Anda di halaman 1dari 15

JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship e-ISSN: 2621-153X

FAKTOR EKSTERNAL DAN FAKTOR INTERNAL TERHADAP


MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMK YAYASAN
PENDIDIKAN ISLAM DARUSSALAM CERME GRESIK

Ine Ruswati
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Gresik
Jl. Sumatra 101 GKB Gresik

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan melakukan pengujian Analisis Faktor Eksternal dan Faktor Internal Terhadap
Minat Berwirausaha Pada Siswa SMK yayasan pendidikan Islam Darussalam Cerme Gresik. Kemudian
dilakukan tinjauan pustaka dan penyusunan hipotesis, juga data yang diperolah dari penyebaran
kuesioner terhadap 113 siswa SMK YPI DARUSSALAM Cerme menggunakan teknik Total sampling.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan analisis Regresi Linear Berganda. Hasil analisis
memperlihatkan bahwa Motivasi Berpengaruh Terhadap Minat Berwirausaha SMK YPI Darussalam 1
Cerme, Harga Diri Berpengaruh Terhadap Minat Berwirausaha SMK YPI Darussalam 1 Cerme,
Kreativitas Berpengaruh Secara Negatif Terhadap Minat Berwirausaha SMK YPI Darussalam 1 Cerme,
Risk Taker Tidak Berpengaruh Terhadap Minat Berwirausaha SMK YPI Darussalam 1 Cerme,
Lingkungan Keluarga Tidak Berpengaruh Terhadap Minat Berwirausaha SMK YPI Darussalam 1 Cerme
dan Lingkungan Sekolah Berpengaruh Terhadap Minat Berwirausaha SMK YPI Darussalam 1 Cerme.

Keywords : Motvasi, Harga Diri, Kreativitas, Risk Taker

PENDAHULUAN
Kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan moneter yang dihasilkan, serta kepuasan dan
menimbulkan banyak pengangguran di Indonesia kebebasan pribadi.
(Mahanani, 2014). Pengangguran dan kemiskinan Kewirausahaan penting bagi suatu negara
merupakan dua masalah yang masih menghantui sebagai pendukung kenaikan taraf perekonomian,
masyarakat di banyak negara-negara berkembang para wirausaha dapat menciptakan industri-
termasuk di Indonesia hingga saat ini, dimana industri kreatif baru yang menstimulasi minat
Indonesia termasuk negara nomor 4 yang calon-calon wirausaha lainnya untuk bergabung
memiliki jumlah total penduduk terbanyak di bahkan mampu menyediakan lapangan pekerjaan
dunia. Pemerintah selalu berhadapan dengan baru bagi orang lain dan mampu menyerap
permasalahan baru dalam bidang ekonomi dari tenaga kerja lebih banyak dengan tujuan
tahun ke tahun, khususnya yang masih belum mengurangi masalah pengangguran.
terselesaikan adalah angka pengangguran yang Pengangguran di Indonesia terus meningkat
masih tinggi di Indonesia. Banyaknya jumlah seiring dengan berjalannya waktu dan yang lebih
penduduk Indonesia berdampak pada susahnya memprihatinkan adalah para sarjana yang tingkat
mendapatkan pekerjaan yang layak dan pada pendidikannya bisa dikatakan tinggi juga banyak
akhirnya banyak yang menyerah dan menjadi yang menjadi pengangguran. Badan Pusat
pengangguran. Hisrich et al, (2008) menyatakan Statistik (BPS) baru saja melansir jumlah
bahwa kewirausahaan (entrepreneurship) adalah penduduk yang tidak bekerja di Indonesia pada
proses penciptaan sesuatu yang baru pada nilai tahun 2014 adalah sebanyak 7.244.905 orang
menggunakan waktu dan upaya yang diperlukan, pengangguran terbuka, yang mana sebanyak
menanggung risiko keuangan, fisik, serta risiko 495.143 orang merupakan pengangguran
sosial yang mengiringi, menerima imbalan intelektual atau lulusan Universitas Strata 1

38
JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship -Volume 1 Nomor 2, Agustus 2018; 38-52

(Badan Pusat Statistik Indonesia, 2015). Hal ini Pendidikan dan Kebudayaan Nasional tahun
sudah jelas menandakan bahwa sumbangsih fresh 2016, minat lulusan lembaga pendidikan untuk
gradulate dalam bidang pengangguran cukup berwirausaha sangat rendah, yaitu bagi lulusan
besar. Salah satu penyebab masalah SLTA / SMK (22,63persen) dan perguruan tinggi
pengangguran yang sudah lulus kuliah atau (6,14 persen). Sedangkan mereka yang
sarjana ini adalah banyaknya sarjana yang berpendidikan SD dan SMP justru memiliki
bertujuan hanya mencari pekerjaan, bukan kemandirian untuk berusaha sendiri (32,46
menciptakan lapangan pekerjaan baru. Menjadi persen). Terdapat kecenderungan para pemuda
seorang wirausaha merupakan salah satu penentu berpendidikan SLTA / SMK (61,877 persen) dan
maju atau mundurnya perekonomian, karena sarjana (83,20 persen) memilih menjadi pekerja
bidang wirausaha mempunyai kebebasan untuk atau karyawan dibanding menjadi wirausaha. Hal
berkarya dan mandiri (Oktarilis, 2012). ini berarti semakin tinggi tingkat pendidikan
Lingkungan itu sendiri terbagi menjadi dua seseorang, semakin rendah kemandirian dan
yaitu lingkungan internal dan lingkungan motivasi untuk menjadi wirausaha.
eksternal. Faktor lingkungan internal terdiri dari Penelitian ini akan dilakukan di SMK
percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, Yayasan Pendidikan Islam Darussalam Cerme
keberanian mengambil risiko, kepemimpinan, Gresik yang memiliki sebuah Visi yaitu: Sekolah
dan berorientasi pada masa depan. Sedangkan sebagai pusat keunggulan IMTAQ dan IPTEK
faktor lingkungan eksternal terdiri dari berwawasan lingkungan serta mampu bersaing di
lingkungan ekonomi, lingkungan teknologi, era global selaras dengan kepribadian nasional.
lingkungan sosial dan keluarga, dan lingkungan SMK Yayasan Pendidikan Islam Darussalam
demografi (Yuriski, 2008). Cerme Gresik membimbing atau mengajarkan
Gresik merupakan salah satu Kabupaten di untuk berwirausaha dengan tujuan lulusan di
Provinsi Jawa Timur dimana pola kehidupan SMK Yayasan Pendidikan Islam Darussalam
masyarakat didominasi oleh kultur budaya Jawa. Cerme Gresik dapat membuka lapangan
Kehidupan masyarakat Kabupaten Gresik sangat pekerjaan sendiri dari pada mencari kerja setelah
strategis dengan wilayah bisnis mandiri yang lulus sekolah. Menurut Wibisono (2006), visi
terintegrasi.Menurut statistik BPS, bahwa merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan
masyarakat Kabupaten Gresik didominasi oleh cita-cita atau impian sebuah organisasi yang
umur produktif sebanyak 76 ribu jiwa dari total ingin dicapai di masa depan. Sedangkan misi
jumlah penduduk sebesar 845 juta jiwa (BPS, merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan
2015). Hal demikian sejalan dengan problematika tujuan atau alasan eksistensi organisasi yang
lulusan tingkat SMK untuk membuka lapangan memuat apa yang disediakan oleh organisasi
pekerjaan atau berwirausaha. Dimana, lulusan kepada masyarakat serta untuk mencapai visinya.
SMK diharapkan mampu menghasilkan lulusan Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
yang siap kerja dan memiliki peluang besar untuk model motivasi, kepribadian, kreativitas,
ikut mengembangkan ekonomi melalui lingkungan sosial, keluarga ,dan lingkungan
kewirausahaan (BPS, 2015). sekolah berpengaruh terhadap minat dalam
Pemerintah juga mengadakan Gerakan berwirausaha.
Kewirausahaan Nasional (GKN) 2013 yang
terbuka untuk umum tetapi gerakan ini lebih TINJAUAN PUSTAKA
diarahkan kepada kaum muda. GKN Kewirausahaan
dimaksudkan untuk menciptakan karakter- Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan
karakter wirausaha yang tangguh dan handal, inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber
memiliki daya kreativitas dan inovasi yang tinggi daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti
sehingga mampu bersaing ditengah globalisasi dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk
perekonomian. Berdasarkan data Kementerian menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda

