Hasil Diskusi - Bioteknologi - Materi 3 - Rekayasa Genetika Part 2

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 12

Notulensi Pertemuan ke-4

“REKAYASA GENETIK” (PART 2)

Offering H-HP Matakuliah Bioteknologi 2018

Dosen Pengampu : 1. Dra. Dwi Listyorini, M.Si, D.Sc.

2. Indra Kurniawan Saputra, S.Si., M.Si.

Anggota Defender Kelompok 1 : 1. Arining Rizky Handayani (180342618035)

2. Aziza Fadhilah (180342618018)

3. Hamdan Fatah Ali (180342618070)

4. Yunita Rosiana Delvi (180342618005)

Moderator : a. Ika Nanda Febriana (180342618007)

Notulen : b. Nano Rizki Pratama (180342618040)


Diskusi Pertemuan Ke-4

 Ika Nanda Febriana - 180342618007 (Moderator)

Assalamuallaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh. Selamat siang, yang terhormat Bapak


Indra Kurniawan Saputra selaku dosen pengampu mata kuliah Bioteknologi offering HP.
Saya Ika Nanda Febriana (180342618007) perwakilan dari kelompok 9 akan menjadi
moderator yang memandu dalam diskusi mengenai rekayasa genetika (Transformasi,
seleksi dan pemayaran koloni). Kepada kelompok defender dipersilahkan memberikan
rangkuman dari PPT-nya terlebih dahulu. Terima kasih Wassalamuallaikum
Warrahmatullahi Wabarakatuh.

 Aziza Fadhillah – 180342618018 (Tim Defender)

Pada kesempatan ini kami dari kelompok 1 yang beranggotakan Arining Rizky, Aziza
Fadhilah, Hamdan Fatah Ali dan Yunita Rosiana akan melanjutkan pembahasan mengenai
teknik rekombinan DNA.

Pada pertemuan yang lalu, kita sudah mempelajari mengenai isolasi DNA dan proses
pemurniannya, pemotongan DNA dan penempelan DNA pada vector. Selanjutnya kita
akan membahas mengenai transformasi, menseleksi, dan menscreening koloni.

Sebelum masuk kedalam penjelasan singkat, teman-teman harus mengetahui dahulu :

VEKTOR CLONING

Plasmid merupakan agen yang paling sering digunakan sebagai vector pada proses
cloning, hal ini dikarenakan plasmid bisa digunakan pada cloning biasa (routine cloning)
dan dapat digunakan untuk memanipulasi suatu segmen DNA. Keuntungan dalam
penggunaan plasmid sebagai vector ialah mudah untuk dibentuk dan mudah untuk
diisolasi.

Pada slide 2 terdapat contoh plasmid yang digunakan sebagai vector. Pada cloning
digunakan pula enzim restriksi yang digunakan untuk memotong bagian tertentu pada
vector (plasmid) sehingga dapat kita sisipi gen atau DNA yang ingin kita sisipkan. Pada
plasmid pBr327, terdapat beberapa macam enzim restriksi yang dapat digunakan untuk
memotong DNA secara spesifik diantaranya ialah EcoRI, Hin d III, Bam H I, Sal I, Pst
I, Pvu I, Sca I, sedangkan pada plasmid E.coli terdapat beberapa enzim restriksi yang
terlihat pada tabel pada slide 2. Selain itu terdapat pula gen yang digunakan untuk
menseleksi sel yang telah positif tersisipi DNA dari plasmid. Gen tersebut diantaranya
adalah LacZ, terR , ampR, dll. Beberapa macam Vektor yang dapat digunakan antara
lain: Plasmid Bakteri (berbentuk sirkular), Bakteriophage (virus), cosmid, BAC,
YAC, dan Ti.
Vektor TRANSFORMASI

Selanjutnya kita akan membahas mengenai Transformasi. Jadi, setelah gen yang kita
inginkan disisipkan kedalam vektor, maka vektor+gen (DNA construct) yang disisipi ini
akan dimasukkan kembali ke dalam sel bakteri dengan proses yang disebut transformasi.

TRANSFORMASI.

