Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALAH KOMUNITAS

STATISTIK DESKRIPTIF
Dosen Pembimbing
Ns. Moh. Ali Mansur S.Kep., M.Kes

Disusun oleh :
Sindy Marvenia Puspasari
(201849045)

AKADEMI KEPERAWATAN DHARMA HUSADA KEDIRI


TAHUN AKADEMIK 2020/2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................................2

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2

BAB I...............................................................................................................................................3

PENDAHULUAN..........................................................................................................................3

1. Latar Belakang....................................................................................................................3

2. Rumusan Masalah..............................................................................................................4

3. Tujuan..................................................................................................................................4

BAB II............................................................................................................................................5

PEMBAHASAN.............................................................................................................................5

I. Statistik Deskriptif..............................................................................................................5

A. Pengertian Statistik Deskriptif......................................................................................6

B. Statistik Deskriptif dalam penelitian kualitatif............................................................8

C. Teknik analisis deskriptif.............................................................................................10

BAB III........................................................................................................................................15

PENUTUP....................................................................................................................................15

A. Kesimpulan........................................................................................................................15

B. Saran..................................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................17
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami Rahmad, Hidayah dan
Inayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongannya mungkin tim
penyusun tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
tetap tercurahkan untuk Nabi Muhammad SAW.
Makalah kami susun atas perintah atau tugas yang diberikan oleh dosen kami. Selain itu,
kami menyusun makalah ini dengan harapan agar makalah ini dapat bermanfaat dan menambah
wawasan bagu para pembacanya, dan bagi kami tim penyusun pada khususnya. Makalah yang
kami beri judul “STATISTIK DESKRIPTIF” ini kami susun berdasarkan informasi dan data dari
berbagai sumber.
Ucapan Terima Kasih tidak lupa kami ucapkan kepada pihak-pihak yang telah
membantu dan mendukung dalam proses penyusunan makalah. Kami menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kata sempurna dan masih perlu dilakukannya perbaikan, oleh karena itu kami
mengharap kritik dan saran membangun dari para pembaca. Kami selaku tim penyusun
memohon maaf apabila terdapat kesalahan penulisan maupun kesalahan lain yang ada di dalam
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan para
pembaca. Terimakasih.

Kediri, 25 september 2020

Tim Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Statistika berasal dari bahasa latin yaitu status yang berarti negara dan digunakan
untuk urusan negara. Hal ini dikarenakan pada mulanya, statistik hanya digunakan untuk
menggambar keadaan dan menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan kenegaraan
saja seperti : perhitungan banyaknya penduduk, peembayaran pajak, gaji pegawai, dan
lain sebagainya.Statistika adalah ilmu yang merupakan cabang dari matematika terapan
yang membahas metode-metode ilmiah untuk pengumpulan, pengorganisasian,
penyimpulan, penyajian, analisis data, serta penarikan kesimpulan yang sahih sehingga
keputusan yang diperoleh dapat diterima.
Statistika deskriptif adalah tehnik yang digunakan untuk mensarikan data dan
menampilkannya dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh setiap orang. Hal ini
melibatkan proses kuantifikasi dari penemuan suatu fenomena. Berbagai statistik
sederhana, seperti rata-rata, dihitung dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik.
Statistika deskriptif dapat memberikan pengetahuan yang signifikan pada kejadian
fenomena yang belum dikenal dan mendeteksi keterkaitan yang ada di dalamnya. Tetapi
dapatkah statistika deskriptif memberikan hasil yang bisa diterima secara ilmiah?
Statistik merupakan suatu alat pengukuran yang berhubungan dengan keragaman pada
karakteristik objek-objek yang berbeda .
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dalam makalah ini ada 2 (dua)
rumusan masalah yang terkaji yakni :
a. Apa yang dimaksud dengan Statistik Deskriptif?
b. Apa yang dimaksud statistic deskriptif dalam penelitian kualitatif ?
c. Apa yang dimaksud teknik analisis deskriptif ?
3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Mengetaui pengertian dari Statistik Deskriptif?
b. Mengetahui pengertian statistic deskriptif dalam penelitian kualitatif
c. Mengetaui pengertian Teknik analisis deskriptif ?
BAB II

