Ine Ruswati
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Gresik
Jl. Sumatra 101 GKB Gresik
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan melakukan pengujian Analisis Faktor Eksternal dan Faktor Internal Terhadap
Minat Berwirausaha Pada Siswa SMK yayasan pendidikan Islam Darussalam Cerme Gresik. Kemudian
dilakukan tinjauan pustaka dan penyusunan hipotesis, juga data yang diperolah dari penyebaran
kuesioner terhadap 113 siswa SMK YPI DARUSSALAM Cerme menggunakan teknik Total sampling.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan analisis Regresi Linear Berganda. Hasil analisis
memperlihatkan bahwa Motivasi Berpengaruh Terhadap Minat Berwirausaha SMK YPI Darussalam 1
Cerme, Harga Diri Berpengaruh Terhadap Minat Berwirausaha SMK YPI Darussalam 1 Cerme,
Kreativitas Berpengaruh Secara Negatif Terhadap Minat Berwirausaha SMK YPI Darussalam 1 Cerme,
Risk Taker Tidak Berpengaruh Terhadap Minat Berwirausaha SMK YPI Darussalam 1 Cerme,
Lingkungan Keluarga Tidak Berpengaruh Terhadap Minat Berwirausaha SMK YPI Darussalam 1 Cerme
dan Lingkungan Sekolah Berpengaruh Terhadap Minat Berwirausaha SMK YPI Darussalam 1 Cerme.
PENDAHULUAN
Kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan moneter yang dihasilkan, serta kepuasan dan
menimbulkan banyak pengangguran di Indonesia kebebasan pribadi.
(Mahanani, 2014). Pengangguran dan kemiskinan Kewirausahaan penting bagi suatu negara
merupakan dua masalah yang masih menghantui sebagai pendukung kenaikan taraf perekonomian,
masyarakat di banyak negara-negara berkembang para wirausaha dapat menciptakan industri-
termasuk di Indonesia hingga saat ini, dimana industri kreatif baru yang menstimulasi minat
Indonesia termasuk negara nomor 4 yang calon-calon wirausaha lainnya untuk bergabung
memiliki jumlah total penduduk terbanyak di bahkan mampu menyediakan lapangan pekerjaan
dunia. Pemerintah selalu berhadapan dengan baru bagi orang lain dan mampu menyerap
permasalahan baru dalam bidang ekonomi dari tenaga kerja lebih banyak dengan tujuan
tahun ke tahun, khususnya yang masih belum mengurangi masalah pengangguran.
terselesaikan adalah angka pengangguran yang Pengangguran di Indonesia terus meningkat
masih tinggi di Indonesia. Banyaknya jumlah seiring dengan berjalannya waktu dan yang lebih
penduduk Indonesia berdampak pada susahnya memprihatinkan adalah para sarjana yang tingkat
mendapatkan pekerjaan yang layak dan pada pendidikannya bisa dikatakan tinggi juga banyak
akhirnya banyak yang menyerah dan menjadi yang menjadi pengangguran. Badan Pusat
pengangguran. Hisrich et al, (2008) menyatakan Statistik (BPS) baru saja melansir jumlah
bahwa kewirausahaan (entrepreneurship) adalah penduduk yang tidak bekerja di Indonesia pada
proses penciptaan sesuatu yang baru pada nilai tahun 2014 adalah sebanyak 7.244.905 orang
menggunakan waktu dan upaya yang diperlukan, pengangguran terbuka, yang mana sebanyak
menanggung risiko keuangan, fisik, serta risiko 495.143 orang merupakan pengangguran
sosial yang mengiringi, menerima imbalan intelektual atau lulusan Universitas Strata 1
38
JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship -Volume 1 Nomor 2, Agustus 2018; 38-52
(Badan Pusat Statistik Indonesia, 2015). Hal ini Pendidikan dan Kebudayaan Nasional tahun
sudah jelas menandakan bahwa sumbangsih fresh 2016, minat lulusan lembaga pendidikan untuk
gradulate dalam bidang pengangguran cukup berwirausaha sangat rendah, yaitu bagi lulusan
besar. Salah satu penyebab masalah SLTA / SMK (22,63persen) dan perguruan tinggi
pengangguran yang sudah lulus kuliah atau (6,14 persen). Sedangkan mereka yang
sarjana ini adalah banyaknya sarjana yang berpendidikan SD dan SMP justru memiliki
bertujuan hanya mencari pekerjaan, bukan kemandirian untuk berusaha sendiri (32,46
menciptakan lapangan pekerjaan baru. Menjadi persen). Terdapat kecenderungan para pemuda
seorang wirausaha merupakan salah satu penentu berpendidikan SLTA / SMK (61,877 persen) dan
maju atau mundurnya perekonomian, karena sarjana (83,20 persen) memilih menjadi pekerja
bidang wirausaha mempunyai kebebasan untuk atau karyawan dibanding menjadi wirausaha. Hal
berkarya dan mandiri (Oktarilis, 2012). ini berarti semakin tinggi tingkat pendidikan
Lingkungan itu sendiri terbagi menjadi dua seseorang, semakin rendah kemandirian dan
yaitu lingkungan internal dan lingkungan motivasi untuk menjadi wirausaha.
