Hasil Diskusi - Bioteknologi - Materi 2 - Rekayasa Genetika Part 1
Hasil Diskusi - Bioteknologi - Materi 2 - Rekayasa Genetika Part 1
Hasil Diskusi - Bioteknologi - Materi 2 - Rekayasa Genetika Part 1
Defender (Kel.6)
1. Aisyah Khoirunnisa'
2. Desvita Risa
3. Narisa Ika K.
Asalamualaikum teman teman perkenalkan saya hamdan fatah ali Perwakilan dari kelompok
satu. Saya ingin memberitahukan untuk diskusi tanya jawabnya dimulai pukul 13.15 ya, untuk
kelompok defender barangkali bisa memberikan rangkuman dari pptnya terlebih dahulu, Terima
kasih
Assalamualaikum wr wb
Selamat siang Pak Indra dan Bu Dwi, kami dari kelompok 4 sebagai kelompok defender untuk
materi hari ini, yg beranggotakan
1. Aisyah Khoirunnisa'
2. Desvita Risa
3. Narisa Ika K.
Berikut rangkuman hasil diskusi kelompok kami tentang materi hari ini mengenai
Teknologi DNA Rekombinan
Setiap sel di dalam intinya terdapat materi genetik berupa kromosom terdiri dari untaian-untaian
DNA panjang yang terdiri dari sekuen-sekuen gen. Genom manusia berukuran sebesar 3,234 gbp
(giga base pair) dengan gen yang diperkirakan sebanyak 10-15 kbp. Dan gen anemia sel sabit
sebanyak 1 bp.
DNA Rekombinan adalah proses klon DNA dengan memotong dan menyalin DNA dari sumber
yang berbeda yg bertindak sebagai pengkombinasi DNA atau teknologi yang digunakan untuk
memotong sekuen DNA yang diketahui dari satu organisme dan mengenalkannya ke organisme
lain.
DNA yang diisolasi dari sel eukariot atau prokariot dipotong secara kimia oleh enzim retriksi
atau fragmennya disintesis menggunakan PCR.
cDNA, atau fragmen gen dimasukkan ke dalam sel vektor, selanjutnya proses transformasi sel
inang dengan DNA asing dan optimalisasi ekspresi gen asing lalu sel inang transgenik
memproduksi produk gen asing tsb.
Isolasi DNA diawali dengan tahap penghancuran sel, utamanya dinding sel dan membran sel
(grinding atau secara kimiawi dengan larutan SDS yang ada dalam deterjen)
Sebagai contoh dlm slide disajikan gambar tahap isolasi DNA pada bakteri lebih tepatnya
plasmid. Protein, fragmen, dan DNA kromosomal didenaturasi menggunakan metode lisis alkali
shg plasmid DNA akan terpisah dari fragmen2 lainnya. Kemudian dilakukan pengendapan
plasmid DNA menggunakan ethanol. Selanjutnya yaitu DNA diikat oleh silika lalu dielusi.
Teknik pemurnian protein yaitu dengan menggunakan larutan EDTA-Lisozim, dapat digunakan
untuk melarutkan dinding sel bakteri gram negatif, dan juga dengan prinsip density gradient
CsCl menggunakan etbr. DNA plasmid akan terpisah, protein terpisah ke ujung tabung, RNA
terpisah ke dasar tabung, lalu plasmid DNA diambil menggunakan syringe
Prosedur untuk persiapan DNA total dari kultur sel bakteri dapat dibagi menjadi empat
tahap:
2. Sel-sel tersebut akan dibuka untuk mengeluarkan isinya, Sel dilisiskan dengan metode fisik.
(penghancuran) dan kimia (menggunakan lisozim, EDTA, SDS, atau CTAB)
3. Ekstrak sel ini selanjutnya akan diolah untuk menghilangkan semua komponen kecuali
DNA( dg fenol, kloroform, enzim digesti, dsn RNase)
4. Larutan DNA yang dihasilkan terkonsentrasi. Pemisahan DNA dari RNA dilakukan dengan
metode ion-exchange chromatography DNA diikat ke silika dengan bantuan perubahan
konsentrasi garam, lalu dielusi untuk memperoleh DNA
Ethanol Precipitation
• Ekstraksi dan pemurnian plasmid melibatkan strategi umum yang sama seperti persiapan DNA
sel total. Namun perbedaannya hanya dalam pada proses pemisahan DNA cutting
• Enzim restriksi mengikat pada situs pengenalan spesifik pada DNA dan memotong untaian
DNA.
