Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH BIOLOGI

Sistem Pertahanan Tubuh


D
I
S
U
S
U
N
OLEH

1. Khoirul Yahya Hsb


2. Rahmad Gunawan Srg

SMA S Nurul ‘Ilmi Padangsidimpuan


2016/2017
A. Pertahanan Sistem Pertahanan Tubuh

1. Sistem Pertahanan Alami


Sistem pertahanan tubuh berfungsi melindungi tubuh dari serangan benda asing atau bibit
penyakit yang masuk ke dalam tubuh. Benda asing tersebut dapat berupa mikroorganisme
penyebab penyakit ( pathogen) misal : virus, bakteri , jamur dan protozoa besel satu.

Sistem pertahanan tubuh non spesifik merupakan pertahanan tubuh yang tidak
membedakan mikroorganisme pathogen satu dengan yang lainnya.

 Pertahanan yang terdapat di permukaan tubuh antara lain :

 Pertahanan fisik, dilakukan oleh kulit dan membran mukosa


 Pertahanan mekanis, dilakukan oleh rambut hidung dan silia
 Pertahanan kimiawi, dilakukan oleh sekret yang dihasilkan oleh rambut hidung dan silia.
 Petahanan biologis, dilakukan oleh populasi bakteri tidak berbahaya yang hidup di kulit
dan membran mukosa.

Awal dari system pertahanan tubuh pada mahluk hidup adalah integumen atau penutup
tubuh. Pada kulit mengeluarkan minyak dan keringat yang mengandung asam dan garam
dengan pH berkisar antara 3 -5 kondisi ini dapat membunuh bakteri atau setidaknya mencegah
banyaknya kolonisasi mikroorganisme di permukaan kulit.
Pada permukaan saluran pernafasan, usus, saluran pernafasan , system ekskresi, system
reproduksi terdapat lapisan lendir (mucus).Membran mukosa juga mensekresikan mucus
sehingga mampu membunuh mikrorganisme yang membahayakan tubuh. Pada mulut terdapat
saliva (air liur) yang mengandung protein lisozim sebagai protein anti mikroba.Pada usus besar
terdapat bakteri E. Coli yang menjadi pesing nutrisi bagi mikroorganisme pendatang baru.
Penelitian di jepang di bawah pimpinan Masatoshi Yamazaki menemukan adanya 14
jenis sayuran yang sering dikonsumsi masyarakat terdapat senyawa yang dapat menstimulasikan
tubuh membentuk TNF (Tumor Necrosis Factor), yaitu senyawa yang aktif dalm meluruhkan sel
tumor, selain itu senyawa yang terkandung dalam sayuran ini mampu menstimulasikan
terbentuknya daya tahan tubuh yang disebut dengan Immunopotentiator. Hal ini juga didapatkan
pada kopi senyawa kafein dengan ambang batas tertentu dapat membuat system imunal tubuh
bekerja maksimal dengan bantuan co enzim pada substratnya.

 Pertahanan Tubuh Nonspesifik Internal

GAMBAR SISTEM PERTAHANAN TUBUH SPESIFIK


Respon peradangan  (inflamasi)

GAMBAR PROSES TERJADINYA INFLAMASI

Inflamasi merupakan respon tubuh terhadap kerusakan jaringan, missal akibat tergores
atau benturan keras. Pada proses ini dipengaruhi oleh Histamin dan Prostalgidin.
Histamin yang dihasilkan oleh sel tubuh berperan untuk meningkatkan konsentrasi otot
dan permeabilitas dinding pembuluh darah kapiler di sekitar areal yang terinfeksi. Peningkatan
aliran darah akan memudahkan perpindahan sel – sel fagosit dari darah ke dalam jaringan yang
terluka Netrofil merupakan fagosit pertama yang menyelubungi luka selanjutnya monosit
berperan dengan berkembang menjadi makrofag yang akan membersihkan sel – sel jaringan
yang rusak.

 Fagositosis

GAMBAR FAGOSITOSIS
Fagositosis adalah suatu mekanisme pertahanan yang dilakukan oleh sel – sel fagosit
dengan cara mencerna mikroorganisme / partikel asing yang masuk kedalam tubuh.
Fagiositosis dapat terjadi pada saat tubuh kita demam dikarenakan dalam sel darah putih
melepaskan suatu senyawa yang disebut pirogen, pirogen akan meningkatkan suhu tubuh lebih
tinggi karena proses respon sistemik yang dihasilkan oleh mikroorganisme pathogen.Proses
tersebut membantu menghambat pertumbuhan mikroorganisme pathogen. Dengan kata lain
demam dalam tingkat normal adalah proses imun tubuh dalam penghambat pertumbuhan
mikroorganisme pathogen.

 Protein anti mikroba


Jenis protein yang berperan dalam system pertahanan tubuh nonspesifik yaitu protein
komplemen dan interferon, protein komplemen membunuh bakteri penginfeksi dengan cara
membentuk lubang pada dinding sel dan membran plasma bakteri tersebut. Interferon akan
membentuk zat yang mampu mencegah replikasi virus sehingga serangan virus dapat dicegah.

