Proposal Bab 1 - 17910047 - Mochammad Febri G
Proposal Bab 1 - 17910047 - Mochammad Febri G
)
TERHADAP Streptococcus mutans
PROPOSAL
Oleh:
MOCHAMMAD FEBRI GHOZALI
17910047
PROPOSAL
Diajukan kepada:
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam
Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked)
Oleh:
MOCHAMMAD FEBRI GHOZALI
17910047
i
UJI ANTIBAKTERI MINYAK WIJEN (Sesamum indicum L.)
TERHADAP Streptococcus mutans
PROPOSAL
Oleh:
MOCHAMMAD FEBRI GHOZALI
17910047
dr. Abdul Malik Setiawan, M.Infect., Dis dr. Yuliono Trika Nur Hasan, Sp. M
NIP 198002032009122002 NIP 19810207201701012122
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Dokter
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii
BAB I: PENDAHULUAN...................................................................................................................1
PENDAHULUAN
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh secara
keseluruhan. Kesehatan gigi dan mulut juga dapat merefleksikan kondisi tubuh
kekurangan nutrisi dan sebagai gejala penyakit lain. Berdasarkan The Global
Burden of Disease Study 2016 masalah kesehatan pada gigi dan mulut terutama
masalah karies gigi adalah penyakit yang dialami oleh hampir setengah dari
populasi penduduk di dunia atau kurang lebih 3,58 milyar jiwa. Pada urutan 11
penyakit yang paling banyak terjadi di dunia juga diisi oleh penyakit pada gusi
urutan ke 3 jenis kanker yang paling banyak diderita (WHO, 2020). Di Indonesia
mengalami masalah gigi dan mulut selama 12 bulan terakhir dan hanya 10,2%
dari meraka yang mendapat perawatan oleh tenaga medis. Sedangkan berdasarkan
kelompok umur, persentase terbesar yang mengalami masalah gigi dan mulut
adalah kelompok umur 5-9 tahun yaitu sebesar 67,3%, dan kelompok umur
dengan persentase masalah gigi dan mulut terendah berada pada kelompok umur
3-4 tahun dengan persentase 41,1%. Meskipun masih banyak yang mengalami
masalah gigi dan mulut, mayoritas penduduk Indonesia (94,7%) sudah memiliki
perilaku menyikat gigi yang baik yaitu menyikat gigi setiap hari. Namun dari
persentase tersebut hanya 2,8% yang menyikat gigi di waktu yang benar, yaitu
minimal dua kali, sesudah makan pagi dan sebelum tidur (Riskesdas, 2018).
1
2
Karies gigi sebagai masalah yang paling banyak dialami pendudukan dunia
disebabkan oleh reaksi asam yang diproduksi ketika gula dalam makanan atau
minuman bereaksi dengan bakteri yang ada dalam biofilm gigi (plak) pada
permukaan email. Di dalam rongga mulut sendiri, terdapat banyak spesies bakteri
yang hampir seluruhnya merupakan flora normal. Flora normal ini memberikan
mana koloni flora normal ini akan berkembang dan menempati beberapa daerah
sehingga bakteri patogen tidak dapat masuk daerah yang sudah ditempati flora
normal. Tetapi, dalam keadaan tertentu flora normal ini dapat berubah menjadi
patogen dan menyebabkan berbagai masalah gigi dan mulut (Aas et al., 2005).
Salah satu bakteri yang terdapat di rongga mulut adalah Streptococcus mutans.
Bakteri ini dilaporkan banyak ditemukan sebagai penyebab plak dan karies pada
gigi (Moynihan, 2004). Asam yang dihasilkan ketika gula dalam makanan atau
fosfat dari enamel atau email yang mana proses ini disebut demineralisasi. Untuk
merupakan pertahanan alami yang penting terhadap karies. Selain itu, air liur
gigi akan berkembang lebih cepat. Jika tidak lakukan perawatan secara rutin,
karies ini juga dapat menyebabkan komplikasi yang serius seperti rasa sakit, abses
3
gigi, kehilangan gigi, gigi patah, masalah mengunyah dan infeksi serius (Dental
Sebuah penelitian menyebutkan, pada karies gigi yang diambil dari berbagai
Salah satu penyebab perkembangan bakteri ini cukup tinggi adalah kurang dalam
menjaga kesehatan gigi dan mulut (Moynihan, 2004). Rasulullah bersabda dalam
mereka untuk bersiwak setiap kali melakukan wudhu.” (HR. Al Bukhari dan
Muslim) ini menandakan bahwa Islam tidak menyepelekan urusan kesehatan gigi.
