Anda di halaman 1dari 5

Indo. J. Chem. Sci.

6 (1) (2017)
Indonesian Journal of Chemical Science
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijcs

ANALISIS SIFAT ANTIBAKTERI EKSTRAK BIJI SRIKAYA (Annona squamosa L) DENGAN


PELARUT ORGANIK

Sabrina Dwie Karunia*), Supartono dan Woro Sumarni


Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Semarang
Gedung D6 Kampus Sekaran Gunungpati Telp. (024) 8508112 Semarang 50229

Info Artikel Abstrak

Sejarah Artikel: Biji Srikaya (Annona squamosa L) merupakan tanaman yang dapat dimanfaatkan
Diterima Pebruari 2017 sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas antibakteri
Disetujui Maret 2017 dengan berbagai pelarut organik terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan
Dipublikasikan Mei 2017 Escherichia coli. Ekstraksi dilakukan dengan metode soxhletasi dengan pelarut n-
heksana, kloroform dan etanol. Pengujian aktivitas antibakteri menggunakan
metode difusi cakram dengan konsentrasi ekstrak yang diuji 25, 50, 75 dan 100%
dan tanpa ekstrak. Hasil uji fitokimia ekstrak n-heksana, kloroform dan etanol
Kata Kunci:
mengandung alkaloid, flavonoid dan tanin. Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak
biji srikaya
n-heksana tidak menunjukkan aktivitas penghambatan. Ekstrak kloroform
antibakteri
konsentrasi 100% memberikan zona bening terbesar terhadap bakteri S.aureus dan
S.aureus
E.coli dengan nilai DDH berturut-turut 10 mm dan 9,5 mm. Ekstrak etanol
E.coli
konsentrasi 100% memberikan zona bening terbesar terhadap bakteri S.aureus dan
E.coli dengan nilai Diameter DDH berturut-turut 10,5 mm dan 17 mm. Analisis
senyawa pada ekstrak etanol dengan FT-IR dan GC-MS. Senyawa ekstrak etanol
yang diduga berperan sebagai antibakteri adalah ester metil dari asam
heksadekanoat (metil palmitat)

Abstract
Sugar Apple Seed (Annona squamosa L) is a plant with antibacterial activity. The
purpose of this research is to know the capacities of antibacterial to
Staphylococccus aureus and Escherichia coli. The extraction method was soxhlet with
hexanes, chlorofom and ethanol then werested with disk technique diffusion
method with concentration of hexanes, chlorofom, ethanol extract were 25, 50,
75 and 100% and without extract. The results from phytochemical screening of
hexanes, chloroform, ethanol extract showed 3 compounds are alcaloids,
flavonoids and tanins. The antibacterial activities of hexanes extract did not
showed the blocked activities. Chloroform extract by 100% of the concentration
give the biggest clear zone where the blocked capacities S.aureus is higher than
E.coli, with zone of inhibition 10 mm and 9.5 respectively. Ethanol extract by
100% of the concentration give the biggest clear zone where the blocked
capacities E.coli is higher than S.aureus, with zone of inhibition 17 mm and 10.5
respectively. The activated compound of ethanol extract had analysze using FT-
IR and GC-MS. The compound that assumed as antibacterial are hexadecanoic
acid, methyl ester.