PEMBAHASAN

I. Statistik Deskriptif
A. Pengertian Statistik Deskriptif
Statistika deskriptif adalah tehnik yang digunakan untuk mensarikan data dan
menampilkannya dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh setiap orang. Hal ini
melibatkan proses kuantifikasi dari penemuan suatu fenomena. Berbagai statistik
sederhana, seperti rata-rata, dihitung dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik.
Statistika deskriptif dapat memberikan pengetahuan yang signifikan pada kejadian
fenomena yang belum dikenal dan mendeteksi keterkaitan yang ada di dalamnya.
Tetapi dapatkah statistika deskriptif memberikan hasil yang bisa diterima secara
ilmiah? Statistik merupakan suatu alat pengukuran yang berhubungan dengan
keragaman pada karakteristik objek-objek yang berbeda .
Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah penyajian data melalui
tabel, grafik, diagram, piktogram, perhitungan modus, median, mean (pengukuran
tendensi sentral), perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui
perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan persentase. Dalam statistik
deskriptif juga dapat mencari kuatnya hubungan antara variabel melaui analisis
korelasi, melakukan prediksi dengan analisis regresi, dan membuat perbandingan
dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi. Hanya perlu diketahui
bahwa dalam analisis korelasi, regresi, atau membandingkan dua rata-rata atau lebih
tidak perlu diuji signifikansinya. Jadi secara teknis dapat diketahui bahwa, dalam
statistik deskriptif tidak ada uji signifikansi, tidak ada taraf kesalahan, karena peneliti
tidak bermaksud membuat generalisasi, sehingga tidak ada kesalahan
generalisasi.19(Sholikhah, 1970)
Objek yang belum dikenal tidaklah mewakili populasi objek yang memiliki
“quantifiabel feature” melalui penyelidikan. Namun demikian, keragaman bisa
menjadi hasil dari keberagaman yang lainnya (karena acak atau terkontrol). Pada ilmu
fisika, yang sangat berkaitan dengan ekstraksi dan formulasi persamaan matematik
tidak menyisakan banyak tempat untuk fluktuasi acak. Pada ilmu statistika, fluktuasi
seperti itu dapat dijadikan model. Hubungan relasi statistik selanjutnya merupakan
hubungan relasi yang menerangkan suatu proporsi perubahan stokastik yang pasti.
Statistika Deskriptif adalah ilmu yang mempelajari tentang cara:
a. Mengumpulkan data/informasi.
b. Mengolah data hasil pengumpulan.
c. Menyajikan data hasil pengolahan.
d. Menganalisis data.(Coleman & Fuoss, 1955)
Berikut merupakan penjelasan mengenai pengertian statistk menurut para ahli.
(Coleman & Fuoss, 1955)
1. Sudjana (1996:7) menjelaskan : Fase statistika dimana hanya berusaha
melukiskan atau mengalisa kelompok yang diberikan tanpa membuat atau
menarik kesimpulan tentang populasi atau kelompok yang lebih besar dinamakan
statistika deskriptif
2. Iqbal Hasan (2001:7) menjelaskan : Statistik deskriptif atau statistik deduktif
adalah bagian dari statistik mempelajari cara pengumpulan data dan penyajian
data sehingga mudah dipahami.Statistik deskriptif hanya berhubungan dengan hal
menguraikan atau memberikan keterangan-keterangan mengenai suatu data atau
keadaan atau fenomena. Dengan kata lain, statistikdeskriptif berfungsi
menerangkan keadaan, gejala, atau persoalan. Penarikan kesimpulan pada
statistik deskriptif (jika ada) hanya ditujukan pada kumpulan data yang ada.
Didasarkan pada ruang lingkup bahasannya statistik deskriptif
mencakup Distribusi frekuensi beserta bagian-bagiannya seperti :
 Grafik distribusi (histogram, poligon frekuensi, dan ogif);
 Ukuran nilai pusat (rata-rata, median, modus, kuartil dan sebagainya);
 Ukuran dispersi (jangkauan, simpangan rata-rata, variasi, simpangan baku,
dan sebagianya).
 Kemencengan dan keruncingan kurva
 Angka indeks
 Times series/deret waktu atau berkala
 Korelasi dan regresi sederhana
3. Bambang Suryoatmono (2004:18) menyatakan Statistika Deskriptif adalah
statistika yang menggunakan data pada suatu kelompok untuk menjelaskan atau
menarik kesimpulan mengenai kelompok itu saja.
 Ukuran Lokasi: mode, mean, median, dll.
 Ukuran Variabilitas: varians, deviasi standar, range, dll.
 Ukuran Bentuk: skewness, kurtosis, plot boks
4. Pangestu Subagyo (2003:1) menyatakan : Yang dimaksud sebagai statistika
deskriptif adalah bagian statistika mengenai pengumpulan data, penyajian,
penentuan nilai-nilai statistika, pembuatan diagramatau gambar mengenai sesuatu
hal, disini data yang disajikan dalam bentuk yang lebih mudah dipahami atau
dibaca.
5. Hasan (2004:185) menjelaskan: Analisis deskriptif adalah merupakan bentuk
analisis data penelitian untuk menguji generalisasi hasil penelitian berdasarkan
satu sample. Analisa deskriptif ini dilakukan dengan pengujian hipotesis
deskriptif. Hasil analisisnya adalah apakah hipotesis penelitian dapat
digeneralisasikan atau tidak. Jika hipotesis nol (H0) diterima, berarti hasil
penelitian dapat digeneralisasikan. Analisis deskriptif ini menggunakan satu
variabel atau lebih tapi bersifat mandiri, oleh karena itu analisis ini tidak
berbentuk perbandingan atau hubungan

