1. berdasarkan judul yang telah diajukan, pilih satu judul kemudian : a) Sebutkan hipotesis penelitiannya : untuk menetukan hipotesis terlebih dahulu membuat rumusan masalah seperti “ apakah inkontenensia urine mempengaruhi tingkat depresi pada lansia ? karena rumusan masalah mempertanyakan perihal hubungan antara dua variabel, maka hipotesis yang digunakan adalah hipotesis asosiatif. Ada dua pilihan hipotesis yang dapat dibuat seperti : 1) Tingkat depresi mempengaruhi inkontenensia urine pada lansia 2) Tingkat depresi tidak mempengaruhi inkontenensia urine pada lansia . b) Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua usia lanjut dipanti jompo yang berjumlah 39 orang. Seluruh objek yang di teliti dan dianggap mewakili populasi. Contoh pertanyaannya : Apakah 39 orang tersebut sudah dapat dijadikan patokan bagi peneliti untuk kesimpulan bahwa seluruh lansia dipanti jompo tersebut mengalami inkontenensia urine karena depresi? Hipotesis statistik yang digunakan yaitu kausalitas (sebab akibat) Contoh : ada pengaruh depresi terhadap inkontenensia urine pada lansia Ha : r 0 dan Ho : r = 0 . 2. Sebutkan variabel dan tipe data variabel nya a) dalam penelitian ini menggunakan 2 variabel yaitu variabel independen dan dependen dimana variabel independen yaitu inkontenensia urine dan variabel dependen tingkat depresi . b) tipe data variabel masuk dalam kuantitatif dimana jenis data dalam penelitian yang dapat diukur dihitung serta dapat dideskripsikan dengan menggunakan angka 3. uji statistik apa yang tepat untuk data tersebut uji statistik yang digunakan adalah uji korelasi spearman 4. berikan alasan kenapa anda menggunakan uji statistik tersebut karna uji spearman sangat cocok dengan judul penelitian saya dan uji spearman juga bertujuan untuk mengetahui hubungan antara 2 atau lebih variabel variabel berskala ordinal. Uji spearman juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh inkontenensia urine dengan tingkat depresi pada lansia. 5. Sebutkan dan jelaskan hasil uji statistik anda Dalam uji kali ini peneliti ingin mengetahui apakah terdapat hubungan antara inkontenensia urine terhadap tingkat depresi pada lansia . untuk keperluan tersebut peneliti menyebar beberapa distribusi karakteristik responden yaitu kategori inkontenensia urine dengan tingkat depresi. Untuk keperluan analisis data dalam SPSS makan jawaban responden tersebut kemudian diberi kode angka agar dapat dihitung. Setelah dilakukan pengkodean sebagaimana ketentuan nya maka bentuk data penelitian untuk hubungan variabel inkontenensia urine dengan tingkat depresi . Supaya lebih mudah dipahami maka interpretasi output uji korelasi spearman dibagi menjadi 3 tahap: 1) Melihat tingkat kekuatan hubungan antar variabel 2) Melihat arah hubungan antar variabel 3) Melihat apakah hubungan tersebut signifikan atau tidak