Jadi pada slide 4, teman-teman bisa lihat ada sel normal bakteri yang diberi CaCl2
sehingga membuat plasmid berikatan dengan bagian luar sel E. coli, lalu diinkubasi pada
42 derajat celcius selama 2 menit sehingga plasmid akan masuk kedalam sel E.coli (karena
plasmid udah masuk kedalam dan tidak menempel dipermukaan lagi, namanya jadi
transformed cell). Metode ini biasanya digunakan jika menggunakan bakteri E.coli, nama
prosesnya “transformasi kimia dengan teknik shock heat”. Selain cara ini, ada cara lain
yang lebih modern yaitu “electroporation” dengan diberi aliran listrik tegangan tinggi
sehingga pori-pori sel terbuka jadi DNA bisa masuk.

MENSELEKSI & SCREENING

Selanjutnya tahap menseleksi dan screening Koloni. Kan tadi kita sudah memasukkan
plasmid yang sudah kita sisipi gen, namun kita harus mencari mana bakteri yang berhasil
dimasukkan plasmid dan mana yang tidak (mana bakteri transformed, mana yang non
transformed).

Pada slide 6 teman-teman bisa melihat jika vektor sudah dipotong oleh enzim retriksi dan
disisipi gen akan ada 3 kemungkinan, yaitu ada vektor yang sudah dipotong namun
bersambung dengan dirinya sendiri, ada yang bersambung dengan gen yang kita sisipi dan
vektor yang bersambung dengan gen yang salah. Mekanisme seleksi ini ada 2, yaitu
seleksi transformed cell dan seleksi recombinant cell. Untuk seleksi transformed cell
menggunakan seleksi dengan antibiotik.

Pada slide 7 ada 2 macam E. coli yaitu yang tidak ada plasmid (normal) dan yang punya
plasmid pBR32. Ketika di medium ditambahkan 40mg/ml ampicillin, 15mg/ml
tetracycline atau kombinasi keduanya, maka hanya yang mengandung plasmid pBR32
yang mampu bertahan, jadi kita bisa tau bakteri yang hiduplah yang mengandung gen
yang kita sisipi.

Nah, selanjutnya ada seleksi recombinant cell. Untuk seleksi transformed cell
menggunakan seleksi dengan antibiotic dan seleksi putih-biru.

 Ika Nanda Febriana – 180342618007 (Moderator)

Alhamdulillah rangkuman terkait materi tersebut sudah disediakan, diberikan kesempatan


kepada audiens untuk memahami materi tersebut kurang lebih 10-15 menit.
Sesi ke-1 Pertanyaan dan diskusi :

 Aziza Fadhillah – 180342618018 (Tim Defender)

Teman-teman mungkin bisa memahami rangkuman yang kami berikan sambil membaca
slidenya ya. karena pada slide ada gambarnya

 Ika Nanda Febriana – 180342618007 (Moderator)

Baik 15 menit sudah berlalu. Saya buka sesi pertama untuk 3 penanya. Kepada audiens
yang ingin bertanya dipersilahkan.

 Fika Cahya Lovely – 1803426180 12 (Audience)

Saya Fika Cahya Lovely ijin bertanya terkait Two types of libraries yang digunakan dalam
cloning. Telah dipaparkan di dalam slide power point bahwa terdapat two types of
libraries yang digunakan dalam cloning yaitu Genomic DNA libraries dan cDNA libraries.
Pertanyaan saya, apakah yang membedakan dari kedua types of libraries tersebut, dan
jelaskan keunggulan dari masing-masing tipe. Terima kasih.

 Thania Ayu Pramesty – 180342618029 (Audience)

Saya Thania Ayu Pramesty, izin bertanya. Berkaitan dalam slide powerpoint yang
membahas tentang Southern blot, Northern blot, Western blot, dan Reporter groups.
Pertanyaan saya, bisa tolong jelaskan apa itu reporter groups ? dan apa perbedaan dengan
yang lainnya ?. Terimakasih.