eksternal. Faktor lingkungan internal terdiri dari Penelitian ini akan dilakukan di SMK
percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, Yayasan Pendidikan Islam Darussalam Cerme
keberanian mengambil risiko, kepemimpinan, Gresik yang memiliki sebuah Visi yaitu: Sekolah
dan berorientasi pada masa depan. Sedangkan sebagai pusat keunggulan IMTAQ dan IPTEK
faktor lingkungan eksternal terdiri dari berwawasan lingkungan serta mampu bersaing di
lingkungan ekonomi, lingkungan teknologi, era global selaras dengan kepribadian nasional.
lingkungan sosial dan keluarga, dan lingkungan SMK Yayasan Pendidikan Islam Darussalam
demografi (Yuriski, 2008). Cerme Gresik membimbing atau mengajarkan
Gresik merupakan salah satu Kabupaten di untuk berwirausaha dengan tujuan lulusan di
Provinsi Jawa Timur dimana pola kehidupan SMK Yayasan Pendidikan Islam Darussalam
masyarakat didominasi oleh kultur budaya Jawa. Cerme Gresik dapat membuka lapangan
Kehidupan masyarakat Kabupaten Gresik sangat pekerjaan sendiri dari pada mencari kerja setelah
strategis dengan wilayah bisnis mandiri yang lulus sekolah. Menurut Wibisono (2006), visi
terintegrasi.Menurut statistik BPS, bahwa merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan
masyarakat Kabupaten Gresik didominasi oleh cita-cita atau impian sebuah organisasi yang
umur produktif sebanyak 76 ribu jiwa dari total ingin dicapai di masa depan. Sedangkan misi
jumlah penduduk sebesar 845 juta jiwa (BPS, merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan
2015). Hal demikian sejalan dengan problematika tujuan atau alasan eksistensi organisasi yang
lulusan tingkat SMK untuk membuka lapangan memuat apa yang disediakan oleh organisasi
pekerjaan atau berwirausaha. Dimana, lulusan kepada masyarakat serta untuk mencapai visinya.
SMK diharapkan mampu menghasilkan lulusan Tujuan penelitian ini untuk mengetahui
yang siap kerja dan memiliki peluang besar untuk model motivasi, kepribadian, kreativitas,
ikut mengembangkan ekonomi melalui lingkungan sosial, keluarga ,dan lingkungan
kewirausahaan (BPS, 2015). sekolah berpengaruh terhadap minat dalam
Pemerintah juga mengadakan Gerakan berwirausaha.
Kewirausahaan Nasional (GKN) 2013 yang
terbuka untuk umum tetapi gerakan ini lebih TINJAUAN PUSTAKA
diarahkan kepada kaum muda. GKN Kewirausahaan
dimaksudkan untuk menciptakan karakter- Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan
karakter wirausaha yang tangguh dan handal, inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber
memiliki daya kreativitas dan inovasi yang tinggi daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti
sehingga mampu bersaing ditengah globalisasi dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk
perekonomian. Berdasarkan data Kementerian menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda
39
JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship e-ISSN: 2621-153X
40
JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship -Volume 1 Nomor 2, Agustus 2018; 38-52
kepribadian yang berkaitan dengan harapan dan Rostiani (2008:20) menyatakan ada tiga
umum seseorang terhadap kemampuan untuk faktor lingkungan yang mempengaruhi wirausaha
mengonrol peristiwa-peristiwa dalam kehidupan sukses yakni ketersediaan informasi, akses
(Chairy, 2011). Berwirausaha merupakan suatu kepada modal dan kepemilikan jaringan sosial.
