Anda di halaman 1dari 6

Nama : sindy marvenia

Nim :201849045

Resume tugas komunitas

A. Pengertian UKS
Usaha kesehatan di sekolah (UKS) merupakan salah satu usaha kesehatan pokok yang
dilaksanakan oleh puskesmas dan juga usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di
sekolah-sekolah dengan anak didik beserta lingkungan sekolahnya sebagai sasaran utama.
Usaha kesehatan di sekolah juga berfungsi sebagai lembaga penerangan agar anak tahu
bagaimana cara menjaga kebersihan diri, menggosok gigi yang benar, mengobati luka,
merawat kuku, dan juga memperoleh pendidikan seks yang sehat (Prasasti, 2008)
Usaha kesehatan di sekolah juga merupakan wadah untuk meningkatkan kemampuan
hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin. Usaha kesehatan di sekolah
merupakan perpaduan antara dua upaya dasar, yaitu upaya pendidikan dan upaya kesehatan,
yang pada gilirannya nanti diharapkan UKS dapat dijadikan sebagai usaha untuk
meningkatkan kesehatan anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis, dan jenjang pendidikan (P.
Ananto, 2006)
B.  Tiga program UKS/TRIAS
Untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik,
dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan
kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat yang dikenal
dengan istilah tiga program pokok (trias) UKS (Depkes RI, 2003). Penjelasan mengenai trias
UKS adalah sebagai berikut.
1.    Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar
dapat tumbuh kembang sesuai, selaras, seimbang, dan sehat baik fisik, mental, sosial,
maupun lingkungan melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan yang
diperlukan bagi peranannya saat ini maupun di masa yang mendatang.
Pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), pendidikan kesehatan ditekankan
pada sikap dan perilaku hidup sehat. Hal ini dengan definisinya, bahwa KBK  merupakan
pernyataan tentang apa yang harus dicapai oleh siswa yang mencakup aspek kognitif,
psikomotor, dan afektif yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.
Untuk itu, kompetensi yang dituntut pada pendidikan kesehatan diharapkan dapat
terefleksikan dalam cara berpikir dan bertindak di kehidupan sehari-hari.
 Tujuan Pendidikan Kesehatan
 Peserta didik dapat memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehatan, termasuk cara
hidup sehat dan teratur.
 Peserta didik dapat memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup sehat.
 Peserta didik dapat memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan
dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan.
 Peserta didik dapat memiliki kebiasaan dalam hidup sehari-hari yang sesuai dengan
syarat kesehatan.
 Peserta didik dapat memiliki kemampuan untuk menalarkan perilaku hidup sehat
dalam kehidupan sehari-hari
 Peserta didik dapat memiliki pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi badan dan
berat badan yang seimbang.
 Peserta didik dapat mengerti dan menerapkan prinsip-prinsip pengutamaan
pencegahan penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan dalam
kehidupan sehari-hari.
 Peserta didik dapat memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar.
 Peserta didik dapat memiliki tingkat kesegaran jasmani dan derajat kesehatan yang
optimal serta mempunyai daya tahan tubuh yang baik terhadap penyakit.
Agar tujuan pendidikan kesehatan bagi para peserta didik dapat tercapai secara
optimal,dalam pelaksanaannya hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
 Sesuai dengan tingkat kemampuan dan perbedaan perindividual peserta didik.
 Diupayakan sebanyak-banyaknya dengan melibatkan peran aktif peserta didik.
 Sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.
 Selalu mengacu pada tujuan pendidikan kesehatan termasuk upaya ahli teknologi.
 Memperhatikan kebutuhan pendidikan pembangunan nasional.
 Mengikuti atau memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pelaksanaan pendidikan kesehatan diberikan melalui kegiatan kurikuler dan


