Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENCEMARAN LINGKUNGAN

“KUALITAS AIR BAKU”

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 5

ADILA LULU FUJIANTI (P21345119001)

CINDY FADHILAH MURYANTO (P21345119017)

GITA NUR ANGGRAINI (P21345119031)

HANA ANGGITA (P21345119034)

HANI NURI SABRINA (P21345119035)

MUHAMAD NUR ALIF (P21345119047)

KELAS : 1 D3 A
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA 2

Jln. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru Jakarta 12120


Telp. 021.7397641, 7397643 Fax. 021.7397769
E-mail : info@poltekkesjkt2.ac.id

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh

Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


limpahan rahmat, karunia, serta hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah ini dengan lancar tanpa halangan yang berarti. Dalam penyelesaian makalah dari
tugas ini, tidak lepas dari bimbingan dan arahan serta bantuan dari berbagai pihak.
Pembuatan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pencemaran
Lingkungan yang berjudul “KUALITAS AIR BAKU.”

Penyusun menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan


makalah ini. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat konstruktif selalu penyusun harapkan.
Terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarokatuh

Jakarta, 04 Febuari 2020

(KELOMPOK 5)

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................2

1.3 Tujuan..............................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3

2.1 Kualitas Air Baku...........................................................................................................3

2.2 Sumber Pencemar...........................................................................................................4

2.3 Parameter Pencemaran..................................................................................................5

2.4 Dampak Terhadap Lingkungan....................................................................................6

BAB III PENUTUPAN..................................................................................................................9

3.1 Kesimpulan......................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................10

3
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang
banyak, bahkan oleh semua mahkluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus
dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta mahkluk
hidup yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara
bijaksana,dengan memperhitungkan kepentingan generasi sekarang maupun generasi
mendatang .

Pemenuhan kebutuhan air minum masyarakat saat ini sangat bervariasi. Di


kota besar, dalam hal pemenuhan kebutuhan air minum masyarakat juga
mengkonsumsi air minum dalam kemasan (AMDK), karena praktis dan dianggap
lebih higienis. AMDK diproduksi oleh industri melalui proses otomatis dan disertai
dengan pengujian kualitas sebelum diedarkan ke masyarakat. Akan tetapi, pada
beberapa tahun terakhir ini masyarakat merasa bahwa AMDK semakin mahal,
sehingga muncul alternatif lain yaitu air minum yang diproduksi oleh depot air minum
isi ulang (DAMIU). DAMIU adalah badan usaha yang mengelola air minum untuk
keperluan masyarakat dalam bentuk curah dan tidak dikemas. Namun dari segi
kualitasnya, masyarakat masih meragukan karena belum ada informasi yang jelas dari
segi proses maupun peraturan tentang peredaran dan pengawasannya.

Masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi kuantitas air yang
sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan kualitas air untuk
keperluan domestic yang semakin menurun. Kegiatan industri, domestik, dan kegiatan
lain berdampak negatif terhadap sumber daya air, antara lain menyebabkan penurunan
kualitas air. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan, kerusakan, dan bahaya bagi
semua mahkluk hidup yang bergantung pada sumber daya air tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan kualitas air baku ?
2. Bagaimana sumber pencemar air ?
3. Apa saja parameter pencemaran ?
4. Bagaimana dampak dan pengendalian pencemaran pada mutu air baku ?

4
1.3 Tujuan
1. Untuk dapat mengetahui pengertian dari kualitas air baku.
2. Untuk dapat mengetahui sumber pencemar air.
3. Untuk dapat mengetahui parameter pencemaran.
4. Untuk dapat mengetahui dampak dan pengendalian pencemaran pada mutu air
baku.

5
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Kualitas Air Baku


Sumber air baku memegang peranan yang sangat penting dalam industri air
minum. Air baku atau raw water merupakan awal dari suatu proses dalam penyediaan
dan pengolahan air bersih. Berdasarkan SNI 6774:2008 tentang spesifikasi unit paket
instalasi pengolahan air dan SNI 6774:2008 tentang tata cara perencanaan unit paket
instalasi pengolahan air pada bagian istilah dan definisi yang disebut dengan air baku
yaitu air yang berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan atau air
hujan yang memenuhi ketentuan baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum
(sumber: S Novita, USU).

Sumber air baku bisa berasal dari sungai, danau, sumur air dalam, mata air dan
bisa juga dibuat dengan cara membendung air buangan atau air laut. Sumber air yang
layak harus berdasarkan ketentuan berikut:

1. Kualitas dan kuantitas air yang diperlukan


2. Kondisi iklim
3. Tingkat kesulitan pada pembangunan intake.
4. Tingkat kesalamatan operator.
5. Ketersediaan biaya minimum operasional dan pemeliharaan untuk IPA.
6. Kemungkinan terkontaminasinya sumber air pada masa yang akan datang.
7. Kemungkinan untuk memperbesar intake pada masa yang akan datang.

