Anda di halaman 1dari 14

DI BUAT OLEH :

Muhammad Ikhlasul Amal 5170911184


Soraya 5160911066
THE THINGKING ABOUT Muhammad Af Saifuddin 5170911028
WATER ENJOYABLE SPACE
DESIGN OF URBAN DI TULIS OLEH :
WATERFRONT LANDSCAPE Wang Meida and Li Yue
Department of Architecture, Architectural
engineering institute, Yanshan University
College of Design and art, Yanshan University

00
THE THINGKING ABOUT adalah sebuah artikel yang di ajukan
terhadapa design urban waterfront lansekap ,
WATER ENJOYABLE SPACE yang memberikan kombinasi antara ekologis
DESIGN OF URBAN lansekap & kegiatan rekreasi with human
WATERFRONT LANDSCAPE multi sensory

01
Melihat contoh dari cina utara sudah banyak
PRESENT SITUATION OF project yang bertemakan hydropolic yang
WATER ENJOYABLE SPACE berhasil akan tetapi masih minim yang
DESIGN OF URBAN menerapkan issue dari perspektif manusia itu
sendiri dan hanya berfokus pada effect visual
WATERFRONT LANDSCAPE saja.

02
MOSTLY PROBLEM IN HYDROPILC DESIGN LANDSCAPE IS.....

03
DESIGN DOESNT TAKE WATER AS THE PREREQUISITE

DESIGN CONTENT IS TO MONOTOUS

DESIGN CONTENT IS TO STRERIOTYPE

FACILITIES ARE NOT PERFECT

04
Bentuk dari perancangan design yang berhasil
adalah ide yang di terapkan dan mampu
mengakomodir user is behavior
WHAT SHOULD BE IN.....?
dan proses desain is actually to explore how to
meet the needs pf this behavior ".

05
1. needs to understand and analize landscape dari
sudut pandang manusia.
2. tapi dengan tetap tidak mengabaikan ekologis
alam .
3. trying to establish human -water relationship ,
melalui struktur . WHAT SHOULD BE IN.....?
4. based on experience & human perception dari WHAT SHOULD BE IN.....?
indra perasa manusia yaitu pandangan ,
pendengaran , sentuhan , aroma dan rasa .
5. taking necessary safety countermasure .
6. lebih menaruh perhatian terhadap barrier-free
design.

06
- menyesuaikan antara design dengan jenis dan
bentuk air ( pantai , sungai dll ) dan
mengembalikan palnning dan desain to the nature
Berbasis kombinasi antara its self .
lansekap yang ekologis
dan fungsi dari rekreasi: 01 - membuat konsep dimana user experience dapat
berpartisipasi dalam ecological system healtiy

- waterfront space terletak pada area lokal yang


memiliki potensi untuk dikembangkan.

07
1. viisual
Berbasis dari experience of
2. auditory sense
multiple sense of human
3. tactile sensation body
4 smell and taste
02

08
1. Securty strategey for hydropolic activity
preventing the occurence of water side accidents

SECURTY DESIGN 03 2. barrier free design


adaah sebuah pembatas secara tidak langsung
yang dibuat demi keamanan tanpa mengurangi user

09
CONCLUSION
Design hydrophilic of urban waterfront landscape adalah sebuah
pengembangan antara teknologi ilmiah dan seni yang di
kombinasikan yang di pertimabang kan untuk memenuhi
kebutuhan dari segi perspektif manusia , yang akan terus
berkemabang sepanjang waktu

10
STUDY CASE - The water system in
Berlin’s Potsdamer Platz
- adanya user experience yang di terapkan pada
waterfront ini yaitu user experince human - water

- pejalan kaki yang kepanasan dapat merelaxsasi


kakinya di air dengan ketinggian air yang rendah.

- adanya water management dan penjagaan kualitas air


sehingga tidak menggangu dan tidak mencemarkan
bau pada area urban.