© 2017 Universitas Negeri Semarang


 Alamat korespondensi:
E-mail: sabrinakarunia@gmail.com p-ISSN 2252-6951
e-ISSN 2502-6844
SD Karunia / Indonesian Journal of Chemical Science 6 (1) (2017)
Pendahuluan Bahan-bahan yang digunakan dalam pene-
Dewasa ini, penggunaan antibiotik sangat litian ini antara lain biji srikaya yang telah
banyak terutama dalam pengobatan yang ber- matang, pelarut etanol, pelarut n-heksana,
hubungan dengan infeksi, namun kenyataannya pelarut klorofom teknis, HCl, reagen Dragen­
masalah infeksi terus berlanjut (Depkes; 2008). dorff, Mg, FeCl3, CHCl3, asam asetat anhidrat,
Hal ini karena pengobatan dengan antibiotik H2SO4 dengan grade pro analyst buatan Merck
dapat menyebabkan resistensi sehingga memer- dan aquades. Media yang digunakan dalam
lukan produk baru yang memiliki potensi pembiakan bakteri adalah media agar (NA) dan
sebagai antibakteri yang dapat mengatasi media kaldu (NB). Bakteri uji yang digunakan
masalah infeksi (Volk dan Wheeler; 1993). Escherichia coli dan Staphylococcus aureus yang
Srikaya (Annona squamosa L) merupakan berasal dari Balai Laboratorium Kesehatan
salah satu tanaman obat tradisional yang Provinsi Jawa Tengah.
terbukti memiliki berbagai khasiat, diantaranya Penelitian ini diawali dengan ekstraksi biji
untuk mengobati batuk, demam, rematik, diare buah srikaya dengan metode ekstraksi soxhlet
dan disentri. Secara umum, semua bagian menggunakan pelarut n-heksana, kloroform,
tanaman dapat dimanfaatkan mulai dari akar, etanol meliputi beberapa tahapan yaitu pre-
batang, kulit, daun, dan biji. Penelitian yang parasi sampel, proses ekstraksi dan proses
dilakukan oleh Wandasari, et al. (2007), menun- pemurnian ekstrak dengan rotary evaporator pada
jukkan bahwa daun srikaya mengandung alka- suhu 55oC dan rotasi 60 rpm. Hasil evaporasi
loid, glikosida sianogen, flavonoid, fenol, sapo- kemudian dianalisa meliputi rendemen, peng-
nin, dan terpenoid. ujian golongan senyawa aktif yaitu uji alkaloid,
Penelitian yang dilakukan terhadap larva flavonoid, tanin, saponin, triterpenoid dan
caplak Boophilus microplus menunjukkan bahwa steroid, kemudian diidentifikasi menggunakan
senyawa aktif biji srikaya (annonain dan FT-IR dan GC-MS.
skuamosin) bersifat racun kontak yang efektif Metode selanjutnya adalah pengujian
terhadap larva Boophilus microplus. Berdasarkan aktivitas antibakteri menggunakan metode
penelitian tersebut, ekstrak air pada konsentrasi difusi cakram kertas. Bakteri ditanam dengan
5% efektif untuk diaplikasikan oleh peternak memasukkan 1 mL biakan bakteri hasil peng-
tradisional di pedesaan karena metodenya enceran ke NA dan goyangkan cawan petri
mudah dan murah (Wardhana, et al.; 2005) dengan pola zig­zag. Paper disk dicelupkan dalam
Penelitian lain yang dilakukan oleh ekstrak biji srikaya pada konsentrasi yang telah
Wardhana, et al. (2004), menunjukkan bahwa ditentukan (100, 75, 50, 25 dan 0%) selama 20
ekstrak heksan biji srikaya mempunyai efek menit agar ekstrak biji srikaya tersebut bisa
racun cerna terhadap larva lalat Chrysomya meresap ke dalam paper disk tersebut, kemudian
bezziana pada berbagai perlakuan. Berdasarkan diangin-anginkan lalu diletakkan pada media
hasil-hasil uji secara in vitro membuktikan NA yang telah ditanami bakteri. Seluruh cawan
bahwa ekstrak heksan biji srikaya pada berbagai petri yang berisi pembenihan bakteri diinkubasi
media pertumbuhan pada larva instar tidak selama 24 jam pada suhu kamar, kemudian
mempunyai efek racun kontak tetapi ber- diamati dan diukur daerah hambat pertumbuh-
pengaruh terhadap saluran pencernaan larva an bakteri disekitar paper disk, dilanjutkan
(efek racun cerna). Senyawa aktif yang diduga dengan menghitung luas daerah hambat/zona
berkhasiat sebagai penghambat pertumbuhan beningnya.
larva adalah annonain dan skuamosin yang Hasil dan Pembahasan
merupakan golongan asetogenin. Namun, Ekstraksi biji buah srikaya (Annona
sejauh ini belum pernah ditemukan penelitian squamosa L) meliputi beberapa tahapan yaitu
yang menyatakan tentang sifat antibakteri dari preparasi sampel, proses ekstraksi dan proses
ekstrak biji srikaya (Annona squamosa). pemurnian esktrak. Rendemen esktrak n-hek-
Metode Penelitian sana, kloroform, etanol yaitu 33,43%, 4,21%,
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian dan 7,22%.
ini diantaranya neraca digital, rotary evaporator, Hasil uji golongan senyawa aktif diketahui
Gas Cromatography­Mass Spectroscopy (GC-MS) bahwa serbuk biji srikaya memiliki kandungan
merek TQ8030, spektrofotometer infra merah senyawa metabolit sekunder yaitu alkaloid dan
(FT-IR) merek Perkin Elmer dengan model tanin. Sedangkan ekstrak n-heksana, klorofom,
Frontier. etanol menunjukkan hasil positif alkaloid,