Dalam jumlah air yang kecil, air bawah tanah, termasuk air yang dikumpulkan
dengan cara rembesan, bisa dipertimbangkan sebagai sebuah sumber air. Dimana
kualitas sumber air bawah tanah secara umum sangat baik bagi air permukaan dan di
beberapa tempat yang memiliki musim dingin yang bisa memanfaatkan salju sebagai
sumber air. Hal ini adalah menghemat biaya operasional dan pemeliharaan karena
secara umum kualitas air bawah tanah sangat baik sebagai air baku.

2.2 Sumber Pencemar


Banyak penyebab pencemaran air tetapi secara umum dapat dikategorikan
sebagai sumber kontaminan langsung dan tidak langsung. Sumber langsung meliputi
efluen yang keluar dari industri, TPA (tempat Pembuangan Akhir Sampah), dan

6
sebagainya. Sumber tidak langsung yaitu kontaminan yang memasuki badan air dari
tanah, air tanah, atau atmosfer berupa hujan. Tanah dan air tanah mengandung
mengandung sisa dari aktivitas pertanian seperti pupuk dan pestisida. Kontaminan
dari atmosfer juga berasal dari aktivitas manusia yaitu pencemaran udara yang
menghasilkan hujan asam. Sumber pencemaran air dapat dikategorikan menjadi dua
jenis yaitu :

1. Sumber langsung

Sumber langsung adalah sumber pencemaran yang secara langsung melepaskan


limbah dan produk sampingan berbahaya ke sumber air terdekat tanpa pengolahan.
Contoh: limbah pabrik, fasilitas pengelolaan limbah, kilang dan lain-lain.

2. Sumber tidak langsung

Sumber tidak langsung yaitu polutan atau bahan pencemar yang masuk ke badan
air melalui air tanah, tanah, atau atmosfer seperti hujan asam. Badan air dapat
tercemar oleh berbagai macam zat, termasuk mikroorganisme patogen, limbah
organik yang dapat membusuk, nutrisi tanaman, bahan kimia beracun, endapan,
panas, minyak bumi dan zat radioaktif.

Beberapa polutan air yang paling sering ditemukan antara lain:

1. Limbah domestik (rumah tangga)

Merupakan limbah cair hasil buangan dari perumahan (rumah tangga), bangunan
perdagangan, perkantoran dan sarana sejenis. Contoh limbah cair domestic adalah air
deterjen sisa cucian, air sabun, dan air tinja.

2. Limbah industri Insektisida dan pestisida


3. Deterjen dan pupuk.

Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik
yang berbeda- beda :

1. Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi.


2. Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan
kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada
berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.

7
3. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti
logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut
memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang
dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
4. Pencemaran air disebabkan oleh aktifitas manusia sehari hari yang dapat
mengakibatkan adanya perubahan pada kualitas air tersebut. Pencemaran air ini
terjadi di sungai, lautan, danau dan air bawah tanah.

2.3 Parameter Pencemaran


Beberapa parameter yang digunakan untuk mengidentifikasi terjadinya
pencemaran lingkungan, serta mengetahui tingkat pencemaran itu. Dengan
mengetahui beberapa parameter yang ada pada daerah/kawasan penelitian akan dapat
diketahui tingkat pencemaran atau apakah lingkungan itu sudah terkena pencemaran
atau belum. Parameter-parameter yang digunakan sebagai indikator penemaran
lingkugnan antara lain sebagai berikut :

1. Parameter kimia, Parameter kimia meliputi CO2, pH, alkalinitas, fosfor dan
kadang aktifitas berat.
2. Parameter biokimia, Parameter biokimia meliputi BOD ( biochemical Orxygen
Deman), yaitu jumlah oksigen yang terkandung atau terlalur di air. Cara
pengukuran BOD adalah dengan menyimpan sampel air yang telah diketahui
kandungan oksigennnya selama 5 hari dan kemudian diukur kembali kadungan
oksigennya, BOD digunakan untuk mengukur banyaknya pencemaran organik. Di
air yang normal dan alami, kadar pH adalah 6,5 – 8,5. Keasaman air dapat iukur
dengan kertas lakmus. Contoh lain adalah kandungan oksifen d dalam air minum
tidak boleh kurang dari 3 ppm.
3. Parameter fisik, Parameter fisik meliputi temperatur, warna, rasa, bau, kejernihan
dan kandungan bahan radiokatif.
4. Parameter biologi, Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya bahan
organk/mikroorganisme seperti bakteri coli, virus, bentos dan plakton. Organisme
yang peka akan mati di lingkungan air yang teremar. Cotnoh: keadaan siput air
dan planaria di sugnau atau perairan menunjukkan bahwa air di sungai tersebut
belum tercemar.

