DWIKE RAHMADINI(202210571)
TUJUAN PRAKTEK :MENGETAHUI MORFOLOGI DARI KAPANG TOUCO DAN KHAMIR MADU
A. Tinjaun pustaka
Kapang (Mold) adalah fungi multiseluler yang mempunyai filamen dan pertumbuhannya
pada substrat mudah dilihat karena penampakannya yang berserabut seperti kapas.
Pertumbuhannya mula-mula berwarna putih, tetapi jika spora telah timbul akan terbentuk
berbagai warna tergantung dari jenis kapang. Kapang terdiri dari suatu thallus yang tersusun
dari filamen yang bercabang yang disebut hifa. Kumpulan dari hifa membentuk suatu jalinan
yang disebut miselium. Setiap hifa memiliki lebar 5-10 µm.
Nutrisi sangat dibutuhkan kapang untuk kehidupan dan pertumbuhannya, yakni sebagai sumber
karbon, sumber nitrogen, sumber energi, dan faktor pertumbuhan (mineral dan vitamin). Nutrien
tersebut dibutuhkan untuk membentuk energi dan menyusun komponen-komponen sel. Kapang
dapat menggunakan berbagai komponen sumber makanan, dari materi yang sederhana hingga
materi yang kompleks.
Fungi multiseluler mempunyai miselium atau filament, dan pertumbuhannya dalam bahan makanan
mudah sekali dilihat, yakni seperti kapas. Pertumbuhan fungi mula-mula berwarna putih, tetapi bila
telah momproduksi spsra maka akan terbentuk brbagai warna tergantung dari jenis kapang. Sifat-
sifat kapang baik penampakan mikroskopik ataupun makroskopik digunakan untuk identifikasi dan
klasifikasi kapang.
B. Bahan
1. touco
2. madu
C. Alat
1.jarum ose
2.mikroskop
3.spiritus
4. kaca preparat
D. Reagen
1. Gliserol 10 %, 4. Laktofenol
2. Aquades steril, 5. Methylen Blue
3. Alkohol 70 %
E. prosedur kerja
Prosedur Pemeriksaan Kapang:
1. Bersihkan kaca preparat dengan alcohol sampai lemaknya hilang.
2. Keringkan di atas lampu spiritus.
3. Ambil 1 tetes gliserol /laktofenol dgn jarum yg lebih tebal dari jarum ose.
4. Ambil pertumbuhan kapang dgn hari-hati agar dapat dilihat sampai miceliumnya.
Tutup dengan gelas objek.
5. Amati dibawah mikroskop
F. Pembahasan
1. Tauco
merupakan salah satu jenis produk fermentasi yang memiliki rasa dan aroma yang khas
maka tauco sering digunakan pula sebagai flavoring agent. Pada umumnya tauco dibuat
secara spontan, sehingga jenis mikroba yang tumbuh akan bermacam-macam jenisnya dan
keadaan yang demikian ini akan berpengaruh terhadap mutu dari tauco yang dihasilkan baik
dari segi flavor maupun kandungan proteinnya. Selama proses fermentasi kapang mikroba
yang berperan adalah kapang dari jenis Aspergillus oryzae. Dari hasil pengamatan yang
kami peroleh tidak nampak bagian hifa atau benang dan sporangium menggunakan
mikroskop dengan perbesaran 10 kali. Yang terlihat hanya bintik-bintik hitam dan bulatan
yang berwaran hijau lumut Tetapi jika diperbesar sampai 40 kali, jamur sama sekali tidak
terlihat. Gambar dapat dilihat dibawah ini :
2. madu
Jenis khamir yang berasal dari lebah madu asli Indonesia, yaitu Apis Cerana dan substrat terkait
ternyata dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pollen substitute. Pollen susbstitute adalah
pembuatan atau penyediaan pengganti serbuk sari pada bunga. Proses formulasi ini dibuat dari satu
atau lebih bahan alami dengan kandungan protein tinggi dan komposisi yang sesuai dengan
kebutuhan lebah madu. Pollen substitute diberikan kepada koloni lebah madu Apis Cerana, selain
untuk mencegah koloni meninggalkan sarang dan berpindah ke tempat yang baru. Hal ini kemudian
bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas koloni lebah madu.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa tauco adalah produk yang
sama-sama dihasilkan dari proses fermentasi mikroorganisme jenis jamur (kapang).jenis jamur yang
terdapat pada tauco adalah Aspergilus oryzae yang termasuk kelas deuteromycetes. Aspergillus
oryzae memerlukan kondisi aerobik, suhu optimum 35-37°C, pH optimum 4-6,5, dan
substrat terutama karbohidrat dan kadar air harus tinggi untuk tumbuh. Pada jamur
Rhizopus oligosporus dapat terlihat hifa dan sporangium sedangkan pada Aspergillus oryzae hanya
terlihat koloni yang berwarna hijau. Pada umumnya hifa berfungsi untuk menyerap nutrisi
dan sebagai alat reproduksi vegetatif (membentuk alat pembiakan vegetatif berupa
sporangium dan konidium) dan sporangium berfungsi untuk tempat pembentukan spora.
5.2 Saran
Setelah kita mempelajari kapang tauco ini, kita dapat mengetahui bagaimana struktur atau
morfologi pada jamur dan dapat mengetahui pH dan suhu yang diperlukan jamur agar tumbuh
dengan maksimal. Serta kita bisa membedakan jamur yang merugikan yang bisa menimbulkan racun
dan jamur yang menguntungkan yang digunakan dalam pangan seperti tempe dan tauco dan dapat
mengetahui bagaimana cara penyimpanan yang benar.