- adanya penerapan pada multi sensory human dari


segi visual dari alun- alun dan dalam gedung, smell
and taste , auditory dari suara aliran air memberikan
realxasi.

- tempat yang dapat menampung dan


mengakomodasikan human behavior , sehingga tempat
ini nyaman untuk orang berkumpul dan bersantai.

- menerapkan low risk waterscape accident dan barrier


free design berupa pembatas jalan.

11
MAHAKAM LAMPION GARDEN
SAMARINDA
LOKASI
Jl. Slamet Riyadi, Karang Asam Ilir, Kec. Sungai Kunjang, Kota Samarinda, Kalimantan
Timur, Indonesia. Berada di tepi sungai Mahakam.

LATAR BELAKANG
Kota Samarinda merupakan ibu kota provinsi Kalimantan Timur, serta kota dengan
penduduk terbesar di seluruh Pulau Kalimantan. Di Kota Samarinda terdapat Sungai
Mahakam. Sungai terbesar di Kalimantan itu menjadi daya tarik wisata di ibukota
Kalimantan Timur tersebut. Pengembangan kawasan tepiannya juga terus
dikembangkan pemerintah daerah setempat dengan menjadikannya objek wisata
dan rekreasi. Pada beberapa titik spot kawasan tepian sungai terdapat
berbagaimacam tempat wisata, salah satunya adalah Mahakam Lampion Garden.
Daya tarik utamanya tentu saja aneka lampion yang tersebar di kawasan tepian
sungai Mahakam tersebut yang bisa dijadikan objek foto yang menarik.

PERMASALAHAN
Permasalahan yang ada yaitu meliputi :
Ÿ Tidak adanya penerapan dari segi pengalaman pengguna terhadap alam bagi
pengunjung.
Ÿ Pengunjung tidak dapat berinteraksi langsung dengan sungai mahakam karena
adanya jarak beberapa meter dari sungai.
Ÿ Tidak memperhatikan kualitas air sungai mahakam sehingga bau dan udara
tercemar mengganggu pengunjung.
Ÿ Tidak adanya apeerapan dari segi prespektif manusia berupa human sensory,
seperti taste and smell, tectincle, auditory sistem dari ekologis.
Ÿ Hanya berfokus pada segi visualnya saja.
Ÿ Desain terlalu mononton dan steriotipe tidak memperhatikan pertumbuhan
ekologis lokal dan perkotaan, serta tidak memasukan unsur budaya lokal dalam
desain.
Ÿ Tidak memanfaatkan potensi wisata dari lokasi berhadapan dengan 2
landmark yaitu Islamic Center Samarinda dan Sungai Mahakam.
Ÿ Minimnya nilai ekologis dari sungai mahakam yang diterapkan.

12
POTENSI
Ÿ Area wisata yang menarik
Ÿ Sebagai area spot foto yang kekinian
Ÿ Lingkungan sekitar menunjang site
Ÿ Site berhadapan dengan sungai mahakam

RESPON
Ÿ Kawasan yang menyenangkan visual
Ÿ Area interaktif & komunikasi

TOPOGRAFI
Topogra disekitar lokasi relatif datar sehingga pola penataan bangunan yang ada
terbentuk lebih teratur . Keteraturan pola ini mengikuti pola aliran sungai yang
liniear.

ORIENTASI
Orientasi Mahakam Lampion Garden mengarah ke sungai dan mengikuti struktur
pola memanjang mengikuti aliran sungai mahakam.

KESIMPULAN
Ÿ Berdasarkan hasil pembahasan terhadap kawasan objek wisata Mahakam
Lampion Garden di tepian sungai mahakam yang dapat disimpulkan bahwa,
Perkembangan objek wisata kawasan tepian sungai mahakam belum optimal
terutama dalam menyatukan ekologi alam sekitar dan budaya setempat. Belum
ada ciri khas setempat.

13

Anda mungkin juga menyukai