PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
disebabkan oleh cacing filaria yang hidup dikelenjar dan saluran getah bening
menimbulkan gejala akut dan kronis. Penyakit ini bersifat menahun dan bila
pembesaran kaki, lengan, payudara dan alat kelamin pada wanita maupun laki-
Kemenkes RI, 2010 menunjukan bahwa 1,3 miliar penduduk dunia yang
tinggal di 83 negara beresiko tertular filariasis dan 60% kasus berada di asia
tenggara. Di Asia Tenggara jumlah kasus mencapai 851 Juta penderita dan
2010 sampai dengan 2014 berturut-turut kasus klinis yaitu 11.969 jiwa, 11.902
Berdasarkan data yang diperoleh dari dinas kesehatan pada tahun 2016
hingga kini maka Propinsi Nusa Tenggara Timur menduduki urutan pertama
Barat dan Papua. Jumlah penderita yang terinfeksi filariasis tertinggi yaitu
1
2
salah satunya adalah Kabupaten Sikka dengan jumlah 356 kasus filariasis
gajah dikabupaten sika kini sudah memasuki tahun yang ketiga. Sosialisasi
dilakukan dengan banyak cara yaitu bekerja sama dengn puskesmas dan
produktivitas dari penderita. Hal ini tidak hanya akan merugikan diri penderita
sendiri namun juga keluarga, masyarakat dan negara. Oleh karena itu
ada yang mengkonsumsi obat dan ada juga yang tidak mengkonsumsi obat
penyakit yang mereka derita dengan alasan bahwa penderita takut dan tidak di
Kabupaten Sikka”.
B. Rumusan Masalah
atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini yaitu apakah ada hubungan
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Obat filariasis.
2. Tujuan khusus
Watubaing.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi pasien :
b. Bagi keluarga :
c. Bagi institusi :
d. Bagi peneliti :
E. Keaslian Penelitian
yang pernah ada, tetapi sangat berbeda ditinjau dari judul, tujuan penelitian,
waktu dan tempat penelitian. Penelitian ini menggunakan analisa PICOT. Hal
Kabupaten Bandung.
Peneliti: Nadirawati
filariasis.
Pencegahan Filariasis.
Peneliti: idialusi
8
tahun 2014.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Defenisi Filariasis
seperti benang dan ditemukan dalam darah perifer atau jariangan kulit
(Irianto, 2013) .
9
10
2. Etiologi Filariasis
kelenjar getah bening manusia selama 4-6 tahun. Dalam tubuh Manusia
beredar dalam darah terutama pada malam hari. Di Indonesia jenis cacing
a. Wuchereria Bancrofti
didalam darah dan terdapat dialiran darah tepi pada waktu tertentu
dilengkapi baris papilla 2 buah, baris luar 4 buah dan baris dalam 10
0,09 mm, ekor melingkar dan bagian ujungnya terdapat papilla 3-4
ekor terdapat 4-6 papila kecil spikula yang panjangnya tidak sama.
177-230 mikron, lekuk tubuh kaku, panjang ruang kepala dua kali
lebarnya, inti tubuh tidak teratur dan ekornya mempunyai 1-2 inti
(Ardias, 2012).
dalam beberapa hari dari larva 1 samapi menjadi larva 3. Pada stadium 3
12
larva mulai bergerak aktif dan bergerak kealat tusuk nyamuk. Nyamuk
infektif tersebut. Bersama aliran darah larva 3 menuju system limfe dan
dapat ditemukan dalam darah pada malam hari dan siang hari, tetapi di
temukan dalam jumlah besar pada malam hari dan banyak ditemukan
biasanya disertai infeksi sekunder dengan fungi dan bakeri. Suatu sindrm
terletak pada klasifikasi ureter dan ginjal. Klasifikasi ureter dan ginjal
4. Gejala Filariasis
gejala awal (akut) dan gejala lanjut (kronik). Gejala awal (akut) ditandai
dengan demem berulang 1-2 kali atau lebih setiap bulan selama 3 - 4 hari
apabila pekerja berat, timbul benjolan yang terasa panas dan nyeri pada
lipat paha atau ketiak tanpa adanya luka dibadan, dan teraba adanya tali
urat seperti tali yang berwarna merah dan sakit mulai dari pangkal paha
atau ketiak dan berjalan kearah ujung kaki atau tangan. Gejala lanjut
Gejala klinis filariasis terdiri dari gejala klinis akut dan kronis. Pada
gejala klinis akut tampak lebih jelas dan lebih berat pada infeksi
kelainan pada saluran kemih dan alat kelamin, tetapi infeksi oleh B.
