Anda di halaman 1dari 3

Mata Sebelah

Di ujung pena aku menggores makna pada sehelai arca

Ku sematkan sabda Tuhan pada alunan gelombang alfa

Menyulam ketenangan di Gunung Padang

Mencari alasan mengapa insan diciptakan

Berpijak melewati bebatuan akibat ulah tangan Tuan

Mengetuk satu persatu kebesaran Tuan

Di sana aku belajar pada sebuah batu

Betapa kerasnya hidup dalam ketidak yang mempedulikan

Terengah mengingat sebuah memori yang simpanTuan

Lafadz Alhamdulillah

***

Hamparan awan menyita waktu bermeditasi

Melenyapkan segala yang ada dalam tirani

Memporak-porandakan segala yang ada

Seperti sanubari rudal yang mengganggu rakyat jelata

Jikala tidur

Tuan hampir saja aku lelah

Hallo Tuhan apa kabar?

21.57 akankah aku baik baik saja

Lebih baik dari pandan wangi saat disantap pada pagi hari

Di jayanti
Hembusan monoksida hilang arahpasrah tambah parah

Alam bawah sadar dicuri, dirampok, diperas dan diperkosa

Oleh gadged yang tak bertuan

Melampiaskan!!!

Entah apa, atau hanya sekadar pelampiasan

Ataukah hobisasi saja?

Atau sekadar merelaksasiurat syaraf akibat

Ulah institusi yang tak bertaut?

Entahlah aku piker hanya nona mananggel yang mengerti

Kondisi saat ini

Dari uapan pantai jayanti aku mengerti

Betapa pentingnya diri sendiri

Lebih penting dari sekadar “who are mewhen no ones watching me?

***

Halo Tuhan apa kabar dan apa kabar?

22.13 aku menyelinap pada lawing tirai batu yang terbuka

Mengintip identitas yang telah lama terabaikan akibat ulahku

Sendiri

Menggigil, terjatuh dan tersujud

Lkain persegi 2x1 yang menjadi saksi cinta pada-Mu

Diantar seribu kain

Dari seribu kain

Hanya kain ini yang aku nahkodai


Mendapatkan ketenangan dan penghidupan

Hidup di antara orang-orang yang hidu

Seperti tak hidup

Di pandalawangi ada ilham yang bertaut

Dari kapten sj-185 betapa pentingnya lima fardu Tuhan

Dari syekh ali jabber terpancar pesona suryua

Betapa pentingnya buku arah

***

Halo Tuhan apa kabar

Apa kabar?

Dan apa kabar?

Saai ini

Dari jiwa yang tersadar

Memohon, meminta, aku merengek

Beri aku kesempatan memeluk dan menciummu

Bersua mengucap “laillahaillalloh muhammadurosululloh”

Innalilahi wainna ilaihi roojiun

Sekali lagi Tuhan

Aku memohon, meminta aku merengek

Tolong maafkan aku

Dan maafkan aku yang hamper lupabagaimana cara pulang

Anda mungkin juga menyukai