39
JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship e-ISSN: 2621-153X

melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif menghindari ketergantungannya terhadap


demi terciptanya peluang. Banyak orang, baik orang lain.
pengusaha maupun yang bukan pengusaha, 3. Perasaan Senang adalah suatu keadaan hati
meraih sukses karena memiliki kemampuan atau peristiwa kejiwaan seseorang, baik
kreatif dan inovatif (Suryana, 2010:2). perasaan senang atau tidak senang. Perasaan
Suryana (2010:4) Terdapat beberapa erat hubungannya dengan pribadi seseorang,
bentuk pengetahuan tentang kewirausahaan yang maka tanggapan perasaan senang
harus dimiliki wirausaha, yaitu: berwiraswasta akan memunculkan minat
1. Pengetahuan mengenai usaha yang akan berwiraswasta (Sirod Hantoro, 2005).
dirintis dan pengetahuan akan lingkungan Stuart dan Sundeen dalam Haryanto
usaha disekitarnya yang akan mempengaruhi (2010), mengatakan bahwa harga diri (self
kegiatan wirausaha. esteem) adalah penilaian individu terhadap hasil
2. Pengetahuan tentang peran dan tanggung yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh
jawab. perilaku memenuhi ideal dirinya. Atau dengan
3. Pengetahuan tentang manajemen dan kata lain, harga diri merupakan menggambarkan
organisasi bisnis. sejauh mana individu tersebut menilai dirinya
Kewirausahaan atau dulu juga disebut sebagai orang yang memiliki kemampuan,
kewiraswastaan merupakan suatu profesi yang keberartian, berharga, dan kompeten. Sedangkan
timbul, karena interaksi antara ilmu pengetahuan menurut Gilmore dalam Akhmad Sudrajad
yang diperoleh dari pendidikan formal dengan mengemukakan bahwa self esteem is a personal
seni yang hanya dapat diperoleh dari suatu judgement of worthiness that is a personal that is
rangkaian kerja yang diberikan dalam praktek. expressed in attitude the individual holds toward
Oleh karena itu, seorang wirausaha, melakukan himself artinya Self esteem adalah penilaian
kegiatan mengorganisasikan berbagai faktor kelayakan pribadi yang diungkapkan dalam sikap
produksi sehingga menjadi suatu kegiatan seorang individu terhadap dirinya.
ekonomi yang menghasilkan profit yang Pendapat ini menerangkan bahwa harga
merupakan balas jasa atas kesediaannya diri merupakan penilaian individu terhadap
mengambil resiko. kehormatan dirinya, yang diekspresikan melalui
Faktor Internal sikap terhadap dirinya. Sementara itu, Buss
Suhartini (2011) faktor Intristik adalah faktor- (1973) memberikan pengertian mengenai harga
faktor yang timbul karena pengaruh rangsangan diri (self esteem) sebagai penilaian individu
dari dalam diri individu itu sendiri. Faktor terhadap dirinya sendiri, yang sifatnya implisit
Intristik menurut dan tidak diverbalisasikan.
Suhartini (2011) terdapat beberapa yaitu : (Belajarpsikologi,2010) Menurut pendapat
1. Pendapatan adalah penghasilan yang beberapa ahli tersebut, maka dapat disimpulkan
diperoleh seseorang baik berupa uang maupun bahwa harga diri (self esteem) adalah penilaian
barang. Berwiraswasta dapat memberikan individu terhadap kehormatan diri, melalui sikap
pendapatan yang dapat digunakan untuk terhadap dirinya sendiri yang sifatnya implisit
memenuhi kebutuhan hidupnya. Keinginan dan tidak diverbalisasikan dan menggambarkan
untuk memperoleh pendapatan itulah yang sejauh mana individu tersebut menilai dirinya
dapat menimbulkan minatnya untuk sebagai orang yang memeiliki kemampuan,
berwirausaha. keberartian, berharga, dan kompeten.
2. Harga Diri Berwiraswasta digunakan untuk Faktor internal yang dipertimbangkan
meningkatkan harga diri seseorang, karena meliputi Locus of Control (LOC), N’ach, Risk
dengan usaha tersebut seseorang akan Taking, Jiwa Entrepreneurship, emosi,
memperoleh popularitas, menjaga gengsi, dan kreatifitas, dan inovasi. Locus of Control(LOC)
atau Letak Kendaliadalah merupakan variabel

40
JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship -Volume 1 Nomor 2, Agustus 2018; 38-52

kepribadian yang berkaitan dengan harapan dan Rostiani (2008:20) menyatakan ada tiga
umum seseorang terhadap kemampuan untuk faktor lingkungan yang mempengaruhi wirausaha
mengonrol peristiwa-peristiwa dalam kehidupan sukses yakni ketersediaan informasi, akses
(Chairy, 2011). Berwirausaha merupakan suatu kepada modal dan kepemilikan jaringan sosial.
kegiatan yang memiliki resiko kerugian. Untuk Mazzarol dalam Saud (2009:2) menemukan
menurunkan resiko kerugaian tersebut perlu bahwa faktor lingkungan (faktor sosial, ekonomi,
melakukan perencanaan, dan evaluasi sebagai politik dan perkembangan infrastruktur)
bagian dari adaptasi terhadap lingkungan bisnis. mempengaruhi dorongan untuk mendirikan
LOC berperan penting untuk menggerakkan usaha. Zimmerer (2008:12) menyatakan bahwa
aktifitas seseorang dalam merespon lingkungan faktor lingkungan seperti faktor ekonomi dan
bisnis. LOC terdiri dari 2 yaitu internal LOC dan kependudukan, pergeseran dari ekonomi industri
Eksternal LOC. Orang dengan Internal LOC, ke ekonomi jasa, kemajuan teknologi,
mereka percaya bahwa dirinya yang dapat perkembangan e-Commerce dan the world wide
mempengaruhi llingkungan sedangkan ekternal web, terbuka lebarnya peluang internasional dan
LOC mereka percaya bahwa lingkungan yang perubahan gaya hidup masyarakat mempengaruhi
mempengaruhi mereka. minat kewirausahaan.
Faktor Eksternal Keputusan pribadi untuk menjadi seorang
Faktor lingkungan eksternal merupakan faktor- pengusaha tidak hanya masalah faktor pribadi,
faktor dari luar individu yang mempengaruhi tetapi juga isu-isu faktor lingkungan. Faktor
individu dan merupakan faktor yang tidak dapat lingkungan juga relevan karena lingkungan yang
dikendalikan (Mahanani 2014:38). Menurut Hayy kondusif dapat langsung mempengaruhi
dan Agus (2010) faktor eksternal adalah faktor- keberhasilan bisnis baru (Bird dan Jarill dalam
faktor yang mempengaruhi individu karena Ximenes 2014). Pembentukan organisasi baru
pengaruh rangsangan dari luar. faktor-faktor memerlukan sumber daya termasuk sumber daya
eksternal yang mempengaruhi minat keuangan. Ketika seorang pengusaha mengubah
berwirausaha antara lain: lingkungan keluarga, ide mereka menjadi sebuah perusahaan, sumber
lingkungan pendidikan dan lingkungan daya keuangan merupakan faktor penting yang
masyarakat. Dewanti (2008:11) menyatakan harus dipertimbangkan seperti lembaga
bahwa kewirausahaan dipicu oleh faktor pribadi, keuangan, investor dan lain-lain. Ini penggunaan
lingkungan dan sosiologi. Faktor lingkungan sumber daya keuangan untuk operasi pembiayaan
yang berpengaruh menurut Dewanti adalah seperti seperti uang jaminan, transaksi, dan lain-
peluang yaitu situasi yang menguntungkan, lain, atau untuk investasi sebagai pinjaman
model peranan, aktivitas, pesaing dengan industri (Evans dan Jovanovic dalam Ximenes 2014).
yang sama, inkubator sebagai sumber ide, sumber Namun, Kim dalam ximenes (2014) menyatakan
daya alam dan manusia, teknologi dan kebijakan bahwa karena berbagai alasan, mendapatkan
pemerintah. uang dari pinjaman bank atau investor dapat
Minat seseorang terhadap suatu obyek menjadi sulit karena mereka hanya memulai dan
diawali dari perhatian seseorang terhadap obyek mungkin menghadapi risiko tinggi, pemberi
tersebut. Minat tidak dibawa sejak lahir, pinjaman biasanya tidak mau memberikan modal
melainkan tumbuh dan berkembang sesuai dan beberapa kompensasi melalui biaya
dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. pinjaman. Berdasarkan teori pembangunan
Minat dapat berubah-ubah tergantung dari faktor- sosial, kebijakan dan program pemerintah
faktor yang mempengaruhinya di antaranya memainkan peranan penting untuk memastikan
adalah faktor lingkungan. Menurut Lupiyoadi perubahan kualitas dalam struktur dan kerangka
(2007:12) faktor lingkungan yang mempengaruhi masyarakat yang membantu masyarakat untuk
minat meliputi lingkungan keluarga, lingkungan mewujudkan tujuan dan tujuan hidup. Sebagai
pendidikan dan lingkungan masyarakat. Indarti studi sebelumnya menunjukkan bahwa kebijakan

