Disusun Oleh
Anisa Rahmawati (06081381823044)
Dina Herlina (06081281823071)
Dini Lavenia (06081181823063)
Miranda Indah Pratiwi (06081181823065)
Risa Fitriya (06081181823008)
Yuke Rizki Amalia (06081381823037)
Dosen Pengampu :
Dr. Somakim, M.Pd
Weni Dwi Pratiwi, S.Pd., M.Sc
Novika Sukmaningthias, S.Pd., M.Pd
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
PENUTUP ............................................................................................................. 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara (UU No. 20 tahun 2003 ). Pendidikan
sangatlah penting karena dengan pendidikan akan melepaskan kita dari kebodohan
dan hal-hal yang merugikan oleh karenanya pendidikan dinilai sebagai
pengembangan aspek pengetahuan manusia untuk dikehidupannya sehari-hari,
bukan hanya itu pendidikan juga berfungsi sebagai pelestarian nilai-nilai/norma
yang sudah ada sejak zaman nenek moyang.
Dizaman modern ini semuanya sudah berkembang pesat kecerdasan
manusia dari masa ke masa makin berkembang, perubahan sosial yang terjadi juga
semakin pesat yang dipengaruhi oleh adanya perkembangan IPTEK namun
pengaruh ini muncul tanpa ada pertimbangan norma-norma yang ada. Maka dari
itu perlu adanya pemilahan-pemilahan agar tidak ada hal yang dirugikan dan dapat
dimanfaatkan dengan baik oleh karenanya perlu kita pahami bagaimana
pendidikan dapat melestarikan nilai-nilai yang ada, dan apa saja yang menjadi
pengaruh dalam perubahan-perubahan sosial seiring dengan berkembangnya
kecerdasan manusia yang semakin hari semakin pesat ini dan kita perlu tahu apa
saja pengembangan nilai baru dalam Paradigma Pendidikan Nasional ke Depan.
Dari uraian pertanyaan diatas, akan dibahas lebih jelas dalam makalah ini
yang berjudul “Pendidikan Sebagai Pelestarian Nilai dan Perubahan Sosial”.
1
1.2.5 Bagaimana pengembangan nilai baru dalam paradigma pendidikan
nasional ke depan?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
tuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan
kemanusiaan dari manusia.
Dapat disimpulkan bahwa Pendidikan adalah Bimbingan atau pertolongan
yang diberikan oleh orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai
kedewasaannya dengan tujuan agar anak cukup cakap melaksanakan tugas
hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain.
4
upaya meng-Indonesiakan segenap anak bangsa Indonesia, selain tetap
melestarikan nilai-nilai etniknya sendiri.
5
dan Pengaruh kebudayaan masyarakat lain. Adapun peran pendidikan pada
perubahan sosial adalah memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia, terutama
membuka pikiran dan membiasakan berpola pikir yang ilmiah, rasional, dan
objektif.
6
sebagai mahluk alamiah dihadapkan pada berbagai tuntutan hidup seiring
perubahan alam, dan sejarah sosialnya. Faktanya berlangsungnya eksploitasi
manusia oleh manusia hingga bangsa atas bangsa lain dan kecenderungan umum
manusia memanfaatkan sumber daya alam secara semena-mena adalah sejarah
nyata yang tak dapat dibantah dan karenanya terus berlangsung sampai entah
kapan.
Perubahan sosial yang terjadi didorong oleh kemajuan kecerdasan dalam
menemukan IPTEK telah mengantarkan perubahan dalam cara hidup. Terjadinya
perubahan tersebut yang berlangsung kemudian secara masal dapat diterima
sebagai bagian dari kemajuan pendidikan. Pendidikan, setidaknya punya peran
dalam menstransformasikan dasar-dasar dan hasil temuan IPTEK ke tangan
manusia secara lebih masal. Tetapi, pendidikan menjadi instrumentasi tak berjiwa
ketika dibuat dan dikembangkan oleh kepentingan teknis manusia dalam
mengusasi hajat hidup. Akibatnya perubahan sosial yang terjadi lebih memberikan
akses negatif, dan menjauhkan dari tujuan mulia hidup sebagai umat manusia.