57
SD Karunia / Indonesian Journal of Chemical Science 6 (1) (2017)

flavonoid, dan tanin. dibanding bakteri Gram positif (S. aureus).


Tabel 1. Hasil pengamatan uji fitokimia serbuk Menurut Pelezar & Chan (1988), hal ini di-
biji srikaya dan ekstrak biji srikaya sebabkan karena bakteri Gram negatif memiliki
struktur dinding sel yang lebih tipis daripada
gram positif, yaitu 10-15 nm. Dinding sel
bakteri Gram negatif terdiri dari 10% peptido-
glikan, lipopolisakarida dan kandungan lipid
11-12%, sedangkan dinding sel bakteri gram
positif terdiri dari 60-100% peptidoglikan dan
lipid 1-4%.
Pengujian aktivitas antibakteri ekstrak n-
Penelitian yang dilakukan oleh Hafiz
heksana, kloroform, etanol dilakukan dua
(2015), ekstrak etanol kulit nanas basah
bakteri uji yaitu S.aureus dan E.coli dengan
cenderung lebih sensitif terhadap bakteri Gram
metode difusi agar dengan teknik cakram
negatif (E.coli) dibanding bakteri Gram positif
kertas. Hasil pengujian yang diperoleh bahwa
(S. aureus) dengan konsentrasi 1% menunjukkan
ekstrak n-heksana dengan konsentrasi 0, 25, 50,
diameter 12,5 mm, konsentrasi 2% menunjuk-
75, 100% tidak menunjukkan aktivitas terhadap
kan diameter 14 mm dan konsentrasi 4% me-
bakteri S. aureus dan E.coli. Hal ini diketahui
nunjukkan diameter 15 mm. Data aktivitas
dengan tidak adanya diameter daerah hambat
penghambatan disajikan pada Tabel 2.
yang terlihat di sekeliling cakram kertas.
Tabel 2. Luas daerah hambat pertumbuhan
Menurut Dzidic, et al. (2008), menyatakan koloni bakteri E.coli dan S. aureus setelah
bahwa salah satu mekanisme resistensi bakteri diinkubasi selama 1x24 jam
yaitu inaktifikasi antibiotik dengan mempro-
duksi enzim. Salah satu enzim yang dapat
menginaktifikasi antibiotik adalah ­glukoroni­
dase. S.aureus merupakan bakteri yang mampu
menghasilkan ­glukoronidase sehingga diduga
senyawa aktif dalam ekstrak n-heksana dapat
diuraikan oleh ­glukoronidase menjadi senyawa
lain yang tidak bersifat toksik bagi bakteri.
Baiano & Barners (2009), mengatakan tidak
adanya hambatan sama sekali terhadap bakteri
E.coli karena adanya selubung kapsul pada
beberapa strain dari E.coli yang dapat menye-
babkan senyawa aktif ekstrak n-heksana yang
bersifat lipofilik tidak dapat berikatan dengan
dinding sel.
Gambar 1. (a) Hasil uji aktivitas antibakteri
Sedangkan ekstrak kloroform pada kon- ekstrak etanol pada bakteri Escherichia coli dan
sentrasi 25, 50, 75, 100% menunjukkan ter- (b) Hasil uji aktivitas antibakteri esktrak etanol
bentuknya zona bening di sekitar cakram kertas. pada bakteri Staphylococcus aureus
Diameter daerah hambat pada ekstrak kloro- Ekstrak etanol kemudian diuji dengan FT-
form mengalami kenaikan artinya semakin IR dan GC-MS. Penggunaan FT-IR dilakukan
tinggi konsentrasi maka semakin besar kadar dengan bilangan gelombang 4000-590 cm-1.
bahan aktif yang berfungsi sebagai antibakteri, Spektrum FT-IR ekstrak etanol disajikan pada
sehingga kemampuannya dalam menghambat Gambar 2. Keterangan lebih lengkap mengenai
pertumbuhan bakteri S.aureus dan E.coli juga gambar tersebut di atas disajikan dalam Tabel 3.
semakin besar. Hal ini disebabkan semakin
tinggi kadar senyawa bioaktif maka umumnya
bersifat bakterisida (mematikan mikroba) dan
kadar yang lebih rendah biasanya hanya bersifat
bakteriostatik (menghambat pertumbuhan,
bukan mematikan mikroba) (Binadja, et al.;
2012 ).
Pada ekstrak etanol cenderung lebih Gambar 2. Spektrum FT-IR ekstrak etanol biji
sensitif terhadap bakteri Gram negatif (E. coli) buah srikaya