41
JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship e-ISSN: 2621-153X

pemerintah, lembaga, dan program dapat 4. Peluang merupakan kesempatan yang


mempengaruhi bisnis dengan berbagai cara dimiliki seseorang untuk melakukan apa
(Reynolds dalam Ximenes 2014:6). Ada juga yang dinginkannya atau menjadi harapannya.
muncul dalam masyarakat yang sering Misalnya: seseorang yang melihat suatu
menghormati bagi mereka yang memiliki kerja daerah yang jarang adanya usaha di bidang
keras dan keberhasilan memulai bisnis mereka elektronik atau bahkan tidak ada usaha jasa
sendiri. Melalui lingkungan di mana orang-orang dibidang tersebut, kemudian dia
sukses, pengusaha potensial dan pengusaha, di memanfaatkan peluang tersebut dengan
mana keduanya bisa mendiskusikan ide-ide, membuka usaha bengkel service di tempat
tantangan dan solusi, bisnis baru yang akan tersebut.
diproduksi (Gomezelj dalam Ximenes 2014:7). 5. Pendidikan atau Pengetahuan yang di dapat
Menurut Suhartini (2011) faktor entristik selama kuliah merupakan modal dasar yang
adalah faktor-faktor yang mempengaruhi digunakan untuk berwiraswasta, juga
individu karena pengaruh rangsangan dari luar. keterampilan yang didapat selama
Faktor Entristik menurut Suhartini (2011) terdiri diperkuliahan terutama dalam mata kuliah
dari : praktek.
1. Lingkungan Keluarga adalah kelompok Minat Kewirausahaan
masyarakat terkecil yang terdiri dari ayah, Kasmir (2008:38) minat atau bakat ada dan dapat
ibu, anak, dan anggota keluarga yang lain. di timbulkan dalam diri seseorang.Artinya,
Keluarga merupakan peletak dasar bagi ketertarikan pada suatu bidang sudah tertanam
pertumbuhan dan perkembangan anak, dalam dirinya. Minat juga dapat tumbuh setelah
disinilah yang memberikan pengaruh awal dipelajari dari berbagai cara. Namun, seseorang
terhadap terbentuknya kepribadian. Rasa yang memiliki minat dari dalam atau bakat dari
tanggung jawab dan kreativitas dapat keturunan akan lebih mudah dan lebih cepat
ditumbuhkan sedini mungkin sejak anak beradaptasi dalam mengembangkan usahanya.
mulai berinteraksi dengan orang dewasa. Riyanti (2003:21) menjelaskan bahwa minat
Orang tua adalah pihak yang bertanggung adalah sumber motivasi yang mendorong
jawab penuh dalam proses ini. Salah satu seseorang untuk melakukan apa yang ingin
unsur kepribadian adalah minat. Minat dilakukan bila seseorang bebas memilih. Ketika
berwirausaha akan terbentuk apabila keluarga seseorang menilai bahwa sesuatu
memberikan pengaruh positif terhadap minat akanbermanfaat, maka akan terbentuk minat yang
tersebut, karena sikap dan aktifitas sesama kemudian hal tersebut akan mendatangkan
anggota keluarga saling mempengaruhi baik kepuasan. Ketika
secara langsung maupun tidak langsung. kepuasan menurun maka minatnya juga akan
Orang tua yang berwirausaha dalam menurun sehingga minat tidak bersifat permanen,
2. bidang tertentu dapat menimbulkan minat tetapi bersifat sementara atau dapat berubah-
anaknya untuk berwirausaha dalam yang ubah.
sama pula. Minat adalah sumber motivasi yang
3. Lingkungan Masyarakat merupakan mendorong seseorang untuk melakukan apa yang
lingkungan di luar lingkungan keluarga yaitu ingin dilakukan bila seseorang bebas memilih.
di kawasan tempat tinggalnya maupun Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan
dikawasan lain. Misalnya: seseorang yang bermanfaat, maka akan terbentuk minat yang
tinggal didaerah yang terdapat usaha jasa kemudian hal tersebut akan mendatangkan
elektronik atau sering bergaul dengan kepuasan. Ketika kepuasan menurun maka
pengusaha elektronik yang berhasil akan minatnya juga akan menurun sehingga minat
menimbulkan minat berwirausaha bidang tidak bersifat permanen, tetapi bersifat sementara
elektronik. atau dapat berubah-ubah (Mulyana, 2014:3).

