Anda di halaman 1dari 3

1.

Niat dengan meyakini bahaw Al Quran adalah kitab yang diturunkan oleh Allah
yang tiada keraguan padanya, dan yakin terhadapnya. Seperti yang telah Allah
firmankan didalam surat Al Hijr ayat 9, Sesungghnya kami-lah yang menurunkan
Al Quran, dan sesungghnya Kami benar benar memeliharanya. Juga Al Baqoroh
ayat ke 2. Kitab ini (Al Quran) tidak ada keraguan didalamnya.

Untuk mencari Ilmu. Seperti yang disabdakan oleh Nabi Muhammad Saw
Abdullah Ibnu Mas’ud berkata Rasulullah Saw bersabda: Al Quran ini adalah
jamuan dari Allah. Barang siapa yang bisa mempelajarinya maka lakukanlah.

Mengharapkan petunjuk dari Allah. Seperti yang ada pada Al Quran Surat Al
Baqoroh ayat 2. Kitab ini (Al Quran) tidak ada keraguan didalamnya, petunjuk
bagi orang orang yang bertakwa.

Berdoa menggunakan Al Qur’an, Diantaranya adalah doa yang tercantum dalam


surat Al baqoroh 286. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami
lupa atau salah. Ya tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami,
beban yang berat sebagaimana orang orang sebelum kami. Ya tuhan kami,
janganlah Engkau pikullkan keapda kami apa yang tidak kami sanggup dalam
memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami.
Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami dari perbuatan orang orang kafir.

Sebagai obat. Allah berfirman. Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang
menjadi obatdan rahmat bagi orang orang yang beriman dan Al Quran ini tidak
menambah orang orang zalim kecuali kesengsaraan. Al Isra’ ayat 82.

2. Mengikhlaskan niat. Dalilnya adalah hadits niat yang diriwayatkan oleh Umar;
sesungguhnya segala sesuatu itu tergantung pada niatnya. Dan manusia akan
mendapati hasil sesuai yang ia niatkan, barang siapa yang niat hijrah nya
karena Allah dan Rosul-Nya, maka niatnya dinsibatkan kepada Allah dan
Rosul-Nya. Barangsiap yang niat hijrahnya untuk dunia, atau perempuan yang
hendak ia nikahi, maka hijrahnya seperti yang ia niatkan.

Membersihkan diri dari perhatian makhluk, dalilnya adalah Quran surat Al Insan
ayat ke 9 sesungguhnya kami memberikan makanan kepadamu hanyalah karena
Allah, kami tidak mengharapkam balasan dan terimakasih dari kamu.

Lemah lembut kepada yang diajarkan dalilny adalah “Sesungguhnya Rasulullah


saw bersabda: Orang-orang akan mengikuti kamu dan ada orang-orang yang
datang kepada kamu dari berbagai penjuru bumi belajar ilmu agama. Jika
mereka datang kepadamu, berwasiatlah kamu kepada mereka dengan baik.”
(Riwayat Tirnidzi dan Ibnu Majah dan lainnya)

Memberinya nasihat. Seperti hadits “Agama itu nasihat, bagi Allah, Kitabnya,
Rasul-Nya, para pemimpin muslim, dan orang muslim secara kesluruhan” HR
Muslim

Menyukai kebaikan seperti yang ada pada dirinya. Dalilnya adalah tidak
sempurna iman diantara kalian sampai ia mencintai saudaranya, seperti ia
mencintai dirinua sendiri.
3. Menghindari diri, dari menjadikanya sebagai sumber penghasilan. Dalilnya
adalah “Bacalah Al quran, jangan menggunakanya untuk mencari makan,
jangan mencari kekayaan denganya, jangan menjauhinya dan jangan
melampaui batas terhadapnya.

Memperbanyak bacaan seperti yang dilakukan oleh para shahabat. Orang yang
mengkahtamkan dalam satu rakaat banyak sekali, diantaranya adalah Utsman
bin Affan, Tamim Ad dary, dan Said bin jubair.