paha dan ketiak. Perut lebih sering terjadi pada infeksi B. malaye
Gejala klinis kronis terdiri dari limfe dama, lymp skrotum, kiluria,
hidrokel
2) Lymph scrotum
3) Kiluria
4) Hydrocele
pada satu atau dua kantung buah zakar dengan gambaran kinis
5. Epidemologi
disebarkan.
b. Elephantiasis tungkai
c. Limfadema
d. Kiluria
filariasis.
8. Pengobatan
dianjurkan DEC adalah 5 mg/kg berat badan / hari selama 10 hari, dan
mg/kgBB per hari selama 8- 30 hari. Efek samping DEC pada pengobatan
filariasis brugia jauh lebih berat, Bila dibandingkan dengan yang terdapat
dan untuk Albendazole sakit kepala, pusing, demam, mual dan muntah.
Untuk pengobatan masal pemberian dosis standar dan dosis tunggal tidak
2014).
waktu tidak lebih dari dua bulan, setiap tahun selama minimal lima tahun
masal filariasis untuk sementara ditunda bagi anak berusia kurang dari 2
tahun, ibu hamil/menyusui, orang yang sedang sakit berat, penderita kasus
kronis filariasis sedang dalam serangan akut, anak dengan marasmus atau
RI, 2011).
pengobatan yang memadai agar tidak menderita klinis filariasis dan tidak
2012).
9. Cara Penularan
nyamuk.
kasus klinis filariasis, (4) perekaman dan pelaporan data kasus klinis
filariasis.
efek samping yang diderita karena orang tersebut akan mengantuk dan
efek samping yang dirasakan dapat berupa reaksi umum yang terjadi
yang timbul seperti sakit kepala, pusing, demam, mual, muntah, dan
yang melindungi seseorang dari efek stres yang buruk (Kaplan dan Sodak
2011).
24
2. Tipe keluarga
Merupakan keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak yang di
c. Keluarga Dyad
d. Single Parent
ssKeluarga yang terdiri dari satu orang tua dengan anak kandung.
a. Dukungan Informasional
dibutuhkan individu.
b. Dukungan Emosional
c. Dukungan Penilaian
d. Dukungan Instrumental
sehat.
tujuan utama.
masalah kesehatannya.
keseluruhan.
tinggi.
6. Fungsi keluarga
lain.
a. Fungsi reproduksi
kelangsungan keluarga.
b. Fungsi ekonomi
Fungsi lain:
berbeda disekitarnya.
rumah.
diluar rumah.
29
1. Pengertian Kepatuhan
salah satunya adalah kepatuhan minum obat. Hal ini merupakan syarat
ini juga merupakan suatu sikap yang merupakan respon yang hanya
2014).
hal lain.
dimengerti.
30
dekat dan tidak dapat dipisahkan. Penderita akan merasa senang dan
Compliance)
pengobatan.
32
menghindari muntah saat minum obat, Obat diminum dengan air satu per
komunikasi lain.
penyembuhan.
sejenisnya.
33
kemudian pemberian obat yang digunakan lebih dari satu kali dalam
pasien adalah: penyakit pasien, individu pasien, sikap dokter, obat yang
Indonesia, yaitu bulan oktober. Paket obat pencegah penyakit kaki gajah
pengawasan dokter.
