Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Untuk Memenuhi Tugas PBK 3


Keperawatan Keluarga

Dosen pembimbing :
Bagus Sholeh A S.Kep.Ns.,M.Kep

OLEH :
Fanesa Kusumastini Dea Sasmita
(10217024)

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA


FAKULTAS KESEHATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN
KEDIRI
2021
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan asuhan keperawatan
keluarga dengan baik dan tepat waktu.
Asuhan keperawatan keluarga ini disusun untuk memenuhi tugas PBK 3.
Selain itu, asuhan keperawatan keluarga ini disusun untuk memperluas ilmu
tentang asuhan keperawatan pada keluarga.
Saya mengakui masih banyak kekurangan dalam pembuatan asuhan
keperawatan ini karena pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki masih
kurang. Oleh karena itu, saya berharap kepada pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan asuhan
keperawatan keluarga ini.
Saya berharap asuhan keperawatan keluarga ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dalam rangka menambah pengetahuan juga wawasan.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
A. Konsep Keluarga
1. Definisi Keluarga......................................................................................1
2. Ciri Keluarga.............................................................................................1
3. Fungsi Keluarga........................................................................................1
4. Struktur Keluarga......................................................................................3
5. Tipe Keluarga............................................................................................3
6. Peran Keluarga..........................................................................................4
7. Tahap Perkembangan Keluarga.................................................................4
8. Tugas Keluarga dalam Bidang Kesehatan.................................................4
9. Alasan Keluarga Disebut Sebagai Sistem.................................................5
B. Laporan Pendahuluan Kasus
1. Definisi......................................................................................................6
2. Etiologi......................................................................................................6
3. Klasifikasi..................................................................................................7
4. Manifestasi Klinis......................................................................................7
5. Patofisiologi...............................................................................................7
6. WOC..........................................................................................................9
7. Komplikasi................................................................................................9
8. Pengobatan..............................................................................................10
C. Satuan Acara Penyuluhan...........................................................................12
D. Pre Planning Kunjungan Keluarga..............................................................16
E. Pengkajian...................................................................................................20
F. Analisa Data................................................................................................26
G. Diagnosis.....................................................................................................27
H. Intervensi Keperawatan...............................................................................29
I. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan...................................................31
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................35

iii
A. Konsep Keluarga
1. Definisi Keluarga
Menurut WHO dalam Setiadi (2008), keluarga adalah anggota rumah tangga yang
saling berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan.
Menurut Depkes RI dalam Setiadi (2008), keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan
tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri dan
anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya (UU no. 10 tahun 1992) Kumpulan
dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan
individu mempunyai peran masing – masing yang merupakan bagian dari keluarga
(Friedman, 1998).
2. Ciri Keluarga
Menurut Setiadi (2008), ciri-ciri keluarga adalah :
a. Merupakan hubungan perkawinan
b. Berkaitan dengan hubungan perkawinan yang sengaja dibentuk atau dipelihara
c. Mempunyai sistem tata nama, termasuk perhitungan garis keturunan
d. Fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggotanya berkaitan dengan kebutuhan memiliki
keturunan dan membesarkan anak
e. Mempunyai tempat tinggal bersama
3. Fungsi Keluarga
Menurut UU No. 10 Tahun 1992 :
a. Fungsi keagamaan
1) Membina norma agama/ajaran agama
2) Menerjemahkan ajaran dan norma agama ke dalam perilaku sehari – hari
3) Memberi contoh konkret ke kehidupan sehari – hari
4) Menambah proses belajar anak tentang keagamaan yang tidak/kurang diperoleh di
sekolah atau masyarakat
5) Membina rasa, sikap dan praktik kehidupan beragama
b. Fungsi budaya
1) Meneruskan norma budaya masyarakat dan bangsa
2) Menyaring norma dan budaya asing yang tidak sesuai
3) Membina budaya keluarga yang sesuai, selaras dan seimbang dengan budaya
masyarakat untuk menunjang terwujudnya norma Keluarga Kecil Bahagia dan
Sejahtera
4
c. Fungsi cinta kasih
1) Menumbuhkembangkan simbol kasih sayang diantara anggota keluarga
2) Membina tingkah laku, saling menyayangi di antara anggota keluarga
d. Fungsi perlindungan
1) Memenuhi kebutuhan rasa aman di antara anggota keluarga
2) Membina keamanan keluarga fisik maupun psikis dari ancaman luar maupun dalam
e. Fungsi reproduksi
1) Wahana pendidikan reproduksi sehat
2) Mengamalkan kaidah reproduksi sehat : jarak kelahiran, jumlah ideal anak, usia
hamil
f. Fungsi sosialisasi
1) Merencanakan dan menciptakan wahana pendidikan dan sosialisasi anak yang
pertama dan utama
2) Merencanakan dan menciptakan kehidupan keluarga sebagai pusat mencari
pemecahan masalah dari konflik
g. Fungsi ekonomi
1) Mengelola ekonomi keluarga
2) Mengatur waktu sehingga kegiatan orangtua di luar rumah berjalan secara serasi,
seimbang
h. Fungsi pelestarian lingkungan
1) Membina kesadaran dan praktik pelestarian lingkungan internal dan eksternal
keluarga
4. Struktur Keluarga
Menurut Friedman (1998) :
a. Struktur peran keluarga
Peran masing – masing anggota keluarga di keluarga sendiri dan di lingkungan
masyarakat
b. Nilai atau norma keluarga
Nilai dan norma yang diyakini oleh keluarga berhubungan dengan kesehatan
c. Pola komunikasi keluarga
Cara komunikasi ayah dengan ibu, orangtua dengan anak, anak dengan anak dan
dengan anggota keluarga yang lain
d. Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga mempengaruhi dan mengendalikan oranglain untuk
mengubah perilaku keluarga yang mendukung kesehatan
5
5. Tipe Keluarga
Menurut Friedman (1988) :
a. Nuclear family (keluarga inti)
Orangtua dan anak, tinggal satu rumah, terpisah dari keluarga lain
b. Extended family (keluarga besar)
Keluarga inti di tambah anggota keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah
c. Single parent family
Keluarga yang terdiri dari salah satu orangtua dengan anak akibat perceraian atau
ditinggal pasangannya
d. Nuclear dyed
Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak, tinggal dalam 1 rumah yang
sama
e. Blended family
Keluarga baru yang terbentuk dari pasangan yang telah cerai atau kehilangan pasangan
dan membawa anak hasil perkawinan terdahulu

