Anda di halaman 1dari 3

TUGAS AGAMA

GANJIL
1. SEBUTKAN DASAR DAN TUJUAN YADNYA

DASAR YADNYA

Pelaksanaan yadnya tidak hanya begitu saja dilaksanakan oleh umat Hindu. Akan tetapi
yadnya yang dilaksanakan sesungguhnya memiliki dasar yang kuat baik yang berupa sabda suci
tuhan maupun ajaran smerti. Yang menjadi pokok dasar dilaksanakannya yadnya adalah sesuai
dengan sastra suci veda yang merupakan wahyu Tuhan. Adapun weda yang memuat adanya
pelaksanaan yadnya adalah pada
 Rg.veda X.90 yang kemudian ditegaskan pada kitab upanisad dan diperjelas lagi dalam
Bhagawadgita serta diajarkan dalam beberapa susastra Hindu lainnya.
Pada Rg.veda X.90 yang memberikan ide pertama dilaksanakannya yadnya menyatakan
bahwa “alam ini ada berdasarkan yadnya-Nya (Maha Purusa), dg yadnya dewa memelihara
manusia & dg yadnya manusia memelihara Dewa”. Ini berarti bahwa yang menjadi dasar
adanya alam semesta beserta isinya ini adalah adanya yadnya Tuhan dalam manifestasinya
sebagai Maha Purusa. Selanjutnya para dewa yang merupakan sinar suci dari Tuhan pun
memelihara kehidupan dialam semesta ini dengan yadnya, sehingga dengan demikian manusia
pun harus melaksanakan yadnya untuk memelihara dewa. Adanya hubungan timbal balik antara
manusia dan dewa serta dengan terjaganya saling memelihara ini akan menciptakan kebahagiaan
bagi semua mahluk, seperti apa yang tersurat dalam Bhagawad gita III.11 yang isinya adalah
“saling memelihara satu sama lain maka manusia akan mencapai kebahagiaan”. Ketika
hubungan timbal balik ini tidak dilaksanakan niscaya alam semesta ini akan hancur. Kita tahu
bahwa Tuhan melingkupi serta menyusupi semua yang ada, jadi ketika kita tidak bisa menjaga
hubungan yang harmonis dengan Tuhan, sesama manusia dan dengan alam yang notabene adalah
bagian dari kemahakuasaan Tuhan akan menimbulkan kesengsaraan. Misalnya saja kita tidak
menghormati lingkungan maka pastinya alam pun akan tidak bersahabat dengan manusia itu
sendiri.
Selain daripada itu kelahiran manusia ke mayapada (dunia yang penuh dengan ketidak
kekalan) ini sesungguhnya telah berbekal hutang yang harus dibayar dengan melaksanakan
yadnya. Hal ini termuat dalam kitab Manawa dharma sastra VI.35 yang menyebutkan bahwa
“pikiran (manah) yang ada dalam diri kita masing-2 baru dapat diarahkan pada kelepasan
setelah melunasi 3 hutang yang kita miliki”. Jadi sebelum kita dapat melunasi hutang-hutang itu,
kita tidak akan mencapai tujuan akhir agama Hindu yang disebut Moksartham jagadhita ya ca iti
dharma (Kelepasan dan kebahagiaan sejati didunia)
Mengenai tiga hutang yang dibawa sejak lahir disebut dengan Tri Rna yang bagian-
bagiannya adalah :Dewa rna, Pitra Rna, dan Rsi Rna.
TUJUAN YADNYA
Adapun tujuan dari pelaksanaan yang dilakukan umat adalah sebagai berikut:

1. untuk mengamalkan ajaran veda

dengan melaksanakan yadnya berarti bahwa umat telah menjalankan ajaran Weda.
Karena dalam weda diajarkan bahwa dengan adanya yadnya alam beserta isinya ini ada dan umat
manusia pun harus melaksanakan yadnya. Hal ini dijelaskan dalam beberapa kita suci seperti
Rg.veda X.71, 11 dan Bhagavadgita VII.16