Restriction enzyme
Tipe 1: memotong untai DNA pada 1000 atau lebih pasangan basa dari sekuen pengenalan
Tipe 2: memotong DNA di tengah sekuen pengenal (blunt end dan sticky end)
Ligasi DNA
Fragmen sekuen yang akan dimasukkan ke sel inang, ditempel ke DNA sel inang dengan
bantuan enzim DNA ligase.
Terimakasih atas rangkumannya kelompok defender, dipersilahkan para audiens untuk bertanya
kepada kelompok defender, untuk mekanismenya , audiens yang ingin bertanya menyebutkan
nama, nim, dan nama kelompoknya, kemudian langsung bertanya kepada tim defender, untuk
sesi pertama dipilih 3 penanya pertama yang bertanya yang paling cepat di sipejar. setelah cukup
3 penanya, mohon agar tidak bertanya lagi dan menunggu sesi selanjutnya terima kasih
Pertanyaan
1. Fika Cahya (Penanya 1): Saya Fika Cahya Lovely ijin bertanya, apakah ada perbedaan
tahapan maupun buffer yang digunakan dalam purifikasi DNA sel tumbuhan dan hewan,
mengingat karakter fisik dan kimiawi jaringan tumbuhan berbeda dengan jaringan hewan,
yaitu adanya dinding sel dan metabolit sekunder? Terima kasih.
Jawaban :
a. Aisyah Khoirunnisa (Defender) : akan menjawab pertsnyaan sdri Fika, Ada
perbedaan teknik isolasi jaringan tumbuhan dan hewan. Terkait peebedaan
struktur sel pada sel tumbuhan dan hewan terutama pada ada tidaknya dinding sel.
Pada isolasi DNA tumbuhan, teknik penghancuran selnya dilakukan dalam
kondisi beku yaitu dengan menggunakan nitrogen cair untuk menjaga jaringan
tetap beku selama proses penumbukan atau grinding. Sekanjutnya digunakan juga
teknik spin down atau penyaringan utuk mengendapkan serpihan dinding sel.
Sehingga floethrough nya akan bersih dari dinding sel kemudian untuk jaringan
hewan teknik penghancuran selnya bisa dilakukan dengan pencacahan saja tidak
perlu nitrogen cair, karena struktur selnya mudah hancur dibanding sel tumbuhan
dan penambahan larutan enzimatik untuk melisiskan selnya, terimakasih
Fika Cahya (feedback) : Baik terima kasih atas jawabannya, saya ijin memberikan
feed back. Bagaimana dengan buffer yang digunakan dari kedua jenis purifikasi DNA
tersebut. Apakah dalam purifikasi DNA pada sel tumbuhan perlu menggunakan
buffer khusus untuk mengeliminasi metabolit sekunder yang ada pada sel tumbuhan.
Sehingga DNA yang dihasilkan nantinya tidak terkontaminasi atau dalam artian lebih
(pure)
Jawaban
Menurut saya tidak bisa karena karena struktur untai dna dengan rna berbeda, sehingga
tidak dapat direkombinasikan
Namun, jika vektornya DNA bisa karena terdapat enzim reverse transcriptases yang
berfungsi membentuk blue-print dari molekul RNA membentuk cDNA (DNA
komplementer). Enzim ini dibuat dari virus RNA yang mengubah genom RNA mereka
menjadi DNA ketika mereka menginfeksi inangnya. Enzim ini biasa dipakai ketika
bertemu dengan gen eukariotik yang biasanya terpisah-pisah menjadi potongan kecil dan
dipisahkan oleh introns dalam kromosom.
c. Aziza Fadhilah : Saya ingin menambahkan jawaban dari pertanyaan Thania, menurut
saya bisa jika RNA diubah dahulu menjadi double strain sehingga menjadi cDNA.