kegiatan yang memiliki resiko kerugian. Untuk Mazzarol dalam Saud (2009:2) menemukan
menurunkan resiko kerugaian tersebut perlu bahwa faktor lingkungan (faktor sosial, ekonomi,
melakukan perencanaan, dan evaluasi sebagai politik dan perkembangan infrastruktur)
bagian dari adaptasi terhadap lingkungan bisnis. mempengaruhi dorongan untuk mendirikan
LOC berperan penting untuk menggerakkan usaha. Zimmerer (2008:12) menyatakan bahwa
aktifitas seseorang dalam merespon lingkungan faktor lingkungan seperti faktor ekonomi dan
bisnis. LOC terdiri dari 2 yaitu internal LOC dan kependudukan, pergeseran dari ekonomi industri
Eksternal LOC. Orang dengan Internal LOC, ke ekonomi jasa, kemajuan teknologi,
mereka percaya bahwa dirinya yang dapat perkembangan e-Commerce dan the world wide
mempengaruhi llingkungan sedangkan ekternal web, terbuka lebarnya peluang internasional dan
LOC mereka percaya bahwa lingkungan yang perubahan gaya hidup masyarakat mempengaruhi
mempengaruhi mereka. minat kewirausahaan.
Faktor Eksternal Keputusan pribadi untuk menjadi seorang
Faktor lingkungan eksternal merupakan faktor- pengusaha tidak hanya masalah faktor pribadi,
faktor dari luar individu yang mempengaruhi tetapi juga isu-isu faktor lingkungan. Faktor
individu dan merupakan faktor yang tidak dapat lingkungan juga relevan karena lingkungan yang
dikendalikan (Mahanani 2014:38). Menurut Hayy kondusif dapat langsung mempengaruhi
dan Agus (2010) faktor eksternal adalah faktor- keberhasilan bisnis baru (Bird dan Jarill dalam
faktor yang mempengaruhi individu karena Ximenes 2014). Pembentukan organisasi baru
pengaruh rangsangan dari luar. faktor-faktor memerlukan sumber daya termasuk sumber daya
eksternal yang mempengaruhi minat keuangan. Ketika seorang pengusaha mengubah
berwirausaha antara lain: lingkungan keluarga, ide mereka menjadi sebuah perusahaan, sumber
lingkungan pendidikan dan lingkungan daya keuangan merupakan faktor penting yang
masyarakat. Dewanti (2008:11) menyatakan harus dipertimbangkan seperti lembaga
bahwa kewirausahaan dipicu oleh faktor pribadi, keuangan, investor dan lain-lain. Ini penggunaan
lingkungan dan sosiologi. Faktor lingkungan sumber daya keuangan untuk operasi pembiayaan
yang berpengaruh menurut Dewanti adalah seperti seperti uang jaminan, transaksi, dan lain-
peluang yaitu situasi yang menguntungkan, lain, atau untuk investasi sebagai pinjaman
model peranan, aktivitas, pesaing dengan industri (Evans dan Jovanovic dalam Ximenes 2014).
