Anda di halaman 1dari 4

KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA MASYARAKAT

DISUSUN DALAM RANGKA MEMENUHI TUGAS


KOMUNIKASI KEPERAWATAN

DOSEN PEMBIMBING :
Suprianto, S.Kep, Ns, M.Psi

DISUSUN OLEH :
Alief Alma Alfiana
P27820419050
Kelas 2B

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN SIDOARJO


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
SURABAYA
2020 / 2021

Komunikasi Terapeutik Pada Masyarakat


Kasus
Pada 10 Oktober 2020, seorang perawat melakukan penyuluhan kepada masyarakat di
desa Sidodadi pada jam 10.00 pagi. Perawat melakukan penyuluhan mengenai DBD serta
tindakan untuk pencegahan DBD.

Strategi Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Pada Keluarga


1. Fase Pra Interaksi
- Perawat mengeksplorasi perasaan, kelemahan/kekurangan diri serta memperhatikan
kondisi emosional diri
- Mencari informasi tentang pasien dan keluargannya
- Menyiapkan rencana pertemuan dengan masyarakat desa.
- Mengeksplorasi perasaan, mengidentifikasi harapan dan mengidentifikasikan latar
belakang budaya dan lingkungan sekitar masyarakat
- Melakukan pertemuan pertama dengan bersifat positif dan menghindari perasangka
buruk masyarakat.
2. Fase Orientasi
Salam Terapeutik
Perawat : “Assalamualaikum, Selamat pagi bapak-bapak dan ibu-ibu semuanya.”
Masyarakat : “Waalaikumsalam, Selamat pagi juga, mbak”
Evaluasi dan Validasi
Perawat : “Bagaimana kabar bapak-bapak dan ibu-ibu hari ini?
Masyarakat : “Alhamdulillah baik mbak”
Perawat : “Alhamdulillah baik pak, bu. Sebelumnya terimakasih atas keadiran bapak
dan ibu sekalian yang telah hadir menyempatkan waktunya pada hari ini.
Perkenalkan nama saya Risa, sesuai janji yang telah kita sepakati kemarin
saya akan memberikan penyuluhan kepada bapak dan ibu sekalian tentang
“Bahaya Gigitan Nyamuk” jadi disini kita akan membahas mengenai apa
itu DBD? Ciri-ciri orang yang terkena DBD? Dan cara kita melakukan
pencegahannya? Bagaimana pak, bu apakah bersedia?”
Masyarakat : “Iya mbak, kami bersedia.”
Kontrak
Perawat : “Baiklah kalau begitu waktunya sekitar 30 menit, apakah bapak dan ibu
sekalian bersedia?”
Masyarakat : “Baik, mbak. Kami bersedia.”
3. Fase Kerja
Perawat : “Baiklah pak, bu, kita mulai saja ya. Sebelumnya apa bapak ibu semua
yang ada disini ada yang tau apa itu DBD?”
Masyarakat : “(mengangkat tangan) DBD disebabkan oleh bakteri mbak”
Perawat : “Terimakasih atas jawaban bapak, tapi mohon maaf jawaban bapak
kurang tepat ya pak. Mungkin dari ibu-ibu ada yang tau apa itu DBD? ”
Masyarakat : “Kalau tidak salah DBD itu disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes
Agypti.”
Perawat : “Iya benar ya bu ya, terimakasih atas jawaban ibu. Jadi benar ya bu,
DBD itu disebabkan oleh virus Aegypti dengan perantara melalui gigitan
nyamuk dan biasanya gejalanya yang terlihat itu seperti demam 2-7 hari,
bintik-bintik merah di kulit, berkeringat dingin dan terkadang bisa sakit
kepala berat serta mual muntah tapi yang paling tampak itu bintik-bintik
merah
Masyarakat : “Oh begitu ya mbak, lalu bagaimana caranya agar kita tidak terjangkit?”
Perawat : “Maaf sebelumnya bu, dengan ibu siapa?”
Masyarakat : “Ibu Shelia mbak”
Perawat : “Pertanyaan yang bagus ya Bu Shelia, jadi pencegahan DBD ini dapat
kita lakukan dengan cara menerapkan 3M Plus yaitu dengan :
a. Menguras : menguras tempat-tempat penampungan air, seperti bak
mandi, vas bunga, dll
b. Menutup : menutup rapat-rapat penampungan air, seperti ember,
gentong, dll
c. Mengubur : mengubur semua barang-barang yang sudah bekas dan
sampah-sampah disekitar rumah yang menampung air hujan
Untuk bagian “Plus” nya pak bu, kita dapat melakukan pencegahan berupa
pemakaian lotion anti nyamuk atau obat pemberantas nyamuk”
Masyarakat : “ohhh.. ternyata begitu ya mbak”
Perawat : “iya pak bu, jangan lupa dipraktekkan ya pak bu”
Masyarakat : “Baik mbak”
Perawat : “baik pak bu, apakah ada yang ingin ditanyakan terkait dengan
masalah DBD ini pak bu?”
Masyarakat : “tidak mbak”
4. Fase Terminasi
Perawat : “Baik kalau begitu sekian ya pak bu, penyuluhan dari kami hari ini.
Semoga apa yang kita bahas tadi dapat bapak ibu semua terapkan ya
pak bu. Semoga kita semua dapat terjauhkan dari penyakit DBD ini.
Terima kasih atas partisipasi bapak/ibu semua dan waktu yang telah
bapak / ibu sempatkan, Wassalamu’alaikum Wr. Wb.”

Masyarakat : “Wa’alaikum salam Wr. Wb.”

Anda mungkin juga menyukai