42
JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship -Volume 1 Nomor 2, Agustus 2018; 38-52

Minat berwirausaha adalah keinginan, METODE PENELITIAN


ketertarikan serta kesediaan individu melalui ide- Pendekatan penelitian yang digunakan dalam
ide yang dimiliki untuk bekerja keras atau penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.
berkemauan keras untuk berusaha memenuhi Proses penelitian bersifat deduktif, di mana untuk
kebutuhan hidupnya, percaya diri, kreatif, dan menjawab rumusan masalah digunakan konsep
inovatif serta mempunyai kemampuan dan atau teori. Penelitian kuantitatif menekankan
keterampilan untuk memenuhi kebutuhan pada fenomena-fenomena objektif dan dikaji
(Fu‟adi, 2009:93). Minat berwirausaha secara kuantitatif. Maksimalisasi objektivitas
merupakan keinginan, ketertarikan, serta desain penelitian kuantitatif menurut
kesediaan individu untuk bekerja keras dalam Sukmadinata (2009;530) dilakukan dengan
memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa takut menggunakan angka-angka, pengolahan statistik,
dengan resiko yang akan terjadi (Yuliyaningsih, struktur dan percobaan terkontrol. Metode
2013:134). penelitian yang tergolong ke dalam penelitian
Steinhoff dalam Suryana (2010:55) kuantitatif bersifat noneksperimental korelasional.
menyatakan bahwa ada tujuh alasan mengapa Metode yang digunakan adalah metode asosiatif
seseorang berminat terhadapkegiatan kausal. Merupakan hubungan yang sifatnya sebab
kewirausahaan, yakni: akibat, salah satu variabel ( Independent )
1. Ingin memiliki penghasilan yang tinggi. mempengaruhi varibel yang lain ( Dependent ).
2. Ingin memiliki karier yang memuaskan.
3. Ingin bisa mengarahkan diri sendiri/tidak Populasi dan Sampel
diatur oleh orang lain. Populasi dalam suatu penelitian merupakan
4. Ingin meningkatkan prestise diri sebagai kumpulan individu atau obyek yang merupakan
pemilik bisnis. sifat-sifat umum. Arikunto (2010;173)
5. Ingin menjalankan ide atau konsep yang menjelaskan bahwa “populasi adalah keseluruhan
dimiliki secara bebas. subjek penelitian.” Maka dari penjelasan para
6. Ingin memiliki kesejahteraan hidup dalam ahli tersebut, penulis menetapkan populasi dalam
jangka panjang. penelitian ini adalah siswa kelas 3 di SMK YPI
7. Ingin menyumbangkan sesuatu yang Darussalam 1 Cerme yang berjumlah 113 siswa.
bermanfaat bagi kemanusiaan. Penarikan atau pembuatan sampel dari
Seseorang yang memiliki bakat populasi untuk mewakili populasi disebabkan
kewirausahaan dapat mengembangkan bakatnya untuk mengangkat kesimpulan penelitian sebagai
melalui pendidikan.Mereka yang menjadi suatu yang berlaku bagi populasi. Arikunto
wirausaha adalah orang-orang yang mengenal (2010:174) mengatakan bahwa “sampel adalah
potensi dan belajar mengembangkannya untuk sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
menangkap peluang serta mengorganisasi usaha Metode penarikan sampel dalam penelitian ini
dalam mewujudkan cita-citanya (Suryana, adalah penelitian yang menggunakan seluruh
2013:2). anggota populasinya disebut sampel total (total
Hipotesis sampling). Penggunaan metode ini berlaku jika
Dalam penelitian ini diajukan sebuah hipotesis anggota populasi relatif kecil (mudah dijangkau).
sebagai jawaban sementara terhadap Dalam penelitian ini, karena jumlah populasi
permasalahan yang telah dikemukakan. Adapun relatif kecil dan relatif mudah dijangkau, maka
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini penulis menggunakan metode total sampling.
adalah Ada pengaruh secara parsial dan simultan Dengan metode pengambilan sampel ini
motivasi, harga diri, kreativitas, risk taker, diharapkan hasilnya dapat cenderung lebih
lingkungan sekolah dan lingkungan sekolah mendekati nilai sesungguhnya dan diharapkan
terhadap minat berwirausaha siswa SMK YPI dapat memperkecil pula terjadinya kesalahan /
Darussalam 1 Cerme. penyimpangan terhadap nilai populasi Usman &

43
JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship e-ISSN: 2621-153X

Akbar, (2009;45) penelitian ini sampel yang b. Adanya dorongan dalam berwirausaha.
diambil adalah 113 siswa kelas 3 SMK YPI c. Adanya cita-cita masa depan.
Darussalam 1 Cerme. d. Adanya penghargaan dalam
berwirausaha.
Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional e. Adanya kegiatan yang menarik dalam
Variabel berwirausaha.
Sekaran (2009;115) menjelaskan bahwa variabel 2. Harga Diri (X2)
adalah apapun yang dapat membedakan atau Harga diri merupakan penilaian individu
membawa variasi pada nilai. Nilai bisa berbeda terhadap hasil yang dicapai dengan
pada berbagai waktu untuk objek atau orang yang menganalisa seberapa jauh perilaku
sama. Variabel penelitian yang digunakan dalam memenuhi ideal dirinya. Adapun indikator
penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan yang digunakan adalah:
variabel terikat a. Lebih dihargai
1. Variabel bebas / Independent b. Lebih percaya diri
Variabel Independent (bebas) adalah c. Lebih nyaman berbicara dengan orang
merupakan variabel yang mempengaruhi lain
atau yang menjadi sebab perubahannya atau 3. Kreativitas (X3)
timbulnya variabel dependen (terikat).
Kreativitas menunjukkan kemampuan
Variabel bebas yang digunakan dalam
individu untuk berimajinasi suatu hal yang
penelitian ini:
berbeda dan menghasilkan ide karya yang
a. Motivasi (X1)
merupakan hasil dari pikirian sendiri dan
b. Kepribadian (X2)
biasanya bersifat orisinil. Indikatornya
c. Kreativitas (X3)
kreativitas terdiri dari :
d. Risk Taker (X4)
a. Memiliki inisiatif
e. Lingkungan Keluarga (X5)
b. Selalu mengutamakan imajinasi dalam
f. Lingkungan Sekolah (X6)
berwirausaha
2. Variabel terikat / Dependent
c. Memanfaatkan perbedaan
Variabel dependent (terikat) adalah suatu
d. Orisinil
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
4. Risk Taker (X4)
akibat, karena adanya variabel bebas.
Keberanian mengambil risiko menunjukkan
Penelitian ini yang menjadi variabel terikat
presepsi kemauan dan sikap diri yang tidak
adalah minat berwirausaha.
takut akan bertindak danmenghadapi risiko
Definisi Operasional Variabel yang tinggi serta selalu memperhitungkan
Variabel-variabel yang digunakan dalam akan risiko yang terjadi Suryana, 2003
“Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal dalam Mahanani (2014;61). Adapun
Terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK YPI indikator risk taker meliputi :
Darussalam 1 Cerme” adalah: a. Menyukai tantangan
1. Motivasi (X1) b. Kemampuan mencari peluang
c. Kemampuan menilai situasi risiko secara
Menurut Uno (2008:1) mengemukakan
realistis
“Motivasi adalah dorongan dasar yang
d. Penuh perhitungan
menggerakkan seseorang bertingkah laku.
Dorongan ini berada pada diri seseorang 5. Lingkungan Keluarga (X5)
yang menggerakkan untuk melakukan Lingkungan keluarga dalam penelitian ini
sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam adalah sejauh mana peran dari lingkungan
dirinya” Adapun indikator motivasi adalah: keluarga mempengaruhi keberlangsungan
a. Keinginan aktivitas wirausaha yang dijalankan Yusuf

44
JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship -Volume 1 Nomor 2, Agustus 2018; 38-52

(2009:42). Adapun indikator lingkungan atau laporan yang telah tersusun dalam arsip
keluarga meliputi: yang dipublikasikan berupa sejarah, struktur
a. Fungsi keluarga, organisasi guru data jumlah siswa kelas 3
b. Sikap dan perlakuan orang tua terhadap SMK YPI Darussalam 1 Cerme, yang berada
anak, di Jl. Pasar Cerme Lor No. 03 Kecamatan
c. Status ekonomi. Cerme Kabupaten Gresik.
6. Lingkungan Sekolah (X6)
Lingkungan sekolah menggambarkan Teknik Pengambilan Data
lingkungan di luar individu disekitar sekolah Teknik pengambilan data penelitian ini dengan
individu itu mencakup segala kegiatan metode angket (kuesioner). Kuesioner yaitu
individu di sekolah.. Adapun indikator memperoleh data dengan cara mengajukan daftar
lingkungan sekolah meliputi: pertanyaan tertulis secara lengkap tentang
a. Motivasi dari guru masalah yang akan dibahas, tentang faktor
b. Pembelajaran kewirausahaan intetrnal dan eksternal terhadap minat
c. Ekstrakurikuler entrepreneur berwirausaha siswa pada siswa kelas 3 SMK YPI
7. Minat Berwirausaha (Y) Darussalam 1 Cerme, yang berada di Jl. Pasar
Minat berwirausaha menunjukkan presepsi Cerme Lor No. 03 Kecamatan Cerme Kabupaten
akan rasa ketertarikan dan keinginan dari Gresik.
dalam individu seseorang untuk
Teknik Analisis Data
menciptakan suatu bisnis baru Fatrika et al
Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah
(2009) . Adapun indikator kinerja meliputi:
variabel Motivasi, harga diri, Kreativitas,Risk
a. Perasaan tertarik untuk berwirausaha
Taker,Lingkungan Keluarga, Lingkungan
b. Perasaan senang untuk berwirausaha
Sekolah terhadap minat wirausaha SMK YPI
c. Berniat untuk direalisakan dimasa yang
Darussalam Cerme Gresik.
akan datang