Dalam pandangan islam sendiri dijelaskan, semua anugrah yang Allah yang
diberikan kepada manusia harus dijaga agar dapat berfungsi dan dipergunakan
dalam waktu yang lama, termasuk gigi. Gigi menjadi alat yang penting untuk
gigi dan mulut, salah satunya adalah perilaku konsumsi makanan dan minuman
yang mengandung gula secara berlebih. Gula yang tertinggal dalam gigi dan
mulut digunakan oleh bakteri dan diubah menjadi asam yang nantinya dapat
merusak enamel gigi dan dapat beresiko untuk mengalami karies gigi. Merokok
juga menjadi faktor resiko masalah gigi dan mulut. Indonesia sendiri menjadi
jumlah perokok di negara ASEAN. Merokok dapat menyebabkan noda pada gigi,
napas tidak sedap, hilangnya indera perasa dan penciuman, dan kanker mulut.
kurangnya menjaga kebersihan gigi dan mulut. Kurang menjaga kebersihan mulut
dalam mulut (Riskesdas, 2018; Riskesdas, 2013). Selain itu, kurangnya perawatan
pada gigi terutama yang sudah mengalami plak ataupun karies juga dapat
Ayurveda adalah ilmu kesehatan yang berasal dari negara India. Ayurveda telah
dikenal ribuan tahun yang lalu. Secara global Ilmu Ayurveda dikenal sebagai ilmu
media pengobatannya, tidak hanya yang berasal dari tanaman organik, tetapi
Ayurveda juga yang bersumber dari mineral seperti sulfur hingga metal berat
seperti merkuri. Konsep oil pulling telah dibahas dalam Teks Ayurvedic, Charak
Konsep ini dipopulerkan oleh Dr. Karach pada tahun 1990-an di Rusia.
seperti minyak wijen, selain itu juga bisa menggunakan minyak bunga matahari
atau minyak kelapa (Amith et al., 2007). Minyak wijen, selain mudah didapatkan
juga mengandung asam lemak omega-3, omega-6 dan omega-9 yang berhubungan
dengan kemampuan antioksidan, vitamin, dan mineral, selain itu juga memiliki
5
donor elektron dalam sel, kebocoran protein intraseluler dan perubahan FA vital
dalam organisme, dan penekanan pertumbuhan ragi dan transisi hifa pada spesies
peningkatan kutub membran, dan gangguan sistem transpor elektron (Zheng et al.,
هّٰللا
ض َربَّنَا َما خَ لَ ْقتَ ٰه َذا
ِ ۚ ْت َوااْل َر ِ الَّ ِذ ْينَ يَ ْذ ُكرُوْ نَ َ قِيَا ًما َّوقُعُوْ دًا َّوع َٰلى ُجنُوْ بِ ِه ْم َويَتَفَ َّكرُوْ نَ فِ ْي َخ ْل
ِ ق السَّمٰ ٰو
untuk memahami bahwasanya segala sesuatu yang telah diciptakan-Nya tidak ada
yang sia-sia dan pasti memberi manfaat untuk kesejahteraan manusia di muka
nabati terutama minyak wijen yang dapat digunakan dalam terapi oil pulling untuk
penelitian, yaitu:
2. Untuk mengetahui zona hambat minyak wijen (Sesamum Indicum L.) pada
terkait manfaat minyak wijen dalam memelihara kebersihan mulut dan gigi.
sehari-hari sebagai terapi mandiri dirumah guna memelihara kebersihan mulut dan
gigi.
