Lembar Notulensi Pertemuan Ke-6 - H-HP Bioteknologi - 2018
Lembar Notulensi Pertemuan Ke-6 - H-HP Bioteknologi - 2018
Lembar Notulensi Pertemuan Ke-6 - H-HP Bioteknologi - 2018
Produksi Protein
Pendahuluan
Protein adalah molekul esensial yang dibutuhkan dalam industri. Seperti: Pengolahan
makanan (produk susu, ikan, daging, buah-buahan, sayuran, dan roti pembuatan), obat-
obatan medis, penggunaan pertanian, tekstil dan pakaian, bioremediasi
Sumber protein yang sekarang digunakan berasal dari bakteri hasil rekayasa karena
permintaan yang tinggi
Banyak produksi protein dalam bentuk enzim dan hormon
Kelemahan:
Lipat tidak tepat
Kurangnya pasca terjemahan
Tidak dapat melakukan glikosilasi
Pembentukan protein fusi dan mengumpulkan badan inklusi
2. Khamir
Kelebihan:
Mudah dimanipulasi
Pertumbuhan yang cepat
Media sederhana dan murah dan kondisi budaya
Modifikasi pasca-penerjemahan protein rekombinan
Kelemahan:
Kesulitan dalam sel karena terganggu oleh adanya dinding sel yang tebal dan keras
Kondisi pertumbuhan yang mungkin membutuhkan optimasi
3. Alga
Kelebihan:
Tingkat pertumbuhan yang cepat
Sistem ekspresi eukariotik
Biaya budidaya yang rendah (biasanya air dan cahaya)
Kelemahan:
Teknologi yang baru lahir (baru ada)
Les develop membandingkan host lain peron
4. Tanaman
Kelebihan:
Kondisi pertumbuhan yang dioptimalkan
Bebas dari patogen dan bakteri kontaminan racun
Modifikasi pasca-penerjemahan (agak seperti sel mamalia)
Kelemahan:
Pertumbuhan lambat
Harus patuh terhadap peraturan
Kapasitas glikosilasi terbatas
5. Hewan (sel mamalia)
Kelebihan:
Lipat yang tepat
Otentik pasca terjemahan modifikasi
Persetujuan peraturan yang ada
Kelemahan:
Kepatuhan terhadap peraturan
Biaya produksi tinggi
6. Media dan kultur yang mahal Hewan (sel serangga)
Kelebihan:
Tingkat ekspresi tinggi
Kemampuan menghasilkan protein kompleks termasuk yang disekresikan, membran
dan protein intraseluler
Pelipatan dan pasca terjemahan yang modifikasinya benar
Kelemahan:
Biaya tinggi dan memakan waktu
Media dan budaya yang mahal
Vektor Ekspresi
Vektor ekspresi adalah adalah plasmid yang dirancang untuk ekspresi gen di sel
Alasan membutuhkan vektor ini: protein asing bisa menjadi racun terutama bagi inang,
dalam jumlah besar sel inang bisa mati
Vektor ekspresi memiliki promotor dengan sakelar on/off, oleh karena itu sel inang
adalah dibiarkan tumbuh dan kemudian setelahnya jumlah sel yang mencukupi
diproduksi, gen tertarik diaktifkan
ekspresi
bunga
Pertumbuhan mikroorganisme
Shake flake adalah labu Erlenmeyer dengan sekat
Bioreaktor (Fermentor) adalah ruangan atau tong besar yang digunakan untuk
pertumbuhan organisme seperti ragi atau bakteri sehingga bioteknologi produk bisa
dipanen dalam skala besar
Operasi bioreaktor
Bioreaktor dapat dioperasikan:
A. Batch (sistem tertutup): substrat diperbaiki dari awal sampai proses akhir
B. Fed Batch (sistem semi tertutup): Substrat ditambahkan terus menerus tanpa menghapus
sel
C. Continous—Berkelanjutan (Sistem terbuka): Substrat ditambahkan dan sel dihapus terus
menerus
Perbandingan sistem bioreaktor
Karakteristik Batch Fed Batch Continous—
berkelanjutan
Fase pertumbuhan Lag, log, stasioner Lag, log, stasioner Fase lag dan log
Contoh bioreaktor
Pemrosesan Hilir
Tujuan: Mendapatkan hasil produksi yang tinggi, kualitas yang diterima, dan biaya yang
rendah
Langkah pemrosesan hilir:
1. Perawatan pendahuluan (lisis sel, stabilisasi, sterilisasi, pasteurisasi, flokulasi)
2. Pemisahan zat cair-padat (sedimentasi, filtrasi, sentrifugasi, kromatografi)
3. Proses Pemurnian atau Konsentrasi (membran, pengendapan, penguapan, ekstraksi,
pekat dingin)
4. Formulasi (pengeringan, granulasi, tablet, ekstraksi, prilling)
Proteomik
Setelah genomik dan transkriptomik, proteomik adalah langkah selanjutnya studi tentang
sistem biologis
Proteomik umumnya mengacu pada analisis eksperimental skala besar protein dan
proteom. Itu mencakup eksplorasi proteomes dari tingkat keseluruhan komposisi protein,
struktur, dan aktivitas.