B. Statistik Deskriptif dalam penelitian kualitatif


Bidang kajian penelitian kualitatif sebenarnya cukup beragam dan tersebar
dalam berbagai disiplin ilmu sosial. Namun kondisinya belum memiliki kelompok
jaringan yang meliputi banyak ahli dengan koordinasi yang baku. Kajian penelitian
kualitatif berawal dari kelompok ahli sosiologi dari “mazhab Chicago” pada tahun
1920-1930, yang memantapkan pentingnya penelitian kualitatif untuk mengkaji
kelompok kehidupan manusia. Pada waktu yang sama, kelompok ahli antropologi
menggambarkan outline dari metode karya lapangan; yang melakukan pengamatan
langsung ke lapangan untuk mempelajari adat dan budaya masyarakat setempat.
Munculnya penelitian kualitatif adalah karena reaksi dari tradisi yang terkait
dengan positivisme yang berupaya melakukan kajian budaya dan interpretatif
sifatnya. Berbagai jenis metode dan pendekatan dalam penelitian kualitatif, tingkat
perkembangan dan kematangan masing-masing metode ditentukan juga oleh bidang
keilmuan yang memiliki sejarah perkembangannya. Setiap uraian mengenai
penelitian kualitatif harus bekerja dalam bidang historis yang kompleks.

 Proses penelitian kualitatif


Rancangan penelitian kualitatif diibaratkan oleh Bogdan, seperti orang
mau piknik, sehingga ia baru tahu tempat yang akan dituju, tetapi tentu belum
tahu pasti apa yang di tempat itu. Ia akan tahu setelah memasuki objek, dengan
cara membaca berbagai informasi tertulis, gambar-gambar, berpikir dan melihat
objek dan aktivitas orang yang ada sekelilingnya, melakukan wawancara dan
sebagainya.

Berdasarkan ilustrasi tersebut di atas, dapat dikemukakan bahwa walaupun


peneliti kualitatif belum memiliki masalah, atau keinginan yang jelas, tetapi dapat
langsung memasuki objek/lapangan. Pada waktu memasuki objek, peneliti tentu
masih merasa asing terhadap objek tersebut, seperti halnya orang asing yang
masih asing terhadap pertunjukan wayang kulit. Setelah memsuki objek, peneliti
kualitatif akan melihat segala sesuatu yang ada di tempat itu, yang masih bersifat
umum. Misalnya dalam pertunjukan wayang pada tahap awal, ia akan melihat
penontonnya, panggungnya, gamelannya, penabuhnya (pemain gamelannya),
wayangnya dalangnya, pesindennya (penyanyi) aktivitas penyelenggaranya.

Pada tahap ini disebut tahap orientasi atau deskripsi, dengan grand tour
question. Pada tahap ini peneliti mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar,
dirasakan, dan ditanyakan. Mereka baru mengenal serba sepintas terhadap
informasi yang diperolehnya. Proses penelitian kualitatif pada tahap kedua disebut
tahap reduksi/fokus. Pada tahap ini peneliti mereduksi segala informasi yang telah
diperoleh pada tahap pertama. Pada proses reduksi ini, peneliti mereduksi data
yang ditemukan pada tahap 1 untuk memfokuskan pada masalah tertentu. Pada
tahap reduksi ini, peneliti menyortir data dengan cara memilih mana data yang
menarik, penting, berguna, dan baru. Data yang tidak dipakai disingkirkan.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka data-data tersebut selanjutnya
dikelompok menjadi berbagai kategori yang ditetapkan sebagai fokus penelitian.
Bila dikaitkan dengan contoh pertunjukan wayang, maka peneliti telah
memfokuskan pada masalah wayang dan dalangnya saja.