34
kurang darihari dan sembuh sendiri tanpa perlu diobati, jika terjadi hal
Perjalanan penyakit
1. Wuchereria Bancrofi
2. Cacing dewasa
3. Menghasilkan
A. Kerngka Konseptual
antara konsep-konsep yang diamati atau diukur melalui penelitian yang akan
Keterangan:
: Diteliti
36
37
B. Hipotesis
diharapkan antara dua variabel atau lebih yang dapat diuji secara empiris.
hubungan antara dua variabel, yaitu variabel bebas (independent variabel) dan
Sikka.
Kabupaten Sikka.
BAB IV
METODE PENELITIAN
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau
variabel sebab akibat yang terjadi pada obyek penelitian dilakukan hanya
sekali saja dan pengumpulan data pada saat yang bersamaan atau tidak melihat
B. Populasi
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua pasien yang terkena
38
39
1. Sampel
orang.
2. Sampling
sampel pada pasien penyakit filariasis dalam penelitian ini adalah dengan
a. Kriteria Inklusi
3) Pasien filariasis.
b. Kriteria Eksklusi
4. Besar Sampel
N
n¿
1+ N (d)²
Keterangan :
n= Besar sampel
N= Besar poulasi
55
n¿
1+55 (0,05)²
55
n¿
1+55 (0,0025)²
41
55
n¿
1+ 0,137
= 50
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota suatu
kelompok (orang, benda, situasi) yang berbeda dengan yang dimiliki oleh
kelompok lain (Nursalam, 2011). Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel
Variabel bebas atau independen adalah variabel yang bisa diukur dan
2011).
E. Definisi Operasional
obyek atau fenomena, yang kemudian dapat diulangi lagi oleh orang lain
berikut:
43
0-1
1. Variabel 1. Dukungan sikap, 1.Dukungan kuesioner Nominal Kriteria:
tindakan, dan
Independen penerimaan Informasi, Mendukung
terhadap anggota
Dukungan keluarga. 2.Dukungan 1
3.dukungan mendukung
Penilaian, 0
4.dukungan,
Instrumental
Kabupaten Sikka
1. Instrumen penelitian
2. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
sebanyak 50 orang.
b. Uji Reliabilitas
45
data, apakah alat ukur dapat digunakan atau tidak. Reliabilitas artinya
Rumus alpha () =
ril= {} {1-²}
dimana :
banyaknya soal
item reliabel dan yang kuat, atau ada pula maknanya sebagai
berikut :
46
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
2018.
1. Pengumpulan Data
terimakasih.
2. Pengolahan Data
masi berupa data mentah. Supaya data dapat member informasi yang
sebagai berikut:
a. Cleaning
ganda atau belum dijawab. Jika ada, sampaikan pada responden untuk
b. Coding
nilai 1, jika salah diberi nilai 0. Coding untuk tingkat kepatuhan jika
48
responden menjawab benar maka diberi nilai 1, jika salah diberi nilai
0.
c. Editing
diperoleh dari responden. Dengan kata lain apakah sudah siap untuk
d. Klasifikasi
e. Scoring
f. Tabulating
3. Analisa Data
a. Analisa Univariat
SP
P= X 100 %
SM
Keterangan :
P : Presentase
b. Analisa Bivariat
Rumus :
keterangan :
x2 : chi squre
k : jumlah kolom
51
b : jumlah baris
pengumpulan data.