Proteome adalah seluruh rangkaian protein yang diproduksi atau dimodifikasi oleh
organisme atau sistem
Lingkup proteomik
1. Ekspresi protein pembuatan profil
2. Pasca-terjemahan modifikasi
3. Protein-protein interaksi
4. Proteomik Struktural
5. Proteomik fungsional
6. Penambangan protein
Pertanyaan: Dalam poin daya bahwa, ekspresi protein mengacu pada organisme
model untuk mengekspresikan gen suatu protein, yang berperan dalam aturan penting
di bidang teknik genetik. Menurut kelompok pembela, bagaimanakah tata cara untuk
memilih model organisme atau sel inang yang digunakan sebagai sumber ekspresi
protein? Atau dalam seni lain, apakah syarat yang harus dipenuhi dalam memilih
model organisme atau sel inang?
Jawaban:
Tidak ada syarat khsusus untuk penentuan sel inang. Yang ada, sebelum
menentukan sel inang, tentukan dulu ingin membuat apa. Ada banyak sel inang
yang dapat digunakan selama ini. Di antaranya bakteri, khamir, alga, tanaman,
hewan (sel mamamlia), hewan (sel serangga) yang masing-masing memiliki
kelebihan dan kekurangan.
Saya Fika Cahya Lovely izin feed back terkait jawaban dari kak Mita, jadi kita
memilih sel inang sesuai dengan kebutuhan eksperimen kita, tanpa ada syarat
khusus dalam memilih sel inang yang baik utuk dijadikan eksperimen.
Bagaimanakah dengan kegagalan yang terjadi dalam proses ekspresi protein?
Apakah tidak ada hubungannya dengan kondisi sel inang yang kita gunakan?
Terima kasih
Saya akan menanggapi feed back dari Fika, benar kegagalan mungkin saja terjadi
akibat proses ekspresi protein, mungkin karena prosesnya atau lingkungan yang
kurang optimal, atau bisa saja salah prosedur. Tentu bisa jadi ada hubungannya
dengan pemilihan sel inang, maka dari itu, kita harus tahu karakteristik produk
yang akan kita buat serta mempelajari sel inang apa yang cocok yang digunakan
agar protein terekspresi. Pertimbangkan kelemahan dan kelebihan dari setiap sel
inang.
- Tambahan Feedback : Aziza Fadhilah (180342618018) (Audience)
Menurut saya, pemilihan organisme model/sel inang tergantung pada gen yang
akan diekspresikan, contohnya pada bakteri Saccaromyces cerevisiae yang sering
digunakan untuk protein yang membutuhkan modifikasi pascatranslasi dan sel
serangga atau mamalia digunakan bila diperlukan pemrosesan mRNA. Sistem
ekspresi bakteri memiliki keunggulan karena dapat memproduksi protein dalam
jumlah besar yang dibutuhkan untuk penelitian penentuan struktur protein. Selain
itu, perlu pertimbangan serta memperhatikan kelebihan dan kekurangan setiap
penggunaan sel inang tertentu seperti pada slide sehingga dapat menghasilkan
protein secara optimal.
