Anda di halaman 1dari 12

“PENGARUH SISTEM PENGAJARAN DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN

BERBICARA SISWA KELAS VII SMP N 1 MOUTONG KECAMATAN MOUTONG

KABUPATEN PARIGI MOUTONG

TAHUN AJARAN 2020-2021

Dibuat oleh

Ardiansyah A 111 18 179

           

\
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………….

Daftar Isi…………………………………………………………………………..

BABI   PENDAHULUAN……………………………………………………….

A.     Latar Belakang……………………………………………………..

B.     Identifikasi Masalah………………………………………………….

C.     Pembatasan Masalah …………………………………………………

D.     Rumusan Masalah…………………………………………………..

E.      Tujuan Penelitian…………………………………………………….

F.      Manfaat Penelitian………………………………………………….

BAB II  LANDASAN TEORI…………………………………………………..

A.     Kajian Teori………………………………………………………..

B.     Kerangka Pikir Penelitian………………………………………

C.     Hipotesis Tindakan ……………………………………………….

BAB III  METODE PENELITIAN………………………………………….

A.     Desain penelitian…………………………………………………

B.     Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………..

C.     Subyek Penelitian…………………………………………………..

D.     Teknnik Pengumpilan Data dan Instrumen………………………….

E.      Teknik analisis Data………………………………………………….


DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

           Bahasa memungkinkan manusia untuk saling berkomunikasi, saling berbagi

pengalaman, saling belajar dari yang lain, dan meningkatkan kemampuan intelektual. Bahasa

Indonesia memiliki kedudukan dan fungsi yang sangat penting yakni sebagai bahasa negara

dan bahasa nasional. Mengingat fungsi yang diemban oleh bahasa Indonesia sangat banyak,

maka kita perlu mengadakan pembinaan dan pengembangan terhadap bahasa Indonesia.

Tanpa adanya pembinaan dan pengembanagan tersebut bahasa Indonesia tidak akan dapat

berkembang, sehingga dikhawatirkan bahasa Indonesia tidak dapat mengemban fungsi-

fungsinya. Salah satu cara dalam melaksanakan pembinaan dan pengembangan bahasa

Indonesia itu adalah melalui mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah. Pembinaan dan

pengembangan kemampuan dan keterampilan berbahasa yang diupayakan di sekolah

berorientasi pada empat jenis keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak,

keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keempat

keterampilan berbahasa tersebut berhubungan erat satu dengan yang lain.

Berbicara berhubungan  erat dengan perkembangan kosa kata yang diperoleh anak

melalui kegiatan menyimak dan membaca. Kebelum matangan dalam perkembangan bahasa

juga merupakan suatu keterlambatan dalam kegiatan suatu bahasa. Juga kita sadari bahwa
ketrampilan-ketrampilan yang diperlukan bagi kegiatan berbicara yang efektif banyak

persamaannya dengan yang dibutuhkan bagi komunikasi efektifdalam ketrampilan-

ketrampilan berbahasa yang lain.(Greene& Petty, Tarigan 1988)

Dalam keterampilan berbicara termasuk sulit diajarkan karena menuntut kesiapan,

mental, dan keberanian siswa untuk tampil didepan orang lain. Keterampilan berbicara siswa

SDN 1 Sukorejo belum maksimal. Oleh karena itu, penulis disini mengkaji keterampilan

berbicara dalam meningkatkan peserta didik untuk berkomunikasi dengan baik dan benar

baik secara lisan maupun tulis.

         Salah satu media yang dapat dipilih untuk meningkatkan kemampuan berbicara adalah

dengan cara mengadakan diskusi kelompok. Media diskusi pada dasarnya suatu bentuk tukar

pikiran yang teratur dan terarah, baik dalam kelompok kecil maupun dalam kelompok besar,

dengan tujuan untuk mendapatkan suatu pengertian, kesepakatan, dan keputusan bersama

mengenai suatu masalah. 

Dari uraian diatas maka penulis memberi njudul pada proposal ini “Pengaruh Sistem

Belajar Diskusi Terhadap Kemampuan Berbicara Siswa Kelas VII SMP N I MOUTOG

kecamatan MOUTONG Kabuparen PARIGI MOUTONG”. 