3. Kemanfaatan (Benefience)
4. Kebebasan (Autonomy)
5. Keadilan(Justice)
52
6. Kerahasiaan (Confidentiality)
Total Sampling
Sampel :
Penderita filariasis berjumlah 50 orang
Pengelolan Data:
Editing
Coding
Tabulating
BAB V
HASIL PENELITIAN
Kabupaten Sikka. Puskesmas Watubaing didirikan Oleh Ptr. Oto Bower, SVD
wilayah :
dibantu oleh 91 tenaga kesehatan yang terdiri dari Dokter umum 2 orang,
Dokter gigi 1 orang, perawat 29 orang, perawat gigi 1 orang, bidan 34 orang,
beberapa ruangan di unit rawat jalan di antaranya Ruang UKM, ruang kepala,
ruang tindakan, poli umum, Poli MTBS, poli gigi, Poli TB, Poli KIA, loket
pendaftaran, loket obat, laboratorium, Ruang KTU, gudang obat dan gudang
pembantu (Pustu) yang terdiri dari 4 (Empat) pustu aktif yaitu Pustu Bokang,
Pustu Darat Pantai, Pustu Wailamung dan Pustu Nebe. Di samping itu, terdapat
desa. Selain itu terdapat juga 36 Posyandu Balita dan 8 Posyandu Lansia.
Watubaing yaitu:
beserta lingkungan.
B. Data Umum
No Jenis Kelamin F %
1 Perempuan 37 74
2 Laki-Laki 13 26
Jumlah 50 100
Sumber: Data Primer, Juli 2018
N No Pendidikan F %
1 TS 16 32
2 SD 32 64
3 SMP 2 4
Jumlah 50 100
Sumber: Data Primer, Juli 2018
No Umur F %
1 35-40 tahun 8 16
2 41-50 tahun 11 22
3 51-60 tahun 12 24
4 61-70 tahun 14 28
5 71-80 tahun 5 10
Jumlah 50 100
Sumber: Data Primer, Juli 2018
berada pada rentang usia antara 61-70 tahun sebanyak 14 orang (28,0 %).
C. Data Khusus
1. Dukungan Keluarga
Dukungan keluarga F %
Mendukung 44 88.0
Tidak mendukung 6 12,0
Total 50 100
Sumber: Data Primer, Agustus 2017
Kepatuhan minum F %
obat
patuh 45 90.0
Tidak patuh 5 10.0
Total 50 100
Sumber: Data Primer, Agustus 2017
responden.
responden
kepatuhan minum obat yang tidak mendukung 6 orang (12.0) dan tidak
patuh 5 orang (10.0%) . Berdasarkan hasil out put yang terdapat pada
tabel 5.7 di atas didapatkan p value (0,042) < Alpha (0,05) dan nilai chi
square hitung (4,125) > chi square tabel (3,481) maka H0 di tolak dan Ha
D. Keterbatasan Penelitian
1. Pada saat dilakukan penelitian banyak responden yang minder, dan tidak
BAB VI
PEMBAHASAN
(88.0%), tetapi masih ada sebagian keluarga yang tidak mendukung sebanyak
untuk anggota keluarga yang sakit maupun dalam keadaan sehat baik melalui
mendukung penderita minum obat filariasis tetapi ada juga keluarga belum
minum obat filariasi sehingga ada sebagian juga penderita yang tidak patuh
minum obat. sehingga dengan adanya dukungan keluarga yang baik dan dapat
Kabupaten Sikka
dianjurkan oleh kalangan tenaga medis, seperti dokter dan apoteker, atau
karena ada keluarga tidak mendukung dan ada juga yang bosan harus minum
obat filariasi.
para penderita merasa senang dan semakin patuh dalam mengkomsumsi obat
filariasis.
Hal ini menunjukan tidak semua responden yang mendukung minum obat
tidak semua responden yang tidak mendukung program minum obat tidak
yang berjumlah 60,2 % dan yang memiliki dukungan yang kurang baik
sebanyak 39,8% dengan yang meliliki pencehagan yang baik seperti memkai
sesuai dengan penelitian Nadirawatii (2015) dengan Hasil uji Chi-Square ada
minum obat filariasis sudah baik hal ini di karenakan sudah banyak keluarga
anggota jika sakit dan selalu memberika kasih sayang dan kenyamanan untuk
minum obat filariasis dan penelitian Musafaah, dkk (2017) yang meneliti
penderita yang berada pada wilayah kerja Puskesmas Watubaing agar selalu
anggota jika sakit dan selalu memberika kasih sayang dan kenyamanan untuk
BAB VII
65
PENUTUP
A. Simpulan
Kabupaten Sikka pada kategori patuh 45 orang (90.0%) dan tidak patuh 5
orang (10.0%).
B. Saran
1. Responden
filariasis.
filariasis.
DAFTAR PUSTAKA
67
Depkes RI. 2010. Pedoman Penatalaksanaan Kasus Filariasis Ditjen PP & PL.
Jakarta
Indinesia
Pencegahan Filariasis
2015)
Kabupaten Bandung
Salemba Medika.
Lampiran 7
KUESIONER PENELITIAN
A. Biodata Responden
Nama :………………..
Umur :……tahun
Pekerjaan :
Petunjuk
Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia sesuai jawaban saudara
pada kuesioner
70
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Saya minum obat sesuai dosis yang diberikan
diberikan
3. Saya selalu datang mengambil obat dipuskesmas
tradisional lain
9. Saya belum pernah minum obat karena takut ada
efek samping
10. Saya pernah minum obat tetapi muntahh kembali
karena pahit
No Pertanyaan Ya Tidak
.
11. Keluarga membantu saya dalam hal mencari
obat
13. keluarga mengingatkan saya waktu minum obat
ke puskesmas
15. Keluarga menyediakan kendaraan bila mengontrol
ke puskesmas
16. Keluarga pernah melarang saya jangan minum
sembuh
18. Kesembuhan saya tidak diharapkan oleh keluarga
saya
19. Keluarga sudah tidak menganggap saya sebagai
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 2
JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN
No Jenis Waktu Pelaksanaa
Kegiatan
Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Konsultasi
Judul dan
ACC Judul
2 Pengumpulan
Data Awal
3 Konsul BAB
I, II, III, dan
IV
4 Persiapan
Seminar
Proposal
73
5 Kontrak
Waktu Ujian
6 Ujian
Proposal
Lampian 3
Lampiran 4
Kepada Yth.
Bapak / Ibu / Sdr. Calon Responden
di Puskesmas Watubaing Kecamatan Talibura Kabupaten Sikka
Saya mahasiswa SI Keperawatan Fakultas Ilmu- Ilmu Kesehatan
Universitas Nusa Nipa Maumere, semester V111, Nama Anyunti Andiawan Dua
Bura, akan melakukan penelitian dengan judul “ HUBUNGAN DUKUNGAN
KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT FILARIASIS DI
PUSKESMAS WATUBAING KABUPATEN SIKKA”. Untuk itu saya harap
75
kesediaan Bapak atau Ibu Sdra/i, untuk menjadi responden dalam penelitian.
Selanjutnya saya minta kesediaan Bapak, Ibu dan Sdra/i untuk mengisi kusioner
dengan sejujurnya dan apa adanya. Jawaban serta identitas Bapak, dan Ibu Sdra/i
akan dijamin kerahasiaanya.
Demikian permohonan saya atas kesediaan dan bantuan serta kerjasama
dari Bapak, Ibu dan Sdra/i saya ucapakan banyak teriam kasih.
Lampiran 5
Bahwa saya diminta untuk berperan serta dalam peneltian ini sebagai
responden dengan mengisi kuesioner yang telah diberikan peneliti, sebelumnya
telah dijelaskan kepada saya tentang maksud tujuan penelitian ini dan saya
mengerti bahwa peneliti akan merahasiakan data dan informasi yang saya berikan
bila pertanyaan yang diajukan menimbulkan ketidaknyamanan bagi saya. Peneliti
akan menghentikan pengumpulan data ini dan saya berhak untuk mengundurkan
diri.
Demikian secara sadar dan sukarela tidak ada unsure paksaan dari
manapun, saya berperan serta dalam penelitian ini dan bersedia
menandatangani lambat persetujuan ini.
Responden