 Rozi Ibaddallah – 180342618093 (Audience)

Dalam slide 3 disebutkan bakteriophage (virus dengan asam nukleat berupa cDNA)
sebagai vektor, pertanyaan saya bagaimana mekanisme penggunaan bakteriophage untuk
menginsersikan gen yang kita inginkan kedalam plasmid bakteri?
Jawaban untuk Pertanyaan Sesi ke-1 :

Untuk Pertanyaan dari Saudari Fika Cahya


 Arining Rizky – 180342618035 (Tim Defender)

Saya Arining dari kelompok presenter menjawab pertanyaan dari sdri Fika. Perbedaan
utama antara cDNA libraries dan Genomic DNA libraries adalah Genomic DNA libraries
mewakili populasi klon yang mengandung DNA genom total terfragmentasi dari suatu
organisme. Perpustakaan cDNA mewakili populasi klon yang mengandung DNA
komplementer dari total mRNA suatu organisme. Klon cDNA hanya berisi sekuens yang
ditemukan dalam mRNA sedangkan klon genomik berisi sekuens seluruh genom.

 Yunita Rosiana Delvi – 180342618005 (Tim Defender)

Saya Yunita Rosiana Ingin menjawab dari pertanyaan Fika Cahya mengenai perbedaan
dari Genom DNA Library dan cDNA Library. Perpustakaan DNA genom adalah
kumpulan klon yang memuat fragmen DNA genom total organisme. Seluruhnya berisi
DNA genom organisme, termasuk urutan pengkodean dan bukan pengkodean.
Pembangunan perpustakaan genomik dilakukan oleh teknologi DNA rekombinan diikuti
oleh kloning (rekayasa genetika). Proses dimulai dengan isolasi DNA genom. Dengan
menggunakan protokol ekstraksi DNA yang cocok, DNA genom total organisme harus
diisolasi. Kemudian DNA harus dikonversi menjadi ukuran yang dapat dikelola atau
menjadi fragmen spesifik dengan restriksi endonuklease (enzim pemotong DNA). DNA
yang terfragmentasi harus dimasukkan ke dalam vektor menggunakan ligase DNA (DNA
bergabung enzim). Vektor rekombinan ditambahkan ke bakteri inang dan dibuat untuk
mengambil vektor rekombinan di dalam sel bakteri. Bakteri dengan vektor rekombinan
(plasmid) harus ditanam dalam media kultur. Selama multiplikasi bakteri, DNA bakteri,
bersama dengan plasmid rekombinan, mereplikasi genomnya dan menghasilkan klon.
Klon-klon ini mengandung seluruh genom organisme sumber. Oleh karena itu, itu disebut
perpustakaan genom.

Perpustakaan cDNA adalah kumpulan klon DNA komplementer (cDNA) yang disintesis
dari mRNA total suatu organisme. Prosedur konstruksi melibatkan langkah-langkah
berbeda. Pemurnian mRNA total dari suatu organisme adalah langkah pertama yang
terlibat. mRNA yang terisolasi diubah menjadi untaian cDNA dengan proses yang disebut
transkripsi balik. Reverse transcription difasilitasi oleh enzim yang disebut reverse
transcriptase. Ia menggunakan primer 3 'kecil dan memulai sintesis untaian cDNA
pertama sebagai pelengkap untai mRNA. CDNA untai ganda yang dihasilkan dikonversi
menjadi fragmen yang lebih kecil menggunakan restriksi endonuklease dan dimasukkan
ke dalam vektor yang sesuai. Molekul rekombinan yang dibangun ini kemudian
ditambahkan ke dalam organisme inang dan tumbuh dalam media kultur untuk
menghasilkan klon. Kumpulan klon yang berisi fragmen cDNA dari suatu organisme
dikenal sebagai perpustakaan cDNA.
 Nadila Sekar Zahida - 180342618074 (Audience)

Izin menambahkan jawaban untuk sdri Fika Perbedaan utama antara cDNA dan Genomic
library adalah bahwa cDNA libraries berisi DNA komplementer hasil kloning dari total
mRNA suatu organisme. mRNA yang dipotong sepenuhnya tidak mengandung intron dan
daerah pengatur. Oleh karena itu fragmen non-coding tidak ada di perpustakaan cDNA,
lain halnya dengan genom libraries. Sedangkan DNA genom libraries berisi fragmen
kloning dari seluruh genom suatu organisme. Keunggulannya: -DNA genom libraries lebih
besar dari cDNA libraries -Terdapat pengkodean pada genom libraries, sedangkan di
cDNA libraries tidak ada.