Jenis dan Sumber Data HASIL DAN PEMBAHASAN


Pada penelitian ini, jenis dan sumber data yang Pengujian dilakukan dengan bantuan SPSS
dipakai oleh peneliti adalah sebagai berikut: didapatkan hasil berdasarkan tujuan penelitian
1. Data Primer untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (X)
Data primer merupakan informasi yang terhadap variabel terikat (Y)Analisis ini bertujuan
dikumpulkan langsung dari sumbernya untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (X)
Narimawati (2008;98).Dalam penelitian ini, terhadap variabel terikat (Y).
data primer diperoleh melalui daftar Y = a + b1X1 + b2X2+ b3X3 + b4X4 + b5X5+
pertanyaan kuesioner yang diberikan kepada b6X6 + e
responden, yaitu siswa kelas 3 SMK YPI Keterangan :
Darussalam 1 Cerme, yang berada di Jl. Y = Minat
Pasar Cerme Lor No. 03 Kecamatan Cerme a = Konstanta
Kabupaten Gresik.. X1 = Motivasi
X2 = Harga Diri
2. Data Sekunder
X3 = Kreativitas
Data yang diperoleh secara tidak langsung,
X4 = Risk Taker
baik berupa keterangan maupun literature
X5 = Lingkungan Keluarga
yang ada hubungannya dengan penelitian
X6 = Lingkungan Sekolah
yang sifatnya melengkapi atau mendukung
b1- b41 = koifisien regresi
data primer menurut Narimawati (2008;98).
e = standart error
Data sekunder yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dan berupa bukti catatan

45
JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship e-ISSN: 2621-153X

Berdasarkan pengolahan data diperoleh semakin meningkat dengan asumsi variabel


hasil yang diringkas sebagai berikut : lain tetap maka minat wirausaha akan
Y = -0,830 + 0,307X1 + 0,421X2 - 0,326X3 + mengalami peningkatan
0,032X4 + 0,025X5 + 0,466X6+e 6. Jika Lingkungan keluarga (X5) berubah
1. Nilai a = -0,830 menunjukkan bahwa, jika dengan satu satuan nilai, maka Y akan naik
variabel motivasi (X1), harga diri (X2), sebesar 0,025 satuan. dengan asumsi
kreativitas (X3), risk taker (X4), lingkungan variabel motivasi (X1), harga diri (X2),
keluarga (X5), lingkungan sekolah (X6), kreativitas (X3), risk taker (X4), lingkungan
bernilai 0, maka variabel minat sekolah (X6), tetap. Dari pernyataan berikut
berwirausaha (Y) berkurang -0,830 satuan. dapat di jelaskan bahwa jika Lingkungan
2. Jika motivasi (X1) berubah dengan satuan keluarga semakin meningkat dengan asumsi
nilai, maka Y akan naik sebesar 0,307 satuan, variabel lain tetap maka minat wirausaha
dengan harga diri (X2), kreativitas (X3), risk akan mengalami peningkatan
taker (X4), lingkungan keluarga (X5), 7. Jika lingkungan sekolah (X6) berubah
lingkungan sekolah (X6) tetap. Dari dengan satu satuan nilai, maka Y akan naik
pernyataan berikut dapat di jelaskan bahwa sebesar 0,313 satuan. dengan asumsi
jika Motivasi semakin tinggi dengan asumsi variabel motivasi (X1), harga diri (X2),
variabel lain tetap maka minat wirausaha kreativitas (X3), risk taker (X4), lingkungan
akan mengalami peningkatan. keluarga (X5), tetap. Dari pernyataan berikut
3. Jika harga diri (X2) berubah dengan satuan dapat di jelaskan bahwa jika Lingkungan
nilai, maka Y akan naik sebesar 0,421 satuan, sekolah semakin meningkat dengan asumsi
dengan asumsi variabel motivasi (X1), variabel lain tetap maka minat wirausaha
kreativitas (X3), risk taker (X4), lingkungan akan mengalami peningkatan.
keluarga (X5), lingkungan sekolah (X6),
tetap. Dari pernyataan berikut dapat di Hasil koefisien Determinasi ( R2 ) dan
jelaskan bahwa jika Harga diri semakin koefisien korelasi ganda, diperoleh hasil sebagai
tinggi dengan asumsi variabel lain tetap berikut:
maka minat wirausaha akan mengalami 1. Dari hasil Adjusted R Square = 0,752 dapat
peningkatan dikatakan bahwa perubahan variabel terikat
4. Jika kreativitas (X3) berubah dengan satu keputusan mahasiswa (Y) sebesar 75,2%
satuan nilai, maka Y akan turun sebesar - mampu menjelaskan terhadap variabel
0,326 satuan. dengan asumsi variabel variabel motivasi (X1), harga diri (X2),
motivasi (X1), harga diri (X2), risk taker kreativitas (X3), risk taker (X4), lingkungan
(X4), lingkungan keluarga (X5), lingkungan keluarga (X5), lingkungan sekolah (X6),
sekolah (X6), tetap. Dari pernyataan berikut sedangkan sisanya 24,8% disebabkan oleh
dapat di jelaskan bahwa jika Kreativitas faktor lain yang tidak ada dalam model ini
semakin menurun dengan asumsi variabel 2. R square sebesar 0,766 artinya proporsi
lain tetap maka minat wirausaha akan variasi dalam variabel bebas terhadap
mengalami peningkatan. variabel variabel variabel motivasi (X1),
5. Jika risk taker (X4) berubah dengan satu harga diri (X2), kreativitas (X3), risk taker
satuan nilai, maka Y akan naik sebesar 0,032 (X4), lingkungan keluarga (X5), lingkungan
satuan. dengan asumsi variabel motivasi sekolah (X6), mampu menjelaskan variabel
(X1), harga diri (X2), kreativitas (X3), terikat minat berwirausaha (Y) sebesar
lingkungan keluarga (X5), lingkungan 76,6% sedangkan selebihnya 23,4%
sekolah (X6), tetap. Dari pernyataan berikut disebabkan oleh faktor lain yang tidak ada
dapat di jelaskan bahwa jika Risk Taker dalam model ini.