yang sama, inkubator sebagai sumber ide, sumber Namun, Kim dalam ximenes (2014) menyatakan
daya alam dan manusia, teknologi dan kebijakan bahwa karena berbagai alasan, mendapatkan
pemerintah. uang dari pinjaman bank atau investor dapat
Minat seseorang terhadap suatu obyek menjadi sulit karena mereka hanya memulai dan
diawali dari perhatian seseorang terhadap obyek mungkin menghadapi risiko tinggi, pemberi
tersebut. Minat tidak dibawa sejak lahir, pinjaman biasanya tidak mau memberikan modal
melainkan tumbuh dan berkembang sesuai dan beberapa kompensasi melalui biaya
dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. pinjaman. Berdasarkan teori pembangunan
Minat dapat berubah-ubah tergantung dari faktor- sosial, kebijakan dan program pemerintah
faktor yang mempengaruhinya di antaranya memainkan peranan penting untuk memastikan
adalah faktor lingkungan. Menurut Lupiyoadi perubahan kualitas dalam struktur dan kerangka
(2007:12) faktor lingkungan yang mempengaruhi masyarakat yang membantu masyarakat untuk
minat meliputi lingkungan keluarga, lingkungan mewujudkan tujuan dan tujuan hidup. Sebagai
pendidikan dan lingkungan masyarakat. Indarti studi sebelumnya menunjukkan bahwa kebijakan
41
JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship e-ISSN: 2621-153X
42
JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship -Volume 1 Nomor 2, Agustus 2018; 38-52
43
JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship e-ISSN: 2621-153X
Akbar, (2009;45) penelitian ini sampel yang b. Adanya dorongan dalam berwirausaha.
diambil adalah 113 siswa kelas 3 SMK YPI c. Adanya cita-cita masa depan.
Darussalam 1 Cerme. d. Adanya penghargaan dalam
berwirausaha.
Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional e. Adanya kegiatan yang menarik dalam
Variabel berwirausaha.
Sekaran (2009;115) menjelaskan bahwa variabel 2. Harga Diri (X2)
adalah apapun yang dapat membedakan atau Harga diri merupakan penilaian individu
membawa variasi pada nilai. Nilai bisa berbeda terhadap hasil yang dicapai dengan
pada berbagai waktu untuk objek atau orang yang menganalisa seberapa jauh perilaku
sama. Variabel penelitian yang digunakan dalam memenuhi ideal dirinya. Adapun indikator
penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan yang digunakan adalah:
variabel terikat a. Lebih dihargai
1. Variabel bebas / Independent b. Lebih percaya diri
Variabel Independent (bebas) adalah c. Lebih nyaman berbicara dengan orang
merupakan variabel yang mempengaruhi lain
atau yang menjadi sebab perubahannya atau 3. Kreativitas (X3)
timbulnya variabel dependen (terikat).
Kreativitas menunjukkan kemampuan
Variabel bebas yang digunakan dalam
individu untuk berimajinasi suatu hal yang
penelitian ini:
berbeda dan menghasilkan ide karya yang
a. Motivasi (X1)
merupakan hasil dari pikirian sendiri dan
b. Kepribadian (X2)
biasanya bersifat orisinil. Indikatornya
c. Kreativitas (X3)
kreativitas terdiri dari :
d. Risk Taker (X4)
a. Memiliki inisiatif
e. Lingkungan Keluarga (X5)
b. Selalu mengutamakan imajinasi dalam
f. Lingkungan Sekolah (X6)
berwirausaha
2. Variabel terikat / Dependent
c. Memanfaatkan perbedaan
Variabel dependent (terikat) adalah suatu
d. Orisinil
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
4. Risk Taker (X4)
akibat, karena adanya variabel bebas.
Keberanian mengambil risiko menunjukkan
Penelitian ini yang menjadi variabel terikat
presepsi kemauan dan sikap diri yang tidak
adalah minat berwirausaha.
takut akan bertindak danmenghadapi risiko
Definisi Operasional Variabel yang tinggi serta selalu memperhitungkan
Variabel-variabel yang digunakan dalam akan risiko yang terjadi Suryana, 2003
“Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal dalam Mahanani (2014;61). Adapun
Terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK YPI indikator risk taker meliputi :
Darussalam 1 Cerme” adalah: a. Menyukai tantangan
1. Motivasi (X1) b. Kemampuan mencari peluang
c. Kemampuan menilai situasi risiko secara
Menurut Uno (2008:1) mengemukakan
realistis
“Motivasi adalah dorongan dasar yang
d. Penuh perhitungan
menggerakkan seseorang bertingkah laku.