Untuk Pertanyaan dari Saudari Thania Ayu


 Aziza Fadhillah – 180342618018 (Tim Defender)

Saya akan mecoba menjawab pertanyaan dari thania yakni mengenai Southern blot,
northern blot, western blot dan reporter group. Jadi, Ada empat jenis metode blotting pada
electrophoresis yaitu selatan, utara dan barat. Perbedaan utama antara blotting terletak
pada jenis molekul yang dideteksi dari sampel. Reporter gen adalah metode yang
digunakan untuk mendeteksi ekspresi gen. Southern blotting adalah metode yang
mendeteksi sekuens DNA spesifik dari sampel DNA. Northern blotting adalah teknik yang
mendeteksi urutan RNA spesifik dari sampel RNA. Western blotting adalah metode yang
mendeteksi protein tertentu dari sampel protein.

 Arining Rizky – 180342618035 (Tim Defender)

Reporter groups adalah konstituen intrinsik dari salah satu reaktan, seperti residu asam
amino aromatik dari protein, atau grup prostetik yang terikat kuat, seperti grup heme.
Koenzim atau substrat yang menyerap atau berfluoresensi seperti NADH, pyridoxal
phosphate, atau FAD juga merupakan reporter groups yang sangat berguna.

 Yunita Rosiana Delvi – 180342618005 (Tim Defender)

Saya Yunita Rosiana Ingin menjawab dari pertanyaan Thania, Berdasarkan literatur yang
say abaca bahwa Southern blot: Teknik ini mentransfer DNA ke kertas NC dengan
menggunakan prosedur aliran pelarut. Northern Blot : Tekniknya sama dengan Southern
Blot, namun menggunakan kertas DBM dan biasanya mendeteksi RNA. Western blot
merupakan teknik untuk mendeteksi protein spesifik pada sampel jaringan yang
homogenat ataupun dari suatu ekstraksi berdasarkan kemampuan protein tersebut
berikatan dengan antibodi.

 Fika Cahya Lovely – 1803426180 12 (Audience)


Western blotting adalah metode molekuler biologi / biokimia / imunogenetika untuk
mendeteksi protein dalam sampel jaringan homogenate atau ekstrak. Metode ini
menggunakan elektroforesis gel untuk memisahkan protein yang terdenaturasi. Protein
kemudian ditransfer keluar dari gel dan menuju membrane (biasanya membran
nitroselulosa atau PVDF) dan bergabung dengan antibodi khusus untuk protein. Antiboy
sekunder tersebut dapat diwarnai dan digambarkan dengan film. Film dengan ikatan
protein dapat disimpan untuk beberapa waktu yang lama dan dipindai setiap saat untuk
mengetahui kuantitas tingkat protein. Hasilnya, peneliti dapat meneliti jumlah protein
dalam sampel tertentu dan bandingkan tingkatnya antara beberapa kelompok lain.

 Hamdan Fatah – 180342618070 (Tim Defender)

Metode western Blotting adalah metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya protein
tertentu, metode ini sama tujuannya seperti penggunaan metode ELISA pada mata kuliah
TABM yang telah kita pelajari namun Westen blot jarang digunakan karena bahan
preparasi yang mahal, sedangkan pada souther blot adalah metode yang digunakan untuk
mendeteksi DNA tertentu sedangkan Northen blot digunakan untuk mendeteksi mRNA
tertentu, Pada reporter group tujuannya adalah sama saat kita menggunakan qReal-time
PCR, yakni ingin mengetahui apakah suatu gen overekspresion, low ekspresion, atau tidak
terekspresi sama sekali.

