2. Penemuan Proton
Eugene Goldstein (1886) melakukan eksperimen menggunakan tabung sinar katoda yang
sudah dimodifikasi, yaitu dengan memberi lubang-lubang pada lempeng katoda.
Ternyata pada saat terbentuk elektron yang menuju anoda terbentuk pula sinar positif
yang menuju arah berlawanan melewati lubang pada katoda. Setelah berbagai gas dicoba
dalam tabung ini, ternyata gas hidrogenlah yang menghasilkan sinar muatan positif yang
paling kecil baik massa maupun muatannya, sehingga partikel ini disebut dengan proton.
3. Penemuan Neutron
Setelah ditemukannya elektron dan proton dalam atom, maka timbul masalah baru,
Masalahnya adalah jika hampir semua massa atom terhimpun pada inti (sebab massa
elektron sangat kecil dan dapat diabaikan), ternyata jumlah proton dalam inti sesuai dengan
massa atom. Jadi, dalam inti pasti ada partikel lain selain proton-proton. James Chadwick
(1932) melakukan eksperimen penembakan partikel alfa pada inti atom berilium (Be) . Dari
hasil percobaan ditemukan adanya partikel bersifat netral atau tidak bermuatan dan massanya
hampir sama dengan proton. Partikel ini disebut neutron .
Eugene
1
+ 1.6022x 10- 1.67262 x 10-
Proton 1 p Goldstein +1 19
1,0073 24
(1886)
James
1
1.67493 x 10-
Neutron 0 n Chadwick 0 0 1,0087 24
(1932)
UJI KOMPETENSI