f. Three generation family


Keluarga yang terdiri dari tiga generasi : kakek-nenek, bapak-ibu, anak dalam 1 rumah
g. Single adult living alone
Keluarga yang hanya terdiri dari satu orang dewasa yang hidup dalam rumahnya
h. Middle atau elderly couple
Keluarga yang terdiri sepasang suami istri paruh baya
6. Peran Keluarga
Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing – masing, antara lain :
a. Ayah
Sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung, pemberi rasa aman untuk setiap anggota
keluarga dan sebagai anggota masyarakat kelompok sosial tertentu
b. Ibu
Sebagai pengurus rumahtangga, pengasuh dan pendidik anak-anak pelindung keluarga,
membantu mencari nafkah dan sebagai anggota masyarakat kelompok sosial tertentu
c. Anak
Pelaku psikososial sesuai perkembangan fisik, sosial, mental, spiritual
7. Tahap Perkembangan Keluarga
a. Keluarga baru menikah
b. Keluarga dengan anak baru lahir
6
c. Keluarga dengan anak usia pra sekolah
d. Keluarga dengan anak usia sekolah
e. Keluarga dengan anak remaja
f. Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa
g. Keluarga usia pertengahan
h. Keluarga usia tua
8. Tugas Keluarga dalam Bidang Kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan
b. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga
c. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan
d. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi keluarga
9. Alasan Keluarga Disebut Sebagai Sistem
a. Keluarga mempunyai subsistem : anggota, fungsi, peran, aturan, budaya yang dipelajari
dan dipertahankan dalam kehidupan keluarga
b. Terdapat saling berhubungan dan ketergantungan antar-subsistem
c. Merupakan unit terkecil masyarakat yang dapat memenuhi suprasistemnya (masyarakat)

7
B. Laporan Pendahuluan Kasus
1. Definisi
Hipertensi adalah suatu keadaan yang menyebabkan tekanan darah tinggi secara
terus-menerus dimana tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg, tekanan diastolik 90 mmHg
atau lebih. Hipertensi atau penyakit darah tinggi merupakan suatu keadaan peredaran darah
meningkat secara kronis. Hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih cepat memompa darah
untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi di dalam tubuh (Koes Irianto, 2014).
Hipertensi juga merupakan faktor utama penyebab terjadinya gangguan
kardiovaskular. Apabila tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan gagal ginjal,
stroke, dimensia, gagal jantung, infark miokard, gangguan penglihatan dan hipertensi
(Andrian Patica N E- journal keperawatan volume 4 nomor 1, Mei 2016).
2. Etiologi
Hipertensi dapat didiagnosa sebagai penyakit yang berdiri sendiri tetapi sering
dijumpai dengan penyakit lain, misalnya arterioskeloris, obesitas, dan diabetes militus.
Berdasarkan penyebabnya, hipertensi dapat dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu
(WHO, 2014) :
a. Hipertensi esensial atau hipertensi primer
Disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak diketahui dengan pasti apa
penyebabnya. Faktor yang mempengaruhinya yaitu genetik, lingkungan, kelainan
metabolisme, intra seluler, dan faktor-faktor yang meningkatkan resikonya seperti
obesitas, merokok, konsumsi alkohol, dan kelainan darah.
b. Hipertensi renal atau hipertensi sekunder
Penyebab yang sudah diketahui, yaitu gangguan hormonal, penyakit diabetes,
jantung, ginjal, penyakit pembuluh darah atau berhubungan dengan kehamilan. Garam
dapur akan memperburuk resiko hipertensi tetapi bukan faktor penyebab.

3. Klasifikasi
Klasifikasi hipertensi menurut Heniawati (2008) adalah :
Kategori Sistolik Diastolik
mmHg mmHg
< 130 < 85
Normal
mmHg mmHg
130-139 85-89
Normal Tinggi
mmHg mmHg
Stadium 1 140-159 90-99
(Hipertensi ringan) mmHg mmHg
Stadium 2 160-179 100-109
(Hipertensi sedang) mmHg mmHg

8
Stadium 3 180-209 110-119
(Hipertensi berat) mmHg mmHg
201 120
Stadium 4 (Hipertensi sangat berat atau
mmHg mmHg
maligna)
ataulebih ataulebih
Sumber : Heniwati, 2008
4. Manifestasi Klinis
Menurut Amin (2015), tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi :
a. Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan tekanan
darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal ini berarti
hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur.
b. Gejala yang Lazim
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri kepala
dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala terlazim yang mengenai
kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis.
Beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu:
5. Patofisiologi
Tekanan darah arteri sistemik merupakan hasil perkalian total resistensi/ tahanan
perifer dengan curah jantung (cardiac output). Hasil Cardiac Output didapatkan melalui
perkalian antara stroke volume (volume darah yang dipompa dari ventrikel jantung) dengan
hearth rate (denyut jantung). Sistem otonom dan sirkulasi hormonal berfungsi untuk
mempertahankan pengaturan tahanan perifer. Hipertensi merupakan suatu abnormalitas dari
kedua faktor tersebut yang ditandai dengan adanya peningkatan curah jantung dan resistensi
perifer yang juga meningkat (Dina, 2017).
Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak pada
pusat vasomotor pada medulla di otak. Dari vasomotor tersebut bermula jaras saraf simpatis
yang berlanjut ke bawah korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ke ganglia
simpatis di thorak dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk
impuls yang bergerak kebawah melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik
ini, neuron preganglion melepaskan asetikolin yang akan merangsang serabut saraf pasca
ganglion ke pembuluh darah. Dengan dilepaskannya norepineprin akan mengakibatkan
konstriksi pembuluh darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat
mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsang vasokontriktor (Dina, 2017).
Seseorang dengan hipertensi sangat sensitive terhadap norepinefrin. Pada saat
bersamaan dimana system saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai respon
rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang mengakibatkan tambahan aktivitas
9
vasokontriksi. Medula adrenal mensekresi epinefrin yang menyebabkan vasokontriksi.
Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid linnya, yang dapat memperkuat respon
vasokontriktor pembuluh darah. Vasokonstriksi yang mengakibatkan penurunan aliran darah
ke ginjal menyebabkan pelepasan rennin (Dina, 2017)
Renin merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi
angiotensin II yang menyebabkan adanya sutu vasokontriktor yang kuat. Hal ini merangsang
sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air
oleh tubulus ginjal yang mengakibatkan volume intravaskuler. Semua faktor tersebut
cenderung menyebabkan hipertensi. Pada lansia, perubahan struktur dan fungsi pada system
pembuluh perifer bertanggung jawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi. Perubahan
tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat dan penurunan dalam
relaksasi otot polos pembuluh darah yang akan menurunkan kemampuan distensi daya
regang pembuluh darah. Hal tersebut menyebabkan aorta dan arteri besar berkurang
kemampuannya dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh jantung ( volume
sekuncup ) sehingga terjadi penurunan curah jantung dan peningkatan tahanan perifer (Dina,
2017)
6. WOC