Untuk Pertanyaan dari Saudari Rozi Ibadallah


 Hamdan Fatah – 180342618070 (Tim Defender)

Mekanisme penggunaan bakteriofage untuk menginsersi gen yang kita inginkan ke dalam
DNA bakteri adalah sama seperti penggunaan plasmid, virus dapat disisipi gen yang
dinginkan dengan cara pemotongan menggunakan enzim restrisi, kemudian virus dapat
menginfeksi sel bakteri dan gen yang kita sisipkan tadi pada virus sekarang terdapat pada
bakteri. enzim restriksi berisfat spesifik dan dijual dalam bentuk bermerk dan juga hanya
dapat memotong bagian tertentu dari plasmid. mungkin virus tersebut tergolong dalam
retrovirus yang punya sifat transposon atau bisa loncat loncat pada plasmid.

Feedback untuk Tanggapan Hamdan Fatah

 Rozi Ibaddallah – 180342618093 (Audience)

Izin feedback moderator, jika demikian seperti yang dijelaskan hamdan, adakah efek
kegagalan dalam penggunaan virus dalam rekombinasi gen ke bakteri yang nantinya akan
dikloning ?

 Aziza Fadhillah – 180342618018 (Tim Defender)

Vektor kloning dapat berupa plasmid, bakteriofag, virus, bahkan kromosom kecil buatan.
Pada bakteriofage sebagai vektor, sama saja tahapannya fragmen DNA yang kita inginkan
dimasukkan ke dalam sebuah vektor/ bakteriofage. Kemudian akan terjadi proses
transformasi yakni bisa melalui daur hidup si bakteriofage yaitu daur litik atau lisogenik
sehingga gen yang kita sisipi bisa masuk ke bakteri yang kita tuju. Sebenarnya ada
beberapa keuntungan dari vektor phage pada vektor plasmid adalah bahwa transfeksi jauh
lebih efisien daripada transformasi, yang memungkinkan penyisipan libraries yang lebih
besar yang akan dibangun.Sehingga, Vector bacteriophage λ merupakan plasmid vector
yang digunakan untuk kloning molekul DNA yang dapat membawa 10 kb DNA insert.
Penggunaan vector ini sangat membantu pembuatan DNA dalam jumlah yang besar.
Menurut saya bakteriophage ini hanya sebagai perantara untuk memasukkan vektornya
saja. saya rasa ada mekanisme yang membuat supaya bakteri ini bisa dipanen sebelum
dilisiskan oleh virus.

 Thania Ayu Pramesty – 180342618029 (Audience)

Bakteriofag telah digunakan sebagai vektor pengklonaan untuk membuat pustaga genom.
Fragmen-fragmen DNA asing dapat disambung-sambungkan ke dalam versi genom fag
yang telah dipangkas rapi, seperti ke dalam plasmid, menggunakan enzim restriksi dan
DNA ligase.

Feedback untuk Tanggapan Aziza Fadhillah

 Rozi Ibaddallah – 180342618093 (Audience)

Penggunaan bakteriofag ini tidakkah akan melisis sel bakteri yang dikloningkan dalam
medium? mungkinkah akan 50 : 50 ?, akan berhasil jika yang terjadi adalah fase lisogenik
dan mungkin akan gagal jika yang terjadi adalah fase litik? maaf kelompok penyaji, saya
juga msih bingung target hasil kloningngya apakah gen yang tersisip di bakteri terus
bakteringa membelah dan memberikan banyak gen kloning yang kita inginkan atau dari
bakteriofag yang menginjeksi kemudian masuk fase litik dan dihasilkan puluhan ribu
bakteriofag hasil replikasi dengan banyak kandungan gen yang kita sisipkan sebelumnya?
(maksud saya mana yang kita panen, gen dari bakterinyakah atau dari bakteriofagnya?)
terima kasih.