Proses penelitian pada tahap 3, adalah tahap selection.Pada tahap ini


peneliti menguraikan fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci. Ibarat
pohon, kalau fokus ini baru pada aspek cabang, maka pada tahap selection peneliti
sudah mengurai sampai ranting, daun, dan buahnya. Jika diibaratkan pertunjukan
wayang tadi, kalau fokusnya pada wayangnya, maka peneliti ingin tahu lebih
dalam tentang wayang, mulai dari nama wayang dan perannya, bentuk dan ukuran
wayang, cara membuat wayang, makna setiap pahatan pada wayang, jenis cat
yang digunakan, cara mengecatnya, dan sebagainya.

Hasil akhir dari penelitian kualitatif, bukan sekadar menghasilkan data


atau informasi yang sulit dicari melalui metode kuantitatif, tetapi juga harus
mampu menghasilkan informasi-informasi yang bermakna, bahkan hipotesis atau
ilmu baru yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi masalah dan
meningkatkan taraf hidup manusia.

Kegiatan generik dalam penelitian kualitataif selalu menampilkan lima


fase yang dimiliki oleh masing-masing pendekatan: (1) peneliti dan apa yang
diteliti sebagai subjek multi-kultural; (2) paradigma penting dan sudut pandang
interpretatif; (3) strategi penelitian; (4) metode pengumpulan data dan
penganalisisan data bahan empiris; dan (5) seni menginterpretasi dan
memaparkan hasil penelitian. (Sholikhah, 1970)

C. Teknik analisis deskriptif


Analisis deskriptif adalah bentuk analisis data penelitian untuk menguji
generalisasi hasil penelitian yang didasarkan atas satu sampel. Analisis deskriptif ini
dilakukan melalui pengujian hipotesis deskriptif. Hasil analisisnya adalah apakah
hipotesis penelitian dapat digeneralisasikan atau tidak. Jika hipotesis nol (H0)
diterima, berarti hasil penelitian dapat digeneralisasikan. Analisis deskriptif ini
menggunakan satu variabel atau lebih tapi bersifat mandiri, karena itu analisis ini
tidak berbentuk perbandingan atau hubungan. (Coleman & Fuoss, 1955)
Analisis Deskriptif Pada dasarnya, analisis data mcmpunyai tujuan sebagai berikut. a)
Untuk menilai atau mengevaluasi, apakah data yang dipakailayak dapat dipercaya
atau tidak. b) Untukmempelajariperbedaan nilai statistik variabel-tujuan seperti
prevalensi, proporsi dan rata-rata disertai dengan standar deviasinya yang dihitung
berdasarkan data sampel tertentu dengan nilai yangdiharapkan.Dengankata lain,
menentukan ada atau tidaknya permasalahan. c) Untukmempelajarihubungan atau
asosiasi antara faktorfaktor penyebab dengan variabel tujuan. d)
Untukmempelajariperbedaan antara kelompok individu secara deskriptif, meliputi
nilai-nilai statistik variabeltujuan dan asosiasi antara faktor-penyebab dengan variabel
tujuan.(Agung, 2016)

CONTOH PENGGUNAANYA
Setiap peneliti harus dapat menyajikan data yang telah diperoleh, baik yang diperoleh
melalui observasi, wawancara, kuesioner (angket) maupun dokumentasi. Prinsip
dasar penyeajian data adalah komunikatif dan lengkap, dalam arti data yang disajikan
dapat menarik perhatian pihak lain untuk membacanya dan mudah memahami isinya.
Penyajian data yang komunikatif dapat dilakukan dengan penyajian data dibuat
bewarna dan bila data yang disajikan cukup banyak maka perlu bervariasi
penyajiannya (tidak hanya dengan table saja). Penyajian data dengan pictogram,
(yang dapat menggambarkan realitas yang sebenarnya) merupakan penyajian data
yang paling komunikatif, tetapi sulit membuatnya dan maha. Tetapi setelah ada
peralatan computer, pembuatan pictogram dan berbagai model penyajian data
menjadi sangat mudah menjadi masalah lagi. Berikut adalah salah satu contoh analisis
data menggunakan data deskriptif dengan menggunakan table : Penyajian data hasil
penelitian dengan menggunakan table merupakan penyajian yang banyak digunakan,
karena lebih efisien dan cukup komunikatif. Terdapat dua macam table, yaitu table
biasa dan table d istribusi frekuensi.
a) Contoh Tabel Data Nominal
Telah dilakukan pengumpulan data untuk mengetahui komposisi pendidikan
pegawai di PT. XYZ. Berdasarkan studi dokumentasi diperoleh keadaan sebagai
berikut :