Dorongan ini berada pada diri seseorang 5. Lingkungan Keluarga (X5)
yang menggerakkan untuk melakukan Lingkungan keluarga dalam penelitian ini
sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam adalah sejauh mana peran dari lingkungan
dirinya” Adapun indikator motivasi adalah: keluarga mempengaruhi keberlangsungan
a. Keinginan aktivitas wirausaha yang dijalankan Yusuf
44
JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship -Volume 1 Nomor 2, Agustus 2018; 38-52
(2009:42). Adapun indikator lingkungan atau laporan yang telah tersusun dalam arsip
keluarga meliputi: yang dipublikasikan berupa sejarah, struktur
a. Fungsi keluarga, organisasi guru data jumlah siswa kelas 3
b. Sikap dan perlakuan orang tua terhadap SMK YPI Darussalam 1 Cerme, yang berada
anak, di Jl. Pasar Cerme Lor No. 03 Kecamatan
c. Status ekonomi. Cerme Kabupaten Gresik.
6. Lingkungan Sekolah (X6)
Lingkungan sekolah menggambarkan Teknik Pengambilan Data
lingkungan di luar individu disekitar sekolah Teknik pengambilan data penelitian ini dengan
individu itu mencakup segala kegiatan metode angket (kuesioner). Kuesioner yaitu
individu di sekolah.. Adapun indikator memperoleh data dengan cara mengajukan daftar
lingkungan sekolah meliputi: pertanyaan tertulis secara lengkap tentang
a. Motivasi dari guru masalah yang akan dibahas, tentang faktor
b. Pembelajaran kewirausahaan intetrnal dan eksternal terhadap minat
c. Ekstrakurikuler entrepreneur berwirausaha siswa pada siswa kelas 3 SMK YPI
7. Minat Berwirausaha (Y) Darussalam 1 Cerme, yang berada di Jl. Pasar
Minat berwirausaha menunjukkan presepsi Cerme Lor No. 03 Kecamatan Cerme Kabupaten
akan rasa ketertarikan dan keinginan dari Gresik.
dalam individu seseorang untuk
Teknik Analisis Data
menciptakan suatu bisnis baru Fatrika et al
Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah
(2009) . Adapun indikator kinerja meliputi:
variabel Motivasi, harga diri, Kreativitas,Risk
a. Perasaan tertarik untuk berwirausaha
Taker,Lingkungan Keluarga, Lingkungan
b. Perasaan senang untuk berwirausaha
Sekolah terhadap minat wirausaha SMK YPI
c. Berniat untuk direalisakan dimasa yang
Darussalam Cerme Gresik.
akan datang
45
JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship e-ISSN: 2621-153X
46
JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship -Volume 1 Nomor 2, Agustus 2018; 38-52
47
JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship e-ISSN: 2621-153X
7. Pengaruh secara simultan motivasi, harga diterima oleh orang lain. Harga diri dapat
diri, kreativitas, risk taker, lingkungan menumbuhkan minat berwirausaha pada
sekolah dan lingkungan sekolah terhadap individu, dimana individu yang memiliki harga
minat berwirausaha siswa SMK YPI diri yang tinggi, menilai dirinya berharga, akan
Darussalam 1 Cerme. Berdasarkan hasil uji mampu melakukan sesuatu dalam berwirausaha,
F, bahwa F hitung 57,718 > F tabel 2,18 dan sehingga minat individu juga akan tinggi
nilai signifikan F yang lebih kecil dari 0,05 terhadap wirausaha begitu sebaliknya.