8
2.4 Dampak dan Pengendalian Pencemaran pada Mutu Air Baku
1. Dampak Pencemaran pada Mutu Air Baku

Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum,
meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau,
pengrusakan hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Di badan air, sungai dan
danau, nitrogen dan fosfat (dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan
tanaman air yang di luar kendali (eutrofikasi berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini
menyebabkan oksigen, yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh
hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati,
dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan
mati, dan aktivitas bakteri menurun. Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi
atas 4 kelompok, yaitu :

a. Dampak terhadap kehidupan biota air


Banyaknya zat pencemaran pada air limbah akan menyebabkan menurunnya
kadar oksigen terlarut dalam air tersebut. Sehingga mengakibatkan kehidupan
dalam air membutuhkan oksigen terganggu serta mengurangi perkembangannya.
Akibat matinya bakteri-bakteri, maka proses penjernihan air secara alamiah
yang seharusnya terjadi pada air limbah juga terhambat. Dengan air limbah yang
sulit terurai. Panas dari industri juga akan membawa dampak bagi kematian
organisme, apabila air limbah tidak didinginkan terlebih dahulu.

b. Dampak terhadap kualitas air tanah


Pencemaran air tanah oleh tinja yang biasa diukur dengan faecal
coliform telah terjadi dalam skala yang luas, hal ini dibuktikan oleh suatu survey
sumur dangkal di Jakarta. Banyak penelitian yang mengindikasikan terjadinya
pencemaran tersebut.
c. Dampak terhadap kesehatan
Peran air sebagai pembawa penyakit menular bermacam-macam antara lain :
 Air sebagai media untuk hidup mikroba pathogen,
 Air sebagai sarang insekta penyebar penyakit,
 Jumlah air yang tersedia tidak cukup, sehingga manusia bersangkutan tak
dapat membersihkan diri,

9
 Air sebagai media untuk hidup vector penyakit.

Pada manusia, minum atau mengonsumsi air yang tercemar akan berakibat
buruk pada kesehatan. Air yang tercemar dapat menyebabkan penyakit seperti
tifus, kolera, hepatitis dan berbagai penyakit lainnya.

d. Dampak terhadap estetika lingkungan

Dengan semakin banyaknya zatorganik yang dibuang ke lingkungan perairan,


maka perairan tersebut akan semakin tercemar yang biasanya ditandai dengan bau
yang menyengat disamping tumpukan yang dapat mengurangi estetika
lingkungan. Masalah limbah minyak atau lemak juga dapat mengurangi estetika
lingkungan.

2. Pengendalian Pencemaran Air

Cara terbaik untuk mencegah pencemaran air dalam skala besar adalah dengan
mencoba dan mengurangi efek berbahaya. Ada berbagai perubahan kecil yang bisa
dilakukan manusia untuk melindungi diri dari kemungkinan kelangkaan pasokan air
bersih di masa depan. Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah
pencemaran air :

a. Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau


mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar.
b. Tidak membuang sampah kesungai.
c. Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.
d. Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga limbah yang nantinya bersatu
dengan air sungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem.
e. Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih
lainnya tidak tercemar.
f. Mengolah limbah sebelum membuangnya ke badan air membantu mengurangi
pencemaran air dalam skala besar. Pertanian atau industri lain dapat
menggunakan kembali air limbah ini dengan mengurangi kandungan
racunnya.
g. Penggunaan produk ramah lingkungan, dengan menggunakan produk mudah
larut yang tidak terus menjadi polutan. Manusia dapat mengurangi jumlah
10
polusi air yang disebabkan oleh rumah tangga dengan penggunaan produk
ramah lingkungan.

Menurut Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001, pada Bab III Pasal 20
tentang pengendalian air yaitu Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangan masing-masing dalam rangka
pengendalian pencemaran air pada sumber air berwenang :

a. Menetapkan daya tampung beban pencemaran;


b. Melakukan inventarisasi dan identifikasi sumber pencemar;
c. Menetapkan persyaratan air limbah untuk aplikasi pada tanah;
d. Menetapkan persyaratan pembuangan air limbah ke air atau sumber air;
e. Memantau kualitas air pada sumber air; dan
f. Memantau faktor lain yang menyebabkan perubahan mutu air.

11
BAB III PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Air baku untuk air minum rumah tangga, yang selanjutnya disebut air baku
adalah air yang dapat berasal dari sumber air permukaan, cekungan air tanah dan/atau
air hujan yang memenuhi baku mutu tertentu sebagai air baku untuk air minum.
(Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 18, 2007)

Dalam penyediaan air bersih tidak hanya berhubungan dengan kualitas dan
kuantitas saja, tetapi dari segi kontinuitas juga harus mendukung. Dimana air harus
bisa tersedia secara terus-menerus meskipun di musim kemarau selama umur rencana.
Karena tujuan utama dari perencanaan jaringan distribusi air adalah agar kebutuhan
masyarakat akan tersedianya air bersih dapat terpenuhi secara terus-menerus
walaupun dimusim kemarau. Salah satu cara menjaga agar kontinuitas air tetap
tersedia adalah dengan membuat tempat penampungan air (reservoir) untuk
menyimpan air sebagai persediaan air pada musim kemarau.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/15/170000969/pencemaran-air--pengertian-
penyebab-dampak-pencegahan?page=all.

https://3superelektron.wordpress.com/pencemaran-air/

https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/15/170000969/pencemaran-air--pengertian-

penyebab-dampak-pencegahan?page=all.

https://www.bengkulunews.co.id/penyebab-dampak-dan-pengendalian-pencemaran-air/

umum kualitas air bawah tanah sangat baik sebagai air baku.

13

Anda mungkin juga menyukai