58
SD Karunia / Indonesian Journal of Chemical Science 6 (1) (2017)
Tabel 3. Hasil analisis spektrum inframerah antibakteri yang terkandung dalam ekstrak
senyawa ekstrak etanol biji buah srikaya etanol tersebut adalah asam heksadekanoat
(asam palmitat) dan asam 9,12- Oktadekadi-
enoat (asam linoleat).
Simpulan
Komponen kimia yang teridentifikasi
dalam ekstrak biji buah srikaya (Annona squa­
mosa L) yaitu 2,4­Thiazolidinedione, 3­Allyl­6­
methoxyphenol, Hexadecanoic acid, methyl ester
(metil palmitat), 9­Octadecenoic acid (Z)­, methyl
Kromatogram GC-MS ekstrak etanol biji
ester (metil elaidat). Ekstrak biji srikaya (Annona
buah srikaya diperoleh komponen senyawa
squamosa L) dengan pelarut etanol memiliki
kimia pada ekstrak tersebut yang disajikan pada
aktivitas antibakteri tertinggi. Ekstrak etanol
Tabel 4
menghasilkan diameter hambat yang lebih besar
Tabel 4. Komponen senyawa kimia ekstrak
etanol biji buah srikaya daripada ekstrak n-heksana dan ekstrak
klorofom terhadap bakteri E. coli dan S. aureus.
Aktivitas antibakteri terhadap bakteri E.coli dan
S.aureus pada ekstrak n-heksana tidak menun-
jukkan aktivitas penghambatan sama sekali.
Pada ekstrak kloroform dengan konsentrasi
100% memberikan zona bening terbesar pada
bakteri E.coli dan S.aureus masing-masing 9,5
mm dan 10 mm. Ekstrak etanol dengan konsen-
trasi 100% memberikan zona bening terbesar
masing-masing 17 dan 10,5 mm.
Daftar Pustaka
Agustini, N.W.S. & Kusmiati. 2002. Identifikasi
Hasil identifikasi yang ditunjukkan pada dan Uji Aktivitas Antibakteri Senyawa Aktif
Secara Maserasi dan Digesti dalam Berbagai
Tabel 4, senyawa pada puncak 3 dengan waktu Pelarut dari Mikroalga Dunaliella salina.
retensi 36,994 menit dan SI 96 memiliki Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI
fragmen-fragmen yang mirip dengan senyawa Cibinong
metil palmitat (C17H34O2). Namun senyawa Asghar, S., Rehman, M.I. Choudahry. and
metil palmitat memiliki berat molekul 270. Hal Rahman. 2011. Gas Chromatography-
ini diduga senyawa hasil merupakan fragmen- Mass Spectrometry (GC-MS) Analysis of
tasi dari senyawa metil palmitat. Hexadecanoic Petroleum Ether Extract (Oil) and Bio-
assays of Crude Extract of Iris Germanica.
acid methyl ester (metil palmitat) termasuk asam I. J. of Genetics and Molecular Biology, 3(7):
lemak yang memiliki sifat antibakteri dengan 95-100
merusak struktur dinding dan membran sel Baiano, J.C. & A.C. Barnes. 2009. Toward
dengan mekanisme secara sinergis dengan ber- Control of Sreptococcus iniae. Synopsis.
bagai senyawa aktif sehingga dapat meningkat- Emerging Infect. Dis., 15(12): 1891-1896
kan pengaruh aktivitas antibakteri (Padmini, et Binadja, A., A. Kamal. & Sudarmin. 2012.
al.; 2010). Asam lemak seperti hexadecanoic acid Aktivitas Antimikroba Senyawa Hasil
methyl ester (metil palmitat), hexadecanoic acid Reaksi Hidrasi Kariofilena pada E.coli dan
S.aureus. Indonesian Journal of Chemical
(asam palmitat), 9­octadecenoic acid methyl ester Science, 1(2): 152-157
(metil elaidat), 9­octadecenoic acid (asam oleat), Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan
octadecanoic acid (asam stearat) dapat meng- Sosial RI. 2008. Inventarisisasi Tanaman
hambat pertumbuhan mikroba (Noviyanti; Obat Indonesia 1 jilid I. Badan Penelitian
2010; Asghar, et al.; 2011). dan Pengembangan Kesehatan
Penelitian yang dilakukan oleh Agustini Dzidic, S., J. Suskovic. & B. Kos. 2008.
Antibiotic Resistence Mechanisms in Bac-
dan Kusmiati (2002), terhadap mikroalga Duna­ teria: Biochemical and Genetic Aspects.
liella salina menunjukkan bahwa ekstrak mikro- Food Technol. Biotechnol, 46(1): 11-221
alga Dunaliella salina dengan menggunakan Hafiz, M. 2015. Uji Aktivitas Antimikroba
metode maserasi dan digesti mempunyai aktivi- Ekstrak Etanol Kulit Nanas Kering dan
tas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus Basah. Skripsi. Semarang: Universitas
aureus dan Escherichia coli. Senyawa aktif bersifat Negeri Semarang