7. Komplikasi
Komplikasi hipertensi berdasarkan target organ, antara lain sebagai berikut
(Armilawaty dkk, 2007):
a. Payah Jantung
Payah jantung (Congestive heart failure) adalah kondisi jantung tidak mampu lagi
memompa darah yang dibutuhkan tubuh. Kondisi ini terjadi karena kerusakan otot
jantung atau sistem listrik jantung.

10
b. Stroke
Hipertensi adalah faktor penyebab utama terjadi stroke, karena tekanan darah
yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah yang sudah lemah menjadi
pecah. Bila hal ini terjadi pada pembuluh darah otak, maka terjadi pendarahan otak yang
dapat berakibat kematian. Stroke juga dapat terjadi akibat sumbatan dari gumpalan
darah yang macet dipembuluh yang sudah menyempit.
c. Kerusakan ginjal
Hipertensi dapat menyempitkan dan menebalkan aliran darah yang menuju ginjal,
yang berfungsi sebagai penyaring kotoran tubuh. Dengan adanya gangguan tersebut,
ginjal menyaring lebih sedikit cairan dan membuangnya kembali ke darah.
d. Kerusakan pengelihatan
Hipertensi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah di mata, sehingga
mengakibatkan pengelihatan menjadi kabur atau buta. Pendarahan pada retina
mengakibatkan pandangan menjadi kabur, kerusakan organ mata dengan memeriksa
fundus mata untuk menemukan perubahan yang berkaitan dengan hipertensi yaitu
retinopati pada hipertensi. Kerusakan yang terjadi pada bagaian otak, jantung, ginjal dan
juga mata yang mengakibatkan penderita hipertensi mengalami kerusanan organ mata
yaitu pandangan menjadi kabur.
8. Pengobatan
Menurut Armilawaty (2017) dalam penatalaksanaan hipertensi berdasarkan sifat
terapi terbagi menjadi 3 bagian, sebagai berikut:
a. Terapi non-farmakologi
Penatalaksanaan non farmakologi merupakan pengobatan tanpa obat-obatan yang
diterapkan pada hipertensi. Dengan cara ini, perubahan tekanan darah diupayakan
melalui pencegahan dengan menjalani perilaku hidup sehat seperti :
1) Pembatasan asupan garam dan natrium
2) Menurunkan berat badan sampai batas ideal
3) Olahraga secara teratur
4) Mengurangi / tidak minum-minuman beralkohol
5) Mengurangi/ tidak merokok
6) Menghindari stres
7) Menghindari obesitas
b. Terapi farmakologi (terapi dengan obat)
Selain cara terapi non-farmakologi, terapi dalam obat menjadi hal yang utama.
Obat-obatan anti hipertensi yang sering digunakan dalam pegobatan, antara lain obat-
11
obatan golongan diuretik, beta bloker, antagonis kalsium, dan penghambat konfersi
enzim angiotensi.
1) Diuretik merupakan anti hipertensi yang merangsang pengeluaran garam dan air.
Dengan mengonsumsi diuretik akan terjadi pengurangan jumlah cairan dalam
pembuluh darah dan menurunkan tekanan pada dinding pembuluh darah.
2) Beta bloker dapat mengurangi kecepatan jantung dalam memompa darah dan
mengurangi jumlah darah yang dipompa oleh jantung.
3) ACE-inhibitor dapat mencegah penyempitan dinding pembuluh darah sehingga bisa
mengurangi tekanan pada pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah.
4) Ca bloker dapat mengurangi kecepatan jantung dan merelaksasikan pembuluh darah.

12
C. Satuan Acara Penyuluhan

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

POKOK BAHASAN : Hipertensi


SUB POKOK BAHASAN : Pengertian dan Pencegahan hipertensi
WAKTU : 25 Januari 2021, pukul 16.00-16.30 WIB
SASARAN : Seluruh anggota keluarga Tn.T
TEMPAT : Rumah Tn.T

1. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan pendidikan selama 1 jam diharapkan seluruh anggota keluarga dapat
memahami tentang hipertensi dan cara pencegahannya

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 jam diharapkan seluruh anggota keluarga
dapat :
a. Mengetahui apa pengertian hipertensi
b. Mengetahui faktor penyebab hipertensi
c. Mengetahui klasifikasi hipertensi
d. Mengetahui makanan yang dapat memicu terjadinya hipertensi
e. Mengetahui makanan yang dapat menurunkan hipertensi

3. Kegiatan Belajar Mengajar


N TAHAP WAKTU KEGIATAN MEDIA
O
1 Pembukaan 10 menit Orientasi : Ceramah
- Mengucapkan salam
- Orientasi/
memperkenalkan diri
- Menyampaikan maksud
dan tujuan
- Kontrak waktu
pengkajian
Tujuan :