Dalam genetika , DNA pelengkap ( cDNA ) adalah DNA yang disintesis dari RNA untai
tunggal (misalnya mRNA atau mikroRNA (miRNA)) dalam reaksi yang dikatalisis oleh
enzim reverse transcriptase. cDNA sering digunakan untuk
mengkloning gen eukariotik pada prokariota .
Jawaban :
a. Desvita (Defender) Baik terimaksih atas pertanyaan. Saya Desvita dari kelompok
defender ingin mencoba menjawab pertanyaan dari sdra. Fuadi. DNA ligase merupakan
enzim yang mengkatalisis pembentukan ikatan fosfodiester antara ujung 5’-fosfat dan 3’-
hidroksil pada DNA yang mengalami nick. Nick pada DNA dapat terjadi pada saat
replikasi DNA, rekombinasi dan kerusakan. Secara biologis, DNA ligase diperlukan
untuk menggabungkan fragmen Okazaki saat proses replikasi, menyambung potongan-
potongan DNA yang baru disintesis, serta berperan dalam proses reparasi DNA. Oleh
karena itu pentingnya peranan DNA ligase, sekarang ini telah dikembangkan obat
antibakterial yang menginhibisi DNA ligase. Dengan diinhibisinya DNA ligase,
diharapkan kromosom menjadi terdegradasi dan sel akan mati. DNA ligase merupakan
enzim yang sangat berguna baik di dalam sel, maupun di luar sel. Untuk penggunaan di
luar sel, penggabungan dengan enzim restriksi telah membuat terobosan baru di bidang
teknologi DNA rekombinan. Enzim restriksi diibaratkan seperti gunting yang
memungkinkan kita untuk memotong DNA di tempat yang spesifik. Kemudian DNA
ligase berperan sebagai lem yang menyambung DNA yang telah terpotong sehingga
menjadi DNA yang fungsional. Terimakasih
5. Nadya Nur Oktaviani (Penanya 6) : ingin bertanya. Dalam kehidupan kita sehari-hari,
secara langsung maupun tidak langsung, sebagian dari kita pernah berhubungan dengan hasil
penggunaan teknologi DNA Rekombinan. Salah satu contohnya yaitu penggunaan insulin
untuk mengobati penyakit diabetes. Pertanyaan saya bagaimana kita mengetahui manfaat dari
teknologi DNA rekombinan?
Jawaban
b. Aziza Fadhilah izin menambahkan jawaban dari pertanyaan Nadya. Menurut saya cara
kita mengetahui manfaat teknologi DNA rekombinan dengan membaca jurnal
terakreditasi yang terbaru mengenai penemuan teknologi DNA rekombinan terbaru.
Karena dengan teknologi DNA rekombinan kita tidak saja mampu melakukan perbaikan
galur dengan tepat dan dapat diprediksi. tetapi juga dapat merancang bangun galur
baru dengan bahan genetika tambahan yang tidak pemah ada pada galur asalnya. Dalam
kasus produksi asam sitrat, misalnya kita dapat memindahkan gen-gen kunci untuk
biosintesis asam sitrat dari Aspergillus niger ke dalam kapang lain atau bakteri sehingga
lebih memudahkan penanganan pada proses hilirnya atau menghindari masalah adanya
spora. Dengan adanya teknologi DNA rekombinan, maka optimasi biotransformasi dalam
suatu proses bioteknologi dapat diperoleh dengan lebih terarah dan langsung. Teknologi
DNA rekombinan atau rekayasa genetika memungkinkan kita merancang bangun, bukan
hanya mengisolasi suatu galur yang sangat produktif. Menurut pendapat saya seperti itu,
kurang lebihnya mohon maaf.