46
JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship -Volume 1 Nomor 2, Agustus 2018; 38-52

3. R = 0,875 artinya kuatnya hubungan antar Pengolahan data dengan menggunakan


variabel independen (X) bersama-sama SPSS, diperoleh nilai t hitung sebesar -3,436
terhadap variabel (Y) yaitu 86,5%. dan nilai t tabel dengan taraf signifikansi
0,025 (dua sisi) sebesar 1,982. Berdasarkan
Hasil uji hipotesis adalah sebagai berikut: hasil perhitungan, nilai thitung sebesar –
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah 3,436 > nilai ttabel sebesar 1,982, maka Ho
variabel eksogen berpengaruh terhadap variabel ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan,
endogen yang digunakan dalam penelitian. Uji bahwa kreativitas berpengaruh secara
hipotesis yang digunakan adalah uji t. Uji t negatif terhadap minat berwirausaha SMK
digunakan untuk melihat pengaruh parsial YPI Darussalam 1 Cerme.
(masing-masing) variabel eksogen terhadap 4. Pengaruh variabel Risk Taker (X4) terhadap
variabel endogen. Tingkat kepercayaan atau Minat Berwirausaha (Y)
tingkat signifikansi yaitu . Pengolahan data dengan menggunakan
Perumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut: SPSS, diperoleh nilai t hitung sebesar 0,425
Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha dan nilai t tabel dengan taraf signifikansi
diterima 0,025 (dua sisi) sebesar 1,982. Berdasarkan
Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha hasil perhitungan, nilai thitung sebesar 0,425 <
ditolak nilai ttabel sebesar 1,982, maka Ho diterima
1. Pengaruh variabel Motivasi (X1) terhadap dan Ha ditolak. Dapat disimpulkan, bahwa
Minat Berwirausaha (Y) risk taker tidak berpengaruh terhadap minat
Pengolahan data dengan menggunakan berwirausaha SMK YPI Darussalam 1
SPSS, diperoleh nilai t hitung sebesar 4,481 Cerme.
dan nilai t tabel dengan taraf signifikansi 5. Pengaruh variabel Lingkungan Keluarga
0,025 (dua sisi) sebesar 1,982. Selanjutnya (X5) terhadap Minat Berwirausaha (Y)
nilai t hitung dan t tabel Pengolahan data dengan menggunakan
dibandingkan,Berdasarkan hasil perhitungan, SPSS, diperoleh nilai t hitung sebesar 0,230
nilai thitung sebesar 4,481 > nilai ttabel sebesar dan nilai t tabel dengan taraf signifikansi
1,982, maka Ho ditolak dan Ha diterima. 0,025 (dua sisi) sebesar 1,982. Berdasarkan
Dapat disimpulkan, bahwa motivasi hasil perhitungan, nilai thitung sebesar 0,230 <
berpengaruh secara parsial terhadap minat nilai ttabel sebesar 1,982, maka Ho diterima
berwirausaha. dan Ha ditolak. Dapat disimpulkan, bahwa
2. Pengaruh variabel Harga Diri (X2) terhadap lingkungan keluarga tidak berpengaruh
Minat Berwirausaha (Y) secara parsial terhadap minat berwirausaha
Pengolahan data dengan menggunakan SMK YPI Darussalam 1 Cerme.
SPSS, diperoleh nilai t hitung sebesar 5,022 6. Pengaruh variabel Lingkungan Sekolah (X6)
dan nilai t tabel dengan taraf signifikansi terhadap Minat Berwirausaha (Y)
0,025 (dua sisi) sebesar 1,982. Berdasarkan Pengolahan data dengan menggunakan
hasil perhitungan, nilai thitung sebesar 5,022 > SPSS, diperoleh nilai t hitung sebesar 4,145
nilai ttabel sebesar 1,982, maka Ho ditolak dan nilai t tabel dengan taraf signifikansi
dan Ha diterima. Dapat disimpulkan, bahwa 0,025 (dua sisi) sebesar 1,982. Berdasarkan
harga diri berpengaruh secara parsial hasil perhitungan, nilai thitung sebesar 4,145 >
terhadap minat berwirausaha SMK YPI nilai ttabel sebesar 1,982, maka Ho ditolak
Darussalam 1 Cerme. dan Ha diterima. Dapat disimpulkan, bahwa
3. Pengaruh variabel Kreativitas (X3) terhadap lingkungan sekolah berpengaruh secara
Minat Berwirausaha (Y) parsial terhadap minat berwirausaha SMK
YPI Darussalam 1 Cerme.

47
JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship e-ISSN: 2621-153X

7. Pengaruh secara simultan motivasi, harga diterima oleh orang lain. Harga diri dapat
diri, kreativitas, risk taker, lingkungan menumbuhkan minat berwirausaha pada
sekolah dan lingkungan sekolah terhadap individu, dimana individu yang memiliki harga
minat berwirausaha siswa SMK YPI diri yang tinggi, menilai dirinya berharga, akan
Darussalam 1 Cerme. Berdasarkan hasil uji mampu melakukan sesuatu dalam berwirausaha,
F, bahwa F hitung 57,718 > F tabel 2,18 dan sehingga minat individu juga akan tinggi
nilai signifikan F yang lebih kecil dari 0,05 terhadap wirausaha begitu sebaliknya.
(0,000 < 0,05). Dengan demikian dapat Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai
dikatakan bahwa motivasi (X1), harga diri t hitung/t penelitian sebesar -3,436 >nilai t tabel
(X2), kreativitas (X3), risk taker (X4), sebesar -1,982, sehingga Ho ditolak dan Ha
lingkungan keluarga (X5), lingkungan diterima. Dapat disimpulkan bahwa terdapat
sekolah (X6) secara simultan minat pengaruh negatif antara kreativitas terhadap
berwirausaha SMK YPI Darussalam 1 minat berwirausaha Smk YPI Darussalam 1
Cerme (Y). Cerme. Pengembangan potensi dan kreativitas
anak juga dapat memberikan pengaruh bagi
Pembahasan minat kewirausahaan siswa.Siswa yang kreatif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai t cenderung mampu menghasilkan produk-produk
hitung/t penelitian sebesar 4,481 > nilai t tabel atau ide-ide usaha yang dapat diproduksi dan
sebesar 1,982, sehingga Ho ditolak dan Ha dipasarkan (Munandar, 2012). Kegiatan seperti
diterima. Dapat disimpulkan bahwa terdapat ini nantinya akan dapat menumbuhkan minat
pengaruh antara motivasi terhadap minat kewirausahaan pada siswa. Oleh karena itu,
berwirausaha. Motivasi adalah istilah untuk diduga kreativitas siswa berhubungan dengan
menjelaskan apa yang mendorong dan apa yang minat kewirausahaan pada siswa.Semakin baik
menggerakkan kegiatan manusia, artinya apa saja kreativitas siswa, maka semakin baik pula minat
yang dapat mendorong mengerakkan seseorang kewirausahaan pada siswa
untuk melakukan sesuatu. Motivasi berwirausaha Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai
setiap orang, satu dengan yang lainnya, bisa jadi t hitung/t penelitian sebesar 0,425 < nilai t tabel
tidak sama. Biasanya, hal itu bergantung dari apa sebesar 1,982, sehingga Ho diterima dan Ha
yang diinginkan orang yang bersangkutan. ditolak. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
Motivasi dianggap sebagai faktor penting dalam pengaruh antara risk taker terhadap minat
minat berwirausaha karena motivasi dapat berwirausaha Smk YPI Darussalam 1 Cerme.
menyebabkan, menyalurkan dan mendukung Risk taker tidak mempengaruhi minat
perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan berwirausaha siswa SMK YPI Darussalam 1
antusias mencapai hasil yang optimal Cerme gresik dikarenakan tidak adanya pelatihan
(Yuliyaningsih, 2013:200). kewirausahaan sehingga semua siswa berani
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai dalam mengambil resiko mereka lebih memilih
t hitung/t penelitian sebesar 5,022> nilai t tabel zona nyaman menjadi pekerja dari pada menjadi
sebesar 1,982, sehingga Ho ditolak dan Ha wirausaha. Kurangnya pengetahuan untuk
diterima. Dapat disimpulkan bahwa terdapat mengambil resiko juga sebagai penentu tidak
pengaruh antara harga diri terhadap minat berpengaruhnya risk taker terhadap minat
berwirausaha Smk YPI Darussalam 1 Cerme. berwirausaha.
Menurut Robinson (1991), beberapa karakteristik Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai
Psikologis internal sebagai penentu dari minat t hitung/t penelitian sebesar 0,230 < nilai t tabel
berwirausaha yaitu: Harga diri adalah bagaimana sebesar 1,982, sehingga Ho diterima dan Ha
individu menilai dirinya sendiri berdasarkan ditolak. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada
evaluasi yang positif ataupun negatif tentang pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap
kemampun, kebehargaan, penting dan dapat terhadap minat berwirausaha Smk YPI

