Penggunaan bahan kimia berbahaya dalam kehidupan sehari-hari merupakan hal yang biasa. Setiap hari, masyarakat menggunakan produk yang mengandung bahan kimia seperti, foaming agent. Tanpa disadari, manusia telah mengkonsumsi bahan kimia sejak lama seperti pada agen pembersih. Bahan kimia yang populer digunakan sebagai agen pembersih adalah sodium laurat sulfat (SLS). Meskipun tidak ada penelitian yang menjelaskan bahwa SLS merupakan senyawa karsiogenik akan tetapi SLS merupakan racun dan juga iritan terhadap manusia. SLS menyebabkan efek yang buruk terhadap kesehatan seperi mutagenitas, reproduksi, dan toxicity, neurotoxicity, dan gangguan endocrine (Bondi et al., 2015) Indonesia yang merupakan salah satu negara padat penduduk dengan total penduduk 261,1jt jiwa (BPS, 2016). Akan memiliki masalah terhadap lingkungan akibat penggunaan SLS dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu sebuah produk biologis atau natural foaming agent diperlukan untuk menggantikan SLS yang mana produk tersebut harus mempunyai sifat biodegregradable, tidak merusak lingkungan, dan tidak berbahaya bagi kulit. Dalam tumbuhan terdapat sebuah kandungan yang disebut saponin. Saponin merupakan senyawa glikosida yang termasuk surfaktan non ionik. Oleh sebab itu saponin memepunyai kemampuan untuk menurunkan tegangan permukaan air. Dengan rendahnya tegangan permukaan maka akan terbentuk foam yang stabil. Colubrina asiatica merupakan salah satu jenis tumbuhan yang mengandung saponin. Tanaman ini tumbuh disepanjang pantai kepulauan tropis, seperti wilayah Asia Tenggara yang mana Indonesia termasuk didalamnya. Indonesia yang merupakan negara kepulauan tentu saja mempunyai potensi untuk mengembangkan produk natural foaming agent berbahan baku Colubrina asiatica.
1 2
Pemilihan jenis pelarut tepat memberikan peranan penting terhadap kadar
saponin yang dihasilkan. Dalam penelitian Yuliana pada tahun 2014, air mampu mengekstrak 19,60% saponin, sementara metanol 44,10% saponin dalam bentuk kering dari buah Sapindus rarak. Sementara dalam pelitian Wu pada tahun 2001 metanol mampu mengekstrak 4,40% dan air 4,52 % dari total sampel menggunakan soxhlet selama 8 jam. Dengan semakin banyaknya jumlah saponin yang dihasilkan, maka foaming agent yang bisa diproduksi akan semakin baik kualitasnya. Dalam memproduksi foaming agent terdapat beberapa aspek penilaian seperti kemampuan produk dalam menurunkan tegangan sehingga gelembung lebih mudah terbentuk, dan gelembung yang dihasilkan lebih stabil. Terdapat tiga masalah utama dalam menjaga kestabilan foam yaitu coalescence, coarsening, dan drainage. Penambahan bahan aditif perlu dilakukan untuk mengurangi efek dari ketiga masalah tersebut. NaCl mampu menggangu proses coalescence pada gelembung (Sett et al., 2015). Sementara gliserol mampu menghambat proses drainasi dipermukaan gelembung (Rio et al., 2014).
1.2. Rumusan Permasalahan
1) Bagaimana pengaruh jenis pelarut terhadap yield ekstraksi daun Colubrina asiatica? 2) Bagaimana pengaruh penambahan bahan aditif terhadap kualitas natural foaming agent yang dihasilkan? 3) Bagaimana potensi natural foaming agent untuk menggantikan penggunaan SLS?
1.3. Tujuan Penelitian
1) Untuk mengetahui pengaruh jenis pelarut terhadap yield ekstraksi daun Colubrina asiatica. 2) Untuk mengetahui pengaruh penambahan bahan aditif terhadap kualitas natural foaming agent yang dihasilkan. 3) Untuk mengetahui potensi natural foaming agent untuk menggantikan penggunaan SLS. 3
1.4. Ruang Lingkup Penelitian
1) Bahan baku yang digunakan ialah daun peria pantai (Colubrina asiatica) yang didapat dari distributor di Perlis, Malaysia. 2) Proses ekstraksi menggunakan soxhlet extractor apparatus. 3) Kondisi operasi ekstraksi, temperatur air 100 oC, dan metanol 65 oC dengan waktu ekstraksi 5 jam. Rasio sampel: solvent, 15 gr: 250 ml. 4) Pelarut yang digunakan air dan metanol. 5) Bahan aditif NaCl solid dan gliserol liquid. 6) Pengujian efek gabungan campuran gliserol:NaCL menggunakan pelarut terbaik dalam memproduksi foam. 7) Proses pencampuran bahan aditif menggunakan shaking method untuk kemudian dilakukan pengujian ability dan stability foam. 8) Pengukuran tegangan permukaan menggunakan tensiometer.
1.5. Manfaat Penelitian
Produk Natural foaming agent yang dihasilkan mampu menggantikan penggunaan bahan kimia berbahaya seperti SLS. Kandungan biologi yang terdapat pada ekstrak Colubrina asiatica mampu membantu menjaga kesehatan kulit. Kandungan seperti flavonoid, tannin, terpenoid merupakan zat anti fungi, bakteri, protozoa, virus, bahkan antitumor. Dengan penggunaan produk ini mampu menjaga kesehatan manusia dan juga mengurangi kerusukan pencemaran lingkungan.