8
DAFTAR PUSTAKA
Aas J.A., Paster B.J., Stokes L.N., Olsen I., Dewhirst F.E., 2005. Defining the
Normal Bacterial Flora of the Oral Cavity. Journal of Clinical
Microbiology [serial online]; 43(11): 572--5732. Available from:
http://jcm.asm.org/cgi/reprint/43/11/5721
Abdushshamad, M. K. 2003. Mukjizat Ilmiah Dalam Al-Qur’an. Akbar Media
Eka Sarana. Jakarta
Amith H.V., Ankola A.V., Nagesh L., 2007. Effect of oil pulling on plaque and
gingivitis. Journal of Oral Health and Community Dentistry
Anand T.D., Pothiraj C., Gopinath R.M., Kayalvizhi B., 2008. Effect of oil-
pulling on dental caries causing bacteria. Afr J Microbiol Res.
Banas JA, Vickermann MM. Glucan Binding Protein of The Oral streptococcus.
Critical Review Oral Biologi & Medecine. 2003; 14: 89.
Bekeleski GM, McCombs G, Melvin WL, 2012. Oil pulling: an ancient practice
for a modern time. J Int Oral Health;4:1e10.
Carballeira NM, 2008. New advances in fatty acids as antimalarial,
antimycobacterial and antifungal agents. Prog Lipid Res, 47(1):50-61.
https://doi.org/10.1016/j.plipres.2007.10.002
Dental Caries (Tooth Decay), 2002. Dental Health Foundation. Available from:
https://www.dentalhealth.ie/dentalhealth/causes/dentalcaries.html
Desbois AP, Smith VJ, 2010. Antibacterial free fatty acids: activities, mechanisms
of action and biotechnological potential. Appl Microbiol Biotechnol,
85(6):1629-1642. https://doi.org/10.1007/s00253-009-2355-3
FDI World Dental Organization. 2019. FDI's Definition of Oral Health.
https://www.fdiworlddental.org/oral-health/fdi-definition-of-oral-health
Fejerskov O, Kidd E. Dental Caries The Desease and Its Clinical Management.
2nd Edition. Blackwell Munksgaard. 2008.
Kaushik M, Reddy P, Roshni, Udameshi P, Mehra N, Marwaha A., 2016. The
Effect of Coconut Oil pulling on Streptococcus mutans Count in Saliva in
Comparison with Chlorhexidine Mouthwash. The Journal of
Contemporary Dental Practice.
Kementerian Kesehatan RI. 2018. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI.
Moynihan P, Petersen P.E., 2004. Diet, nutrition and the prevention of dental
diseases. Public Health Nutrition; 7(1A): 201-25.
Napimoga MH, Hofling JF, Klen MI, Kamiya RU, Goncalves RB. Transmisssion
Diversity And Virulence Factor Of Streptococcus Mutans Genotype.
Journal of Oral Science. 2005; 47(2): 59-64.
Nata, Abudin, Perspektif Islam Tentang Pendidikan Kedokteran. Jakarta: UIN
Jakarta Press, 2004
Peedikayil FC, Sreenivasan P, Narayanan A, 2015. Effect of coconut oil in plaque
related gingivitis e a preliminary report. Niger Med J;56:143e147.
Shanbhag K.V.L., 2017. Oil pulling for maintaining oral hygiene – A review.
Journal of Traditional and Complementary Medicine .Volume 7. Issue 1;
Pages 106-109.
9
Sood P, Devi MA, Narang R, V S, Makkar DK, 2014. Comparative efficacy of oil
pulling and chlorhexidine on oral malodor: a randomized controlled trial.
Journal of Clinical and Diagnostic Research. ZC18-21.
Suci Romadhona, Musthofa Lutfi, Rini Yulianingsih. 2015. Studi metode dan
lama pemanasan pada ekstraksi minyak biji wijen (Sesamum indicum L.).
Jurnal Bioproses Komoditas Tropis. 3(1): 50-57
WHO. 2018. Oral Health. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/oral-
health (akses 5 Januari 2021)
Zheng CJ, Yoo JS, Lee TG, et al., 2005. Fatty acid synthesis is a target for
antibacterial activity of unsaturated fatty acids. FEBS Lett, 579(23):5157-
5162 https://doi.org/10.1016/j.febslet.2005.08.028