Pendidikan adalah investasi untuk menggapai kemenangan masa depan,
mengabaikan pendidikan, sama artinya dengan membiarkan diri bangsa ini tidak
tahu bagaimana menghadapi hari depannya, dan itu adalah sebesar-besarnya
kejahatan terhadap kemanusiaan dan anak bangsanya sendiri. Untuk menggapai
perubahan yang diharapkan bagi suatu bangsa, pembangunan pendidikan menjadi
kata kuncinya.
Secara teoritik masyarakat terbentuk oleh karena kesadaran, sedangkan
negara oleh kepentingan, kesadaran masyarakat dan kepentingan negara, jika
dibentangkan kembali di atas nilai-nilai yang telah disepakati, sebagaimana
tertuang dalam dasar dan tujuan negara, yang sesungguhnya merefleksikan
keluhuran cita-cita, kultur masyarakat dan bangsa ini yang notabene kuat
beragama Islam. Tidak harus dapat kendala yang berarti dalam meneliti
pembangunan ke arah perubahan yang di cita-citakan. Untuk itu, masyarakat dan
negara sebagai konstruksi kelembagaannya dipersyaratkan mampu membangun
hubungan sinergik, melalui kiprah bersama membawa anak bangsa dan nasib
masa depannya, kecuali dengan pendidikan tak ada jalan lainnya. Karena
perubahan yang kita harapkan adalah perubahan kearah peningkatan mutu
7
kehidupan, bukan perubahan tak terkendali yang tidak kita inginkan seperti krisis
dan bencana. Perubahan kearah peningkatan mutu hanya mungkin dicapai jika
bangsa ini mampu belajar secara cerdas menyikapi tuntutan yang selalu ada. Itu
semua mustahil dicapai tanpa pendidikan.
Dengan demikian, pendidikan dan perubahan sosial merupakan suatu
kesatuan yang tak dapat dipisahkan. Dimana pendidikan selalu ada dalam
masyarakat pada tingkat sederhana sekalipun. Dimana ada dua individu atau lebih
secara kontinu saling berinteraksi yang menetap sebagai sebuah komunitas
(community), pendidikan terlahir dengan sendirinya, pertama tentu saja sebagai
bagian dari naluri, namun selajutnya tantangan hidup manusia yang terus
berkembang telah memberikan pengalaman pembelajaran mulai dari
penemuan empirik hingga hasil kemampuan refleksi kekuatan akal dan
pikirannya. Selanjutnya sebagai salah satu hasil perkembangan yaitu yang
berjalan terus menerus, hasil pendidikan mendorong terjadinya perubahan sosial,
selain perubahan sosial itu sendiri dilahirkan oleh pengalaman buruk kolektif yang
dilakukan oleh kecenderungan banyak orang didalam masyarakat.
8
pendidikan dan hak mendapatkan perlindungan bagi masyarakat
yang terlantar.
b) Nilai-nilai Inti (Core Values)
Secara universal, nilai inti bangsa Indonesia haruslah memiliki
pandangan yang dilandasi dengan keyakinan dan menjadi dasar
perbuatan untuk mengurangi sifat manusia yang mudah bergantung
dengan manusia lain, misalnya seorang individu mampu
menyelesaikan permasalahannya sendiri tanpa campur tangan
orang lain.
c) Nilai-nilai inti yang ideal (Ideal Core Values)
Yang merupakan nilai inti yang ideal untuk masa depan adalah
keunggulan (excellence). Misalnya, usaha untuk menjaga agar
tetap sukses, motivasi untuk terus berprestasi, atau prestasi yang
diperoleh dijadikan energi untuk meraih prestasi yang lebih tinggi
lagi, sehingga dapat mencapai keunggulan.
d) Nilai-nilai instrumental (instrumental values)
Untuk kepentingan pendidikan kedudukan nilai instrumental ini
dapat berguna dalam membina kepribadian individu dan satuan
sosial untuk mendukung nilai inti (kemandirian) dan lebih lanjut
menunjang nilai inti ideal (keunggulan). Terdapat 8 nilai
instrumental yaitu otonomi, kemampuan atau kecakapan,
kesadaran demokrasi, kreativitas, estetis, bijak, kesadaran
kebersamaan kompetitif, dan bermoral. Kedelapan nilai ini
haruslah saling berkaitan sehingga memiliki makna saling
bersinergi.