13
Untuk membina hubungan
saling percaya antara
mahasiswa dengan anggota
keluarga Tn.T agar mahasiswa
mendapat informasi yang jelas
dari Tn.T
2 Pelaksanaan 40 menit Kerja : Ceramah dan
Menjelaskan materi tentang leaflet
hipertensi dan pencegahannya
 Pengertian hipertensi
 Faktor penyebab hipertensi
 Klasifikasi hipertensi
 Makanan pemicu hipertensi
 Makanan penurun hipertensi
 Pencegahan hipertensi pada
seluruh anggota keluarga
Tn.T
1. Seluruh anggota keluarga
memperhatikan penjelasan
tentang pengertian
hipertensi, faktor penyebab
hipertensi, klasifikasi
hipertensi, makanan yang
dapat memicu hipertensi,
dan makanan yang dapat
menurunkan hipertensi
2. Anggota keluarga
menanyakan tentang hal-
hal yang belum jelas
3 Penutup 10 menit Terminasi : Ceramah
1. Menyimpulkan materi
2. Mengevaluasi anggota
keluarga tentang materi yang
diberikan
3. Mengakhiri pertemuan

14
dengan mengucapkan salam

4. Metode :
- Ceramah
- Tanya Jawab

5. Evaluasi :
a. Standar persiapan :
1. Persiapan materi penyuluhan
2. Persiapan tempat
3. Persiapan leaflet
b. Standar proses :
1. Penyampaian materi
2. Sesi tanya dan jawab
c. Standar hasil :
1. Anggota keluarga mampu mengetahui tentang pengertian hipertensi
2. Anggota keluarga mampu mengetahui faktor penyebab hipertensi
3. Anggota keluarga mampu mengetahui klasifikasi hipertensi
4. Anggota keluarga mampu mengetahui makanan pemicu hipertensi
5. Anggota keluarga mampu mengetahui makanan penurun hipertensi

6. Daftar Pustaka :

Anggara Dwi, F H dan Prayitno N. 2013. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Tekanan Darah
di Puskesmas Telaga Murni Cikarang Barat. Jakarta: Program Studi Kesehatan Masyarakat
STIKES MH. Thamrin. Jurnal Ilmiah Kesehatan. Vol 5/ No. 1.

Fauzi, Isma. 2014. Buku Pintar Deteksi Dini Gejala, & Pengobatan Asam Urat, Diabetes &
Hipertensi. Yogyakarta: Araska.

Ferri, F. F. 2017. Ferri's Clinical Advisor 2017: 5 Books in 1. Philadelphia: Elsevier, Inc.

Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Rahajeng E, Tuminah S. 2009. Prevalensi Hipertensi dan Determinannya di Indonesia. Jakarta:


Pusat Penelitian Biomedis dan Farmasi Badan Penelitian Kesehatan Departemen Kesehatan
RI, Jakarta.

15
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid I. VI.
Jakarta: InternaPublishing; 2014:1132-53.

WHO. World Health Statistic Report 2015. Geneva: World Health Organization; 2015.]

16
D. Pre Planning Kunjungan Keluarga

PRE PLANNING KUNJUNGAN KELUARGA


Kunjungan Ke : 1

Hari / tanggal  : Senin, 25 Januari 2021


Tempat            : Sendang , Tulungagung
Waktu             : Jam 16.00
Topik              : Menyepakati prioritas masalah dan kebutuhan intervensi

1. Latar Belakang
Menentukan masalah keperawatan merupakan masalah penting dalam proses
keperawatan setelah melakukan pengkajian karena dengan menentukan masalah yang
dihadapi klien secara tepat dan benar akan menentukan keberhasilan dalam membuat
intervensi yang akan diterapkan pada pasien / keluarga sehingga masalah dapat teratasi.
Setelah melakukan pengkajian pada Tn.T masalah yang didapatkan adalah klien
mengalami hipertensi dengan tekanan darah 140/90 mmHg. Tn. T merupakan perokok aktif
dan minum kopi. Pada pengkajian Tn.T mengatakan bahwa dirinya belum memahami
dengan baik tentang penyakitnya itu. Baik makanan yang harus dihindari terkait hipertensi
maupun kegiatan atau aktivitas yang harus dihindari agar terhindar dari hipertensi. Tetapi
sebenarnya Tn.T ingin melaksanakan gaya hidup sehat.
Hasil pengkajian tersebut dianalisis untuk menyimpulkan masalah keperawatan
perkembangan keluarga, lingkungan keluarga, struktur keluarga, fungsi keluarga, koping
keluarga, harapan keluarga, dan pemeriksaan fisik yang dikaji secara komprehensif sehingga
dapat menyimpulkan masalah keluarga.
Masalah keperawatan yang ditemukan harus disepakati bersama keluarga.
Keberhasilan dalam mengatasi masalah kesehatan diperlukan partisipasi keluarga terutama
Tn.T. Membantu keluarga untuk menyatakan masalah kesehatan secara benar sehingga
dapat memotivasi keluarga untuk malakukan perawatan secara mandiri, pencegahan dan
tindakan promotif secara aktif.

2. Diagnosa Keperawatan
a. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif pada keluarga Tn.T khususnya Tn.T b.d
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah d.d Tn.T belum memahami penyakit yang
dideritanya

17
b. Kesiapan peningkatan koping keluarga pada keluarga Tn.T khususnya Tn.T b.d
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah d.d Tn.T akan melaksanakan gaya hidup
yang sehat

3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah menyepakati prioritas masalah keperawatan dan intervensi keperawatan
diharapkan keluarga Tn.T dapat menyepakati masalah dan intervensi keperawatan.
b. Tujuan Khusus
1) Menyepakati intervensi yang akan dilakukan
2) Mengetahui tujuan dari masing-masing intervensi

4. Rancangan Kegiatan
a. Metode : Diskusi
b. Media : Alat tulis, lembar pengkajian
c. Sasaran : Keluarga Tn.T khususnya Tn.T
d. Pelaksana : Mahasiswa (Fanesa Kusumastini Dea Sasmita)
e.  Waktu : 30 menit
f. Tempat : Rumah Keluarga Tn.T
g. Strategi Pelaksanaan

18
Waktu Kegiatan Penyaji Pasien/ Keluarga
5 menit Orientasi :
- Menjawab salam
- Mengucapkan salam
- Menerima
- Memperkenalkan diri
- Memperhatikan
- Menjelaskan maksud dan tujuan
kunjungan
- Memvalidasi keadaan keluarga - Memberikan informasi

