Padi yang unggul dan resisten terhadap gulma dapat menularkan sifatnya pada
gulma yang mana gulma akan subur dan susah diberantas.