2) Nilai-nilai aktual dalam perilaku
Konsep dari nilai-nilai diatas harus di wujudkan pada perilaku agar
individu dapat menjadi manusia yang berkepribadian. Berikut ini nilai-
nilai aktual yang diwujudkan dalam perilaku.
a) Perilaku Terpuji
Sebagai bangsa yang telah dipersatukan sepanjang sejarah, setiap
diri kita sebagai manusia telah mewarisi perilaku terpuji yang dapat
9
dikembangkan, dimodifikasi, ataupun dikompilasi menjadi perilaku
serta kepribadian yang unggul bangsa Indonesia. Contohnya, sifat
kerja keras yang dimiliki seseorang dapat memberikan sumbangan
yang efektif, dalam membangun keunggulan bangsa.
b) Kepribadian Terpuji
Sebagai anak bangsa yang besar kita telah saling mengenal
karakteristik positif dan karakteristik tersebut termasuk ke dalam
jenis kepribadian terpuji. Sebagai contoh, keberanian dan
keteguhan sifat dan sikap pribadi/etnik tertentu dalam membela dan
mempertahankan kehormatan diri merupakan kepribadian terpuji.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan adalah sebagai proses rekayasa sosial (Social Reengenering
Process) sejatinya merupakan instrumentasi budaya dalam melanjut-kembangkan
peradaban, artinya pendidikan selain berperan besar dalam mendorong
perkembangan kemajuan IPTEK, juga tetap pada fungsi dasarnya sebagai penjaga
dan pelestari nilai tujuan hidup manusia. Perubahan sosial yang terjadi didorong
kemajuan kecerdasan dalam menemukan IPTEK telah mengantarkan perubahan
spektakuler dalam cara hidup. Terjadinya perubahan tersebut yang berlangsung
kemudian secara masal dapat diterima sebagai bagian dari kemajuan pendidikan.
Untuk peradigma perkembangan nilai-nilai baru dalam dunia pendidikan nasional
di masa depan yaitu nilai-nilai dasar yang terdiri dari nilai dalam sumber legal,
nilai -nilai Inti, nilai -nilai Inti yang ideal, dan nilai-nilai instrumental, serta nilai-
nilai aktual dalam perilaku yang terdiri dari perilaku terpuji dan kepribadian
terpuji.
3.2 Saran
Nilai harus tetap dilestarikan dari generasi ke generasi berikutnya melalui
media pendidikan, dan diharapkan dalam perubahan sosial generasi penerus tidak
meninggalkan nilai dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.
11
DAFTAR PUSTAKA
Fitri, Zaenal Agus. 2012. Pendidikan Karakter Berbasis Nilai dan Etika di
Sekolah. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media
Fkip. 2015. Paradigma Pendidikan. Diakses pada 10 November 2020, dari
http://perspektifglobal5o.blogspot.com/2015/11/paradigma-pendidikan-
babii-pembahasan_30.html
Hasnah, H. 2012 . Paradigma Pendidikan Masa Depan. Publikasi Pendidikan,
2(2).
PGSD, upy. 2018. Pendidikan . https://pgsd.upy.ac.id/index.php/8-artikel-
pendidikan/11-pengertian-pendidikan
Primaswari,widya. 2014. Pendidika sebagai Pelestarian Nilai dan perubahan
social. http://widyaprimaswari.blogspot.com/2014/07/pendidikan-sebagai-
pelestarian-nilai.html
Wiryohandoyo, Sudarno.2002. Perubahan Sosial.Yogyakarta: PT Tiara Wacana.
12