Tujuan :
- Untuk membina hubungan saling
percaya dengan klien
20 menit Kerja :
- Menjelaskan pada keluarga
- Memperhatikan
prioritas masalah yang didapatkan
saat pengakjian.
- Klarifikasi   h. Se
- Memberikan kesempatan kepada
keluarga untuk klarifikasi tting Tempat
- Menerima
masalah
W S
- Menawarkan intervensi yang - Menyetujui
akan dilakukan pada keluarga
- Menyepakati prioritas masalah T P
dan intervensi yang yang akan
dilakukan
5. Kriteria
5 menit Terminasi : Evaluasi
- Membuat kontrak untuk - Membuat kesepakatan
a. Kriteri
pertemuan selanjutnya - Menjawab salam a
- Mengucapkan salam

Struktur
1) Pre planning disiapkan
2) Alat bantu / media disiapkan
3) Kontrak dengan keluarga tepat dan sesuai rencana

b. Kriteria Proses
1) Pelaksanaan sesuai waktu
2) Keluarga antusias dalam kegiatan
19
c. Kriteria Hasil
1) Keluarga menyepakati masalah kesehatan yang ada dikeluarga dan tindakan
keperawatan yang akan diberikan mahasiswa
2) Kontrak untuk pertemuan selanjutnya

20
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. IDENTITAS UMUM KELUARGA


a. Identitas Kepala Keluarga :
Nama : Tn T Pendidikan : SMA
Umur : 38 tahun Pekerjaan : wirausaha
Agama : Islam Alamat : sendang, tulungagung
Suku : Jawa No.Telp : 0812xxx

b. Komposisi Keluarga
No. Nama L/P Umur Hub.Keluarga Pekerjaan Pendidikan
1. Tn. T L 38 th Kepala Wirausaha SMA
keluarga
2. Ny. L P 42 th istri Wirausaha SMA
3 An. F P 21 th anak mahasiswa SMA

c. Genogram

= Meninggal
= Laki-laki
= Perempuan

d. Type Keluarga :
a) Jenis type keluarga :
21
Nuclear family (keluarga inti)
b) Masalah yang terjadi dengan type tersebut :
Tidak ada
Suku Bangsa :
a) Asal suku bangsa : jawa
b) Budaya yang berhubungan dg kesehatan : selalu percaya fasilitas kesehatan daripada dukun
e. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan :
Agama islam (pergi ke dukun itu musrik)
f. Status Sosial Ekonomi Keluarga :
a) Anggota keluarga yang mencari nafkah : Tn. T
b) Penghasilan : 28 Jt – 30 Jt / bulan
c) Upaya lain : -
d) Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi, dll)
kulkas, kipas angin, 2 televisi, perabot rumah lengkap,1 mobil dan 2 motor
e) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan 20 – 22 jt/bulan
g. Aktivitas Rekreasi Keluarga :
rekreasi hampir tidak pernah dilakukan karena sibuk dengan pekerjaan

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan anak tertua) :
Anak usia remaja 21 th dapat dilihat mampu berpendidikan hingga saat ini
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya :
Tidak ada
c. Riwayat kesehatan keluarga inti :
a. Riwayat kesehatan keluarga saat ini :
Tn T mengatkan mempunyai riwayat hipertensi, Tn T mengatakan belum memahami tentang
penyakit hipertensi dan tidak rutin memeriksakan kesehatannya
b. Riwayat penyakit keturunan :
keluarga tidak mempunyai penyakit keturunan hanya pernah sakit flu batuk seperti biasa dan
terkadang alergi apabila terlalu banyak mengkonsumsi protein

c. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga :


22
Imunisasi Tindakan
Bb Keadaan Masalah
No Nama Umur (BCG/Polio/DPT yang telah
kg Kesehatan kesehatan
/HB/Campak) dilakukan
1 Tn T 38 th 72 Normal Lengkap hipertensi Diet rendah
kg garam
2 Ny. L 42 th 58 Normal Lengkap - -
kg
3 An. F 21 th 60 normal lengkap - -
kg

d. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan :


keluarga tidak pernah pergi ke puskesmas ketika sakit, keluarga selalu memanfaatkan
fasilitas kesehatan di rumah sakit maupun ke tempat praktik dokter.
e. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :
Ny. L pada tahun 2018 pernah mengalami hipotensi
III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a. Karakteristik Rumah
a) Luas rumah : 22m X 26m
b) Type rumah : Permanen
c) Kepemilikan : hak milik sendiri
d) Jumlah kamar/ruangan : terdiri dari 9 ruangan dan 3 kamar tidur
e) Ventilasi/jendela : jendela ada di bagian setiap kamar dan ruang tamu
f) Pemanfaatan ruangan : masih ada ruang kosong
g) Septic tank : ada
Letak : kurang lebih 7 meter dari sumur
h) Sumber air minum : air minum beli dari depo
i) Kamar mandi/WC : kamar mandi dan wc terpisah, tidak satu ruangan
j) Pengolahan Sampah : sampah dikumpulkan dalam wadah jika sudah penuh maka dibakar
k) Kebersihan lingkungan: masih ada sebagian yang kurang bersih
b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
a) Kebiasaan : mengikuti kegiatan yang diadakan oleh lingkungan rw setempat
b) Aturan/kesepakatan : 1 minggu sekali harus mengikuti kerja bakti
c) Budaya : kumpul-kumpul (jagongan) dan saling membantu
c. Mobilitas Geografis Keluarga :
rumah merupakan daerah perumahan tidak jauh dari jalan raya, mudah dijangkau, dan daapat diakses
oleh mobil, motor bahkan truk. rumah berlokasi +- 4km dari pusat kota
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Interaksi antar sesama sangat diutamakan terutama antar keluarga dan interaksi dengan tetangga
sekitar juga sangat baik juga ada kegiatan yasinan rutin setiap satu minggu sekali
23
e. Sistem Pendukung Keluarga
Solidaritas serta kebersamaan dengan saudara serta tetangga

IV. STRUKTUR KELUARGA


a. Pola/cara Komunikasi Keluarga :
Bahasa sehari – hari menggunakan bahasa jawa, selalu berbicara baik-baik untuk menemukan solusi
dari setiap masalah
b. Struktur Kekuatan Keluarga :
Kekuatan keluarga sangat dipengaruhi oleh kebersamaan.
c. Struktur Peran (peran masing-masing anggota keluarga)
Tn. T (kepala keluarga)
Ny. L (Istri)
An. F (Anak)
d. Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga percaya bahwa hidup sudah ada yang mengatur, demikian pula dengan sehat dan keluarga
juga percaya bahwa setiap sakit pasti ada obatnya. Bila ada keluarga yang sakit dibawa ke RS atau
ke tempat pelayanan kesehatan terdekat.