ekstrakurikuler.pelaksanaa pendidikan melalui kurikuler adalah pelalksanaan pendidikan
kesehatan pada jam pelajaran sesuai dengan garis-garis besar program pemgajaran mata
pelajaran sains dan ilmu pengetahuansosial.pelaksanaannya dilakukan melalui
peningkatan pengetahuan,penanaman nilai,dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat
dan peningkatan keterampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan
pemeliharaan,pertolongan,dan perawatan kesehatan.materi pendidikan kesehatan
disekolah dasar yang masuk dalam sains pada KBK adalaah kebersihan dan kesehatan
pribadi,makanan bergisi,pendidikan kesehatan reproduksi,dan pengukuran tingkat
kesegaran jasmani.
Memelihara kebersihan dan kesehatan pribadi adalah salah satu upaya pendidikan
kesehatan yang diberikan kepada peserta didik disekolah,madrasah,dan rumah.melalui
peningkatan kebersihan dan kesehatan pribadi diharapkan peserta didik dapat
meningkatakan derajat kesehatannya menjadi lebih baik.Dalam usaha peningkatan
kesehatan,masalah kebiasaan hidup bersih serta kebersihan dan keserasian harus
ditanamkan sejak dini,yaitu sejak dari kelas satu sekolah dasar,bahkan sejak ditaman
kanak-kanak (pra-sekolah).Upaya pertama dan yang paling utama agar seseorang dapat
tetap dalam keadaan sehat adalah dengan menjaga kebersihan dan kesehatan diri
sedndiri,bahkan agama sangat memperhatikan kesehatan pribadi antara lain dengan
adanya aturan bersuci,makan,minum,serta adanya pengaturan dispensasi pelaksanaan
ibadah bagi orang sakit.Upaya menjaga kesehatan diri sendiri sebenarnya bukanlah hal
yang mudah namun bukan pula hal yang terlalu sulit untuk dilaksanakan.
Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan dalam rangka melaksanakan
pendidikan kesehatan anrata lain pendekatan individu dan kelompok.pendekatan
kelompok terbagi lagi menjadi pendekatan kelompok kelas,bebas dan lingkungan
keluarga.sedangkan,metode yang dapat dilakukan oleh guru atau pembina dalam
pelaksanaan pendidikan kesehatan adalah belajar kelompok (penugasan),diskusi,belajar
perorangan,pemberian tugas,pemeriksaan langsung,karya wisata,bermain
peran,ceramah,demonstrasi,tanya jawab,simulasi,dramatisasi,dan bimbingan (konseling).
2.      Pelayanan kesehatan
Penekanan utama pada pelayanan kesehatan di sekolah atau madrasah adalah
upaya peningkatan (promotif), pencegahan (preventif),pengobatan (kuratif), dan
pemulihan (rehabilitasi)yang di lakukan secara serasi dan terpadu terhadap peserta didik
pada khususnya dan warga sekolah pada umum nya di bawah koordinasi guru pembina
UKS dengan bimbingan teknis dan pengawasan puskesmas setempat.