59
SD Karunia / Indonesian Journal of Chemical Science 6 (1) (2017)

Noviyanti, L. 2010. Modifikasi Teknik Kroma- 2007. Telaah Fitokimia Daun Srikaya
tografi Kolom untuk Pemisahan Trigli- (Anona Squamosa L.) yang Berasal dari Dua
serida dari Ekstrak Buah Merah (Pandanus Lokasi Tumbuh. Skripsi. Penelitian Obat
conoideus Lamk.). Skripsi. Universitas Bahan Alam. Sekolah Farmasi ITB
Sebelas Maret. Surakarta Bandung
Padmini, E.A., Valarmathi, A., and Rani, M.U. Wardhana, A., A. Husein., dan J. Manurung.
2010. Comparative Analysis of Chemical 2005. Efektifitas Ekstrak Biji Srikaya (Annona
Composition and Antibacterial Activities squamosa L) dengan Pelarut Air, Metanol dan
of spicata and Camellia sinennsis. Asian J. Heksan terhadap Mortalitas Larva Caplak
Exp. Biol. Sci, 1: 772-781 Boophilus microplus secara In Vitro. Bogor:
Pelezar, Michael, J., E.C.S. Chan. 1988. Dasar­ Balai Penelitian Veteriner
Dasar Mikrobiologi, Jakarta: UI Press Wardhana, A., E. Widyastuti., A.W.A. Wirat-
Volk, W.A., dan Wheeler, J.A. 1993. mana., S. Muharsini., dan Darmono. 2004.
Mikrobiologi Dasar Jilid I Edisi kelima, Uji Efikasi Ekstrak Heksan Daging Biji
diterjemahkan oleh Markham. Jakarta: Srikaya (Annona squamosa L) terhadap
Erlangga Pertumbuhan Larva Lalat Chrysomya bezziana
secara In Vitro. Surabaya: Fakultas Kedok-
Wandasari, F., Ruslan, K. dan Kusmardiyani, S. teran Hewan Universitas Airlangga

60

Anda mungkin juga menyukai