V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
hubungan antara keluarga baik, saling mendukung satu sama lain bila ada yang sakit dibawa ke
tempat pelayanan kesehatan terdekat.
b. Fungsi sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga : harmonis dan diutamakan
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga : saling menghargai
c) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan :
Tn.T selaku kepala keluarga
d) Kegiatan keluarga waktu senggang :
duduk berbicara sharing sharing terkadang menonton televisi ditemani oleh cemilan
e) Partisipasi dalam kegiatan sosial : baik
c. Fungsi perawatan kesehatan
a) Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit/masalah kesehatan keluarganya : keluarga
Tn. T belum mampu mengenal masalah tentang hipertensi
b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat : apabila dirasa
mulai tidak enak badan harus segera berobat
c) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit : Di terapi pijat apabila keesokan
harinya belum baikan maka dibawa ke dokter

24
d) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat : dibersihkan setiap hari.
Menyapu 2x sehari pagi dan sore untuk area dalam rumah dan untuk halaman rumah 1x sehari
setiap pagi
e) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masysrakat : apabila sakit dibawa ke
dokter untuk berobat
d. Fungsi reproduksi
a) Perencanaan jumlah anak : 2
b) Akseptor : ( tidak) .yang digunakan - lamanya -
c) Akseptor : Belum - Alasannya : karena masih ingin mempunyai keturunan lagi
d) Keterangan lain : tidak ada
e. Fungsi ekonomi
a) Upaya pemenuhan sandang pangan : untuk kebutuhan makan setiap harinya menggunakan
ekonomi dari Tn. T
b) Pemanfaatan sumber di masyarakat : di belakang ada lahan kosong dan digunakan untuk ternak
ayam
VI. STRES DAN KOPING KELUARGA
a. Stressor jangka pendek :
keluarga Tn. T ingin segera pulih dari hipertensi
b. Stressor jangka panjang :
keluarga Tn. T menerapkan untuk melaksanakan gaya hidup sehat
c. Respon keluarga terhadap stressor : Saling mengingatkan untuk selalu menjaga kesehatan, serta
memberi dukungan dan semangat
d. Strategi koping : angota keluarga selalu bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah yang ada
e. Strategi adaptasi disfungsional : keluarga Tn T menganggap sebagai ujian dari allah

VII. KEADAAN GIZI KELUARGA


Pemenuhan gizi : pemberian pemenuhan gizi dengan makan makanan yang bergizi
Upaya lain : tidak ada

VIII. PEMERIKSAAN FISIK

25
pemeriksaan Tn. T Ny. L An. F

26
TD 140/90 mmhg 100/80mmhg 110/80
BB 72 kg 58 kg 60 kg
TB 182 cm 150cm 158cm
Nadi 85x/menit 88x/menit 80x/menit
RR 24x/menit 22x/menit 23x/menit
Kepala Bentuk mesocephal Bentuk mesocephal Bentuk mesocephal
Rambut Hitam beruban Hitam kecoklatan Hitam kemerahan
Mata Tidak ada gangguan, tidak Tidak ada gangguan, tidak Tidak ada gangguan,
kterik kterik tidak kterik
Hidung Bersih tidak ada sekret Bersih tidak ada sekret Bersih tidak ada sekret
Telinga Bersih tidak ada serumen Bersih tidak ada serumen Bersih tidak ada
serumen
Mulut & Bibir cukup lembab Bibir cukup lembab, tidak Bibir cukup lembab,
tenggorokan ada nyeri tekan tidak ada nyeri tekan
Leher Kelenjar tyroid (-) Kelenjar tyroid (-) Kelenjar tyroid (-)
Dada simetris simetris simetris
Abdomen Datar, luka (-) Datar, luka (-) Datar, luka (-)
Ekstermitas Berfungsi Berfungsi Berfungsi
Kulit Bersih, alergi (-) Bersih, alergi (-) Bersih, alergi (-)
Genital bersih bersih bersih

IX. HARAPAN KELUARGA


a. Terhadap masalah kesehatannya : semoga keluarga tetap dalam keadaan sehat dan kesadarannya
untuk menjaga kesehatan semakin bertambah, lebih bisa melaksanakan gaya hidup sehat, bisa
mengurangi makanan penyebab hipertensi, mengurang garam
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada : semoga diberikan pelayanan yang optimal
Kediri, .............................................

(..........................................................)

ANALISA DATA

No Data Problem Etiologi


1 Ds : Manajemen kesehatan Ketidakmampuan
- Tn.T mengatakan belum memahami keluarga tidak efektif keluarga mengenal
masalah kesehatan tentang hipertensi
masalah
yang dialami oleh Tn.T
Do :
27
- Gejala yang dialami Tn.T terkadang
semakin parah
- Aktivitas keluarga Tn.T untuk
mengatasi masalah kesehatan Tn.T
tidak tepat

2 DS : Kesiapan peningkatan Ketidakmampuan


- Ny.L mengatakan menetapkan untuk koping keluarga keluarga mengenal
melaksanakan gaya hidup yang sehat
masalah
kepada Tn.T
- Tn.T mengatakan akan menetapkan
sasaran untuk meningkatkan kesehatan
- Ny. L mengatakan berupaya
menjelaskan dampak krisis terhadap
perkembangan Tn.T

PERUMUSAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif pada keluarga Tn.T khususnya Tn.T b.d
1 ketidakmampuan keluarga mengenal masalah d.d Tn.T belum memahami penyakit yang
dideritanya
Kesiapan peningkatan koping keluarga pada keluarga Tn.T khususnya Tn.T b.d
2 ketidakmampuan keluarga mengenal masalah d.d Tn.T akan melaksanakan gaya hidup yang
sehat

PENILAIAN (SKORING) DIAGNOSIS KEPERAWATAN

No Diagnosa Kriteria Skor Bobot Nilai Total Pembenaran


Kep
1 Sifat masalah : Hipertensi pada Tn.T
Skala : Tidak/ kurang sehat 3 1 2 2 akan menimbulkan
x1= masalah apabila tidak
Ancaman kesehatan 2 3 3
Keadaan sejahtera 1 diatasi
Kemungkinan masalah dapat diubah : 2 Tempat dokter praktik
x2=2 klink dapat dijangkau
Skala : Mudah 2 2 2
Sebagian 1 dengan mudah
Tidak dapat 0 sehingga keluarga Tn.