 Dibagian Keuangan : jumlah pegawai yang lulus S1 = 25 Orang, Sarjana


Muda = 90 Orang, SMU = 45 Orang, SMK = 156 Orang, SMP = 12 Orang
dan SD = 3 Orang
 Dibagian Umum : jumlah pegawai yang lulus S1 = 5 Orang, Sarjana Muda = 6
Orang, SMU = 6 Orang, SMK = 8 Orang, SMP = 4 Orang, dan SD = 1 Orang.
 Dibagian Penjualan : Jumlah Pegawai yang lulus S1 = 7 Orang, SMK = 65
Orang, SMP = 37 Orang, dan SD = 5 Orang.
 Dibagian Litbang : Jumlah pegawai yang lulus S3 = 1 Orang, S2 = 8 Orang,
S1 = 35 Orang.
Berdasarkan data mentah tersebut, maka dapat disusun ke dalam table :

Judul adlah KOMPOSISI PENDIDIKAN PEGAWAI DI PT. XYZ. Pada table


tersebut isi kolomnya adlaah : No, bagian, tingkat pendidikan dan jumlah.

KOMPOSISI PENDIDIKAN PEGAWAI DI PT. LODYA


No Bagian Tingkat Pendidikan Jmlh
S3 S2 S1 SM SMU SMK SMP SD
1 Keuangan 25 90 45 156 12 3 331
2 Umum 5 6 6 8 4 1 30
3 Penjualan 7 65 37 5 114
4 Litabang 1 8 35 44
Jumlah 1 8 72 96 51 229 53 9 519
Sumber data : Bagian Personalia

b) Contoh Tabel Data Ordinal


Contoh table yang berisi data ordinal, data tersebut disusun berdasarkan hasil
penelitian terhadap kinerja aparatur pemerintahan di salah satu Propinsi di Pulau
Jawa. Data ordinal ditujukkan pada data yang berbentuk pangkat / rangking.
Misalnya rangking kinerja yang paling baik yaitu No. 1 berupa kinerja kondisi
fisik tempat kerja. (Kinerja yang berbentuk persentase, misalnya 61,9 % adalah
data rasio).

RANGKING KUALITAS KINERJA APARATUR


NO ASPEK KERJA KUALITAS RANGKING
KINERJA (%) KINERJA
1 Kondis Fisik tempat 61,90 1
2 Alat – alat Kerja 61,02 2
3 Ortal 58,72 3
4 Kemampuan kerja 58,70 4
5 Peranan Korpri 58,42 5
6 Kepemimpinan 58,05 6
7 Performen Kerja 57,02 7
8 Manajemen Kepegawaian 54,61 8
9 Produktivitas kerja 54,51 9
10 Motivasi Kerja 54,02 10
11 Diklat yang diperoleh 53,16 11
12 Kebutuhan Individu 53,09 12
Rata – rata Kualitas Kinerja 56,935

c) Contoh Tabel Data Interval

Contoh table yang berisi data interval, data tersebut merupakan sebagian
kecil hasil penelitian terhadap kepuasan kerja pegawai di salah satu propinsi di
Jawa. Instrument yang digunakan disusun dengan Skala Linkert dengan interval 1
s/d 4, dimana skor 1 berarti sangat tidak puas, 2 tidak puas, 3 puas, 4 sangat puas.
Skala Linkert tersebut akan menghasilkan data interval. Berdasarkan 1055
responden, setelah dianalisis hasilnya ditujukan dalam table tersebut. Komponen
kepuasan meliputi : kepuasan dalam gaji, insentif, transportasi, perumahan, dan
hubungan social (antara sesame pegawai dan pimpinan). Berdasarkan table
tersebut, Tingkat Kepuasan yang paling tinggi adalah kepuasan dalam pelayanan
transportasi, yaitu sebesar 68,60. skor Tinggi = 70 %.