Saat ini insulin manusia telah berhasil diproduksi secara masal dengan menggunakan
bakteri. Kemampuan bakteri untuk memproduksi insulin manusia ini adalah karena
manusia telah berhasil memasukkan dan mengintegrasikan gen yang menyandikan
insulin manusia kedalam genom bakteri.
Contoh lainnya adalah kapas transgenik, pernah ramai dibicarakan di media masa kita
pada awal abad 21 ini. Salah satu kapas transgenik adalah kapas-bt. Tanaman kapas-bt
telah mengandung gen penyandi toksin yang berasal dari bakteri Bacillus
turingiensis (Bt). Toksin tersebut dapat membunuh hama kapas sehingga kapas-bt
tersebut tahan terhadap serangan hama. Dengan adanya kapas trnasgenik ini tentu sangat
bermanfaat bagi para petani untuk dapat menghasilkan produk kapas berkualitas
Bakteri penghasil insulin dan tanaman kapas-bt tersebut merupakan sebagian dari hasil
rekayasa dengan menggunakan teknologi DNA rekombinan yang dilakukan manusia
untuk kebermanfaatan hidup manusia sendiri.
d. Fika Cahya Lovely ijin memberikan tambahan jawaban untuk pertanyaan Sdri. Nadya.
Kita ketahui bahwa teknologi DNA rekombinan telah memberikan banyak manfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan maupun bagi kehidupam manusia sehari-hari. Memang
benar bahwa, beberapa jenis obat-obatan, vaksin, bahan pangan, bahan pakaian dan
lainnya telah diproduksi dengan memanfaatkan teknologi DNA Rekombinan. Cara kita
mengetahui manfaat dai teknologi rekombinan salah satunya adalah dengan rajin
membaca beberapa literatur baik itu dalam bentuk buku, jurnal, makalah, sehingga kita
akan lebih memahami apa itu teknologi DNA rekombinan, bagiamana mekanismenya,
mengetahui perangkat atau hal penting yang terlibat dalam proses pengaplikasian
teknologi rekombinan, dan lain-lain. Perlu diketahui bahwa terdapat beberapa perangkat
penting dalam teknologi DNA rekombinan itu, diantaranya adalah
Plasmid digunakan sebagai vektor untuk mengklonkan gen atau mengklonkan fragmen DNA
ataupun mengubah sifat bakteri
Pelacak DNA/ RNA digunakan untuk mendeteksi gen atau fragmen DNA yang diinginkan
atau mendeteksi klon yang benar
Dengan kita mengetahui secara jelas mengenai teknologi DNA rekombinan, maka secara
pasti kita akan mengetahui manfaat dari teknologi DNA rekombinan tersebut, atau
bahkan juga bisa ikut berkontribusi dalam menciptakan penemuan baru terkait DNA
rekombinan
7. Ade Wahyu P (Penanya 7) :, saya ingin bertanya mengenai perbedaan tujuan penggunaan
blunt end dan sticky end untuk tujuan pada pemotongan DNA? (manfaatnya)
Jawaban :
Aziza Fadhilah
Manfaat yang saya dapatkan dari literatur bahwa akhiran single strand yang tidak
rata ini dapat berpasangan secara spontan dengan basa pasangannya sehingga
disebut sticky (mudah lengket) atau kohesif daripada yang ujungnya tumpul.
Blunt end dan sticky end adalah Hasil pemotongan enzim restriksi. Hasil
pemotongan yang menghasilkan ujung tumpul atau “Blunt end” dan hasil
pemotongan yang menghasilkan ujung lancip/ lengket atau “sticky end”.
Enzim restriksi memotong DNA double strands dengan memutus ikatan kovalen
di antara fospat dari satu deoksiribonukleotida dengan gula dari
deoksiribonukleotida yang berbatasan dengannya. Ujung rata/tumpul (blunt
end) dihasilkan ketika dua utas molekul dipotong pada posisi yang sama, bagian
akhirnya rata dan tidak ada nukleotida yang tidak berpasangan. Ujung lancip/
kohesif (sticky end) dihasilkan ketika setiap molekul DNA dipotong pada posisi
yang tidak sama sehingga salah satu untai (5’ atau 3’) menggantung dengan
beberapa nukleotida.