28
T dapat
memanfaatkannya
Potensial masalah untuk dicegah : Dengan pemberian
Skala : Tinggi 3 1 informasi mengenai
Cukup 2 3 hipertensi yang jelas,
x1=1
Rendah 1 3 masalah yang muncul
dapat dicegah dengan
mudah
Menonjolnya masalah : Keluarga merasa
Skala : masalah tersebut harus
Masalah berat, harus segera 2 1 segera ditangani agar
2 tidak menimbulkan
ditangani 1 x1=1
2 masalah yang lebih
Ada masalah, tetapi tidak perlu 0
ditangani serius
Masalah tidak dirasakan
TOTAL SKOR 2
4
3

PENILAIAN (SKORING) DIAGNOSIS KEPERAWATAN

No Diagnosa Kriteria Skor Bobot Nilai Total Pembenaran


Kep
2 Sifat masalah : Menetapkan gaya hidup
Skala : Tidak/ kurang sehat 3 1 sehat adalah pilihan
2 2
Ancaman kesehatan 2 x1= yang tepat untuk
3 3 mengatasi maslaah
Keadaan sejahtera 1
hipertensi
Kemungkinan masalah dapat diubah : Puskesmas dapat
Skala : Mudah 2 2 dijangkau dengan
2 2
Sebagian 1 x1= mudah sehingga
3 3 keluarga Tn. T dapat
Tidak dapat 0
memanfaatkannya
Potensial masalah untuk dicegah : Dengan pemberian
Skala : Tinggi 3 1 informasi mengenai
Cukup 2 3 hipertensi yang jelas,
x1=1
Rendah 1 3 masalah yang muncul
dapat dicegah dengan
mudah
Menonjolnya masalah : Keluarga merasa
Skala : masalah tersebut tidak
Masalah berat, harus segera 2 1 dirasakan
0
ditangani 1 x1=0
2
Ada masalah, tetapi tidak perlu 0
ditangani
Masalah tidak dirasakan
TOTAL SKOR 1
2
3

29
PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Prioritas Diagnosa Keperawatan Skor


1 Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif pada
keluarga Tn.T khususnya Tn.T b.d ketidakmampuan 2
4
3
keluarga mengenal masalah d.d Tn.T belum
memahami penyakit yang dideritanya
2 Kesiapan peningkatan koping keluarga pada 1
2
3
keluarga Tn.T khususnya Tn.T b.d ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah d.d Tn.T akan
melaksanakan gaya hidup yang sehat

INTERVENSI KEPERAWATAN
Dx keperawatan :
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif pada keluarga Tn.T khususnya Tn.T b.d
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah d.d Tn.T belum memahami penyakit yang dideritanya
Hasil/
Tujuan Standart
Kriteria Intervensi
(slki) (per kriteria
/ tindakan)
Tujuan - Kemamp - Keluarga Dukungan
Umum : uan dapat koping keluarga
Setelah menjelas menjelaska :
dilakukan kan n gejala Observasi
intervensi masalah faktor - Identifikasi
keperawata kesehata yang dapat kesesuaian
n selama 2x n yang memicu antara
30
kunjungan dialami hipertensi harapan
maka meningk - Keluarga pasien,
masalah at (5) Tn.T dapat keluarga, dan
manajemen - Aktivitas melakukan tenaga
kesehatan keluarga perawatan kesehatan
keluarga mengata kesehatan Terapeutik
meningkat si - Keluarga - Dengarkan
dengan masalah Tn.T masalah,
kriteria kesehata senantiasa perasaan, dan
hasil : n yang rutin pertanyaan
tepat mengontro keluarga
Setelah meningk l - Diskusikan
dilakukan at (5) kesehatann rencana
kunjungan ya ke medis dan
selama 1 – Missal : yankes perawatan
2x/ minggu Kognitif - Keluarga Edukasi
kemampuan Afektif Tn.T dapat - Informasikan
menjelaskan mengatasi kemajuan
masalah Psikomotr masalah kesehatan
kesehatan kesehatan pasien secara
yang hipertensi berkala
dialami dengan - Informasikan
Tn.T dapat tepat fasilitas
meningkat perawatan
kesehatan
Tujuan yang tersedia
Khusus : Kolaborasi
Setelah - Rujuk untuk
dilakukan terapi
tindakan keluarga jika
selama perlu
1x30 menit,
diharapkan :
1. Mengeta
hui
penyakit
hipertens
i
2. Keluarga
melakuk
an
kontrol
rutin di
yankes