Pelayanan kesehatan di sekolah atau madrasah pada dasar nya di lakasanakan


dengan kegiatan yang kompherensif, yaiutu kegiatan peningkatan kesehatan
(promotif)berupa penyuluhan kesehatan dan latihan keterampilan memberikan pelayanan
kesehatan,kemudian kegiatan pencegahan (preventif) berupa kegiatan peningkatan daya
tahan tubuh, kegiatan pemutusan mata rantai penularan penyakit, dan kegiatan
penghentian penyakit sedini mungkin, serta selanjut nya adalah kegiatan penyembuhan
dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif) berupa kegiatan mencegah cedera atau kecatatan
agar dapat berfungsi optimal. Namun demikian, upaya pelayanan kesehatan di sekolah
harus lebih di utamakan pada upaya peningkatan kesehatan dan upaya pencegahan
penyakit terutama dilaksanakan melalui kegiatan penjaringan kesehatan siswa kelas satu
atau baru masuk sekolah, pemeriksaan berkala seluru siswa,penyuluhan kesehatan dan
imunisasi (bulan imunisasi anak sekolah –BIAS,pada setiap bulan november).
 Tujuan pelayanan kesehatan
umum
meningkatnya derajat kesehatan peserta didik dan seluru warga masyarakat sekolah
secara optimal.
tujuan khusus
 Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan hidup sehat
dalam rangka membentuk hidup sehat;
 Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap penyakit dan mencegah
terjadinya penyakit,kelainan,dan cacat;
 Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat penyakit atau
kelainan, pengambilan fungsi, dan peningkatan kemampuan peserta didik yang
cedera atau cacat agar dapat berfungsi optimal;
 Meningkatkan pembinaan kesehatan baik fisik, mental, sosial,maupun
lingkungan.
 Tempat melaksanakan pelayanan kesehatan
 Di sekolah atau madrasah dilakukan melalui kegiatan ekstrakulikuler.
 Di puskesmas dan tempat pelayanan kesehatan (misalnya dokter praktik) yang
ada di sekitar sekolah atau madrasah sesuai kebutuhan.
 Pelaksanaan pelayanan kesehatan                           
Di lakukan melalui serangkaian kegiatan peningkatan status
kesehatan(promotif), tindakan pencegahan (preventif), serta penyembuhan dan
pemulihan kesehatan (kuratif dan rehabilitatif).pelaksanaan pelayanan kesehatan di
lakukan secara terpadu,baik melalui kegiatan pokok dari puskesmas maupun bersama
dengan peran serta para tenaga pendidik, peserta didik, dan orang tua mereka.
 Kegiatan utama pelayanan kesehatan di sekolah dasar
 Pelayanan utama di sekolah dasar di utamakan pada upaya peningkatan kesehatan
(promotif), pencegahan penyakit (preventif), serta penyembuhan dan pemulihan
(kuratif dan rehabilitatif) yang di laksanakan melalui kegiatan berikut.
 Peningkatan kesehatan (promotif di laksanakan melalui kegiatan intrakurikuler
dan penyuluhan kesehatan serta latihan keterampilan oleh tenaga kesehatan di
sekolah. Misalnya kegiatan penyuluhan gizi, kesehatan pribadi, penyakit menular,
cara menggosok gigi yang benar, cara mengukur tinggi dan berat badan, serta cara
memeriksa ketajaman penglihatan.
 Tindakan pencegahan (prefentif) dilaksanankan melalui kegiatan peningkatan
daya tahan tubuh, pemutusan mata rantai penularan penyakit, dan penghentian
proses penyakit pada tahap dini sebelum timbul penyakit.misalnya,imunisasi yang
dilakukan oleh petugas puskesmas,pemberantasan sarang nyamuk,pengobatan
sederhana oleh dokter kecil,kegiatan penjaringan (skrining) kesehatan bagi siswa
SD kelas satu dan pemeriksaan berkala setiap enam bulan bagi seluruh siswa.
 Penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif) di lakukan melalui
kegiatan pencegahan komplikasi dan kecacatan akibat proses penyakit atau untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik yang cedera atau cacat agar dapat
berfungsi dengan normal lagi.
 Kegiatan dapat berupa pengobatan ringan dan pertolongan pertama di sekolah
serta rujukan medis ke puskesmas untuk mengurangi derita sakit, kasus
kecelakaan, keracunan atau kondisi lain yang membahayakan nyawa,dan kasus
penyakit khusus.
3.   Pembinaan lingkungan sekolah sehat
Program pembinaan lingkungan sekolah sehat mencakup pembinaan lingkungan
sekolah,lingkungan keluarga, masyarakat sekitar,dan unsur-unsur penunjang.
 Program pembinaan lingkungan sekolah
1. Lingkungan fisik sekolah
 Penyediaan dan pemeliharaan tempat penampungan air bersih.
 Pengadaan dan pemeliharaan tempat pembuangan sampah.
 Pengadaan dan pemeliharaan air limbah
 Pemeliharaan kamar mandi,wc,kakus,urinoar.
 Pemeliharaan kebersihan dan kerapihan ruang kelas,ruang perpustakaan, ruang
laboratorium,dan tempat ibadah.
 Pemeliharaan kebersihan dan keindahan halaman dan kebun sekolah(termasuk
penghijauan sekolah).
 Pengadaan danpemeliharaan warung atau kantin sekolah.
 Pengadaan dan pemeliharaan pagar sekolah.

