Anda di halaman 1dari 3

Coronavirus disease 2019 (COVID-19) and you. CDC.2020.

Apa itu Covid-19


Coronavirus disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit pernafasan yang menular dari manusia
kemanusia. Virus penyebab Covid-19 adalah novel corona virus yang pertama diidentifikasi pada
wabah penyakit di wuhan, china
Penyebaran
Covid-19 menyebabr dari orang ke orang lain di beberapa bgian dunia, resiko tinggi terinfeksi Covid-
19 dimiliki oleh orang orang yang kontak langsung dengan penderita, seperti orang-orang di
pelayanan kesehatan Orang lain yang berisiko lebih tinggi infeksi adalah mereka yang tinggal atau
baru saja berada di suatu daerah dengan penyebaran COVID-19 yang berkelanjutan.
Bagaimana COVID-19 menyebar
Virus yang menyebabkan COVID-19 berasala dari hewan, tetapi sekarang menyebar dari orang ke
orang. Virus ini diperkirakan menyebar terutama di antara orang-orang yang berada dalam kontak
dekat satu sama lain (dalam jarak sekitar 6 kaki) melalui tetesan pernapasan yang dihasilkan saat
orang terinfeksi batuk atau bersin. Mungkin juga seseorang bisa mendapatkan COVID-19 dengan
menyentuh permukaan atau benda yang terkontaminasi virus di atasnya dan kemudian menyentuh
mulut, hidung, atau mungkin mata mereka.
Seringkali virus ini menyebar antara manusia ke manusia melalui tetesan cairan dari mulut dan
hidung saat orang yang terinfeksi sedang batuk atau bersin, mirip dengan cara penularan penyakit
flu. Tetes cairan dari mulut dan hidung pasien tersebut bisa jatuh dan tertinggal pada mulut dan
hidung orang lain yang berada di dekatnya, bahkan dihisap dan terserap ke dalam paru-paru orang
tersebut melalui hidungnya.

Gejala
Demam, batuk dan nafas pendek
Hidung beringus. • Sakit kepala. • Batuk. • Sakit tenggorokan. • Demam. • Merasa tidak enak badan.
• Demam yang mungkin cukup tinggi bila pasien mengidap pneumonia. • Batuk dengan lendir. •
Sesak napas. • Nyeri dada atau sesak saat bernapas dan batuk.
Infeksi bisa semakin parah bila menyerang kelompok individu tertentu. Contohnya orang dengan
penyakit jantung atau paru-paru, orang dengan sistem kekebalan yang lemah, bayi, dan lansia.
Komplikasi
Beberapa pasien mengalami poneumonia paru, kegagalan organ dan kematian
Langkah pencegahan
 Menghindari kontak dengan orang yang beresiko
 Menghindari menyentuh bagian hidung, mulut dan mata dengan tangan
 Cuci tangan dengan sabun selama 20 detik. Gunakan alkohol atau hansanitizer yang
mengandung 60% alkohol jika tindak memungkinkan mengunkana sabun.
Hal yang Harus Dilakukan jika Pulang dari Daerah dengan Penyebaran COVID-19
Jika anda melaukan perjalanan dari daerah dengan penyebaran covid-19, anda harus membatasi
perjalanan anda selama 2 minggu. Jika anda mersakan gejala seperti demam, batu dan gangguan
pernafasan, cari pelayanan kesehatan. Sebelum itu katakan bahwa anda habis melakukan perjalan
ke daerah dengan penyebaran covid-19, lalu ceritakan gejala yang anda alami, jauhi kontak dengan
orang.
Jika Anda Sakit Apa yang Harus dilakukan ?
 Tetap dirumah saja
 Tutup mulut dengan tisu saat batuk, dan buang tisu ke tempat sampah
 Bersihkan dan desinfeksi benda yang sering di sentuh
Vaksin
Sampai dengan sekarang belum ada vaksi yang dapat melindungi dari COVID-19. Jalan terbaik dalam
mencegah infeksi adalah menerapkan tindakan pencegahan seperti, menjauhi orang sakit dan
mencuci tangan
Covert COVID-19 and false-positive dengue serology in Singapore. Yan, 2020.
Dangue dan COVID-19 sangat sulit untuk dibedakan, dikarenaka mereka memiliki gejala klinis dan
laboratorium yang serupa. Dua pasien di singapura menunjukkan hasil falsepositif pada pemeriksaan
rapid serologi tes untuk dangue, yang kemudian dikonfirmasi memiliki infeksi coronavirus 2 (SARS-
CoV-2) sindrom pernapasan akut, virus penyebab COVID-19.
Kasus pertama adalah seorang pria tua berumur 57 tahun, tanpa riwayat medis, perjalanan dan
kontak. Dia masuk rumah sakit pada 9 februari 2020, dengan batuk dan demam selama 3 hari. Dia
menderita trombositopenia (jumlah trombosit 140 × 10⁹ / mL) dan radiografi dada normal. Dia
dipulangkan setelah tes cepat negatif untuk demam berdarah NS1, IgM, dan IgG. Dia kembali ke
rumah sakit dengan gejala demam terus menerus, thrombocytopenia yang memburuk (89 ×
10⁹/mL), and lymphopenia (0·43 × 10⁹/mL). Pemeriksaan dengan dangue rapid test menunjukkan
hasil positif untuk dangue IgG dan IgM. Pemeriksaan rotgen dada untuk daignosa SARS-Cov-2
dengan RT-PCR dari nasopharyngeal swab menunjukkan hasil positif. Sampel pepemriksaan seperti
urin dan darah, menunujukkan hasil negtif terhadap virus dangue, chikungunya dan zika dengan
pemeriksaan RT-PCR, pemeriksaan diulangi dengan rapid tes juga menunujukkan hasil negatif.
Dengan demikian, hasil serokonversi dengue awal dianggap positif palsu.
COVID-19

Anda mungkin juga menyukai