(0,000 < 0,05). Dengan demikian dapat Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai
dikatakan bahwa motivasi (X1), harga diri t hitung/t penelitian sebesar -3,436 >nilai t tabel
(X2), kreativitas (X3), risk taker (X4), sebesar -1,982, sehingga Ho ditolak dan Ha
lingkungan keluarga (X5), lingkungan diterima. Dapat disimpulkan bahwa terdapat
sekolah (X6) secara simultan minat pengaruh negatif antara kreativitas terhadap
berwirausaha SMK YPI Darussalam 1 minat berwirausaha Smk YPI Darussalam 1
Cerme (Y). Cerme. Pengembangan potensi dan kreativitas
anak juga dapat memberikan pengaruh bagi
Pembahasan minat kewirausahaan siswa.Siswa yang kreatif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai t cenderung mampu menghasilkan produk-produk
hitung/t penelitian sebesar 4,481 > nilai t tabel atau ide-ide usaha yang dapat diproduksi dan
sebesar 1,982, sehingga Ho ditolak dan Ha dipasarkan (Munandar, 2012). Kegiatan seperti
diterima. Dapat disimpulkan bahwa terdapat ini nantinya akan dapat menumbuhkan minat
pengaruh antara motivasi terhadap minat kewirausahaan pada siswa. Oleh karena itu,
berwirausaha. Motivasi adalah istilah untuk diduga kreativitas siswa berhubungan dengan
menjelaskan apa yang mendorong dan apa yang minat kewirausahaan pada siswa.Semakin baik
menggerakkan kegiatan manusia, artinya apa saja kreativitas siswa, maka semakin baik pula minat
yang dapat mendorong mengerakkan seseorang kewirausahaan pada siswa
untuk melakukan sesuatu. Motivasi berwirausaha Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai
setiap orang, satu dengan yang lainnya, bisa jadi t hitung/t penelitian sebesar 0,425 < nilai t tabel
tidak sama. Biasanya, hal itu bergantung dari apa sebesar 1,982, sehingga Ho diterima dan Ha
yang diinginkan orang yang bersangkutan. ditolak. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
Motivasi dianggap sebagai faktor penting dalam pengaruh antara risk taker terhadap minat
minat berwirausaha karena motivasi dapat berwirausaha Smk YPI Darussalam 1 Cerme.
menyebabkan, menyalurkan dan mendukung Risk taker tidak mempengaruhi minat
perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan berwirausaha siswa SMK YPI Darussalam 1
antusias mencapai hasil yang optimal Cerme gresik dikarenakan tidak adanya pelatihan
(Yuliyaningsih, 2013:200). kewirausahaan sehingga semua siswa berani
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai dalam mengambil resiko mereka lebih memilih
t hitung/t penelitian sebesar 5,022> nilai t tabel zona nyaman menjadi pekerja dari pada menjadi
sebesar 1,982, sehingga Ho ditolak dan Ha wirausaha. Kurangnya pengetahuan untuk
diterima. Dapat disimpulkan bahwa terdapat mengambil resiko juga sebagai penentu tidak
pengaruh antara harga diri terhadap minat berpengaruhnya risk taker terhadap minat
berwirausaha Smk YPI Darussalam 1 Cerme. berwirausaha.
Menurut Robinson (1991), beberapa karakteristik Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai
Psikologis internal sebagai penentu dari minat t hitung/t penelitian sebesar 0,230 < nilai t tabel
berwirausaha yaitu: Harga diri adalah bagaimana sebesar 1,982, sehingga Ho diterima dan Ha
individu menilai dirinya sendiri berdasarkan ditolak. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada
evaluasi yang positif ataupun negatif tentang pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap
kemampun, kebehargaan, penting dan dapat terhadap minat berwirausaha Smk YPI
48
JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship -Volume 1 Nomor 2, Agustus 2018; 38-52
Darussalam 1 Cerme. Lingkungan keluarga tidak motivasi, harga diri, kreativitas, risk taker,
mempengaruhi minat berwirausaha siswa SMK lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah
YPI Darussalam 1 Cerme gresik dikarenakan secara simultan terhadap minat berwirausaha smk
tidak semua didalam kelurga mendukung untuk ypi darussalam 1 cerme. Kesimpulan ini
minat berwirausaha dan kurangnya akan didasarkan pada hasil analisis yang menunjukkan
pengetahuan tentang berwirausaha. Kebanyakan nilai F hitung 57, 718 > F tabel 2,18 pada taraf
siswa dituntut untuk mecari kerja dari pada signifikan 5%. variabel produk jasa, price, place,
memulai wirausaha yang membutuhkan modal promosi people, phiscal evidence dan process.
