Anda di halaman 1dari 6

I.

Asuhan Keperawatan TB Paru


A. Analisa Data
Nama Pasien : Tn. N Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 74 tahun Ruangan : Edelweis

No Data Etiologi Problem


1 DS : Pasien mengatakan Penumpukan Ketidakefektifan

batuk berdahak secret bersihan jalan

DO : Kesadaran CM nafas

TD : 90/60 mmHg

N : 78 x / menit

S : 36,3oC

R: 24 x/menit

Terdapat hasil lab sputum


2 DS : Pasien mengatakan Kelemahan otot Intoleransi

lemas dan seluruh aktivitas aktivitas

dibantu orang lain

DO : TD : 90/60 mmHg

N : 78x/menit

S : 36,3oC

RR : 24x / menit

- Ketika beraktifitas

tampak dibantu orang

lain
3 DS : Pasien mengatakan - Batuk terus Nyeri akut
nyeri perut bagian kiri atas menerus

P : Batuk terus – menerus

Q : Tertusuk – Tusuk

R : Abdomen bagian kiri

atas

S:4

T : Ketika batuk
4 DS : pasien mengatakan Minimnya Kekurangan

belum tahu tentang informasi pengetahuan

bagaimana perawatan TB

keluarga pasien

mengatakan alat makan

masih dipakai bersama

DO :

ketika batuk pasien tidak

mutup mulut, membuang

dahak sembarangan

Alat makan masih dipakai

bersama

B. Diagnosa Keperawatan

1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan penumpukan

secret
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan otot

3. Nyeri akut berhubungan dengan batuk terus menerus

4. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan minimnya informasi

C. Intervensi dan Implementasi Keperawatan

No Tujuan dan KH Intervensi Rasional


1 Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV - Adanya perubahan
keperawatan selama 3 x 24 2. Observasi kemampuan fungsi respirasi
jam diharapkan mengeluarkan secret dan - Kemampuan
Tujua: pertahankan jalan batuk secara efektif mengeluarkan
nafas 3. Berikan posisi semi secret
KH : pasien mengatakan fowler menimbulkan
batuk berkurang frekuensi 4. Ajarkan batuk efektif timbulnya
nafas 20x/menit 5. Kolaborasi dalam penumpukan
pemberian inhalasi berlebihan pada
nebulizer saluran nafas
- Untuk
memberikan
kesempatan para
berkembang
- Batuk efektif
mempermudah
ekspektorasi
muskus
- Bertujuan untuk
mengencerkan
dahak
2 Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV - Mengetahui
keperawatan selama 3 x 24 2. Ajarkan teknik ROM keadaan umum
jam pasien dapat 3. Kompres hangat pada pasien
mentoleransi aktivitas persendiaan - ROM dilakukan
yang biasa dilakukan 4. Anjurkan untuk aktifitas untuk mencegah
dengan KH : Pasien yang ringan kekakuan sendi
mengatakan badan tidak 5. Kolaborasi dengan tim - Agar tidak terjadi
terasa lemas, aktifitas medis dalam pemberan kekakuan pada
pasien dapat dilakukan fisioterapi sendi
sendiri - Untuk melatih
R : 16-20x / menit pasien supaya
N : 60 – 100x/ menit dapat beraktifitqas
TD dan rentang normal sendiri
(110-720 / 70-80 mmHg) - Berfungsi untuk
mengoptimalkan /
memulihkan
tenaga pasien
supaya dapat
mentoleransi
aktifitas
3 Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat nyeri - Untuk Mengetahui
keperawatan Selama 3 x (PQRST) Tingkat Nyeri
24 jam pasien dapat 2. Posisikan pasien semi - Posisi semi fowler
diharapkan : fowler dapat mengurangi
Tujuan : nyeri hilang atau 3. Ajarkan relaksasi nyeri pada
berkurang distraksi dan nafas dalam abdomen
KH : pasien tampak rileks 4. Kolaborasi dengan - Mengurangi rasa
skala nyeri 0 atau pemberian obat anti nyeri nyeri
berkurang 5. - Untuk mengurangi
nyeri
3 Setelah dilakukan tindakan 1. Berikan informasi tentang - Pasien dan
asuhan keperawatan penyakit TB keluarga mengerti
selama 3 x 24 jam 2. Berikan informasi tentang tentang penyakit
diharapkan perawatan penyakit TB TB
Tujuan : Pasien dan 3. Berikan informasi tentang - Pasien dan
keluarga tau tentang pencegahan penyakit TB keluarga dapat
perawatan TB 4. Berikan informasi tentang melakukan
KH : pasien dan keluarga penularan penyakit TB perawatan TB
dapat melakukan - Pasien dan
perawatan TB secara keluarga dapat
mandiri melakukan /
mengerti tentang
pencegahan
penyakit TB
- Pasien dan
keluarga dapat
mengerti tentang
penularan TB

Tgl/ Waktu Implementasi


14.20 Mengobservasi tanda vital dan
14.40 pemberian O2
15.20 Memberikan posisi semi fowler
15.25 Menganjurkan tirah baring
15.30 Mengajarkan relaksasi distraksi
15.40 Membagikan obat oral
Memberikan penkes tentang
penyakit TB
16.30 Memberikan penkes perawatan penyakit
TB
19.30 Mengajarkan ROM
20.40 Mengajarkan batuk efektif
08.15 Memberikan lingkungan yang nyaman
08.20 Memberikan infeksi Ronitidin 50 mg 2
x 1 tiap 12 jam
09.00 Mengobservasi TTV
09.10 Memberikan penkes tentang pencegahan
penyakit TB
10.40 Memberkan penkes tentang penularan
penyakit TB
11.50 Mengajarkan relaksasi distraksi
13.20 Mengajarkan ROM
13.45 Memberikan lingkungan yang nyaman
14.15 Mengobservasi cara batuk pasien
15.00 Mengobservasi keadaan umum pasien
Mengobservasi TTV
15.45 Memberikan penkes tentang perawatan,
pencegahan dan penularan penyakit TB
16.00 Lakukan pelepasan infus
Mengingatkan pasien kontrol
16.10 Mengantarkan pasien pulang

RENCANA HARIAN KEPERAWATAN


Ruang : Edelweis
Nama Perawat : Alief Alma Alfiana, S.Kep, Ners
JAM RENCANA KEGIATAN T.T
07.30 1. Membaca laporan harian
2. Mengikuti preconfren
3. Mengukur TTV Klien
08.00 4. Memberikan premedikasi
08.30 5. Menyiapkan obat-obatan emergency.
6. Mengkaji keluhan klien
09.00 7. Melakukan dokumentasi di status klien
09.30 8. Membuat laporan harian untuk shift
pagi
10.00 9. Mengukur TTV klien
10. Membuat asuhan keperawatan
13.30 11. Mendokumentasikan TTV di status
klien
14.00 12. Menutup laporan
13. Pulang

Anda mungkin juga menyukai