(Widianti, 2014)
RUANG LINGKUP AKHLAQ
2. Akhlak kepada Allah SWT
Yang dimaksud akhlak kepada Allah adalah sikap atau perbuatan
yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk kepada
Tuhan sebagai Kholik.
a. Mentauhidkan Allah (Q.S Al Ikhlas: 1-4)
b. Tidak Berbuat Musyrik pada Allah (QS. Luqman: 13)
c. Bertaqwa kepada Allah (QS. An-Nisa’: 1)
(Widianti, 2014)
RUANG LINGKUP AKHLAQ
3. Akhlak kepada Sesama Manusia
Menurut Hamzah Yacob, akhlak kepada sesama manusia adalah sikap
atau perbuatan manusia yang satu terhadap yang laina. Mentauhidkan
Allah (Q.S Al Ikhlas: 1-4)
a. Merajut Ukhuwah atau Persaudaraan (QS. Al Hujurat: 10)
b. Ta’awun atau Saling Tolong Menolong (QS. Al Maidah: 2)
c. Suka Memaafkan Kesalahan Orang Lain (QS. Ali Imran: 134 & 159)
d. Menepati Janji (QS. At Taubah: 111)
(Widianti, 2014)
RUANG LINGKUP AKHLAQ
4. Akhlak kepada Lingkungan
Yang dimaksud dengan lingkungan di sini adalah segala sesuatu
yang di sekitar manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun
benda-benda tak bernyawa
a. Tafakur (memperhatikan dan merenungkan ciptaan alam
semesta)(QS. Ali Imran: 190).
b. Memanfaatkan Alam (QS. Yunus: 101).
(Widianti, 2014)
RUANG LINGKUP AKHLAQ
5. Akhlak kepada Keluarga
a. Birul Walidain (berbakti kepada orang tua) (QS. An-Nisa’: 36)
Al Birr yaitu kebaikan, berdasarkan sabda Rasulullah SAW : “Al Birr adalah baiknya
akhlaq”. (HR. Muslim). Birul walidain merupakan kebaikan-kebaikan yang dipersembahkan
oleh seorang anak kepada kedua orangtuanya.
b. Membina dan Mendidik Keluarga (QS. At-Tahrim: 6)
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar,
keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan
mereka akan (selalu) mengerjakan apa yang telah diperintahkan kepada mereka”.
c. Memelihara Keturunan (QS. An-Nahl: 58-59)
(Widianti, 2014)
KESIMPULAN
Secara substansial etika, moral, akhlak dan kesusilaan memang sama yakni ajaran tentang
kebaikan dan keburukan, menyangkut perikehidupan manusia dalam hubungannya dengan
Tuhan, sesama manusia dan alam dalam arti luas.
Secara etimologi akhlak berasal dari bahasa arab akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, jama’nya
khuluqun yang berarti perangai (al-sajiyah), adat kebiasaan (al’adat), budi pekerti, tingkah
laku atau tabiat (ath-thabi’ah), perbedaan yang baik (al-maru’ah), dan agama (ad-din).
Berakar dari kata khalaqa yang berarti menciptakan.
Sedangkan secara terminologis, akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang
menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah tanpa memerlukan
pertimbangan dan pemikiran.
Dari segi bahasa baik adalah terjemahan dari kata khoir (dalam bahasa arab)/good (dalam
bahasa Inggris). Dikatakan bahwa yang disebut baik adalah sesuatu yang menimbulkan
rasa keharuan dan kepuasan, kesenangan, persesuaian, dan seterusnya.
Akhlak buruk atau tercela merupakan suatu sikap serta perbuatan yang dilakukan jauh dari
apa yang dilarang agama.
Ruang lingkup akhlak Islami berkaitan dengan pola hubungannya dengan Tuhan, sesama
makhluk dan juga alam semesta.
SARAN
Sebaiknya sebagai seorang muslim yang baik kita harus
mempunyai akhlak yang terpuji agar orang-orang lain dapat
menghormati dan menghargai kita, dan juga derajat dari orang
tersebut akan diangkat oleh Allah SWT dan dapat mengamalkan
hal-hal yang terdapat dalam makalah ini.
TERIMA KASIH