2. Lingkungan mental dan sikap


Program pembinaan lingkungan mental dan sosial yang sehat di lakukan
melalui usaha pemantapan sekolah sebagai lingkungan pendidikan (wiyata
mandala) dengan meningkatkan pelaksanaan konsep ketahanan sekolah,sehingga
tercipta suasana dan hubungan kekeluargaan yang akrab dan erat antara sesama
warga sekolah.
 Pembinaan lingkungan keluarga
1. pembinaan lingkungan keluarga bertujuan untuk:
 meningkatkan pengetahuan orang tua peserta didik tentang hal-hal yang
berhubungan dengan kesehatan;
 meningkatkan kemampuan dan partisipasi orang tua peserta didik dalam
pelaksanaan hidup sehat.
2. Pembinaan lingkungan keluarga dapat di lakukan antara lain dengan:
 Kunjungan rumah yang di laksanankan oleh petugas UKS;
 Ceramah kesehatan yang dapat diselenggarakan di sekolah bekerja sama dengan
dewan sekolah atau di padukan dengan kegiatan di masyarakat dengan koordinasi
LKMD.
 Pembinaan masyarakat sekitar
 Pembinaan di lakukan dengan cara pendekatan kemasyarakatan,dapat di lakukan
oleh kepala sekolah atau madrasah dan pondok pesantren,guru, ataupun pembina
UKS.misalnya dengan membina hubungan baik atau kerja sama dengan
masyarakat,LKMD atau dewan kelurahan, ketua RT/RW, dan organisasi-
organisasi kemasyarakatan lainnya.
 Penyelenggaraan penyuluhan tentang kesehatan dan pentingnya arti pembinaan
lingkungan sekolah sebagai lingkungan belajar yang sehat. Untuk itu, masyarakat
bisa di undang kesekolah,.pembicara dapat di mintakan dari puskesmas,pemerintah
daerah setempat, dan narasumber lainnya seperti swadaya masyarakat.
 Penyuluhan masa baik secara tatap muka maupun melalui media cetak dan audio
visual.
 Menyelenggarakan proyek panduan di sekolah atau madrasah dan pondok
pesantren.
 Program pembinaan unsur penunjang
Program pembinaan unsur penunjang meliputi pembinaan ketenagaan dan
pembinaan sarana serta prasarana yang mendukung usaha kesehatan di sekolah.
4. Sasaran usaha kesehatan di sekolah
Sasaran pelayanan UKSadalah seluruh peserta didik dari berbagai tingkat
pendidikan sekolah,mulai dari taman kanak-kanak, pendidikan dasar, pendidikan
menengah,pendidikan agama, pendidikan kejuruan,pendidikan khusus( sekolah luar biasa).
Untuk sekolah dasar, UKS di prioritaskan pada kelas satu,tiga,dan enam karena alasan-
alasan berikut ini.
a.Kelas satu
Merupakan fase penysuaian dalam lingkungan sekolah yang baru dan mulai lepas
dari pengawasan orang tua. Kemungkinan kontak dari berbagai penyebab penyakit lebih
besar karena ketidak tahuan dan ketidakmengertian tentang kesehatan. Di samping itu,
kelas satu adalah saat yang baik di berikan imunisasi ulangan. Pada kelas satu ini di
lakukan penjaringan untuk mendeteksi kemungkinan adanya kelainan yang mungkin
timbul sehingga mempermudah pengawasan untuk jenjang berikutnya.
b. Kelas tiga
Di laksanakan di kelas tiga untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan UKS di kelas
satu terdahulu dan langkah-langkah selanjutnya yang akan di lakukan dalam program
pembinaan UKS.
c. Kelas enam
Dalam rangka mempersiapkan kesehatan peserta didik ke jenjang pendidikan
selanjutnya,sehingga memerlukan pemeliharaan dan pemeriksaan kesehatan yang cukup.
C.    Peran Perawat Kesehatan Sekolah

1. Sebagai pelaksana asuhan keperawatan di sekolah,perawat mempunyai peran:


 Mengkaji masalah kesehatan dan keperawatan peserta didik dengan melakukan
pengumpulan data,analisa data,serta perumusan dan prioritas masalah;
 Menyusun perencanaan kegiatan UKS bersama tim pembina usaha kesehatan di
sekolah(TPUKS);
 Melaksanakan kegiatan UKS sesuai dengan rencana kesehatan yang di susun;
 Menilai dan memantau hasil kegiatan UKS;
 Mencatat dan melaporkan sesuai dengan prosedur yang di tetapkan.

2. Sebagai pengelola kegiatan UKS, perawat kesehatan yang bertugas di puskesmas


,menjadi salah seorang anggota dalam TPUKS atau dapat juga di tunjuk sebagai seorang
koordinator UKS di tingkat puskesmas.bila perawat kesehatan di tunjuk sebagai
koordinator maka pengelolaan pelaksanaan UKS menjadi tanggung jawabnya atau
paling tidak ikut terlibat dalam tim pengelola UKS.
3. Sebagai penyuluh dalam bidang kesehatan,peranan perawat kesehatan dalam
memberikan penyuluhan kesehatan dapat di lakukan secara langsung (melalui
penyuluhan kesehatan yang bersifat umum dan klasikal) atau tidak langsung sewaktu
melakukan pemeriksaan kesehatan peserta didik secara perseorangan.

D.    Fungsi Perawat Sekolah


 Memberikan pelayanan serta meningkatkan kesehatan individu dan memberikan
pendidikan kesehatan kepada semua populasi yang ada di sekolah.
 Memberikan kontribusi untuk mempertahankan dan memperbaiki lingkungan fisik dan
sosial sekolah.
 Menghubungkan program kesehatan sekolah dengan program kesehatan masyarakat yang
lain.

Anda mungkin juga menyukai