Pertanyaan: Pada proses upstream salah satu makhluk hidup yang digunakan sebagai
sel host adalah sel yeast. Pada power point dinyatakan bahwa tantangan/kekurangan
dari ekspresi protein host menggunakan sel yeast adalah kondisi pertumbuhan
memerlukan pengoptimalan. Maksudnya seperti apa ya presenter?
Jawaban:
Saya akan menjawab pertanyaan Azizah, sel yeast atau khamir yang akan
digunakan sebagai sel inang memiliki kelemahan salah satunya yakni kondisi
pertumbuhannya memerlukan pengoptimalan. Maksudnya, sel khamir hanya dapat
tumbuh apabila lingkungannya optimal. Khamit tumbuh dengan baik pada
lingkungan pH netral atau sedikit asam. Suhu optimal khamir bervariasi antar
spesies dan lagi, sel khamir dapat tetap bertahan hidup saat dibekukan dalam
kondisi tertentu, tetapi dengan daya hidup yang menurun seiring waktu.
Saya Yunita Rosiana menambahkan jawaban untuk Sdri aziza bahwa Kebanyakan
yeast tumbuh paling baik pada kondisi dengan persediaan air cukup, tetapi karena
yeast dapat tumbuh dengan konsentrasi solute (gula dan garam) lebih tinggi
daripada mikrobia. Jadi dapat disimpulkan bahwa yeast membutuhkan air untuk
pertumbuhan lebih kecil dibandingkan kebanyakan mikrobia.
Jawaban:
Saya Mita Berliana akan menjawab pertanyaan dari saudara ade, faktor yang
mempengaruhi hal tersebut di antaranya tingkat protein rekombinan yang sangat
tinggi, teknik transformasi dan seleksi sel transforman mudah seperti pada bakteri,
dan adanya proses modifikasi setelah translasi.
Saya Fika Cahya Lovely izin memberikan tambahan terkait pertanyaan sdr. Ade.
Pertumbuhan bakteri dan kecepatan ekspresi protein rekombinan dipengaruhi oleh
beberapa parameter, seperti komposisi medium, kadar oksigen, pH, suhu
fermentasi dan induksi. Misalnya, pada suatu penelitian terkait Ekspresi
Pretrombin-2 Manusia Rekombinan di Escherichia coli ER2566. Menurut Tegel
(2013), suhu pertumbuhan optimal pada E. coli adalah 37˚C. Meskipun protein
rekombinan yang dihasilkan dalam jumlah tinggi dapat dicapai pada suhu 37˚C,
namun dianjurkan untuk menurunkan suhu setelah induksi. Hal ini dilakukan
untuk mendapatkan protein target dalam bentuk larut, karena proses produksi
protein pada suhu tinggi akan menghasilkan protein yang terendapkan.
SESI 2 DISKUSI (4 Pertanyaan)
Jawaban:
Saya Muhammad Iffatul L ingin menambahkan jawaban dari sdr.i Mita Berliana
dari pertanyaan Rozi Ibaddallah, bahwasannya protein yang mengalami pelipatan
sebagian atau tidak terlipat secara sempurna akan saling berinteraksi yang dimana
akhirnya akan menyebabkan agregasi dan membentuk badan inklusi
Saya Fika Cahya Lovely izin memberikan tambahan terkait pertanyaan sdr. Ibad.
