Anda di halaman 1dari 9

Penerapan Langkah-Langkah Menuju Keselamatan Pasien di

RS
Cinthya Yolanda S/181101124

Email cinthyayolanda17@gmail.com

Abstrak

Latar belakang: Tujuh langkah menuju keselamatan pasien menjadi acuan bagi seluruh Rumah
Sakit dalam melaksanakan program keselamatan pasien. Standar tersebut dibuat untuk
membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien,memimpin dan mendukung staff
pelayanan kesehatan. Tujuh langkah juga dapat meningkatkan sistem pelaporan, melibatkan dan
berkomunikasi dengan pasien, belajar serta berbagi pengalaman dan mencegah cedera melalui
implementasi sistem keselamatan pasien.

Tujuan:Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui dan memberi informasi tentang penerapan
langkah-langkah menuju keselamatan pasien di RS.

Metode:Penulisan ini menggunakan metode literature review dengan pendekatan jurnal atau
artikel, buku dan e-book yang relevan dan akurat serta berfokus pada pengaruh keselamatan
pasien terhadap mutu pelayanan kesehatan dengan menggunakan Google Scholar, Portal
Garuda, dan Jurnal Keperawatan Indonesia.

Hasil:Berdasarkan hasil pencarian literatur di dapatkan bahwa keselamatan pasien dapat


berpengaruh terhadap peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Oleh sebab itu KARS
menetapkan sistem Tujuh Menuju Langkah Keselamatan untuk meningkatkan mutu pelayanan
dan mengurangi risko cedera terhadap pasien.

Pembahasan: Untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien, maka KARS
telah menyusun standar dalam mempertahankan keselamatan pasien. Dengan mengeluarkan
sistem yang disebut 7 Langkah Menuju Keselamatan Pasien di RS.

Penutup: Tujuh Langkah Menuju Keselamaatan Pasien ditetapkan dengan tujuan untuk
mengurangi risko cedera dan kesalahan yang akan dilakukan oleh tim medis terhadap pasien.
Sistem ini juga menjadi acuan bagi tim medis dalam melakukan tugas yang tepat dan akurat
\
Kata Kunci :Rumah Sakit, Keselamatan Pasien, Langkah-Langkah Menuju
Keselamatan Pasien
LATAR BELAKANG memperbaiki proses, memonitor setiap
kinerja dan mengevaluasi kinerja,
Keselamatan Pasien merupakan
diharapkan juga dapat menganalisis
prinsip dasar yang dimiliki dalam
insiden dengan baik dan dapat
pelayanan kesehatan. Menurut
melakukan perubahan untuk
Departemen Kesehatan RI (2008),
meningkatkan kinerja dan keselamatan
Keselamatan pasien (patient safety)
pasien. Proses perancangan tersebut
adalah suatu sistem dimana rumah sakit
berpedoman pada standar “Tujuh
membuat asuhan pasien lebih nyaman
Langkah Menuju Keselamatan Pasien
dan aman. Sistem tersebut meliputi :
Rumah Sakit” yang telah tertera pada
assessement risiko, identifikasi dan
peraturan Menteri Kesehatan Republik
pengelolaan hal yang berhubungan
Indoensia nomor 1691 tahun 2011
dengan risiko pasien, pelaporan dan
tentang keselamatan pasien.
analisis insiden, kemampuan belajar
dari insiden serta rindak lanjutnya. Tujuh langkah menuju
Dimana sistem tersebut dibuat dengan keselamatan pasien menjadi acuan bagi
harapan agar dapat mencegah terjadinya seluruh Rumah Sakit dalam
cedera yang disebabkan oleh pelayanan melaksanakan program keselamatan
kesehatan dalam melakukan suatu pasien. Standar tersebut dibuat untuk
tindakan. membangun kesadaran akan nilai
keselamatan pasien,memimpin dan
Rumah sakit merupakan suatu
mendukung staff pelayanan kesehatan.
instansi yang memberikan layanan
Tujuh langkah juga dapat meningkatkan
kesehatan. Rumah Sakit harus mampu
sistem pelaporan, melibatkan dan
menciptakan kualitas pelayanan yang
berkomunikasi dengan pasien, belajar
optimal kepada pasien. Salah satu cara
serta berbagi pengalaman dan
untuk mewujudkan pelayanan yang
mencegah cedera melalui implementasi
optimal ialah dengan memperhatikan
sistem keselamatan pasien.
keselamatan pasien.
Fasilitas pelayanan kesehatan
Oleh sebab itu, Komisi
harus dapat menjamin keamanan dan
Akreditasi Rumah Sakit (KARS) telah
mutu pelayanan kesehatan yang
menyusun standar keselamatan pasien.
diberikan kepada pasien.
Rumah sakit harus dapat merancang dan
TUJUAN Keselamatan Pasien

Tujuan penulisan ini adalah Keselamatan adalah suatu

untuk mengetahui dan memberi kondisi aman yang aman secara fisik,

informasi tentang penerapan langkah- sosial, spiritual, finansial, politis,

langkah menuju keselamatan pasien di emosional, pekerjaan, psikologis dan

RS. terhindar dari berbagai ancaman. Pasien


adalah seseorang yang meneima

METODE perawatan medis yang menderita


penyakit ataupun cedera yang
Penulisan ini menggunakan
memerlukan bantuan dari tim pelayanan
metode literature review dengan
kesehatan.
pendekatan jurnal atau artikel, buku dan
Keselamatan pasien adalah suatu
e-book yang relevan dan akurat serta
sistem Rumah Sakit dalam memberi
berfokus pada penerapan langkah-
asuhan pasien dengan aman, mencegah
langkah menuju keselamatan pasien di
terjadinya cedera yang disebabkan oleh
RS. Adapun jurnal atau artikel dan e-
kesalahan dalam melakukan tindakan
book yang digunakan pada literature
atau mengambil suatu tindakan yang
review adalah jurnal atau artikel dan e-
seharusnya tidak diambil. Pada
book yang didapatkan dengan
prinsipnya, keselamatan pasien bukan
menggunakan Google Scholar, Portal
berarti tidak ada risiko sama sekali
Garuda, dan Jurnal Keperawatan
dalam segala tindakan yang dilakukan,
Indonesia.
tetapi untuk meminimalisir kesalahan-
kesalahan yang dapat terjadi.
PEMBAHASAN
Keselamatan pasien adalah
Rumah Sakit Sebagai fasilitas
upaya dalam menjamin segala timdakan
Pelayanan Kesehatan
yang berhubungan dengan pasien yang
Rumah sakit merupakan instansi
dilakukan oleh petugas kesehatan agar
penyedia layanan kesehatan untuk
berlangsung dengan aman dan tidak
masyarakat. Sebagai instansi layanan
menimbulkan dampak yang
kesehatan, Rumah Sakit memiliki peran
membahayakan bagi pasien melalui
yang kuat untuk mewujudkan derajat
segala tindakan yang telah diatur dalam
kesehatan setinggi-tingginya.
perundang-undangan.
Insiden keselamatan pasien kepemimpinan dan budaya yang
adalah suatu kejadian yang dapat terbuka dan adil. Sehingga Rumah
mengakibatkan kerugian yang tidak Sakit mempunyai kebijakan yang
perlu bagi pasien atau suatu kejadian baik dalam menghadapi insiden
yang tidak disengaja dan kondisi yang melalui pengumpulan data yang
mengakibatkan atau berpotensi cedera. telah diberikan pada saat pelaporan
oleh staff pelayanan kesehatan.
7 langkah menuju keselamatan Jika tidak dilakukan upaya
pasien untuk meningkatkan kesadaran
akan berdampak pada pelaksanaan
Untuk meningkatkan mutu
keselamatan pasien yang hanya
pelayanan dan keselamatan pasien,
melaporkan terjadinya insiden yang
maka KARS telah menyusun standar
sama dikarenakan tidak adanya
dalam mempertahankan keselamatan
upaya dalam pembelajaram,
pasien. Dengan mengeluarkan sistem
inisiatif, kepedulian dan
yang disebut “7 Langkah Menuju
keterpanggilan untuk melaksanakan
Keselamatan Pasien di RS”.
pelayanan yang lebih baik dan
Berikut adalah program keselamatan mengutamakan keselamatan pasien.
pasien :
2. Pimpin dan Dukung Staff Anda
1. Bangun Kesadaran Akan Nilai
Sebagai tim penggerak
Keselamatan Pasien
keselamatan pasien, haruslah
Pada hasil survey ditemukan
disiplin dan mampu bekerja sama
bahwa setiap penanggung jawab
untuk meningkatkan mutu
keselamatan pasien, bahwasannya
pelayanan kesehatan.
staf selalu melaporkan setiap
Perubahan tidak akan terjadi
kejadian yang berhubungan dengan
jika tidak ada kepemimpinan dan
keslamatan pasien dan staf
komitmen serta dukungan dari
memiliki solusi yang efektif dalam
antarsesama. Perubahan juga tidak
menghadapi kejadian tersebut.
dapat terjadi jika pemimpinnya
Membangun kesadaran akan
tidak kompeten. Pemimpin adalah
nilai keselamatan pasien merupakan
orang yang dapat mengambil dan
cara untuk menciptakan
melakukan sesuatu dengan benar risiko diatas hampir sama dengan
dan tepat. Dalam seperti yang di ungkapkan Arjaty
kepemimpinannya, pemimpin W.D , 2006 prinsip yang dapat
harus berani mengambil risiko, menyokong dalam mengurangi
memiliki komitmen untuk risiko seperti adanya organisasi
berubah dan mengkomunikasikan yang bertanggung jawab terhadap
ide-ide. Oleh sebab itu, diperlukan keselamatan pasien, dimana
pemimpin yang benar paham individu yang melakukan kesalahan
tentang keselamatan pasien dan melaporkan kejadian, kemudian
dapat bertanggung jawab. organisasi yang bertanggung jawab
untuk menyelsaiakn masalah
3. Integrasikan Aktivitas tersebut.
Manajemen Resiko
Pengelolaan risiko yang 4. Kembangkan Sistem Pelaporan
terintegrasi adalah ketika risiko dan Rumah sakit harus
tindak lanjutyang dilakukan disuatu memastikan staf agar
untit kerja dapat menjadi lebihmudahdapat melaporkan
pembelajaran bagi unit kerja lain di kejadian serta rumah sakit
Rumah Sakit. mengatur pelaporan kepada
Penerapan aktivitas pengelolaan Komite Keselamatan Pasien
risiko di Rumah Sakit dapat Rumah Sakit (KKPRS) dan
dilakukan dengan cara melaporkan juga insiden yang
mengembangkan sistem dan terjadi dan insiden yang telah
pengelolaan risiko yang terintegrasi dicegah tetapi tetap terjadi juga
dengan keselamatan pasien dan karena mengandung bahan
staf, adanya indikator-indikator pelajaran yang penting.
kinerja, pelaporan insiden, adanya Bahwa setiap kesalahan harus
forum-forum dirumah sakit untuk dimunculkan sebagai upaya
isu-isu keselamatan pasien. memperbaiki sistem pelayanan
Pada prinsipnya, apa yang telah dengan cara melaporkan setiap
rumah sakit lakukan terhadap kesalahan, meskipun kesalahan
pelaksanaan aktivitas manajemen
tersebut tidak menimbulkan penerima dengan interaksi