48
JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship -Volume 1 Nomor 2, Agustus 2018; 38-52

Darussalam 1 Cerme. Lingkungan keluarga tidak motivasi, harga diri, kreativitas, risk taker,
mempengaruhi minat berwirausaha siswa SMK lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah
YPI Darussalam 1 Cerme gresik dikarenakan secara simultan terhadap minat berwirausaha smk
tidak semua didalam kelurga mendukung untuk ypi darussalam 1 cerme. Kesimpulan ini
minat berwirausaha dan kurangnya akan didasarkan pada hasil analisis yang menunjukkan
pengetahuan tentang berwirausaha. Kebanyakan nilai F hitung 57, 718 > F tabel 2,18 pada taraf
siswa dituntut untuk mecari kerja dari pada signifikan 5%. variabel produk jasa, price, place,
memulai wirausaha yang membutuhkan modal promosi people, phiscal evidence dan process.
dan perencanaan yang matang untuk minat Seorang wirausahawan adalah seorang
berwirausaha. Keputusan pribadi untuk menjadi yang memiliki keahlian untuk menjual, mulai
seorang pengusaha tidak hanya masalah faktor dari menawarkan ide hingga komoditas baik
pribadi, tetapi juga isu-isu faktor lingkungan. berupa produk atau jasa. Seorang wirausahawan
Faktor lingkungan juga relevan karena (entrepreneur) adalah seseorang yang
lingkungan keluarga yang tidak mendukung. menciptakan bisnis baru dengan mengambil
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai risiko dan ketidakpastian demi mencapai
t hitung/t penelitian sebesar 4,145 > nilai t tabel keuntungan dan pertumbuhan dengan cara
sebesar 1,982, sehingga Ho ditolak dan Ha mengidentifikasi peluang yang signifikan dan
diterima. Dapat disimpulkan bahwa terdapat menggabungkan sumber-sumber daya yang
pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap diperlukan sehingga sumber-sumber daya itu bisa
minat berwirausaha Smk YPI Darussalam 1 dikapitalisasikan (Zimmerer, 2008). Dengan
Cerme. Menurut Ibnu (2003) dalam Mahanani kreativitasnya, wirausahawan mampu beradaptasi
(2014;47), pendidikan entrepreneur akan menjadi dengan berbagai situasi dan kondisi lingkungan.
jalur baru bagi siswa untuk mempunyai potensi Sebagai pelaku bisnis, wirausahawan harus
dalam berkreasi dan berinovasi. Siswa akan mengetahui dengan baik manajemen penjualan,
mempunyai jiwa eksplorasi untuk mencari gaya dan fungsi manajemen. Untuk berhasil,
peluang dan berani mengambil resiko untuk harus mampu berkomunikasi dan menguasai
mencoba hal-hal baru. Linan dalam Began et.al. beberapa elemen kecakapan manajerial, serta
(2013) dalam Mahanani (2014;47) menyatakan mengetahui teknik menjual yang strategis mulai
pendidikan kewirausahaan mencoba untuk dari pengetahuan tentang produk, ciri khas
mengembangkan niat siswa untuk melakukan produk dan daya saing produk terhadap produk
perilaku kewirausahaan, pengetahuan dan sejenis (Mahesa, 2012). Wirausahawan berani
keinginan kewirausahaan dari aktivitas mengambil risiko yang terkait dengan proses
kewirausahaan. pemulaian. Menurut Randy (2013), Entrepreneur
Wang dan Wong (2004) dalam Mahanani yang kuat dan dengan jumlah yang banyak
(2014;48) yang menunjukkan bahwa impian membuat bangsa ini semakin kokoh dalam
kewirausahaan dari banyak siswa terhalang oleh menjaga stabilitas ekonomi bangsa. Ekonomi
kurangnya persiapan lembaga akademis. Sistem yang stabil membuat bangsa ini kuat terhadap
sekolah dan pendidikan juga memainkan peran badai krisis keuangan ataupun krisis global yang
penting dalam mengidentifikasi dan membentuk terjadi saat ini. Di samping menjaga stabilitas
ciri-ciri kewirausahaan (Ibrahim & Soufani, ekonomi bangsa dengan banyaknya entrepreneur
2002) dalam Mahanani (2014;48). Dengan banyak memberikan lapangan pekerjaan bagi
demikian keadaan lingkungan sekolah dapat masyarakat luas. Untuk itu perlu adanya
membentuk karakter, potensi, serta minat siswa sosialisasi lebih mengenani entrepreneurship
dengan adanya pengajaran, kurikulum, serta kepada masyarakat luas yang tentunya sangat
kegiatan ekstrakurikuler. memberikan manfaat tersendiri.
Hasil uji hipotesis secara simultan
melalui uji F menyatakan bahwa variabel

49
JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship e-ISSN: 2621-153X

SIMPULAN terjaga. Karena dengan demikian akan


Berdasarkan hasil penelitian di atas yang membentuk keterampilan dasar dan menjadi
merupakan implikasi dari hasil penelitian yang bekal di masa mendatang. Dengan hasil
dilakukan mengenai pengaruh terhadap minat penelitian ini, dapat memberikan pemahaman
berwirausaha pada SMK YPI Darussalam Gresik, kepada para responden bahwa dengan
maka dapat disampaikan saran sebagai berikut: banyaknya pengetahuan tentang resiko
1. Adanya pengaruh nyata antara motivasi, berwirausaha yang dimiliki, maka dapat
harga diri, kreativitas, Risk Taker, menangkap peluang usaha dan berani
Lingkungan Keluarga, Lingkungan Sekolah mengambil resiko yang akan meningkatkan
terhadap minat berwirausaha di SMK YPI minat untuk berwirausaha.
Darussalam Gresik, maka dari pihak SMK 4. Motivasi, Harga diri dan Lingkungan sekolah
YPI Darussalam Gresik harus terhadap minat berwirausaha di SMK YPI
mempertahankan variabel-variabel tersebut Darussalam Gresik mempunyai nilai
agar minat berwirausaha pada SMK YPI pengaruh lebih besar dibanding variabel
Darussalam Gresik dapat berkembang. lainnya, maka sebaiknya agar dipertahankan.
Dengan hasil penelitian ini, dapat Dengan adanya variabel diatas rata-rata,
memberikan pemahaman bahwa dengan maka akan menjadikan motivasi bagi para
pendapatan usaha yang tinggi, maka akan responden untuk berwirausaha, dan
menjadikan motivasi bagi para responden menjadikan mandiri dengan memperoleh
untuk menjadi pewirausaha, dan menjadikan penghasilan sendiri yang lebih potensial
mandiri dengan memperoleh penghasilan dibanding bekerja dengan pihak lain,
yang lebih potensial dibanding bekerja sehingga minat berwirausaha tetap terjaga.
dengan pihak lain. Dan dengan banyaknya Dengan hasil penelitian ini dapat
pengetahuan kewirausahaan yang dimiliki, memberikan pemahaman kepada para
dan juga dorongan motivasi informal dari responden bahwa dengan berwirausaha akan
dalam lingkungan keluarga, maka akan mendapatkan hasil yang lenih tinggi
meningkatkan minat responden untuk dibanding dengan bekerja dengan
berwirausaha. perusahaan-perusahaan besar lainnya.
2. Kreativitas terhadap minat berwirausaha di
SMK YPI Darussalam Gresik, mempunyai
nilai pengaruh kecil dibanding variabel DAFTAR PUSTAKA
lainnya, sehingga kreativitas yang
Achmad Syaifudin. 2016 "Pengaruh Kepribadian,
mempunyai nilai lebih kecil.
Lingkungan Keluarga Dan Pendidikan
3. Risk taker dan Lingkungan Keluarga Kewirausahaan Terhadap Minat
terhadap minat berwirausaha di SMK YPI Berwirausaha Mahasiswa Program Studi
Darussalam Gresik, mempunyai nilai Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta"
pengaruh lebih kecil dibanding variabel Program Studi Akuntansi Jurusan
lainnya, sehingga yang mempunyai nilai Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi
lebih kecil tersebut agar lebih ditingkatkan, Universitas Negeri Yogyakarta.
Algifari. 2009. Analisis Statistik untuk Bisnis
dengan selalu meningkatkan pengetahuan
dengan Regresi, Korelasi, dan
responden tentang resiko berwirausaha baik Nonparametrik. Edisi Pertama.
dengan cara banyak mengikuti kursus Yogyakarta: BPFE.
kewirausahaan, dengan cara melihat Alma Buchari. 2008. Pengantar Bisnis, Bandung
persaingan dalam berwirausaha dan selalu : Alfabeta
memberikan pendidikan informal dari Anoraga, Pandji. 2009. Manajemen Bisnis.
lingkungan keluarga untuk menjadi Jakarta : PT. Rineka Cipta.
wirausaha sehingga minat berwirausaha tetap

