Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Penggunaan bahan kimia berbahaya dalam kehidupan sehari-hari
merupakan hal yang biasa. Setiap hari, masyarakat menggunakan produk yang
mengandung bahan kimia seperti, foaming agent. Tanpa disadari, manusia telah
mengkonsumsi bahan kimia sejak lama seperti pada agen pembersih. Bahan kimia
yang populer digunakan sebagai agen pembersih adalah sodium laurat sulfat
(SLS). Meskipun tidak ada penelitian yang menjelaskan bahwa SLS merupakan
senyawa karsiogenik akan tetapi SLS merupakan racun dan juga iritan terhadap
manusia. SLS menyebabkan efek yang buruk terhadap kesehatan seperi
mutagenitas, reproduksi, dan toxicity, neurotoxicity, dan gangguan endocrine
(Bondi et al., 2015)
Indonesia yang merupakan salah satu negara padat penduduk dengan total
penduduk 261,1jt jiwa (BPS, 2016). Akan memiliki masalah terhadap lingkungan
akibat penggunaan SLS dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu sebuah
produk biologis atau natural foaming agent diperlukan untuk menggantikan SLS
yang mana produk tersebut harus mempunyai sifat biodegregradable, tidak
merusak lingkungan, dan tidak berbahaya bagi kulit. Dalam tumbuhan terdapat
sebuah kandungan yang disebut saponin. Saponin merupakan senyawa glikosida
yang termasuk surfaktan non ionik. Oleh sebab itu saponin memepunyai
kemampuan untuk menurunkan tegangan permukaan air. Dengan rendahnya
tegangan permukaan maka akan terbentuk foam yang stabil.
Colubrina asiatica merupakan salah satu jenis tumbuhan yang
mengandung saponin. Tanaman ini tumbuh disepanjang pantai kepulauan tropis,
seperti wilayah Asia Tenggara yang mana Indonesia termasuk didalamnya.
Indonesia yang merupakan negara kepulauan tentu saja mempunyai potensi untuk
mengembangkan produk natural foaming agent berbahan baku Colubrina
asiatica.

1
2

Pemilihan jenis pelarut tepat memberikan peranan penting terhadap kadar


saponin yang dihasilkan. Dalam penelitian Yuliana pada tahun 2014, air mampu
mengekstrak 19,60% saponin, sementara metanol 44,10% saponin dalam bentuk
kering dari buah Sapindus rarak. Sementara dalam pelitian Wu pada tahun 2001
metanol mampu mengekstrak 4,40% dan air 4,52 % dari total sampel
menggunakan soxhlet selama 8 jam. Dengan semakin banyaknya jumlah saponin
yang dihasilkan, maka foaming agent yang bisa diproduksi akan semakin baik
kualitasnya.
Dalam memproduksi foaming agent terdapat beberapa aspek penilaian
seperti kemampuan produk dalam menurunkan tegangan sehingga gelembung
lebih mudah terbentuk, dan gelembung yang dihasilkan lebih stabil. Terdapat tiga
masalah utama dalam menjaga kestabilan foam yaitu coalescence, coarsening,
dan drainage. Penambahan bahan aditif perlu dilakukan untuk mengurangi efek
dari ketiga masalah tersebut. NaCl mampu menggangu proses coalescence pada
gelembung (Sett et al., 2015). Sementara gliserol mampu menghambat proses
drainasi dipermukaan gelembung (Rio et al., 2014).

1.2. Rumusan Permasalahan


1) Bagaimana pengaruh jenis pelarut terhadap yield ekstraksi daun Colubrina
asiatica?
2) Bagaimana pengaruh penambahan bahan aditif terhadap kualitas natural
foaming agent yang dihasilkan?
3) Bagaimana potensi natural foaming agent untuk menggantikan
penggunaan SLS?

1.3. Tujuan Penelitian


1) Untuk mengetahui pengaruh jenis pelarut terhadap yield ekstraksi daun
Colubrina asiatica.
2) Untuk mengetahui pengaruh penambahan bahan aditif terhadap kualitas
natural foaming agent yang dihasilkan.
3) Untuk mengetahui potensi natural foaming agent untuk menggantikan
penggunaan SLS.
3

1.4. Ruang Lingkup Penelitian


1) Bahan baku yang digunakan ialah daun peria pantai (Colubrina asiatica)
yang didapat dari distributor di Perlis, Malaysia.
2) Proses ekstraksi menggunakan soxhlet extractor apparatus.
3) Kondisi operasi ekstraksi, temperatur air 100 oC, dan metanol 65 oC
dengan waktu ekstraksi 5 jam. Rasio sampel: solvent, 15 gr: 250 ml.
4) Pelarut yang digunakan air dan metanol.
5) Bahan aditif NaCl solid dan gliserol liquid.
6) Pengujian efek gabungan campuran gliserol:NaCL menggunakan pelarut
terbaik dalam memproduksi foam.
7) Proses pencampuran bahan aditif menggunakan shaking method untuk
kemudian dilakukan pengujian ability dan stability foam.
8) Pengukuran tegangan permukaan menggunakan tensiometer.

1.5. Manfaat Penelitian


Produk Natural foaming agent yang dihasilkan mampu menggantikan
penggunaan bahan kimia berbahaya seperti SLS. Kandungan biologi yang
terdapat pada ekstrak Colubrina asiatica mampu membantu menjaga kesehatan
kulit. Kandungan seperti flavonoid, tannin, terpenoid merupakan zat anti fungi,
bakteri, protozoa, virus, bahkan antitumor. Dengan penggunaan produk ini
mampu menjaga kesehatan manusia dan juga mengurangi kerusukan pencemaran
lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai