Anda di halaman 1dari 15

FILSAFAT PENDIDIKAN

“PENDIDIKAN SEBAGAI PELESTARIAN NILAI


DAN PERUBAHAN SOSIAL”

Disusun Oleh
Anisa Rahmawati (06081381823044)
Dina Herlina (06081281823071)
Dini Lavenia (06081181823063)
Miranda Indah Pratiwi (06081181823065)
Risa Fitriya (06081181823008)
Yuke Rizki Amalia (06081381823037)

Dosen Pengampu :
Dr. Somakim, M.Pd
Weni Dwi Pratiwi, S.Pd., M.Sc
Novika Sukmaningthias, S.Pd., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha


Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya. Terima kasih juga kami
ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-
idenya sehingga makalah yang berjudul pendidikan sebagai pelestarian nilai dan
perubahan sosial.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Palembang, 08 November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1

1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................... 2

BAB II ..................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3

2.1 Pengertian Pendidikan ................................................................................... 3

2.2 Pendidikan Sebagai Pelestarian Nilai ............................................................ 4

2.3 Pengertian Perubahan Sosial ......................................................................... 5

2.4 Paradigma Pendidikan ................................................................................... 6

2.5 Pengembangan Nilai Baru dalam Paradigma Pendidikan Nasional ke depan8

BAB III ................................................................................................................. 11

PENUTUP ............................................................................................................. 11

3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 11

3.2 Saran ............................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara (UU No. 20 tahun 2003 ). Pendidikan
sangatlah penting karena dengan pendidikan akan melepaskan kita dari kebodohan
dan hal-hal yang merugikan oleh karenanya pendidikan dinilai sebagai
pengembangan aspek pengetahuan manusia untuk dikehidupannya sehari-hari,
bukan hanya itu pendidikan juga berfungsi sebagai pelestarian nilai-nilai/norma
yang sudah ada sejak zaman nenek moyang.
Dizaman modern ini semuanya sudah berkembang pesat kecerdasan
manusia dari masa ke masa makin berkembang, perubahan sosial yang terjadi juga
semakin pesat yang dipengaruhi oleh adanya perkembangan IPTEK namun
pengaruh ini muncul tanpa ada pertimbangan norma-norma yang ada. Maka dari
itu perlu adanya pemilahan-pemilahan agar tidak ada hal yang dirugikan dan dapat
dimanfaatkan dengan baik oleh karenanya perlu kita pahami bagaimana
pendidikan dapat melestarikan nilai-nilai yang ada, dan apa saja yang menjadi
pengaruh dalam perubahan-perubahan sosial seiring dengan berkembangnya
kecerdasan manusia yang semakin hari semakin pesat ini dan kita perlu tahu apa
saja pengembangan nilai baru dalam Paradigma Pendidikan Nasional ke Depan.
Dari uraian pertanyaan diatas, akan dibahas lebih jelas dalam makalah ini
yang berjudul “Pendidikan Sebagai Pelestarian Nilai dan Perubahan Sosial”.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian pendidikan?
1.2.2 Apa makna pendidikan sebagai pelestarian nilai?
1.2.3 Apa pengertian dari perubahan sosial?
1.2.4 Bagaimana Paradigma Pendidikan ?

1
1.2.5 Bagaimana pengembangan nilai baru dalam paradigma pendidikan
nasional ke depan?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Untuk mengetahui pengertian pendidikan
1.3.2 Untuk mengetahui makna pendidikan sebagai pelestarian nilai
1.3.3 Untuk mengetahui pengertian dari perubahan sosial
1.3.4 Untuk mengetahui Paradigma Pendidikan
1.3.5 Untuk mengetahui pengembangan nilai baru dalam paradigma pendidikan
nasional ke depan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendidikan


Pendidikan memiliki arti luas dan sempit, dalam arti luas merupakan
seluruh proses hidup dan kehidupan manusia itu adalah proses pendidikan, yang
mana semua pengalaman dalam hidup seseorang dapat memberikan pengaruh
pada dirinya. Sedangkan dalam arti sempit yaitu pendidikan hanya mempunyai
fungsi terbatas yaitu memberikan dasar-dasar dan pandangan hidup kepada
generasi yang sedang tumbuh, yang dalam praktiknya identic dengan pendidikan
formal di sekolah dalam situasi dan kondisi serta lingkungan yang serba
terkontrol.
Menurut kamus Bahasa Indonesia Kata pendidikan berasal dari kata
„didik‟ dan mendapat imbuhan „pe‟ dan akhiran „an‟, maka kata ini mempunyai
arti proses atau cara atau perbuatan mendidik. Secara bahasa definisi pendidikan
adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa,
dan Negara.
Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia)
Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun
maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada
anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat
dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Adapun pengertian pendidikan menurut H. Horne, adalah proses yang
terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia
yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada

3
tuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan
kemanusiaan dari manusia.
Dapat disimpulkan bahwa Pendidikan adalah Bimbingan atau pertolongan
yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai
kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas
hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain.

2.2 Pendidikan Sebagai Pelestarian Nilai


Nilai merupakan prinsip-prinsip sosial, tujuan-tujuan atau standar yang
dipakai dan diterima individu, kelas, kelompok hingga masyarakat. Menurut
Drijarkara nilai merupakan hakikat sesuatu yang menyebabkan hal itu pantas
dikerjakan manusia. Nilai erat kaitannya dengan kebaikan, meski keduanya
memang tak sama, bahwa sesuatu yang baik tak selalu bernilai tinggi bagi
seseorang atau sebaliknya. Nilai mengandung aspek teoritis yang berkaitan
dengan pemaknaan terhadap sesuatu secara hakiki dan praktis. Nilai berkaitan
dengan perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Nilai itu perwujudan dari hal-hal yang baik menurut manusia. Hal-hal
yang baik itu diantaranya nilai-nilai moral, etika dan budi pekerti, hati nurani, rasa
ketaqwaan, dan lain-lain. Hal-hal yang dikatakan nilai itu harus ditanamkan
kepada generasi muda dalam proses pendidikan. Tujuannya adalah supaya
generasi muda mempertahankan dan menjaga nilai-nilai luhur yang berfungsi
sebagai kerukunan dimasyarakat.
Kaitan pendidikan dengan pelestarian nilai yaitu pendidikan berperan besar
dalam menanamkan nilai-nilai kepada generasi muda untuk melestarikan,
memurnikan dan mengidealkan kebiasaan masyarakat yang ada.
Pendidikan sebagai kata kuncinya harus dapat ditempatkan dan dimaknai
sesuai dengan cita-cita luhur kemanusiaan, yakni pendidikan yang berorientasi
maju pada penguasa ilmu pengetahuan dan teknologi di satu sisi, dan tujuan hidup
mulia sebagai umat manusia dalam konteks bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Pendidikan dalam makna dasarnya sebagai upaya memanusiakan
manusia dalam konteks universal, dan secara nasional mesti berarti juga sebagai

4
upaya meng-Indonesiakan segenap anak bangsa Indonesia, selain tetap
melestarikan nilai-nilai etniknya sendiri.

2.3 Pengertian Perubahan Sosial


Perubahan terjadi karena adanya kebosonan (Hirschman, Horton dan
Hunt.1980). Selain dari kebosanan, perubahan terjadi karena manusia memiliki
sifat dasar yang tak pernah puas dengan apa yang dimiliki dan selalu berinovasi
untuk perubahan-perubahan yang menjadi kebutuhannya yang semakin meningkat
dalam berjalannya waktu.
Pendapat para ahli tentang perubahan sosial:
 Perubahan sosial dapat mengakibatkan adanya disorganisasi yaitu cara-
cara lama atau tradisional akan hilang dan tidak digunakan lagi, kemudian
cara-cara baru akan tumbuh tanpa menghilangkan nilai-nilai yang sudah
ada. (Perubahan Sosial Pembangunan.76)
 Menurut Soemardjan (1981), perubahan sosial adalah perubahan-perubhan
pada lembaga masyarakat yang akan mempengaruhi sistem sosialnya,
termasuk nilai-nilai sosial, sikap, dan pola tingkah laku antara kelompok
dalam suatu masyarakat.
 Menurut Davis (1960), perubahan sosial adalah perubahan-perubahan
yang terjadi dalam struktur serta fungsi masyarakat.
 Menurut Laver (1989), perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi
dalam struktur sosial yaitu pola-pola perilaku dan interaksi siosial.
 Menurut Cohen (1983), perubahan sosial adalah setiap perubahan yang
terjadi dalam struktur masyarakat atau dalam organisasi sosial masyarakat.
Jadi dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial adalah perubahan yang
terjadi pada struktur serta fungsi dalam sistem sosial, termasuk aspek kebudayaan
seperti norma, tradisi sikap, kepercayaan, dan tingkah laku dalam masyarakat
tanpa meninggalkan nilai-nilai yang sudah ada sejak dari dulu.
Faktor penyebab terjadinya perubahan sosial terbagi dua yaitu internal dan
eksternal. Faktor internal adalah Perubahan penduduk, Penemuan-penemuan baru,
dan Pemberontakan (revolusi) dalam tubuh masyarakat. Sedangkan faktor
eksternal adalah Faktor alam yang ada di sekitar masyarakat berubah, Peperangan,

5
dan Pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Adapun peran pendidikan pada
perubahan sosial adalah memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia, terutama
membuka pikiran dan membiasakan berpola pikir yang ilmiah, rasional, dan
objektif.

2.4 Paradigma Pendidikan


Kata “paradigma” mengandung arti model pola skema. Dengan demikian
paradigma merupakan sebuah model atau pola yang terskema dari beberapa unsur
yang tersistematis baik secara filosofis, ideologis, untuk dijadikan acuan visi
hidup baik secara personal maupun kolektif untuk masa depan. Sedangkan
paradigma pendidikan adalah suatu cara memandang dan memahami pendidikan,
dari sudut pandang ini kita mengamati dan memahami masalah-masalah
pendidikan yang dihadapi dan mencari cara mengatasi permasalahan tersebut.
Pendidikan hendaknya mengubah paradigma teaching (mengajar) menjadi
learning (belajar). Dengan perubahan ini proses pendidikan menjadi “proses
bagaimana belajar bersama antara guru dan peserta didik”. Guru dalam konteks
ini juga termasuk dalam proses belajar. Sehingga lingkungan sekolah, menjadi
learning society (masyarakat belajar).
Paradigma pendidikan membangun masyarakat terdidik dan masyarakat
yang cerdas. Pembelajaran akan berfokus pada pengembangan kemampuan
intelektual yang berlangsung secara sosial dan kultural, mendorong siswa
membangun pemahaman dan pengetahuan sendiri dalam konteks sosial, dan
belajar dimulai dari pengetahuan awal dan persfektif budaya, tuas belajar didesain
menantang dan menarik untuk mencapau derajat berpikir tingkat tinggi.
Masalah-masalah pendidikan dalam komunitas pendidikan terkesan teknis,
sehingga penyelesaiannya sangat tergantung kepada treatmen mekanis yang
diberikan. Misal masalah peningkatan mutu pendidkan, akan selalu mendapat
bantuan sarana pelatihan para guru, penambahan dan perbaikan alat-alat sekolah,
dan lain-lain. Masalah-masalah pendidikan jarang dicermati dalam lembaga-
lembaga pemerintahan maupun lembaga-lembaga masyarakat dalam upaya
peningkatan kegunaan pendidikan.
Perubahan sosial sebagaimana tampak kecenderungannya dari masa ke
masa, dapat terjadi seperti gejala liar fenomena alam lainnya, dimana manusia

6
sebagai mahluk alamiah dihadapkan pada berbagai tuntutan hidup seiring
perubahan alam, dan sejarah sosialnya. Faktanya berlangsungnya eksploitasi
manusia oleh manusia hingga bangsa atas bangsa lain dan kecenderungan umum
manusia memanfaatkan sumber daya alam secara semena-mena adalah sejarah
nyata yang tak dapat dibantah dan karenanya terus berlangsung sampai entah
kapan.
Perubahan sosial yang terjadi didorong oleh kemajuan kecerdasan dalam
menemukan IPTEK telah mengantarkan perubahan dalam cara hidup. Terjadinya
perubahan tersebut yang berlangsung kemudian secara masal dapat diterima
sebagai bagian dari kemajuan pendidikan. Pendidikan, setidaknya punya peran
dalam menstransformasikan dasar-dasar dan hasil temuan IPTEK ke tangan
manusia secara lebih masal. Tetapi, pendidikan menjadi instrumentasi tak berjiwa
ketika dibuat dan dikembangkan oleh kepentingan teknis manusia dalam
mengusasi hajat hidup. Akibatnya perubahan sosial yang terjadi lebih memberikan
akses negatif, dan menjauhkan dari tujuan mulia hidup sebagai umat manusia.
Pendidikan adalah investasi untuk menggapai kemenangan masa depan,
mengabaikan pendidikan, sama artinya dengan membiarkan diri bangsa ini tidak
tahu bagaimana menghadapi hari depannya, dan itu adalah sebesar-besarnya
kejahatan terhadap kemanusiaan dan anak bangsanya sendiri. Untuk menggapai
perubahan yang diharapkan bagi suatu bangsa, pembangunan pendidikan menjadi
kata kuncinya.
Secara teoritik masyarakat terbentuk oleh karena kesadaran, sedangkan
negara oleh kepentingan, kesadaran masyarakat dan kepentingan negara, jika
dibentangkan kembali di atas nilai-nilai yang telah disepakati, sebagaimana
tertuang dalam dasar dan tujuan negara, yang sesungguhnya merefleksikan
keluhuran cita-cita, kultur masyarakat dan bangsa ini yang notabene kuat
beragama Islam. Tidak harus dapat kendala yang berarti dalam meneliti
pembangunan ke arah perubahan yang di cita-citakan. Untuk itu, masyarakat dan
negara sebagai konstruksi kelembagaannya dipersyaratkan mampu membangun
hubungan sinergik, melalui kiprah bersama membawa anak bangsa dan nasib
masa depannya, kecuali dengan pendidikan tak ada jalan lainnya. Karena
perubahan yang kita harapkan adalah perubahan kearah peningkatan mutu

7
kehidupan, bukan perubahan tak terkendali yang tidak kita inginkan seperti krisis
dan bencana. Perubahan kearah peningkatan mutu hanya mungkin dicapai jika
bangsa ini mampu belajar secara cerdas menyikapi tuntutan yang selalu ada. Itu
semua mustahil dicapai tanpa pendidikan.
Dengan demikian, pendidikan dan perubahan sosial merupakan suatu
kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Dimana pendidikan selalu ada dalam
masyarakat pada tingkat sederhana sekalipun. Dimana ada dua individu atau lebih
secara kontinu saling berinteraksi yang menetap sebagai sebuah komunitas
(community), pendidikan terlahir dengan sendirinya, pertama tentu saja sebagai
bagian dari naluri, namun selajutnya tantangan hidup manusia yang terus
berkembang telah memberikan pengalaman pembelajaran mulai dari
penemuan empirik hingga hasil kemampuan refleksi kekuatan akal dan
pikirannya. Selanjutnya sebagai salah satu hasil perkembangan yaitu yang
berjalan terus menerus, hasil pendidikan mendorong terjadinya perubahan sosial,
selain perubahan sosial itu sendiri dilahirkan oleh pengalaman buruk kolektif yang
dilakukan oleh kecenderungan banyak orang didalam masyarakat.

2.5 Pengembangan Nilai Baru dalam Paradigma Pendidikan Nasional ke


depan
Pengembangan nilai dalam pendidikan sudah sejak lama dirumuskan
dengan sebaik-baiknya, lalu dikuatkan oleh keputusan politik menjadi landasan
yuridis, dan disetujui bersama menjadi komitmen moral bangsa.
Adapun nilai-nilai pada pendidikan nasional untuk Indonesia ke depan
yaitu sebagai berikut.
1) Nilai-nilai Dasar (Basic Values)
a) Nilai dalam sumber legal
Sejak bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada
tanggal 17 agustus 1945, kemudian ditetapkannya nilai-nilai
menjadi keyakinan masyarakat serta berfungsi menjadi sumber
legal. Nilai-nilai yang ditetapkan merupakan nilai-nilai ideal
(seperti pancasila) dan juga nilai-nilai praktis (practical values)
seperti pengakuan hak warga negara untuk memperoleh suatu

8
pendidikan dan hak mendapatkan perlindungan bagi masyarakat
yang terlantar.
b) Nilai-nilai Inti (Core Values)
Secara universal, nilai inti bangsa Indonesia haruslah memiliki
pandangan yang dilandasi dengan keyakinan dan menjadi dasar
perbuatan untuk mengurangi sifat manusia yang mudah bergantung
dengan manusia lain, misalnya seorang individu mampu
menyelesaikan permasalahannya sendiri tanpa campur tangan
orang lain.
c) Nilai-nilai inti yang ideal (Ideal Core Values)
Yang merupakan nilai inti yang ideal untuk masa depan adalah
keunggulan (excellence). Misalnya, usaha untuk menjaga agar
tetap sukses, motivasi untuk terus berprestasi, atau prestasi yang
diperoleh dijadikan energi untuk meraih prestasi yang lebih tinggi
lagi, sehingga dapat mencapai keunggulan.
d) Nilai-nilai instrumental (instrumental values)
Untuk kepentingan pendidikan kedudukan nilai instrumental ini
dapat berguna dalam membina kepribadian individu dan satuan
sosial untuk mendukung nilai inti (kemandirian) dan lebih lanjut
menunjang nilai inti ideal (keunggulan). Terdapat 8 nilai
instrumental yaitu otonomi, kemampuan atau kecakapan,
kesadaran demokrasi, kreativitas, estetis, bijak, kesadaran
kebersamaan kompetitif, dan bermoral. Kedelapan nilai ini
haruslah saling berkaitan sehingga memiliki makna saling
bersinergi.
2) Nilai-nilai aktual dalam perilaku
Konsep dari nilai-nilai diatas harus di wujudkan pada perilaku agar
individu dapat menjadi manusia yang berkepribadian. Berikut ini nilai-
nilai aktual yang diwujudkan dalam perilaku.
a) Perilaku Terpuji
Sebagai bangsa yang telah dipersatukan sepanjang sejarah, setiap
diri kita sebagai manusia telah mewarisi perilaku terpuji yang dapat

9
dikembangkan, dimodifikasi, ataupun dikompilasi menjadi perilaku
serta kepribadian yang unggul bangsa Indonesia. Contohnya, sifat
kerja keras yang dimiliki seseorang dapat memberikan sumbangan
yang efektif, dalam membangun keunggulan bangsa.
b) Kepribadian Terpuji
Sebagai anak bangsa yang besar kita telah saling mengenal
karakteristik positif dan karakteristik tersebut termasuk ke dalam
jenis kepribadian terpuji. Sebagai contoh, keberanian dan
keteguhan sifat dan sikap pribadi/etnik tertentu dalam membela dan
mempertahankan kehormatan diri merupakan kepribadian terpuji.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pendidikan adalah sebagai proses rekayasa sosial (Social Reengenering
Process) sejatinya merupakan instrumentasi budaya dalam melanjut-kembangkan
peradaban, artinya pendidikan selain berperan besar dalam mendorong
perkembangan kemajuan IPTEK, juga tetap pada fungsi dasarnya sebagai penjaga
dan pelestari nilai tujuan hidup manusia. Perubahan sosial yang terjadi didorong
kemajuan kecerdasan dalam menemukan IPTEK telah mengantarkan perubahan
spektakuler dalam cara hidup. Terjadinya perubahan tersebut yang berlangsung
kemudian secara masal dapat diterima sebagai bagian dari kemajuan pendidikan.
Untuk peradigma perkembangan nilai-nilai baru dalam dunia pendidikan nasional
di masa depan yaitu nilai-nilai dasar yang terdiri dari nilai dalam sumber legal,
nilai -nilai Inti, nilai -nilai Inti yang ideal, dan nilai-nilai instrumental, serta nilai-
nilai aktual dalam perilaku yang terdiri dari perilaku terpuji dan kepribadian
terpuji.

3.2 Saran
Nilai harus tetap dilestarikan dari generasi ke generasi berikutnya melalui
media pendidikan, dan diharapkan dalam perubahan sosial generasi penerus tidak
meninggalkan nilai dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.

11
DAFTAR PUSTAKA

Fitri, Zaenal Agus. 2012. Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika di
Sekolah. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media
Fkip. 2015. Paradigma Pendidikan. Diakses pada 10 November 2020, dari
http://perspektifglobal5o.blogspot.com/2015/11/paradigma-pendidikan-
babii-pembahasan_30.html
Hasnah, H. 2012 . Paradigma Pendidikan Masa Depan. Publikasi Pendidikan,
2(2).
PGSD, upy. 2018. Pendidikan . https://pgsd.upy.ac.id/index.php/8-artikel-
pendidikan/11-pengertian-pendidikan
Primaswari,widya. 2014. Pendidika sebagai Pelestarian Nilai dan perubahan
social. http://widyaprimaswari.blogspot.com/2014/07/pendidikan-sebagai-
pelestarian-nilai.html
Wiryohandoyo, Sudarno.2002. Perubahan Sosial.Yogyakarta: PT Tiara Wacana.

12

Anda mungkin juga menyukai