 Fika Cahya Lovely – 1803426180 12 (Audience)

Pemilihan vector umumnya didasarkan pada ukuran frgamen DNA yang ingin diklon.
Kosmid adalah plasmid pembawa sekuen lamda (cos) yang diguankan untuk pengepakan
pada bakteriofage. Sekarang ini sudah banyak dipasarkan kosmid bakteriofage lamda
dalam bentuk kit, jadi hal ini akan mempermudahkan dalam proses mengkontruksikannya.
DNA genom yang akan diklon dan DNA vector yang akan digunakan sangat menentukan
dalam pembentukan concatemer, yang pada akhirnya akan sangat menentukan
keberhasilan dalam mengkontruksi perpustkaan gen hingga didapatkan klon yang positif
membawa gen yang dicari.
Sesi ke-2 Pertanyaan dan diskusi :

 Qori Dini Ayu Febriyanti – 1803426180 (Audience)

Disebutkan bahwa terdapat 2 metode yang dapat digunakan dalam transformasi yaitu
"chemical transformation with heat shock" dan "Electroporation". Apakah kelebihan serta
kelemahan dari kedua metode tersebut dan apakah kedua metode tersebut cocok
diterapkan kepada semua vektor ? Terimakasih
 Nur Hamid Fuadi – 1803426180 (Audience)

Dalam seleksi menggunakan sistem white-blue, mengapa reaksi antara X-gal dan IPTG
dengan enzim β-galactosidase ditandai dengan menghasilkan warna biru? Warna biru
tersebut kan termasuk biru tua, nah apakah terdapat kemungkinan warna biru tersebut
mencemari koloni non-rekombinan, yang notabene letaknya dalam satu plate agar ?
Jawaban untuk Pertanyaan Sesi ke-1 :

Untuk Pertanyaan dari Saudari Qori Dini

 Aziza Fadhillah – 180342618018 (Tim Defender)


Kelebihan metode Elektroporasi adalah Metode ini memiliki kemungkinan berhasil yang
tinggi serta efisiensi yang tinggi dibanding metode transformasi lainnya namun memiliki
risiko kematian sel bakteri yang lebih besar serta biayanya pun relatif mahal. Tingkat
keberhasilan dari metode ini juga tergantung pada kandungan garam yang ada di
lingkungan. Sedangkan untuk metode chemical transformation with heat shock
keunggulannya lebih murah dan resiko kematian sel lebih rendah. Menurut yang saya baca
lebih baik yang electroporasi karena sudah lebih modern dan tingkat keberhasilannya lebih
tinggi.

 Fika Cahya Lovely – 1803426180 12 (Audience)

Metode kejutan transformation with heat shock sangat memakan waktu dan padat karya,
serta tidak selalu menghasilkan jumlah koloni bakteri positif yang cukup tinggi. Jika
dibandingkan dengan metode kimia, yang memiliki potensi menghasilkan sepuluh kali
lipat tingkat transformasi yang lebih tinggi sekaligus menghemat waktu. Selain itu
transformasi dengan menggunakan Electroporation telah dilengkapi dengan fitur
keamanan khusus yang mencegah terjadinya korsleting ("lengkung"). Vektor YAC telah
menjadi alat penelitian penting dalam proses kloning karena kemampuannya untuk
mengkloning fragmen besar DNA ke dalam organisme inang. Namun, YAC memiliki
beberapa kelemahan sebagai vektor seperti kesulitan konstruksi, chimerism,
ketidakstabilan, dll. Oleh karena itu untuk mengatasi masalah ini, para ilmuwan telah
mengembangkan vektor BAC. BAC telah dibangun menggunakan daerah spesifik
kromosom E. coli. Ini adalah vektor yang stabil dan dapat dengan mudah dibangun.
Namun, panjang DNA yang dapat ditangani BAC adalah hingga 20 kali lebih kecil dari
YAC. Ini adalah perbedaan antara sistem vektor YAC dan BAC.

 Dinatul Islamiyah – 180342618020 (Audience)


Metode elektroporasi dilakukan dengan menaruh sel ke medan listrik arus bolak balik. Hal
ini menyebabkan pori sementara di dalam membran plasma. DNA yang ditambahakan
pada medium elektroporasi dapat masuk ke dalam sel melalui pori. Medan listrik juga
menginduksi mobilitas DNA dan memungkinkan pengambilannya oleh sel. Metode ini
sedikit efesien dan biasanya digunakan dengan jenis sel dimana penggunaan senyawa
kimia kurang bisa dihandalkan, Sejumlah sel dihancurkan karena pengaruh medan elektrik
tersebut, Sehingga teknik ini merupakan metode yang baik untuk menghasilkan klon
dengan DNA yang benar-benar terintegrasi. Elektroporasi dalam teknik terbaik untuk
transfer gen ke dalam sel punca embrionik (embrionic stem cell) dan menempatkan suatu
gen endogen melalui rekombinasi homolog.