dan perencanaan yang matang untuk minat Seorang wirausahawan adalah seorang
berwirausaha. Keputusan pribadi untuk menjadi yang memiliki keahlian untuk menjual, mulai
seorang pengusaha tidak hanya masalah faktor dari menawarkan ide hingga komoditas baik
pribadi, tetapi juga isu-isu faktor lingkungan. berupa produk atau jasa. Seorang wirausahawan
Faktor lingkungan juga relevan karena (entrepreneur) adalah seseorang yang
lingkungan keluarga yang tidak mendukung. menciptakan bisnis baru dengan mengambil
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai risiko dan ketidakpastian demi mencapai
t hitung/t penelitian sebesar 4,145 > nilai t tabel keuntungan dan pertumbuhan dengan cara
sebesar 1,982, sehingga Ho ditolak dan Ha mengidentifikasi peluang yang signifikan dan
diterima. Dapat disimpulkan bahwa terdapat menggabungkan sumber-sumber daya yang
pengaruh antara lingkungan sekolah terhadap diperlukan sehingga sumber-sumber daya itu bisa
minat berwirausaha Smk YPI Darussalam 1 dikapitalisasikan (Zimmerer, 2008). Dengan
Cerme. Menurut Ibnu (2003) dalam Mahanani kreativitasnya, wirausahawan mampu beradaptasi
(2014;47), pendidikan entrepreneur akan menjadi dengan berbagai situasi dan kondisi lingkungan.
jalur baru bagi siswa untuk mempunyai potensi Sebagai pelaku bisnis, wirausahawan harus
dalam berkreasi dan berinovasi. Siswa akan mengetahui dengan baik manajemen penjualan,
mempunyai jiwa eksplorasi untuk mencari gaya dan fungsi manajemen. Untuk berhasil,
peluang dan berani mengambil resiko untuk harus mampu berkomunikasi dan menguasai
mencoba hal-hal baru. Linan dalam Began et.al. beberapa elemen kecakapan manajerial, serta
(2013) dalam Mahanani (2014;47) menyatakan mengetahui teknik menjual yang strategis mulai
pendidikan kewirausahaan mencoba untuk dari pengetahuan tentang produk, ciri khas
mengembangkan niat siswa untuk melakukan produk dan daya saing produk terhadap produk
perilaku kewirausahaan, pengetahuan dan sejenis (Mahesa, 2012). Wirausahawan berani
keinginan kewirausahaan dari aktivitas mengambil risiko yang terkait dengan proses
kewirausahaan. pemulaian. Menurut Randy (2013), Entrepreneur
Wang dan Wong (2004) dalam Mahanani yang kuat dan dengan jumlah yang banyak
(2014;48) yang menunjukkan bahwa impian membuat bangsa ini semakin kokoh dalam
kewirausahaan dari banyak siswa terhalang oleh menjaga stabilitas ekonomi bangsa. Ekonomi
kurangnya persiapan lembaga akademis. Sistem yang stabil membuat bangsa ini kuat terhadap
sekolah dan pendidikan juga memainkan peran badai krisis keuangan ataupun krisis global yang
penting dalam mengidentifikasi dan membentuk terjadi saat ini. Di samping menjaga stabilitas
ciri-ciri kewirausahaan (Ibrahim & Soufani, ekonomi bangsa dengan banyaknya entrepreneur
2002) dalam Mahanani (2014;48). Dengan banyak memberikan lapangan pekerjaan bagi
demikian keadaan lingkungan sekolah dapat masyarakat luas. Untuk itu perlu adanya
membentuk karakter, potensi, serta minat siswa sosialisasi lebih mengenani entrepreneurship
dengan adanya pengajaran, kurikulum, serta kepada masyarakat luas yang tentunya sangat
kegiatan ekstrakurikuler. memberikan manfaat tersendiri.
Hasil uji hipotesis secara simultan
melalui uji F menyatakan bahwa variabel
49
JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship e-ISSN: 2621-153X
50
JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship -Volume 1 Nomor 2, Agustus 2018; 38-52
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Larsen, P. & A. Lewis. 2007. “How Award
pendekatan praktik. Jakarta: PT Rineka Winning SMEs Manage The Barriers to
Cipta Innovation”, Journal Creativity and
Buchari Alma. 2011. Manajemen Pemasaran dan Innovation Management, page: 141-151.
Pemasaran Jasa. Bandung : Penerbit Lupiyoadi, Rambat, 2007, Manajemen
Alfabeta. Pemasaran Jasa, Salemba Empat, Jakarta
Chairy. 2011. Pengaruh Karakteristik Machfoedz, Mahmud. 2005. Kewirausahaan :
Entrepreneurial, Jenis Etnis, Jenis Metode, Manajemen, dan Implementasi.