kerugian. diantara keduanya yang


bertujuan menumbuhkan
5. Libatkan dan Berkomunikasi kepercayaan, menyebabkan
dengan Pasien keamanan menimbulkan
Pedoman komunikasi kepuasan, meningkatkan
dengan pasien tentang pengobatan yang menuju
keselamatan pasien sudah ada, kesembuhan, karena didalam
tetapi keluarga pasien komunikasi saling memberi dan
mendapatkan informasi yang menerima antara pasien dan
jelas terhadap apa yang petugas kesehatan Komunikasi
terjadipadakeluargamereka,dans yang tidak baik akan
elama ini respon keluarga pasien meningkatkan risiko dari suatu
baik. Dan berdasarkan masalah, namun kecakapan
observasi, standar komunikasi berkomunikasi dapat
tentang keselamatan pasien meningkatkan keselamatan
belum ada. pasien.
Langkah penerapan
libatkan dan berkomunikasi 6. Belajar dan Berbagi
dengan pasien adalah pastikan Pengalaman tentang
rumah sakit memiliki kebijakan Keselamatan Pasien
yang secara jelas menjabarkan Penerapan dirumah sakit
cara-cara komunikasi terbuka untuk berbagi pengalaman
tentang insiden dengan pasien tentang keselamatan pasien
dan keluarganya, prioritaskan adalah melakukan analisis akar
pemberitahuan kepada pasien masalah yaitu dengan cara
dan keluarga bilamana terjadi menganalisis akar masalah,
insiden dan segera berikan didalamnya mencakup semua
mereka infomasi yang jelas dan
insiden yang telah terjadi.
benar secara tepat.
Langkah dari analisis akar
Komunikasi dalam dunia
masalah yaitu investigasi
kesehatan adalah pengiriman
kejadian, tentukan tim
pesan antara pengirim dan
investigator, kumpulkan data asuhan pasien menjadi lebih
(observasi, dokumentasi, aman dan lebih baik.
interview), petakan kronologi Langkah yang harus
kejadian, identifikasi masalah, dilakukan oleh Rumah Sakit
analisis informasi, rekomendasi tersebut bahwasanya perlu
dan rencana kerja. adanya pengembangan
Langkah analisis yang penerapan keselamatan pasien
sederhana juga bisa dilakukan, secara teratur, memprioritaskan
menurut Arjaty W.D, 2006 penilaian keselamatan pasien
adalah kumpulkan data dan serta menempatkan pekerjaan
informasi, analisis factor agar terhindar dari kesalahan.
kontributor termasuk penyebab Kemudian perlu juga
langsung, penyebab yang meningkatkan sistem laporan
melatarbelakangi kejadian, tentang keselamatan pasien dan
terakhir rekomendasi, solusi dan konsep keselamatan pasien.
tindakan apa yang dilakukan
dengan adanya masalah tersebut.
PENUTUP
7. Cegah Cedera Melalui Keselamatan pasien telah
Implementasi Sistem menjadi sorotan bagi petugas medis,
Keselamatan Pasien dimana upaya ini bertujuan untuk
Informasi yang benar meminimalkan kesalahan-kesalahan
dan jelas yang diperoleh dari tindakan yang akan diberikan
sistempelaporan, kajian insiden (malpraktek), menghindari adanya
serta analisis yang bertujuan cidera pada saat penanganan. Sehingga
untuk menentukan solusi. KARS menetapkan suatu sistem yang
Karena solusi dapat mencakup disebut “Tujuh Langkah Menuju
penjabaran ulang sistem Keselamaatan Pasien” dengan tujuan
penyesuaian terhadap untuk mengurangi risko cedera dan
keselamatan pasien. Begitu juga kesalahan yang akan dilakukan oleh tim
perlu adanya mengembangkan medis terhadap pasien. Sistem ini juga
berbagai cara untuk membuat
menjadi acuan bagi tim medis dalam Nomor1691/MENKES/PER/VIII/2
melakukan tugas yang tepat dan akurat. 011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit. Jakarta: Depkes RI.
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI. 2006. Panduan
Azrul, A. (1996). Menuju Pelayanan
Nasional Keselamatan Pasien
Kesehatan Yang Bermutu.
Rumah Sakit (Patient Safety):
Jakarta : Salemba Medika.
Utamakan Keselamatan Pasien.
Dedi, Uus, Fitriyani 2013, ‘Analisis
Jakarta: Depkes RI
Manajemen Mutu Pelayanan
Kemenkes RI. 2008. Panduan
Kesehatan pada Rumah Sakit Islam
Nasional Keselamatan Pasien
Karaw.
Rumah Sakit (Patient Safety):
Firawati. (2012). Pelaksanaan Program
Utamakan Keselamatan Pasien.
Keselamatan Pasien di RSUD
Jakarta: Depkes RI
Solok”. Jurnal Kesehatan
Nugroho,SriH.P.,Sujianto,U (2014).
Masyarakat, Volume 6(2):73-79
Supervisi Kepala Ruang Model
Ida, Wulandari. (2018). Strategi
Proctor Untuk Meningkatkan
Peningkatan Kualitas
Pelaksanaan Keselamatan Pasien.
Pelayanan Rumah Sakit
Jurnal Keperawatan Indonesia.20,
Berdasarkan Indikator Mutu
(1):56-64
Keselamatan Pasien: Studi
Pada Rumah Sakit Umum Rivai, F., Sidin, A.I. (2016). Faktor

Hidayaj Boyolali. Surakarta: Yang berhubungan dengan

FPUM. implementasi keselamatan

Ismainar, Hetty. (2015). Keselamatan pasien di RSUD Ajjapponnge

Pasien di Rumah Sakit. Soppeng Tahun 2015. Jurnal

Yogyakarta: Deepublish. Kebijakan Kesehatan Indonesia.

KEMENKES RI. (2010). Peraturan (5):152-157

Menteri Kesehatan RI No 1087 Tutiani. (2017). Manajemen


Tentang Standar Kesehatan dan Keselamatan Pasien. Jakarta.
Keselamatan Kerja di Rumah Sakit. Utarini, A., Djasri, H. (2012).
Kemenkes RI. 2011. Peraturan Keselamatan Pasien dan Mutu
Menteri Kesehatan Republik Pelayanan Kesehatan. Jurnal
Indonesia
Manajemen Pelayanan
Kesehatan, 159-160.
Yulia, S., Dkk. (2012). Peningkatan
Pemahaman Perawat Pelaksana
dalam Penerapan Keselamatan
Pasien Melalui Pelatihan
Keselamatn Pasien. Jurnal
Keperawatan, Volume 5(3):
185-192.

Anda mungkin juga menyukai