NIM : 201849016
Tahap Pertama
Bagaimanakah menurut anda gambar di atas ?
Baiklah simak penjelasan berikut, sebelum anda melakukan praktek laboratorium
“Bantuan Hidup Dasar”.
Sebaiknya ikuti tahapan persiapan seperti tercantum dalam Strategi Praktek
Laboratorium sebelum anda melakukan prosedur.
Tahap Kedua
KASUS
Seorang laki-laki ditemukan tergeletak di jalan tanpa keluarga
PENUGASAN :
1. Tentukan tindakan pertama yang dilakukan penolong
2. Tentukan cara pemeriksaan kesadaran menggunakan GCS dan APVU
3. Tentukan pemeriksaan nadi
4. Tentukan pemeriksaan dan penanganan jalan nafas / membebaskan jalan nafas
dan pembersihan jalan nafas dengan atau tanpa alat (airway)
5. Tentukan pemeriksaan dan penanganan fungsi nafas / memberikan bantuan
nafas dengan atau tanpa alat (breathing)
6. Tentukan pemeriksaan dan penanganan fungsi sirkulasi (circulasi)
Tahap ketiga
1. Mahasiswa / kelompok mahasiswa menyerahkan hasil kerja (Tahap kedua)
kepada pembimbing yang telah ditunjuk
2. Melakukan diskusi dengan pembimbing
N JAWAB
O
1 a. Pindahkan orang yang pingsan ke lokasi yang aman dan nyaman. Misalnya
jika pingsan di jalan, coba pindahkan orang tersebut ke tepi jalan. Jika pingsan
disebabkan oleh hawa panas, pindahkan orang tersebut ke tempat yang lebih
teduh dan pastikan dia mendapatkan udara segar.
b. Minta bantuan orang lain untuk menghubungi ambulans atau rumah sakit
terdekat.
c. Periksa kondisi orang yang pingsan, panggil orang tersebut dan lihat apakah
ia dapat memberi respon atau menjawab panggilan. Selain itu, perhatikan juga
apakah orang tersebut dapat bernapas dan terdapat denyut nadi di lehernya.
d. Posisikan secara terlentang dan naikkan kakinya lebih tinggi sekitar 30 cm
dari dada. Tindakan ini bertujuan untuk mengembalikan aliran darah kembali ke
otak. Orang yang pingsan di tempat duduk pun dianjurkan untuk dibaringkan di
lantai atau permukaan yang datar.
e. Jangan lupa untuk melonggarkan pakaiannya, agar dia dapat lebih mudah dan
nyaman untuk bernapas.
f.Ketika sadar, berikan dia minuman manis, seperti teh manis. Minuman manis
dapat meningkatkan gula darah dan mengembalikan energi yang diperlukan
tubuhnya.
g. Jika dia muntah, miringkan kepalanya agar tidak tersedak dan muntahannya
tidak mengenai dirinya.
h. Jika orang tersebut tetap tidak sadarkan diri hingga beberapa menit lamanya,
tidak bernapas, atau denyut nadinya tidak terdeteksi, maka perlu memberikan
napas buatan dan CPR sambil menunggu ambulan datang.
2 a. Menggunakan GCS
Cara Mengukur Tingkat Kesadaran Orang Dewasa
1. Mata
Nilai (4) untuk mata terbuka dengan spontan.
Nilai (3) untuk mata terbuka ketika diberikan respons suara atau diperintahkan
membuka mata.
Nilai (2) untuk mata terbuka ketika diberikan rangsangan nyeri.
Sedangkan jika pada pemeriksaan mata pasien mendapat nilai 1, pada pemeriksaan
respons verbal mendapatkan nilai 1, dan pada pemeriksaan gerak tubuh mendapat
nilai 1, maka totalnya adalah 3. Nilai GCS mewakili kondisi tingkat kesadaran
terendah yang artinya pasien sedang mengalami koma.
b. Menggunakan AVPU
Periksa tingkat kesadaran dengan skala AVPU:
A: sadar (alert)
V: memberikan reaksi pada suara (voice)
P: memberikan reaksi pada rasa sakit (pain)
U: tidak sadar (unconscious)
Jika anak tidak sadar, coba untuk membangunkan anak dengan berbicara atau
mengguncangkan lengan anak. Jika anak tidak sadar, tetapi memberikan reaksi
terhadap suara, anak mengalami letargis. Jika tidak ada reaksi, tanyakan kepada
ibunya apakah anak mempunyai kelainan tidur atau susah untuk dibangunkan. Lihat
Meraba dengan tiga jari tangan (digiti Ii, ii, iv manus) tepat di atas arteri radialis.
4 A. Pemeriksaan Jalan Napas :
L = Look/Lihat gerakan nafas atau pengembangan dada, adanya retraksi sela iga,
warna mukosa/kulit dan kesadaran
Teknik ini hanya digunakan pada penderita yang tidak respon / tidak sadar
untuk membersihkan benda asing yang masuk ke jalan nafas penderita. Jari
Posisi pemulihan.
Bila penderita dapat bernafas dengan baik dan tidak ditemukan adanya cedera
leher maupun tulang belakang. Posisi penderita dimiringkan menyerupai
posisi tidur miring. Dengan posisi ini diharapkan mencegah terjadinya
penyumbatan jalan nafas dan apabila terdapat cairan pada jalur nafas maka
cairan tersebut dapat mengalir keluar melalui mulut sehingga tidak masuk
ke jalan nafas.
5 a. pemeriksaan pernafasan
L = Look/Lihat gerakan nafas atau pengembangan dada, adanya retraksi sela iga,
warna mukosa/kulit dan kesadaran
Pada manusia dewasa frekuensi pemberian nafas buatan ialah sebanyak 10-12
6 a. pemeriksaan
cek nadi carotis <10 detik
b. penanganan
stop sumber perdarahan
lakukan kompresi dada 30 kali
Mengetahui,
Pembimbing laboratorium
(.................................)
PENATALAKSANAAN SUMBATAN
JALAN NAFAS OLEH BENDA ASING
Tahap Kedua
KASUS
PENUGASAN :
1. Apa yang terjadi pada korban?
2. Tentukan perkiraan penyebabnya
3. Tentukan tindakan pertama yang dilakukan penolong
4. Bagaimana tindakan pencegahannya?
Penugasan 2
N Jawab
4 Tindakan pencegahan :
makan dengan suapan yang kecil
mengunyah makanan secara perlahan dan menyeluruh sebelum menelan
tidak minum terlalu banyak alkohol sebelum atau selama makan
tidak makan makanan "saat bepergian"
Mengetahui,
Pembimbing laboratorium
(.................................)
TRIAGE
Tahap Pertama
Tahap Kedua
KASUS
Ketika perang terjadi, banyak korban berjatuhan dengan jumlah yang tidak
sebanding dengan penolongnya. Penolong pertama melakukan pemilahan
korban.
PENUGASAN :
1. Tentukan prinsip triage
2. Sebutkan 3 jenis klasifikasi triage dan penjelasannya
Tahap ketiga
1. Mahasiswa / kelompok mahasiswa menyerahkan hasil kerja (Tahap kedua)
kepada pembimbing yang telah ditunjuk
2. Melakukan diskusi dengan pembimbing
Penugasan 3
NO JAWAB
Mengetahui,
Pembimbing laboratorium
(.................................)