2. Untuk meningkatkan kwalitas diri

Semua mahluk dan khususnya juga manusia dilahirkan kedunia dikarenakan oleh
karmawasana nya. Kelahiran sebagai manusia dikatakan bersifat utama karena terlahir sebagai
manusia kita dapat menolong diri kita dari lembah kesengsaraan dengan memanfaatkan
kelebihan yang diberikan yaitu Idep (pikiran). Dengan pikiran inilah kita dapat
mempertimbangkan segala gerak tingkah laku kita apakah sudah sesuai dengan ajaran etika
agama ataukah tidak.
Kadang kala manusia sering lupa dengan jati dirinya, maka melalui yadnya manusia
akan bisa eling (ingat) dengan jati dirinya sehingga ia bisa berbuat yang lebih baik dan
meningkatkan kwalitas dirinya sebagai mahluk dan pada akhirnya mencapai Tuhan. Kitab yang
menjelaskan tentang tujuan yadnya untuk meningkatkan kwalitas diri terdapat dalam
Sarasamusccaya, 81.

3. Untuk penyucian

Pelaksanaan yadnya yang dilakukan umat akan dapat memberikan kesucian pada
pikiran, perkataan dan perbuatan manusia serta dapat pula mensucikan alam semesta dan
mengangkat kwalitas mahluk hidup lainnya. Contoh dimana yadnya dapat memberikan kesucian
pada umat adalah ketika umat melaksanaan yadnya sudah barang tentu umat tersebut (yajamana)
harus bisa mengendalikan dirinya agar terhindar dari kekotoran (mala). Alam semesta dapat
disucikan dengan salah satu bentuk yadnya yang berupa ritual yang disebut dengan Butha
yadnya dan dapat pula dilakukan dengan cara pelestarian alam melalui cara memelihara
lingkungan karena yadnya bukan hanya sebatas ritual tapi juga dalam bentuk perbuatan,
pemujaan serta persembahan. Yadnya dapat memberikan penyucian dijelaskan dalam kitab
Bhagavadgita XIV.16 dan Manawa dharma sastra V.109

4. Sarana berhubungan dengan tuhan

Hindu mengajarkan tentang konsepsi ketuhanan yang Nirguna tattwam dan saguna
tattwam. Konsep Tuhan yang Nirguna berarti bahwa Tuhan itu satu dan tidak ada yang kedua
serta keberadaan Tuhan tidak dapat digambarkan karena sifat Tuhan yang Acintya (tak
terpikirkan). Sehingga untuk berhubungan dengan Tuhan harus dengan cara melaksanakan
yadnya. Tanpa yadnya manusia tidak akan bisa berhubungan dengan tuhan karena manusia telah
dipengaruhi oleh Awidya (kegelapan, kebodohan, ketidak tahuan). Dengan melaksanakan yadnya
umat akan dapat merasakan kehadiran Tuhan walaupun sebenarnya Tuhan itu ada dimana-mana
(wyapi wyapaka nirwikara). Mengenai hal ini dejelaskan dalam kitab Rg.weda III.54.5 dan
Bhagawadgita VII.8

5. Mencetuskan rasa terima kasih

Sebagaimana yang telah diuraikan diatas, bahwa alam semesta beserta segala isinya
diciptakan oleh Tuhan dengan yadnya-Nya. Tuhan juga memberikan segala anugerah kepada
umat manusia dan semua mahluk. Jadi untuk menunjukan rasa terima kasih yang mendalam atas
segala anugerah Tuhan maka patutlah sebagai umat manusia melaksanakan yadnya dengan cara
melakukan pemujaan serta mempersembahkan sebagian kecil dari anugerah-Nya dengan hati
yang tulus dan ikhlas. Jangan sampai ketika kita diberikan kebahagiaan, lalu kita lupa dengan
kebesaran Tuhan dan hanya ingat bila mendapatkan kesusahan saja. Pada intinya manusia harus
bisa berterima kasih pada Tuhan dengan yadnya. Mengenai tujuan yadnya untuk mencetuskan
rasa terima kasih dijelaskan dalam Sarasamusccaya I.4, Bhagawadgita III.11, Bhagawadgita
III.16 dan Rg.veda Viii.69.9

Nama : Ni Kadek Viara Dwi Septia


Kelas : XI MIPA 3
No.absen : 33

Anda mungkin juga menyukai