B. Identifikasi Masalah.

         Berdasarkan uraian  latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasikan sebagai

berikut:

1.  Upaya guru untuk mengatasi kesulitan belajar berbicara kelas VII SMP N MOUTONG

2. Kesulitan-kesulitan guru untuk mengajarkan keterampilan berbicara siswa kelas VII

SMP N 1 MOUTONG

3.  Kesulitan-kesulitan siswa kelas VII SMP MOUTONG saat belajar berbicara.
C. Pembatasan Masalah

         Untuk menghindari meluasnya permasalahan maka penulis membatasi permasalahan

pada : Pengaruh Sistem Belajar Diskusi Terhadap Kemampuan Berbicara Siswa Kelas VII

SMP 1 MOUTONG

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas maka dapat dirumuskan sebagai berikut: Adakah

pengaruh sistem belajar diskusi terhadap peningkatan kemampuan berbicara siswa kelas VII

SMP I MOUTONG?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang dan perumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini

dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan penggunaan sistem pengajaran diskusi dalam   meningkatkan kemampuan

berbicara siswa kelas VII SMP 1 MOUTONG

2.  Mendeskripsikan kemampuan siswa dalam sistem pengajaran diskusi.

F. Manfaat Penelitian

Mengingat pentingnya penelitian ini dalam berbagai faktor, maka manfaat penelitian ini

ditinjau dari dua segi, yaitu :

1. Secara Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan ilmu pengetahuan              khususnya      

tentang penggunaan metode diskusi sebagai usaha untuk meningkatkan   kemampuan

berbicara. kelas VII Seekolah menengah pertama


b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan teori pembelajaran    guna

meningkatkan berbicara siswa kelas VII Sekolag menengah pertama.

2. Secara Praktis

            Secara praktis, hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dan metode bagi guru guna

mengembangkan pembelajaran berbicara kelas kelas VII Sekolah Menegah pertama melalui

metode diskusi, kemudian dapat menjadi alternatif cara belajar berbicara yang efektif dan

tepat bagi siswa, serta dapat menjadi sumbangan ide untuk memperbaiki sistem pembelajaran

berbicara yang lebih baik bagi sekolah.


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Pengajaran Diskusi

Diskusi berasal dari bahasa latin yaitu discuties  atau discution yang artinya bertukar

pikiran. Diskusi pada dasarnya suatu bentuk tukar pikiran yang teratur dan terarah , baik

dalam kelompok kecil maupun dalam kelompok besar, dengan tujuan untuk mendapatkan

suatu pengertian, kesepakatan, dan keputusan bersama mengenai suatu masalah (Tarigan,

1997:7,13 ).

Metode diskusi merupakan interaksi antara siswa dan siswa atau siswa dengan guru

untuk menganalisis, memecahkan masalah, menggaji atau memperdebatkan topik  atau

permasalahan tertenru.(Martinis Yamin,2006)

Dalam uraian tersebut dapat kita ketahui bahwa diskusi mempunyai tujuan untuk

memecahkan masalah yang melibatkan orang banyak yang pada akhirnya pendengar

diharapkan mempunyai pandangan dan hasil pemikiran bersama tentang sebuah masalah

yang menjadi pokok diskusi tersebut.


2. Berbicara

Berbicara adalah kemampuan mengungkapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata

untuk mengekpresikan, menyatakan, dan menyampaikan pikiran, gagasan serta perasaan

( Tarigan, 1981 : 15 ).

               Dengan berbicara seseorang berusaha untuk mengungkapkan pikiran dan

perasaannya kepada orang lain secara lisan. Tanpa usaha untuk mengungkapkan dirinya,

orang lain tidak akan mengetahui apa yang dipikirkan dan dirasakannya. Ketika kita tanpa

bicara, orang tidak akan dapat saling berinteraksi dengan sesamanya dan seakan terkucilkan

dari lingkungannya. Untuk berkomunikasi dengan sesamanya manusia lebih sering

menggunakan bahasa lisan daripada bahasa tulis. Bahasa lisan dapat mewakili sifat dan

perasaan yang sedang dirasakannya. Oleh karena itu, keterampilan berbicara menjadi salah

satu hal terpenting dalam kehidupan manusia.

B. Kerangka Pikir Penelitian

         Dikalangan para siswa kelas VII Sekolah Menengah pertama perlu adanya penekanan

khusus yang bersifat membangun dalam hal memahami pentingnya berbahasa khususnya

keterampilan berbicara. Sebagai media latihan permulaan, untuk menumbuhkan keberanian,

dapat dilakukan bermacam-macam kegiatan berbicara. Misalnya berbicara tidak resmi antara

2 atau 3 orang, dan masalah yang dipecahkan ringn saja. Cara lain sebagai latihan permulaan

yaitu berdebat. Dalam berdebat yang bersangkutan sebetulnya mempunyai argumen tentang

suatu masalah, tentu terdapat dua pihak yang saling berbeda pendapat. Fungsi debat disini

dapat membantu proses pengambilan keputusan dengan menyajikan argumentasi yang

meyakinkan.

         Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia metode diskusi dapat dijadikan pilihan,

khususnya untuk pembelajaran keterampilan berbicara. Dalam pembelajaran Bahasa


Indonesia dengan metode diskusi siswa kelas VII dapat dimulai dengan memilih topik yang

mempersiapkan tema diskusi yang sedang dibicarakan oleh siswa. Kemudian siswa dibagi

kedalam kelompok, lalu dipersiapkan untuk berdiskusi dengan menggunakan Bahasa

Indonesia yang baik dan benar. Metode ini dimaksudkan agar siswa dapat menambah

pengetahuan kosa kata ( kata-kata baru ) Bahasa Indonesia yang dimilikinya, sehingga akan

meningkatkan kemampuan berbicara Bahasa Indonesia dalam keseharian baik dilingkungan

sekolah maupun di rumah. Pembelajaran berbicara Bahasa Indonesia dimaksud untuk

menghargai dan mengembangkan Bahasa nasional kita.  

C. Hipotesis Tindakan  

 Sistem pengajaran diskusi yang dilakukan berpengaruh terhadap kemampuan berbicara

siswa kelas VI SDN 1 moutong kecamatan moutong kabupaten parigi moutong .

      
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

            Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas ( PTK ). Penelitian

tindakan kelas adalah penelitian didalam kelas sasaran dengan memanfaatkan interaksi,

kolaborasi antara peneliti dengan kelas sasaran ( dalam hal ini siswa ). Penelitian tindakan

kelas dilaksanakan demi perbaikan dan peningkatan praktek pembelajaran secara

berkesinambungan, yang ada pada dasarnya melekat pada terlaksananya misi profesional

pendidikan yang dinamakan guru. Oleh karena itu pendekatan tindakan kelas merupakan

salah satu cara strategis memperbaiki dan   meningkatkan layanan pendidikan yang harus

diselenggarakan dalam konteks upaya peningkatan kualitas program sekolah secara

keseluruhan dalam masyarakat yang dapat berubah. Desain penelitian tindakan kelas terdiri

dari (1) Komponen perencanaan ( bahan ajar, silabus, dan RPP ), (2) Tindakan dan

pengamatan , dan (3) Refleksi.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

            Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Sukorejo kecamatan Sukorejo kabupaten

Ponorogo. Pelaksanaan tindakan dikerjakan mulai tanggal 24 Nopember 2009 sampai 18

Januari 2010. Jam pelajaran      3 pertemuan setiap Minggu pada tiap hari Selasa, Rabu dan

Kamis masing-masing 2 x 35 menit.


C. Subyek Penelitian

            Subyek penelitian adalah siswa kelas VII SMP N 1 Moutong kecamatan moutong

kabupaten parigi moutong dengan jumlah siswa 35 anak.

D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen

            Pengumpulan data penelitian menggunakan teknik evaluasi. Alat evaluasi sebagai

berikut :

         1. Pengamatan

                   Pengamatan adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan  pengamatan

secara teliti serta pencatatan secara sistematis. Hal tersebut  untuk mengawasi peningkatan

kemampuan berbicara Bahasa Indonesia selama kegiatan belajar mengajar di kelas. Dalam

hal ini pengamatan  dibantu oleh guru Bahasa Indonesia.

       2. Tes

                    Tes merupakan daftar pertanyaan-pertanyaan baik lisan maupun tertulis atau alat lain

yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, dan intelegensi kemampuan

atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi lembar observasi

keterampilan kooperatif, tes prestasi belajar, dan catatan guru atau jurnal.Instrumen observasi

disusun berdasarkan komponen dasar pembelajaran kooperatif.

E. Teknik Analisis Data

            Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi, observasi, dan tes. Teknik

dokumentasi dilakukan untuk mengetahui kemampuan masing-masing siswa sebagai dasar


pembagian kelompok. Teknik observasi digunakan untuk merekam kualitas proses belajar

mengajar. Sedangkan tes digunakan untuk mengetahui kualitas hasil belajar.

     
  

                

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrachman Dh. Diskusi Sebagai Alat Untuk Memecahkan Masalah. Bandung :     FIP
IKIP, 1977
Arsjad, Maidar, Dra. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia     Diskusi         
Kelompok. IKIP Jakarta : Proyek Peningkatan/Pengembangan Perguruan     Tinggi, 1979-
1980.
Direktorat Penerangan Daerah Departemen Penerangan RI. Kemahiran Berbicara Di Hadapan
Umum & Teknik Berdiskusi dan Bermusyawarah. Jakarta : Tanpa Tahun.
Tarigan, BERBICARA sebagai suatu ketrampilan bebahasa. Bandung:ANGKASA,1988.
Yamin Martinis, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi.Jakarta:Anggota    IKAPI,2006.

Anda mungkin juga menyukai