Sistem pertahanan tubuh non spesifik merupakan pertahanan tubuh yang tidak
membedakan mikroorganisme pathogen satu dengan yang lainnya.
Awal dari system pertahanan tubuh pada mahluk hidup adalah integumen atau penutup
tubuh. Pada kulit mengeluarkan minyak dan keringat yang mengandung asam dan garam
dengan pH berkisar antara 3 -5 kondisi ini dapat membunuh bakteri atau setidaknya mencegah
banyaknya kolonisasi mikroorganisme di permukaan kulit.
Pada permukaan saluran pernafasan, usus, saluran pernafasan , system ekskresi, system
reproduksi terdapat lapisan lendir (mucus).Membran mukosa juga mensekresikan mucus
sehingga mampu membunuh mikrorganisme yang membahayakan tubuh. Pada mulut terdapat
saliva (air liur) yang mengandung protein lisozim sebagai protein anti mikroba.Pada usus besar
terdapat bakteri E. Coli yang menjadi pesing nutrisi bagi mikroorganisme pendatang baru.
Penelitian di jepang di bawah pimpinan Masatoshi Yamazaki menemukan adanya 14
jenis sayuran yang sering dikonsumsi masyarakat terdapat senyawa yang dapat menstimulasikan
tubuh membentuk TNF (Tumor Necrosis Factor), yaitu senyawa yang aktif dalm meluruhkan sel
tumor, selain itu senyawa yang terkandung dalam sayuran ini mampu menstimulasikan
terbentuknya daya tahan tubuh yang disebut dengan Immunopotentiator. Hal ini juga didapatkan
pada kopi senyawa kafein dengan ambang batas tertentu dapat membuat system imunal tubuh
bekerja maksimal dengan bantuan co enzim pada substratnya.
Inflamasi merupakan respon tubuh terhadap kerusakan jaringan, missal akibat tergores
atau benturan keras. Pada proses ini dipengaruhi oleh Histamin dan Prostalgidin.
Histamin yang dihasilkan oleh sel tubuh berperan untuk meningkatkan konsentrasi otot
dan permeabilitas dinding pembuluh darah kapiler di sekitar areal yang terinfeksi. Peningkatan
aliran darah akan memudahkan perpindahan sel – sel fagosit dari darah ke dalam jaringan yang
terluka Netrofil merupakan fagosit pertama yang menyelubungi luka selanjutnya monosit
berperan dengan berkembang menjadi makrofag yang akan membersihkan sel – sel jaringan
yang rusak.
Fagositosis
GAMBAR FAGOSITOSIS
Fagositosis adalah suatu mekanisme pertahanan yang dilakukan oleh sel – sel fagosit
dengan cara mencerna mikroorganisme / partikel asing yang masuk kedalam tubuh.
Fagiositosis dapat terjadi pada saat tubuh kita demam dikarenakan dalam sel darah putih
melepaskan suatu senyawa yang disebut pirogen, pirogen akan meningkatkan suhu tubuh lebih
tinggi karena proses respon sistemik yang dihasilkan oleh mikroorganisme pathogen.Proses
tersebut membantu menghambat pertumbuhan mikroorganisme pathogen. Dengan kata lain
demam dalam tingkat normal adalah proses imun tubuh dalam penghambat pertumbuhan
mikroorganisme pathogen.
Antibody
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa limfosit B membentuk sel plasma yang
akan mensekresikan antibody. Antibodi terdiri atas sekelompok protein serum globular yang
disebut immunoglobulin. Protein ini merupakan protein khusus yang diimigrasikan atau
dipindahkan ke bagian membrane sel, kemudian akan mengenali dan membunuh sel asing yang
di temui.
Levine dan miller (1991 : 785) menjelaskan bahwa terdapat lima kelompok
immunoglobulin yakni IgM, IgA, IgG, IgD dan IgE berikut akan saya jelaskan dalam table tipe
– tipe antibody beserta karakteristiknya.
Respon kekebalan tubuh terhadap antigen dapat dikelompkan menjadi dua macam yaitu
kekebalan humoral ( antibody – mediated immunity ) dan kekebalan seluler ( cell – mediated
immunity). Berikut akan saya jelaskan satu persatu respon kekebalan tubuh.
1) Kekebalan Humoral
Kekebalan humoral melibatkan aktivitas sel B dan antibody yang beredar dalam cairan
darah dan limfe. Antibody yang beredar sebagai respon humoral bekerja melawan bakteri bebas,
racun, virus dan mikroorganisme lainnya yang berada dalam cairan tubuh. Serangkaian respon
terhadap pathogen ini disebut dengan respon kekebalan primer antara lain :
Netralisasi yaitu antibody akan menetralkan suatu virus dengan cara melekat pada
molekul yang harus digunakan oleh virus untuk menginfeksi sel inang.mekanisme ini akan
menetralkan racun dari mikroorganisme sehingga akan mudah difagositosis oleh makrofag.
2) Kekebalan Seluler
Kekebalan seluler melibatkan sel T Yang bertugas menyerang sel – sel asing atau
jaringan tubuh yang terinfeksi secara langsung seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya
diatas.
1. Kekebalan Aktif
Kekebalan aktif merupakan kekebalan yang dihasilkan oleh tubuh itu sendiri, Tubuh
membentuk antibody sendiri karena infeksi antigen. Kekebalan ini dapat diperoleh secara alami
dan buatan sebagai contoh secara alami melalui penyakit seperti halnya penyakit cacar dan
secara langsung tubuh membentuk vaksinasi virus cacar dengan cara didalam tubuh penderita
dikembangkan kekebalan humoral dan kekebalan seluler, setelah mengidap penyakit cacar
penderita tidak akan terkena dua kali penyakit cacar. Sedangkan cara buatan dengan adanya
vaksinasi (imunisasi) terhadap mikroorganisme tertentu dengan cara dimasukkan antigen yang
telah dilemahkan atau telah mati kedalam tubuh.
2. Kekebalan Pasif
Kekebalan pasif merupakan kekebalan yang diperoleh setelah menerima antibody dari
luar. Kekebalan ini dapat diperoleh dengan cara alami yaitu dengan cara pemberian ASI ( Air
Susu Ibu ) dan secara buatan melalui penyuntikkan antiserum yang mengandung antibody IgG
atau immunoglobulin lainnya. Kekebalan pasif buatan ini hanya bertahan beberapa minggu saja
karena immunoglobulin yang berasal dari tubuh akan diuraikan oleh tubuh orang tersebut.