TINGKAT KEPUASAN KERJA PEGAWAI


NO. ASPEK KEPUASAN KERJA TINGKAT KEPUASAN
1 Gaji 37,58
2 Insentif 57,18
3 Transportasi 68,60
4 Perumahan 48,12
5 Hubungan Kerja 54,00
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Statistika dipelajari di berbagai bidang ilmu karena statistika adalah sekumpulan alat
analisis data yang dapat membantu pengambil keputusan untuk mengambil keputusan
berdasarkan hasil kesimpulan pada analisis data dari data yang dikumpulkan. Selain itu juga
dengan statistika kita bisa meramalkan keadaan yang akan datang berdasarkan data masa
lalu.
Statistika Deskriptif memberikan informasi yang terbatas, yaitu memberi informasi
yang terbatas pada data apa adanya. Oleh karenanya pemakai statistik deskriptif tidak dapat
mengambil kesimpulan yang umum atas data yang terbatas.
Kesimpulan yang dapat diambil, terbatas atas data yang ada.
Kegunaan mempelajari ilmu Statistik adalah:
1. Memperoleh gambaran suatu keadaan atau persoalan yang sudah terjadi.
2. Untuk Penaksiran (Forecasting)
3. Untuk Pengujian (Testing Hypotesa)
Sedangkan Pentingnya mempelajari Dispersi data didasarkan pada 2 pertimbangan:
1. Pusat data (rata2, median dan modus) hanya memberi informasi yang sangat terbatas.
2. Kedua, dispersi data sangat penting untuk membandingkan penyebaran dua distribusi
data atau lebih.
Statistika deskriptif adalah tehnik yang digunakan untuk mensarikan data dan
menampilkannya dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh setiap orang. Hal ini melibatkan
proses kuantifikasi dari penemuan suatu fenomena. Berbagai statistik sederhana, seperti rata-
rata, dihitung dan ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik. Statistika deskriptif dapat
memberikan pengetahuan yang signifikan pada kejadian fenomena yang belum dikenal dan
mendeteksi keterkaitan yang ada di dalamnya. Tetapi dapatkah statistika deskriptif
memberikan hasil yang bisa diterima secara ilmiah? Statistik merupakan suatu alat
pengukuran yang berhubungan dengan keragaman pada karakteristik objek-objek yang
berbeda .

B. Saran
Pada umumnya mahasiswa kurang berminat mempelajarinya karena pelajaran
statistik adalah pelajaran yang “menggentarkan”,  ada benarnya.  Ini mungkin terjadi karena
adanya anggapan bahwa dengan mempelajari statistik maka seseorang harus benar-benar
memiliki kemampuan matematika yang kuat.  Tentu saja,  jika yang dipelajari adalah
statistika teoritis atau statistika matematis.  Namun,  untuk belajar statistika terapan - khusus
untuk kepentingan penelitian ilmiah- seseorang tidak perlu memiliki latar yang kuat di
bidang matematika.  Cukup dengan mengetahui prinsip-prinsip dasar aritmatika,  seperti
penjumlahan, pengurangan, perkalian,  pembagian, dan penarikan akar.  Tepat sekali apa
yang dikatakan Pasaribu (1981:6) bahwa kuliah statistik (di jurusan non-statistik) bukan
dimaksudkan untuk menjadikan seseorang sarjana statistik, tapi untuk kepentingan
memberikan pengetahuan yang dbutuhkan dalam kegiatan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA

Agung, I. G. N. (2016). Analisis Statistik Sederhana Untuk Pengambilan Keputusan. Populasi,


11(2). https://doi.org/10.22146/jp.12342

Coleman, B. D., & Fuoss, R. M. (1955). Quaternization Kinetics. I. Some Pyridine Derivatives in
Tetramethylene Sulfone. In Journal of the American Chemical Society.
https://doi.org/10.1021/ja01626a006

Sholikhah, A. (1970). Statistik Deskriptif Dalam Penelitian Kualitatif. KOMUNIKA: Jurnal


Dakwah Dan Komunikasi, 10(2), 342–362. https://doi.org/10.24090/komunika.v10i2.953

Anda mungkin juga menyukai