Hamdan Fatah (Moderator)
perkenalkan saya hamdan fatah ali ingin menambahkan, sticky end dan blue end
adalah bentuk potongan dari DNA yang ingin dipotong oleh enzim restriksi
apabila ingin memotong lurus maka digunakan enzim restriksi bluend (Ecori
RV) namun bila ingin memotong seperti huruf s digunakan enzim restriksi
sticky end (Ecori RI).
8. Dinatul Islamiyah (Penanya 8) dari kelompok 6 ingin bertanya, mengenai enzim restriksi.
dalam kondisi yang bagaimana, enzim restriksi menggunakan situs pembelahan tipe 1 maupun
tipe 2.?
Jawaban:
Narisa (Defender)
ingin mencoba menjawab pertanyaan dinatul, Penentuan sticky ends dan blunt
ends ditentukan oleh enzim retriksi dan sekuen pengenalan yang berperan
dalam organisme tertentu. Enzim retriksi yang berbeda dapat memiliki situs
pengenalan sama, sehingga bisa keduanya berakhir sticky ends. Namun bila
enzim retriksi nya berbeda dan sekuen pengenalannya berbeda, maka keduanya
dapat berakhir sticky ends dan blunt ends.
izin menambah jawaban terkait pertanyaan saudari Dinatul. Ada dua jenis utama
dari enzim restriksi: enzim restriksi tipe I, yang mengenali sekuen tertentu namun
memotong di tempat lain, dan enzim restriksi tipe II, dapat memotong hanya
dalam situs pengenalan. Enzim restriksi di semua kelas ini membuat dua
potongan untai tunggal, satu potong di masing-masing untai. Ada dua pengaturan
pemotongan: (1) potongan di pusat simetri (menghasilkan ujung tumpul) atau (2)
potongan yang simetris, ditempatkan di sekitar garis simetri (menghasilkan ujung-
ujung kohesif atau ujung lengket) (Freifelder, 1987). Pada proses kloning gen,
enzim restriksi endonuklease yang digunakan umumnya adalah tipe II karena
dapat memotong DNA pada sisi spesifik, sehingga dihasilkan pola potongan
spesifik. Sisi pengenalan enzim restriksi endonuklease tipe II
berupa inverted repeats, yaitu sekuen dapat dibaca sama dari arah manapun, atau
disebut palindrome (Brown, 2010).
9. Nano Rizki (penanya 9) : Terdapat dua jenis ujung 3-end yaitu blunt (tumpul) dan sticky
(lengket) jika diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia. Bagaimana mekanisme pengikatan dan
karakteristik sebenarnya yang dimaksud oleh kedua tipe tersebut?.
Jawaban :
DNA dengan ujung sticky : Ujung overhang ini harus saling komplemen agar
dapat menempel dengan baik. Ujung overhang pada utas sense akan berpasangan
dengan ujung overhang utas antisense. Lalu DNA Ligase tinggal membentuk
ikatan phosphodie ster sehingga kedua utas kini sudah menjadi satu dengan ikatan
yang sangat kuat. Mekanisme ini cenderung lebih mudah karena kedua ujung
overhang dapat menempel lebih dulu. DNA dengan ujung blunt: Menyambungkan
DNA utas-ulas yang samaa-Sarima emiliki ujung blanhasil pemotongan enzim
restriksi atau hasil bliH PCR DNAdengan ujung tumpul lebih sulit untuk 'dilema
dengan enzim DNA Ligase karena tidak ada ujung overkang yang membantu
kedua utas untuk saling menempel terlebih dulu sebelum dilem.
apakah ada perbedaan antara merekeyasa genetik hewan dan tumbuhan? dan bagaimana
cara merekayasan genetik tumbuhan?