Kelamin dan Profesi Orang Tua Terhadap Yogyakarta : BPFE – Yogyakarta
Intensi Berwirausaha Mahasiswa. Maharani, Ervina. 2014. Panduan Sukses
Prosiding Dalam Rangkaian Seminar Menulis Penelitian Tindakan Kels.
Internasional Dan Call For Papers Yogyakarta: Parasmu.
“Towards Excellent Small Business”. Mahesa Aditya Dion. 2012. Analisis Faktor-
Dewanti, Retno.2008.Kewirausahaan. Jakarta: Faktor Motivasi Yang Mempengaruhi
Mitra Wacana Media. Minat Berwirausaha (studi pada
Fuadi, Ahmad. 2009. Negeri Lima Menara. Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomika dan
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Bisnis Universitas Diponegoro). Skripsi
Gujarati, Damodar. 2006. Dasar-Dasar UNDIP.
Ekonometrika.Jakarta: Erlangga. Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi: Suatu
Ghozali, Imam, 2009. Aplikasi Analisis Pengantar. Cetakan ke 18. Bandung: PT.
Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi Remaja Rosdakarya, 2014.
Keempat, Penerbit Universitas
Diponegoro. Munandar, S.C. Utami. 2012. Pengembangan
Gurol, Y. and Atsan, N. (2006). “Entrepreneurial Kreativitas Anak Berbakat. Rineka Cipta.
characteristics amongs university Jakarta.
students. Some insights for entrepreneurship Nickels, William G. 2005. Understanding
education and training in Business, McGraw-Hill, New York.
Turkey,”Education and Training. Oktarilis Nur Shabrina. 2012. Pengaruh Faktor-
Hantoro Sirod. (2005). Kiat Sukses Faktor Yang Dapat Memotivasi
Berwirausaha. Yogyakarta: Adi Karya Mahasiswa Berkeinginan Wirausaha.
Nusa. Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen,
Handoko, Hani T. (2003). Manajemen. Universitas Gunadarma.
Yogyakarta. Penerbit: BPFE. Putu Eka Desy Yanti, I Made Nuridja Dan I
Hendro, 2011. Dasar - Dasar Kewirausahaan, Ketut Dunia.2014"Pengaruh Lingkungan
Erlangga, Jakarta. Keluarga Terhadap Berwirausaha Siswa
Hendro dan Chandra W. Widhianto. 2006. Be a Kelas Xi Smk Negeri 1 Singaraja" Jurusan
Smart and Good Entrepreneur. CLA, Pendidikan Ekonomi Universitas
Bekasi Hisrich, R. D., et al. 2008. Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
Entrepreneurship. Edisi 7. Jakarta: Randy Chirtianto Vincentius. 2013. Pembuatan
Salemba Empat. Sistem Informasi Perusahaan Karaoke.
Indarti dan Rostiani,R. 2008. Intensi Universitas Surabaya.
Kewirausahaan Mahasiswa: Studi Ranto Basuki. 2007. Korelasi antara Motivasi,
Perbandingan Antara Indonesia, Jepang Knowledge of Entreprenurship dan
dan Norwegia. Jurnal Ekonomika dan Indepen-densi dan The Entrepreneur’s
Bisnis Indonesia, Vol. 23, No. 4, Oktober Performance pada Kawasan Industri
2008 Kecil, Manajemen Usahawan Indonesia,
Kasmir, 2007. Kewirausahaan, Edisi 1, Penerbit LMFE-UI, Jakarta.
PT RajaGrafindo Persada, Jakarta. Riyanti, Benedicta Prihatin Dwi, 2003.
Kristsada Agatha Dita. 2010. Peningkatan Minat Kewirausahaan Dipandang dari Sudut
Membaca Pelajaran Bahasa Indonesia Pandang Psikologi Kepribadian, Cetakan
melalui Layanan Bimbingan Belajar Pertama, Penerbit PT Grasindo, Jakarta.
dengan Teknik Diskusi Kelompok pada Sardiman A.M. 2006. Interaksi dan Motivasi
Siswa Kelas XI AP/AK SMK MARSUDI Belajar Mengajar. Jakarta. Raja Grafindo
LUHUR 1 Yogyakarta. Skripsi. FIP UNY Persada
51
JRE: Jurnal Riset Entrepreneurship e-ISSN: 2621-153X
52