2. Sistem Pertahanan Tubuh Buatan

Pertahanan Tubuh Spesifik


Pada system pertahan tubuh ini bereaksi terhadap antigen dengan cara mengaktifasikan
sel limfosit B yang akan mensekresikan protein khusus yang disebut antibody, setiap antigen
memiliki susunan molekul khusus yang  merangsang limfosit B tertentu untuk mensekresikan
antibody yang berinteraksi secara spesifik dengan antigen tersebut.
Limfosit B dibentuk pada sumsum tulang kuning yang mengalami pembelahan atau
diferensiasi menjadi sel plasma dan sel limfosit B ( didalam tubuh limfosit B jumlahnya
mencapai 30% ). Sel plasma yang terbentuk bertugas menyekresikan antibody ke dalam cairan
tubuh. Adapun limfosit B memori berfungsi menyimpan informasi antigen.
Limfosit T dibentuk dibentuk disumsum tulang akan tetapi pematangan llimfosit T terjadi
di kelenjar timus, setelah mengalami pematangan limfosit T dan limfosit B akan masuk kedalam
system peredaran limfatik, oleh karena itu sel – sel limfotik banyak ditemui pada peredaran
darah limfatik,sumsum tulang, kelenjar timus, kelenjar limpa, amandel, darah dan system
pencernaan.

Antibody

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa limfosit B membentuk sel plasma yang
akan mensekresikan antibody. Antibodi terdiri atas sekelompok protein serum globular yang
disebut immunoglobulin. Protein ini merupakan protein khusus yang diimigrasikan atau
dipindahkan ke bagian membrane sel, kemudian akan mengenali dan membunuh sel asing yang
di temui.
Levine dan miller (1991 : 785) menjelaskan bahwa terdapat lima kelompok
immunoglobulin yakni IgM, IgA, IgG, IgD dan IgE berikut akan saya  jelaskan dalam table tipe
– tipe antibody beserta  karakteristiknya.

Respon kekebalan tubuh terhadap antigen

Respon kekebalan tubuh terhadap antigen dapat dikelompkan menjadi dua macam yaitu
kekebalan humoral ( antibody – mediated immunity ) dan kekebalan seluler ( cell – mediated
immunity). Berikut akan saya jelaskan satu persatu respon kekebalan tubuh.

1) Kekebalan Humoral

Kekebalan humoral melibatkan aktivitas sel B dan antibody yang beredar dalam cairan
darah dan limfe. Antibody yang beredar sebagai respon humoral bekerja melawan bakteri bebas,
racun, virus dan mikroorganisme lainnya yang berada dalam cairan tubuh. Serangkaian respon
terhadap pathogen ini disebut dengan respon kekebalan primer antara lain :
Netralisasi yaitu antibody akan menetralkan suatu virus dengan cara melekat pada
molekul yang harus digunakan oleh virus untuk menginfeksi sel inang.mekanisme ini akan
menetralkan racun dari mikroorganisme sehingga akan mudah difagositosis oleh makrofag.

Aglutinasi (penggumpalan) yaitu proses penggumpalan bakteri atau virus yang


diperantarai oleh antibody yang akan bekerja menetralkan mikrorganisme tersebut. Terjadi
karena setiap molekul antibody memiliki paling tidak dua tempat pengikatan antigen. Kompleks
besar yang terbentuk melalui proses aglutinasi yang akan memudahkan fagositosis makrofag.

Presipitasi (pengendapan) yaitu proses dimana molekul – molekul antigen yang terlarut


dalam cairan tubuh akan diendapkan oleh antibody. Proses ini akan memudahkan proses
pengeluaran dan pembuangan antigen oleh fagositosis.

Fiksasi komplemen (aktivasi) yaitu mengaktivasikan komplemen dengan adanya


kompleks antigen – antibody. Apabila ada infeksi maka protein yang pertama dalam rangkaian
protein komplemen akan diaktifkan, reaksi komplemen ini akan mengakibatkan lisisnya banyak
jenis virus dan sel – sel pathogen.

2) Kekebalan Seluler

Kekebalan seluler melibatkan sel T Yang bertugas menyerang sel – sel asing atau
jaringan tubuh yang terinfeksi secara langsung seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya
diatas.

Berdasarkan cara memperolehnya kekebalan tubuh digolongkan menjadi dua kelompok


yaitu kekebalan aktif dan kekebalan pasif.

1. Kekebalan Aktif

Kekebalan aktif merupakan kekebalan yang dihasilkan oleh tubuh itu sendiri, Tubuh
membentuk antibody sendiri karena infeksi antigen. Kekebalan ini dapat diperoleh secara alami
dan buatan sebagai contoh secara alami melalui penyakit seperti halnya penyakit cacar dan
secara langsung tubuh membentuk vaksinasi virus cacar dengan cara didalam tubuh penderita
dikembangkan kekebalan humoral dan kekebalan seluler, setelah mengidap penyakit cacar
penderita tidak akan terkena dua kali penyakit cacar.  Sedangkan cara buatan dengan adanya
vaksinasi (imunisasi) terhadap mikroorganisme tertentu dengan cara dimasukkan antigen yang
telah dilemahkan atau telah mati kedalam tubuh.

 2. Kekebalan Pasif
Kekebalan pasif merupakan kekebalan yang diperoleh setelah menerima antibody dari
luar. Kekebalan ini dapat diperoleh dengan cara alami yaitu dengan cara pemberian ASI ( Air
Susu Ibu ) dan secara buatan melalui penyuntikkan antiserum yang mengandung antibody IgG
atau immunoglobulin lainnya. Kekebalan pasif buatan ini hanya bertahan beberapa minggu saja
karena immunoglobulin yang berasal dari tubuh akan diuraikan oleh tubuh orang tersebut.

Anda mungkin juga menyukai