Jawaban :
Yunita Rosiana Delvi (180342618005)
Salah satu cara merekayasa tanaman ialah sebagai berikut. suatu tanaman disebut
transgenic artinya bahwa tanaman transgenik adalah suatu produk rekayasa
genetika melalui transformasi gen dari makhluk hidup lain ke dalam tanaman
yang tujuannya untuk menghasilkan tanaman baru yang memiliki sifat unggul
yang lebih baik dari tanaman sebelumnya. Pembuatan tanaman transgenik adalah
dengan cara gen yang telah diidentikfikasi diisolasi dan kemudian dimasukkan ke
dalam sel tanaman. Melalui suatu sistem tertentu, sel tanaman yang membawa
gen tersebut dapat dipisahkan dari sel tanaman yang tidak membawa gen.
Tanaman pembawa gen ini kemudian ditumbuhkan secara normal. Tanaman
inilah yang disebut sebagai tanaman transgenik karena ada gen asing yang telah
dipindahkan dari makhluk hidup lain ke tanaman tersebut (Muladno, 2002).
Tanaman transgenik merupakan hasil rekayasa gen dengan cara disisipi satu atau
sejumlah gen. Gen yang dimasukkan itu - disebut transgene - bisa diisolasi dari
tanaman tidak sekerabat atau spesies yang lain sama sekali.
Ika Nanda Febriana : (180342618007) ingin menambahkan jawaban atas
pertanyaan saudari Mita berliana, mengenai cara merekayasa genetik pada
tanaman, yaitu dengan menggunakan metode transformasi genetik tanaman.
Metode transformasi genetik tanaman merupakan metode alternatif untuk
menghasilkan tanaman pangan hasil rekayasa genetik yang memiliki sifat-sifat
unggul, diantaranya ketahanan terhadap hama dan penyakit, ketahanan terhadap
herbisida, perubahan kandungan nutrisi dan peningkatan daya simpan.
Transformasi genetik adalah suatu perpindahan gen asing yang diisolasi dari
tanaman, virus, bakteri atau hewan ke dalam suatu genom baru. Pada tanaman,
keberhasilan transformasi genetik ditunjukkan oleh keberhasilan pertumbuhan
tanaman baru yang normal, fertil dan dapat mengekspresikan gen baru hasil
insersi.
11. Rozi Ibadallah : assalamualaikum, selamat sore, saya Rozi Ibaddallah (180342618093).
Anu... saya penasaran apabila gen yang hendak kita isolasikan berasal dari DNA mitokondria,
apakah metode isolasinya tetap sama? bagaimana cara membedakan isolat DNA mitokondria
dengan DNA yang berasal dari nukleus?
terimakasih :)
Jawaban :
cara sentrifugasi dan disimpan. Untuk teknik pellisisan selnya kurang lebih sama dengan
teknik isolasi DNA pada umumnya, hasil pelisisan sel kemudian disentrifugasi dengan
kecepatan maksimal
Terimakasih, mohon koreksi dan tambahannya mungkin dr audiens apabila ada konsep yg
salah
TAMBAHAN dari Bpk. Indra
1. Ketika anda akan melakukan rekayasa genetika, yang perlu anda ketahui adalah kenali organisme yang
akan anda isolasi DNAnya, sel tanaman, sel hewan, atau sel mikroba. Karena setiap sel memiliki
komponen sel yang berbeda-beda, karena tujuan kita adalah untuk mengeluarkan DNA, ketika DNA
berhasil dikluarkan dalam maka metodenya relatif sama pada semua sel
2. Ketika sudah mendapatkan DNA total, lalu kita potong sesuai dengan posisi gen yang kita harapkan..
karena seperti yang di slide bahwa posisi gen diantara promoter dan terminator. Urutan DNA pada gen
yang akan potong disesuaikan dgn urutan DNA yang dikenali pada enzim restriksi
3. Gene sdah berhasil didapatkan maka anda akan memindahkannya ke dalam vektor. Vektor adalah
plasmid, yang di dalamnya sdah terdapat situs enzim restriksi, jadi ketika gene dipotong menhasilkan
sticky end maka di vektor jga harus sticky end, karean akan memudahkan terjadinya penempelan kembali
PERTANYAAN
1. Bagaimana jika pemotongannya menghasilkan blunt end pak? apakah harus dipotong ulang atau pada
vektor harus blunt end juga?