 Hamdan Fatah – 180342618070 (Tim Defender)


vektor dalam kloning dapat berupa plasmid Ti vektor BAC YAC bakterophage dan yang
lainnya, yang masing masing vektor tersebut memiliki sifat yang berbeda-beda sehingga
dalam penggunaanya, tidak semua vektor dapat digunakan dalam metode tersebut, karena
setiap metode mempunyai cara yang berbeda-beda. misalnya Ti vektor yang berfungsi
mentransfer gene pada tumbuhan akan memiliki sifat yang berbeda dengan sifat plasmid
pada bakteri.

 Aziza Fadhillah – 180342618018 (Tim Defender)

saya rasa vektor plasmid bisa, namun untuk bakteriofage ataupun virus lainnya, tidak perlu
karena bisa langsung menempel

Untuk Pertanyaan dari Saudari Nur Hamid

 Hamdan Fatah – 180342618070 (Tim Defender)


warna biru merupakan pertanda bahwa bakteri yang membuat koloni tersebut dapat
mengekspresikan gen B-Galaktosidase sehingga dapat menghidrolisis sopropyl ß-D-1-
thiogalactopyranoside yang merupakan isomer allolactose sehingga dihasilkan warna biru,
sedangkan bakteri yang tidak berwarna biru atau berwarna putih, dia tidak dapat
mengekspresikan B-Galaktosiade karena gen tersebut telah ditempati oleh gen yang kita
sisipi sehingga bakteri yang membuat koloni trsebut tidak dapat menghidrolisis alolactose
sehingga berwarna putih. warna biru tersebut tidak akan mencemari medium karena
mediumnya semi padat.

 Fika Cahya Lovely – 1803426180 12 (Audience)


Penambahan X-Gal dan IPTG pada media bertujuan untuk memudahkan seleksi
transforman melalui blue/ white colony screening. Munculnya blue colony menjadi
indikator keberhasilan transformasi plasmid ke dalam sel bakteri. Koloni bakteri yang
berwarna biru menunjukkan bahwa plasmid berhasil masuk ke dalam sel, Sedangkan
koloni warna putih menunjukkan bahwa koloni tidak mengandung plasmid. Untuk
mengetahui efisiensi transformasi maka dilakukan penghitungan colony forming units
(cfu) plasmid rekombinan yang terbentuk pada medium LB agar plate. Nah apakah warna
biru tersebut mencemari medium, jawabannya adalah tidak sama sekali, mengingat
medium yang digunakan adalah semi padat.
 Nano Rizki Pratama – 180342618040 (Notulen)

Assalamu’alaikum wr. wb. Saya Aziza Fadhilah perwakilan dari kelompok 9 selaku
notulen akan membacakan kesimpulan dari presentasi pada pertemuan ke-4 ini.

Jadi, Pada hari ini kita sudah membahas Vektor Cloning yaitu Plasmid yang dapat
memanipulasi suatu segmen DNA, Proses manipulasi segmen DNA oleh plasmid dengan
koordinasi bersama enzim restriksi dan gen khusus pada sel bakteri E. coli, Proses
terjadinya transformasi oleh berbagai vektor denganteknik shock heat dan electroporation
yang mengakibatkan masuknya DNA ke dalam sel, Menseleksi dan screening koloni
dengan adanya tiga kemungkinan setelah vektor sudah dipotong oleh enzim retriksi; yaitu
penyambungan gen yang salah; tidak adanya plasmid; terjadinya Mekanisme seleksi ini
ada 2, yaitu seleksi transformed cell dan seleksi recombinant cell.

Berikut dibawah ini adalah file notulensi untuk pertemuan ke-4.

Anda mungkin juga menyukai