Maksud dari pelipatan protein adalah Pelipatan suatu polipeptida menjadi suatu
protein fungsional yang melibatkan beberapa protein (disebut juga komponen
pelipatan protein) di dalam sel yang membantu pelipatan protein. Protein tersebut
adalah chaperone (misalnya, BiP/Kar70), protein disulfida isomerase (PDI) dan
peptidyl-prolyl isomerase (PPI). Salah satu kasus yang dapat merepresentasikan
jawaban dari pertanyaan sdr. Ibad yaitu. E. coli merupakan prokariota, yang tidak
memiliki kemampuan untuk melakukan pelipatan protein asing dan modifikasi
pasca-translasi lain, sehingga tipe protein yang dapat diekspresikan E. coli juga
terbatas. Ketidakmampuan prokariota untuk memproduksi versi autentik dari
protein eukariota, pada umumnya disebabkan oleh pelipatan protein (folding)
yang tidak tepat dan tidak adanya mekanisme modifikasi pascatranslasi. Protein
yang diekspresikan E. coli pada umumnya diperoleh sebagai protein intraselular
yang sering menghasilkan badan inklusi yang tidak larut (dalam kasus ekspresi
tinggi) dan tidak mengalami pelipatan dengan benar, sehingga harus dilarutkan
dan dilakukan pelipatan ulang. Pelipatan yang tidak tepat mungkin disebabkan
oleh tidak cukupnya konsentrasi chaperone intraselular atau kurangnya
lingkungan tereduksi dalam sitoplasma. Sehingga E. coli tidak cocok digunakan
untuk mengekspresikan protein yang mengandung banyak ikatan disulfida atau
protein yang membutuhkan modifikasi pasca-translasi lain, seperti glikosilasi,
isomerisasi cis/trans prolin, isomerisasi disulfida, lipidasi, sulfasi atau fosforilasi
(Lueking, et al., 2000).
Jawaban:
Saya Mita Berliana akan menjawab pertanyaan dari Saudari Arining, bench top
bioreactor, ada di laboratorium dan menggunakan sistem yang tidak dapat
menangani lebih dari 50L dalam satu waktu (seringkali lebih banyak per hari
tergantung pada laju aliran). sedangkan pilot scale bioreactor untuk menangani
hingga 50% dari total aliran aktual untuk aplikasi. Biasanya ini ada di tempat di
tempat akhirnya di mana skala penuh akan dibangun dan dioperasikan.
Mohon maaf sdri mita, saya belum paham perbedaannya. Pada PPT dijelaskan
bahwa bench-top bioreactor dipakai sebelum pilot-scale bioreactor
- Tanggapan Feedback: Muhammad Iffatul Lathoif (180342618058)
(Defender)
Jawaban:
Ijin menanggapi sdri mita, apakah ada faktor lain yang mempengaruhi mengapa
sel alga masih belum banyak digunakan? selain karena terobosan baru,
Saya akan menjawab dari saudari dinatul, setahu saya mengapa sel alga masih
belum banyak digunakan sebagai sel inang karena alga sendiri banyaak
macamnya. pun banyak karakteristiknya bervariasi. ada juga alga baru yang
ditemukan. perlu kajian lebih mendalam lagi sebelum akhirnya dapat dimasukkan
atau direkomendasikan sebagai sel inang. mungkin karena itu ilmuwan, drpd
mengulur waktu dengan hasil yang belum pasti, lebih memilih menggunakan sel
inang yang lain
Pertanyaan: perkenalkan nama saya hamdan fatah ali, mohon izin bertanya, saya
masih tidak paham dengan istliah badan inklusi (inclusion bodies) yang berhubungan
pelipatan protein (protein folding)
Jawaban:
saya izin menanggapi sdr Hamdan, Badan inklusi merupakan protein yang tidak
memiliki aktivitas biologis (Vallejo & Rinas, 2005). Pembentukan badan inklusi
karena adanya interaksi hidrofobik tidak spesifik antarpolipeptida yang terdeposit
dalam sitoplasma, atau jika menggunakan vektor sekresi dapat dibentuk dalam
rongga periplasmik, sehingga terjadi pelipatan parsial atau pun pelipatan yang
tidak tepat. Pembentukan badan inklusi sebagai bentuk proteksi sel inang terhadap
senyawa asing yang dianggap toksik bagi sel inang itu sendiri.
Saya Fika Cahya Lovely izin memberikan tambahan terkait pertanyaan sdr.
Hamdan. Saya mengambil kasus yang mungkin bisa merepresentasikan jawaban
dari pertanyaan sdr. Hamdan. Jadi, kita ketahui bahwa protein yang diekspresikan
E. coli pada umumnya diperoleh sebagai protein intraselular yang sering
menghasilkan badan inklusi yang tidak larut (dalam kasus ekspresi tinggi) dan
tidak mengalami pelipatan dengan benar, sehingga harus dilarutkan dan dilakukan
pelipatan ulang.Nah,sebenarnya, badan inklusi itu apa? Badan inklusi adalah
agregat (gumpalan) pada inti atau sitoplasma, biasanya berupa protein.