Membanyakkan bacaan diwaktu malam. Dalilnya adalah diantara ahlu kitab itu
ada yang berperilaku lurus, mereka membaca ayat ayat Allah pada beberapa
waktu dimalam hari. Sedang mereka juga bersujud. Ali Imron 113.

Memelihatanya dan tidak melupakanya. Peliharalah Al-Quran ini! Demi Tuhan


yang nyawa Muhammad ada digenggama-Nya, sungguh ia lebih mudah lepas
dari unta yang berada di ikatanya.

Membacanya sebelum tidur. Barang siapa yang tertidur dan belum membaca
hizbnya, pad waktu malam atau sebagian daripadanya, kemudian membacanya
antara fajar dan dzuhur, maka ia ditulis seolah-olah ia membacanya pada waktu
malam. HR. Muslim

4. Mengagunkan Al-Quran. Ketahuilah barangsiapa yang meremehkan Al-Qurn,


atau sebagianya, atau mencacinya, atau membeenarkan satu huruf, dan
mendustakan suatu hukum, atau membenarkan apa yang dinafikan Al-Quran.
Atau menafikan apa yang dibenarkan Al-Quran, atau hanya menggugurkan satu
ayat saja, mak ia telah kafir menurut Ijma’.

Diharamkan menafsirkan Aal-Quran tanpa ilmu dan berbicara tentang maknanya,


kecuali orang yang Ahli dibidangnya, dalilnya dan janganlah kamu mengikuti
sesuatu yang engkau tidak punya ilmu terhadapnya, sesungguhnya pendengaran,
penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan dimintai pertanggung jawaban. QS
Al Isra; 36

Dilarang Miro’ atau berbantah-bantahan terhadap Quran. Dalilnya adalah


Rasulullah saw bersabda: berbantah-bantahan terhadap Al-Quran adalah
bentuk kekufuran.

Diperbolehkan meruqyah menggunakan ayat Al-Quran. Dalilnya adalah Nabi


apabila hendak tidur, beliau merapatkan kedua tanganya, kemudian menuip
keduanya, kemudian membaca Qul Huwallahu Ahad, Qul A’udzu birobbil falaq,
Qul A’uudzu bi Robbin nas, kemudian ia sapukan tanganya ke seluruh tubuhnya
dari atas, muka, serta yang dapat dicapai oleh tangan beliau. Beliau
melakukanya tiga kali. HR. Bukhari dan Muslim.

Orang kafir tidak dilarang mendengarnya. Dalilnya adalah “Dan jika seorang di
antara orang-orang musyrik itu meminta perlindungan kepadamu, maka
lindungilah dia supaya dia sempat mendengar firman Allah.”(QS At-Taubah 9:6)
5. Membaca Al Kahfi setiap malam jumat. Dalilnya adalah barang siapa yang
membaca Al Kahfi pada malam Jumat, dai diterangi cahaya antara rumahnya
dan Baitul ‘Atiq.

Membaca Al Falaq dan An nas selesai sholat. Dalilnya adalah dari Uqbah bin
amr, bahwasanya Rasulullah saw membaca Mu’awwidzatain setelah sholat. HR
Abu Dawud, Tirmidzi

Sebelum tidur membaca Al Ikhlas dan Mu’awwidzatain. Dalilnya adalah


diriwayatkan dari ‘Aisyah, bahwa nabi setiap malam membaca Qul Huwallahu
ahad dan Mu’awwidzatain.

Jika bangun setiap malam, membaca 10 ayat akhir surah Ali Imron. Dalilnya
adalah Rasulullah selalu membaca akhir surat Ali Imron apabila bangun tidur.
HR Bukhori dan Muslim.

Dibacakan Yaasin kepada mayat. Dalilnya adalah bacakanlah surat Yaasin untuk
mayatmu. HR. Abu Dawud dan An Nasa’I.

Anda mungkin juga menyukai