50
JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship -Volume 1 Nomor 2, Agustus 2018; 38-52

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Larsen, P. & A. Lewis. 2007. “How Award
pendekatan praktik. Jakarta: PT Rineka Winning SMEs Manage The Barriers to
Cipta Innovation”, Journal Creativity and
Buchari Alma. 2011. Manajemen Pemasaran dan Innovation Management, page: 141-151.
Pemasaran Jasa. Bandung : Penerbit Lupiyoadi, Rambat, 2007, Manajemen
Alfabeta. Pemasaran Jasa, Salemba Empat, Jakarta
Chairy. 2011. Pengaruh Karakteristik Machfoedz, Mahmud. 2005. Kewirausahaan :
Entrepreneurial, Jenis Etnis, Jenis Metode, Manajemen, dan Implementasi.
Kelamin dan Profesi Orang Tua Terhadap Yogyakarta : BPFE – Yogyakarta
Intensi Berwirausaha Mahasiswa. Maharani, Ervina. 2014. Panduan Sukses
Prosiding Dalam Rangkaian Seminar Menulis Penelitian Tindakan Kels.
Internasional Dan Call For Papers Yogyakarta: Parasmu.
“Towards Excellent Small Business”. Mahesa Aditya Dion. 2012. Analisis Faktor-
Dewanti, Retno.2008.Kewirausahaan. Jakarta: Faktor Motivasi Yang Mempengaruhi
Mitra Wacana Media. Minat Berwirausaha (studi pada
Fuadi, Ahmad. 2009. Negeri Lima Menara. Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomika dan
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Bisnis Universitas Diponegoro). Skripsi
Gujarati, Damodar. 2006. Dasar-Dasar UNDIP.
Ekonometrika.Jakarta: Erlangga. Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi: Suatu
Ghozali, Imam, 2009. Aplikasi Analisis Pengantar. Cetakan ke 18. Bandung: PT.
Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi Remaja Rosdakarya, 2014.
Keempat, Penerbit Universitas
Diponegoro. Munandar, S.C. Utami. 2012. Pengembangan
Gurol, Y. and Atsan, N. (2006). “Entrepreneurial Kreativitas Anak Berbakat. Rineka Cipta.
characteristics amongs university Jakarta.
students. Some insights for entrepreneurship Nickels, William G. 2005. Understanding
education and training in Business, McGraw-Hill, New York.
Turkey,”Education and Training. Oktarilis Nur Shabrina. 2012. Pengaruh Faktor-
Hantoro Sirod. (2005). Kiat Sukses Faktor Yang Dapat Memotivasi
Berwirausaha. Yogyakarta: Adi Karya Mahasiswa Berkeinginan Wirausaha.
Nusa. Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen,
Handoko, Hani T. (2003). Manajemen. Universitas Gunadarma.
Yogyakarta. Penerbit: BPFE. Putu Eka Desy Yanti, I Made Nuridja Dan I
Hendro, 2011. Dasar - Dasar Kewirausahaan, Ketut Dunia.2014"Pengaruh Lingkungan
Erlangga, Jakarta. Keluarga Terhadap Berwirausaha Siswa
Hendro dan Chandra W. Widhianto. 2006. Be a Kelas Xi Smk Negeri 1 Singaraja" Jurusan
Smart and Good Entrepreneur. CLA, Pendidikan Ekonomi Universitas
Bekasi Hisrich, R. D., et al. 2008. Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
Entrepreneurship. Edisi 7. Jakarta: Randy Chirtianto Vincentius. 2013. Pembuatan
Salemba Empat. Sistem Informasi Perusahaan Karaoke.
Indarti dan Rostiani,R. 2008. Intensi Universitas Surabaya.
Kewirausahaan Mahasiswa: Studi Ranto Basuki. 2007. Korelasi antara Motivasi,
Perbandingan Antara Indonesia, Jepang Knowledge of Entreprenurship dan
dan Norwegia. Jurnal Ekonomika dan Indepen-densi dan The Entrepreneur’s
Bisnis Indonesia, Vol. 23, No. 4, Oktober Performance pada Kawasan Industri
2008 Kecil, Manajemen Usahawan Indonesia,
Kasmir, 2007. Kewirausahaan, Edisi 1, Penerbit LMFE-UI, Jakarta.
PT RajaGrafindo Persada, Jakarta. Riyanti, Benedicta Prihatin Dwi, 2003.
Kristsada Agatha Dita. 2010. Peningkatan Minat Kewirausahaan Dipandang dari Sudut
Membaca Pelajaran Bahasa Indonesia Pandang Psikologi Kepribadian, Cetakan
melalui Layanan Bimbingan Belajar Pertama, Penerbit PT Grasindo, Jakarta.
dengan Teknik Diskusi Kelompok pada Sardiman A.M. 2006. Interaksi dan Motivasi
Siswa Kelas XI AP/AK SMK MARSUDI Belajar Mengajar. Jakarta. Raja Grafindo
LUHUR 1 Yogyakarta. Skripsi. FIP UNY Persada

51
JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship e-ISSN: 2621-153X

Saud Udin Syaefudin. 2010. Pengembangan


Profesi Guru. Bandung: Alfabeta
Sedarmayanti.2007.Sumber Daya Manusia dan
Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar
Maju
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kunatitatif
Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta.
………..., 2009. Metode Penelitian Kuantitatif
dan Kualitatif. CV. Alfabeta: Bandung.
…………,. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R&D, Alfabeta Bandung.
Suhartini Yati. 2011. Analisis Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa
dalam Berwiraswasta. Jurnal Akmenika
UPY, Vol. 7, 2011.
Suryana. 2003. Kewirausahaan Pedoman Praktis,
Kiat dan Proses Menuju Sukses. Bandung:
Salemba Empat.
Suryana. (2010). Kewirausahaan. Jakarta:
Salemba Empat.
Uno, Hamzah. 2008. Teori Motivasi &
Pengukurannya Analisis Dibidang
Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara.
Usman dan Akbar. 2009. Metode Penelitian
Sosial. Jakarta: Bumi Aksara
Wibisono, Dermawan. 2006. Manajemen
Kinerja, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Ximenes Ximenes (2014),The Influence of
Personal and Environmental Factors on
Business Start-Ups: A Case Study in the
District of Dili and Oecusse, Timor-Leste.
Journal Of School of Business, University
of the Thai Chamber of Commerce,
Zimmerer, W.T. 2008. Essentials of
Entrepreneurship and Small Business
Management. Third Edition. New York:
Prentice-Hall

52

Anda mungkin juga menyukai