2. Di ppt ada 2 tahap membersihkan komponen sel kecuali DNA yaitu menggunakan enzim disgesti dan
ion exchange chromatography, apakah ada perbedaan dari kedua tahap tersebut ataukah keduanya adalah
rangkaian proses yang harus dilaksanakan keduanya ketika ingin membersihkan DNA dari komponen
sel?
Jawaban :
1. ketika gen anda ternyata dipotong hasilnya blunt end, dilisde sya sdah penjelasannya kita bisa
menambhkan linker.. klo misalnya kita ibaratkn DNA itu seperti potongan kertas persegi panjang yang
ujungnya rata (blunt end), maka kita tambahkan sedikit kertas diujungnya lalu di gunting sesuai dengan
ujung yang kita inginkan (sticky end), maka kita bisa sesuaikan pelekatannya dengan vektor
2. Enzim digesti ini salah satu contoh yang ada dislide saya aadalah lisozim. enzim ini berfungsi untuk
merusak peptidoglikan pada membran,, masih ingat komponen membran kan? bahwa ada peptidoglikan
di dalamnya.. yang menjadi dasar pada pewarnaan Gram di mikroba.. sendagkn ion exchange itu teknik
pemisahan berdasarkan pertukaran ion.. di slide sya digambrkan dengan penambahan garam (salt/ NaCl)..
garam ini akan terionisasi menjadi NA+ dan Cl-.. ion-ion yang bermuatan ini nntinya akan menggantikan
DNA yang memiliki ion positif dan diteruskan menuju tabung reaksi (ada baiknya azizh baca dlu terkait
kromatografi ini)...
Jadi jika ditanya metode ini suatu rangkaian jawabannya bisa iya bisa tidak, karena pemisahan DNA bisa
dilkukan dengan metode lain selain menggunakan ion exchange chromatography,, tetapi yang pasti kita
akan selalu menggunakan enzim digest untuk merusak membran sel
Terkait pemotongan DNA oleh enzim restriksi pada E-Coli. Dalampemotongan DNA oleh enzim restriksi
pada E-Coli, terdapat istilah situs palindrome yang mana situs ini tidak akan terpotong oleh enzim
restriksi pada proses DNA recombinan. Di salah satu literatur yang saya baca, hal tersebut dapat terjadi
karena situs palindrome dilindungi oleh metilasi (CH3). Pertanyaan saya, bagaimanakah mekanisme
perlindungan situs palindrome oleh metilasi (CH3) di dalam proses pemotongan DNA E-Coli dengan
bantuan enzim restriksi tersebut. Dan apakah hal ini ada kaitannya dengan jenis ujung untai DNA yang
akan dihasilkan?
Jawaban:
Ketika fika mengetahui ttg metilasi pada DNA, berarti fika sdah mengetahui mengapa DNA pada sel
yang memiliki enzim restriksi tdak dipotong oleh enzim restriksi yang dimiliki oleh sel tersebut, secara
normal yang terjadi di alam...
Palindrom berarti urutan DNA yang dibaca dari depan maupun belakang tetap sama. Contoh dalam
bahasa seperti Katak, Kodok, kapak, malam dll. jadi enzim restriksi akan memiliki situs secara spesifik
berdasrkan kepalindroman situsnya..
Jika pada situs yang dikenali oleh enzim restriksi tersebut mengandung metil, maka gunakan enzim
restriksi lainnya yang dekat dengan gen yang fika tuju untuk diekpresikan.. untuk mekanisme
perlindungannya, DNA yang mengandung enzim restriksi non E.coli misalnya virus, akan dirusak terlebih
dahulu oleh enzim restriksi yang dimiliki oleh E.coli.. perlu diketahui jga kalau adanya metilasi di DNA
itu tujuanya untuk meng off kan dan meng "on" kan DNA