Dx keperawatan :
Kesiapan peningkatan koping keluarga pada keluarga Tn.T khususnya Tn.T b.d ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah d.d Tn.T melaksanakan gaya hidup yang sehat
Tujuan Kriteria Hasil/ Standart Intervensi Rasional
Tujuan - Komitmen - Keluarga dapat Dukungan - Mengidenti
31
Umum : pada menjelaskan keluarga fikasi
Setelah perawatan / gejala faktor merencanakan kebutuhan
dilakukan pengobatan yang dapat perawatan : dan harapan
kunjungan meningkat memicu Observasi dapat
selama 1 – 2x/ (5) hipertensi - Identifikasi membantu
minggu - Kemampua - Keluarga Tn.T kebutuhan klien untuk
kemampuan n dapat dan harapan mewujudka
menjelaskan memenuhi melakukan keluarga n
masalah kebutuhan perawatan tentang keinginann
kesehatan yang anggota kesehatan kesehatan ya untuk
dialami Tn.T keluarga - Keluarga Tn.T - Identifikasi meningkatk
dapat meningkat senantiasa tindakan an gaya
meningkat (5) rutin yang dapat hidup sehat
mengontrol dilakukan - Menganjur
Tujuan Khusus kesehatannya keluarga kan
: ke yankes Terapeutik menggunak
Setelah - Keluarga Tn.T - Motivasi an fasilitas
dilakukan dapat pengembang kesehatan
tindakan mengatasi an sikap dan dapat
selama 1x30 masalah emosi yang memudahk
menit, kesehatan mendukung an klien
diharapkan : hipertensi upaya untuk
1. Mengetahui dengan tepat kesehatan control
penyakit Edukasi rutin
hipertensi - Anjurkan
2. Keluarga menggunaka
melakukan n fasilitas
tindakan kesehatan
yang tepat yang ada
untuk
mengatasi
masalah
kesehatann
ya

32
E. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

Dx keperawatan :
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif pada keluarga Tn.T khususnya Tn.T b.d
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah d.d Tn.T belum memahami penyakit yang dideritanya
Hari/
IMPLEMENTASI Paraf
Tanggal/waktu
Rabu Observasi :
- Mengidentifikasi kesesuaian antara harapan pasien, keluarga, dan
tenaga kesehatan
Terapeutik :
- Mendengarkan masalah dan pertanyaan keluarga
- Mendiskusikan rencana medis dan keperawatan agar klien mau
memeriksakan rutin kesehatannya
Edukasi
- Menjelaskan fungsi fasilitas yankes agar bisa dimanfaatkan dalam
cek rutin kesehatan

Dx keperawatan :
Kesiapan peningkatan koping keluarga pada keluarga Tn.T khususnya Tn.T b.d ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah d.d Tn.T akan melaksanakan gaya hidup yang sehat
Hari/
IMPLEMENTASI Paraf
Tanggal/waktu
Rabu Observasi :
- Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang
kesehatan
- Mengidentifikasi tindakan yang dapat dilakukan keluarga
Terapeutik :
- Memotivasi pengembangan sikap dan emosi yang mendukung
upaya kesehatan
Edukasi :
- Menganjurkan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada

33
Dx keperawatan :
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif pada keluarga Tn.T khususnya Tn.T b.d
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah d.d Tn.T belum memahami penyakit yang dideritanya
Hari/
EVALUASI (SOAP)
Tanggal/waktu
Selasa, 19 S : Tn.T mengatakan sudah sedikit paham dan sedikit bisa menjelaskan tentang
Januari 2021 hipertensi
O : - Kemampuan menjelaskan mengenai masalah kesehatan tentang hipertensi
meningkat (4)
- Aktivitas keluarga Tn.T untuk mengatasi masalah kesehatan Tn.T tentang
hipertensi meningkat (4)
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

Dx keperawatan :
Kesiapan peningkatan koping keluarga pada keluarga Tn.T khususnya Tn.T b.d ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah d.d Tn.T akan melaksanakan gaya hidup yang sehat
Hari/
EVALUASI (SOAP)
Tanggal/waktu
Selasa, 19 S : Tn. T mengatakan sudah melaksanakan gaya hidup sehat meskipun belum
Januari 2021 terlalu konsisten
O : - Komitmen pada perawatan / pengobatan meningkat (4)
- Kemampuan memenuhi kebutuhan anggota keluarga meningkat (4)
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

34
Dx keperawatan :
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif pada keluarga Tn.T khususnya Tn.T b.d
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah d.d Tn.T belum memahami penyakit yang dideritanya
Hari/
IMPLEMENTASI Paraf
Tanggal/waktu
Kamis, 21 Observasi :
Januari 2021 - Mengidentifikasi kesesuaian antara harapan pasien, keluarga, dan
tenaga kesehatan
Terapeutik :
- Mendengarkan masalah dan pertanyaan keluarga
- Mendiskusikan rencana medis dan keperawatan agar klien mau
memeriksakan rutin kesehatannya
Edukasi
- Menjelaskan fungsi fasilitas yankes agar bisa dimanfaatkan dalam
cek rutin kesehatan

Dx keperawatan :
Kesiapan peningkatan koping keluarga pada keluarga Tn.T khususnya Tn.T b.d ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah d.d Tn.T akan melaksanakan gaya hidup yang sehat
Hari/
IMPLEMENTASI Paraf
Tanggal/waktu
Kamis, 21 Observasi :
Januari 2021 - Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang
kesehatan
- Mengidentifikasi tindakan yang dapat dilakukan keluarga
Terapeutik :
- Memotivasi pengembangan sikap dan emosi yang mendukung
upaya kesehatan
Edukasi :
- Menganjurkan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada

35
Dx keperawatan :
Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif pada keluarga Tn.T khususnya Tn.T b.d
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah d.d Tn.T belum memahami penyakit yang dideritanya
Hari/
EVALUASI (SOAP)
Tanggal/waktu
Jumat S : Tn.T mengatakan sudah sedikit paham dan sedikit bisa menjelaskan tentang
hipertensi
O : - Kemampuan menjelaskan mengenai masalah kesehatan tentang hipertensi
meningkat (5)
- Aktivitas keluarga Tn.T untuk mengatasi masalah kesehatan Tn.T tentang
hipertensi meningkat (5)
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

Dx keperawatan :
Kesiapan peningkatan koping keluarga pada keluarga Tn.T khususnya Tn.T b.d ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah d.d Tn.T akan melaksanakan gaya hidup yang sehat
Hari/
EVALUASI (SOAP)
Tanggal/waktu
S : Tn. T mengatakan sudah melaksanakan gaya hidup sehat meskipun belum
terlalu konsisten
O : - Komitmen pada perawatan / pengobatan meningkat (5)
- Kemampuan memenuhi kebutuhan anggota keluarga meningkat (5)
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan

DAFTAR PUSTAKA

Friedman, M.M. 1998. Keperawatan Keluarga. EGC: Jakarta.

Setiadi. 2008. Konsep Dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu.

UU NOMOR 10 tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga


Sejahtera

36
37

Anda mungkin juga menyukai