Anda di halaman 1dari 3

Hingga abad ke-19, kedua teori tersebut masih terus dipegang

karena belum pernah ada senyawa organik yang dibuat di Tokoh Kimia
laboratorium. Sampai kemudian Friederich Wohler (1800 –
1882) yang juga murid Berzelius berhasil menumbangkan
teori sebelumnya, setelah dia berhasil menyintesis senyawa
organik. Senyawa tersebut adalah urea (yang biasa dihasilkan
dari urine makhluk hidup) dengan menggunakan zat
anorganik, yaitu dengan mereaksikan perak sianat dengan
amonium klorida membentuk amonium sianat.
AgOCN + NH4Cl →NH4OCN + AgCl
Ternyata ketika amonium sianat diuapkan untuk
memperoleh kristalnya, pada pemanasan yang terlalu lama,
amonium sianat berubah menjadi urea. Gambar
Friedrich Wöhler (31
NH4OCN → (NH2)2CO (Urea) Juli 1800 – 23 September
1882) adalah yang
terkenal karena berhasil
Sejak saat itulah banyak disintesis zat-zat organik menyintesis .
menggunakan zat-zat anorganik di laboratorium. Sumber : wikipedia.com

A Mengenal Senyawa Karbon

1. Apa Senyawa Karbon itu?


Pernahkan anda membeli roti bakar? Jika Anda membeli roti bakar, biasanya terbentuk
kerak hitam di permukaan roti. Apakah yang menyebabkan timbulnya kerak tersebut?
Sesuai dengan namanya, senyawa karbon adalah senyawa kimia yang mengandung unsur
karbon. Senyawa karbon dapat berasal dari makhluk hidup maupun bukan makhluk hidup.
Gambar 1 berikut menunjukkan beberapa contoh senyawa karbon.

Gambar 1. Beberapa contoh senyawa karbon, yaitu gula pasir (C12H22O11), kapur
tulis (CaCO3), dan botol plastik((CH2CH2)n).

2. Bagaimana Cara Menguji Adanya Unsur C, H, dalam Senyawa Karbon?


Adanya unsur karbon dan hidrogen dalam senyawa hidrokarbon dapat diidentifikasi
melalui percobaan sederhana. Percobaan sederhana ini dapat dilakukan di laboratorium
sekolah maupun di rumah Anda.
Salah satu metodenya adalah dengan menggunakan lilin (C 20H42) yang direaksikan dengan
oksigen dari udara (dibakar), hasil pembakaran lilin dilewatkan ke dalam larutan Ca(OH) 2
1%, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Identifikasi karbon dan


Udara masuk
hidrogen menggunakan metode
pembakaran lilin.

Bagaimana mengidentifikasi adanya unsur karbon dan hidrogen dalam senyawa


hidrokarbon atau senyawa organik? Untuk dapat menjawab ini, Anda harus memahami dulu
reaksi yang terjadi.
Ketika lilin terbakar terjadi reaksi antara lilin dan oksigen dari udara. Jika pembakarannya
sempurna, terjadi reaksi:
2C20H42(s) + 61O2(g) ⎯⎯→ 40CO2(g) + 42H2O(g)
Gas CO2 dan uap air hasil pembakaran akan mengalir melalui saluran menuju larutan
Ca(OH)2. Pada saat menuju larutan Ca(OH) 2, terjadi pendinginan oleh udara sehingga uap air
hasil reaksi akan mencair. Hal ini dibuktikan dengan adanya tetesan-tetesan air yang
menempel pada saluran. Oleh karena titik embun gas CO 2 sangat rendah maka akan tetap
sebagai gas dan bereaksi dengan larutan Ca(OH) 2. Bukti adanya CO2 ditunjukkan oleh larutan
menjadi keruh atau terbentuk endapan putih dari CaCO 3. Persamaan reaksinya:
CO2(g) + Ca(OH)2(aq) ⎯⎯→CaCO3(s) + H2O(l)

a. Reaksi Pembakaran Senyawa Karbon Menghasilkan CO2 dan H2O


Gula pasir/ sukrosa merupakan contoh senyawa karbon. Gula pasir
memiliki rumus kimia C12H22O11. Jika dibakar, gula pasir akan menghasilkan CO 2 dan H2O
dengan persamaan reaksi sebagai berikut.
C12H22O11(s) + 12O2(g) → 12CO2(g) + 11H2O(g)
b. Cara Menguji Keberadaan Unsur C, H, dan O
Untuk mengetahui adanya unsur C, H, dan O, Anda dapat melakukan uji air kapur dan uji
kertas kobalt. Uji air kapur bertujuan untuk menguji keberadaan gas CO 2. Adanya gas CO2
berarti menunjukkan bahwa senyawa tersebut mengandung C dan O. Uji air kapur dilakukan
dengan cara melewatkan gas CO2 yang terbentuk ke dalam larutan kapur. Larutan kapur yang
awalnya bening akan berubah menjadi keruh.
Ca(OH)2(aq) + CO2(g) → CaCO3(s) + H2O(l)
Gambar 3. Larutan kapur
sebelum dan sesudah uji air
kapur.

Anda mungkin juga menyukai