Anda di halaman 1dari 4

LEARNING OBJECTIVE

SKENARIO 5

“LUBANG SALURAN KEMIH ANAKKU”

DISUSUN OLEH

ZALSABILLA INTAN PUTRI

N101 19 025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

2021
1. Pemeriksaan fisik pada skenario
Jawab :

Pemeriksaan fisik ditemukan muara uretra pada bagian ventral penis.Biasanya kulit
luar dibagian ventral lebih tipis atau bahkan tidak ada, dimana kulit luar di bagian dorsal
menebal bahkan terkadang membentuk seperti sebuah tudung. Pada hipospadia sering
ditemukan adanya chorda. Chorda adalah adanya pembengkokan menuju arah ventral dari
penis.4 Hal ini disebabkan oleh karena adanya atrofi dari corpus spongiosum, fibrosis dari
tunica albuginea dan fasia di atas tunica, pengencangan kulit ventral dan fasia Buck,
perlengketan Antara kulit penis ke struktur disekitarnya, atau perlengketan Antara urethral
plate ke corpus cavernosa. Keluhan yang mungkin ditimbulkan adalah adanya pancaran urin
yang lemah ketika berkemih, nyeri ketika ereksi, dan gangguan dalam berhubungan
seksual.Hipospadia sangat sering ditemukan bersamaan dengan cryptorchismus dan hernia
inguinalis sehingga pemeriksaan adanya testis tidak boleh terlewatkan.

Sumber : Krisna,M,D.,Maulana,A.2017. HYPOSPADIA: HOW IS THE


CHARACTERISTICS IN INDONESIA.berkala ilmiah kedokteran duta wacana.vol 2
(2).viewed on 08-02-2021.<researchgate.net>.

2. Patofisiologi pada skenario


Jawab :

Sekitar minggu ke-6 gestasi, tuberkulum genital berkembang ke arah anterior menuju
ke arah sinus urogenital.Pada minggu ke-8 terjadi maskulanisasi genetalia eksterna laki-laki
karena pengaruh dari sintesis testosteron oleh testis fetus. Sintesis testosteron dilakukan oleh
sel leydig dari testis fetus, dimana sel Leydig tersebut dirangsang oleh hCG (Human
Chorionic Gonadotropin). -reduktase tipeTestosteron diubah menjadi bentuk yang lebih
poten oleh enzim 5 II menjadi dihidrotestosteron. Untuk dihidrotestosteron menjadi lebih
efektif, dihidrotestosteron harus berikatan dengan reseptor androgen yang berada di jaringan
genital. Salah satu tanda pertama dari maskulanisasi adalah menjauhnya jarak antara anus
dengan genital diikuti dengan pemanjangan dari phallus, pembentukan uretra dan
pembentukan preputium.Uretra dibentuk dari gabungan tepi medial lipatan endodermal
uretra.Peristiwa penggabungan tepi medial lipatan endodermal uretra ini dimulai dari arah
proksimal ke distal dan berakhir pada akhir trimester pertama.Tepi ektodermal uretra
bergabung menjadi preputium.Kegagalan menyatunya lipatan endodermal uretra ini yang
memicu terjadinya hipospadia.

Sumber : Krisna,M,D.,Maulana,A.2017. HYPOSPADIA: HOW IS THE


CHARACTERISTICS IN INDONESIA.berkala ilmiah kedokteran duta wacana.vol 2
(2).viewed on 08-02-2021.<researchgate.net>.

3. Hubungan antara hipospadia dengan fimosis


Jawab :

Hipospadia dapat didefinisikan sebagai adanya muara urethra yang terletak di ventral
atau proximal dari lokasi yang seharusnya. Kelainan ini terbentuk pada masa embrional
karena adanya defek pada masa perkembangan alat kelamin dan sering dikaitkan dengan
gangguan pembentukan seks primer ataupun gangguan aktivitas seksual saat dewasa
(Krisna,M,D.2017).

Parafimosis merupakan kondisi kulit prepusium yang jika ditarik dari glans penis,
tidak bisa dikembalikan ke posisi normal untuk menutup glans penis.Prepusium terjebak di
belakang sulkus koronarius.Parafimosis merupakan kondisi akut dengan tanda inflamasi,
kasus kronik jika pengobatan ditunda selama beberapa hari (Kusumajaya,C.2017).

Sumber :

Krisna,M,D.,Maulana,A.2017. HYPOSPADIA: HOW IS THE CHARACTERISTICS


IN INDONESIA.berkala ilmiah kedokteran duta wacana.vol 2 (2).viewed on 08-02-
2021.<researchgate.net>.

Kusumajaya,C.2017. Teknik Reduksi untuk Parafimosis.cdk.vol 44 (11).viewed on


08-02-2021.çdkjournal.com>
4. Parameter pemeriksaan laboratorium hipospadia
Jawab :

Tidak ada pemeriksaan laboratorium yang disarankan untuk penegakkan pasti


diagnosis hipospadia. USG Ginjal disarankan untuk mengetahui adanya anomali lainnya pada
saluran kemih pad pasien hipospadia. Karyotyping disarankan pada pasien dengan ambigu
genitalia ataupun cryptochirdism. Beberapa test seperti elektrolit, 17- hydroxyprogesterone,
testosterone, luteinizing hormon, follicle-stimulating hormon, sexhormon binding globulin,
dan beberapa tes genetik dipertimbangkan apabila memungkinkan.Hubungan antara
hipospadia dengan fimosis.

Sumber : Krisna,M,D.,Maulana,A.2017. HYPOSPADIA: HOW IS THE


CHARACTERISTICS IN INDONESIA.berkala ilmiah kedokteran duta wacana.vol 2
(2).viewed on 08-02-2021.<researchgate.net>.

5. Faktor resiko hipospadia


Jawab :

Beberapa kemungkinan dikemukakan oleh para ahli mengenai etiologi hipospadia.


Adanya defek pada produksi testosterone oleh testis dan kelenjar adrenal, kegagalan konversi
dari testosteron ke dihidrotestoteron, defisiensi reseptor androgen di penis, maupun
penurunan ikatan antara dihidrostestoteron dengan reseptor androgen dapat menyebabkan
hipospadia.Adanya paparan estrogen atau progestin pada ibu hamil di awal kehamilan
dicurigai dapat meningkatkan resiko terjadinya hipospadia. Lingkungan yang tinggi terhadap
aktivitas estrogen sering ditemukan pada pestisida di sayuran dan buah, susu sapi, beberapa
tanaman, dan obat-obatan. Namun beberapa penelitian mengemukakan bahwa pil kontrasepsi
tidak menimbulkan hipospadia. il. Pada Ibu hamil yang melakukan diet vegetarian
diperkirakan terjadi peningkatan resiko terjadinya hipospadia. Pada anak laki-laki yang lahir
dengan program Intra-cystolasmic sperm Injection (ICSI) atau In Vitro Fertilization (IVF)
memiliki insidensi yang tinggi pada hipospadia. Intra uterine growth retardation, berat bayi
lahir rendah, bayi kembar, turunan hipospadia juga merupakan faktor resiko hipospadia yang
dapat dikendalikan semasa kehamilan.

Sumber : Krisna,M,D.,Maulana,A.2017. HYPOSPADIA: HOW IS THE


CHARACTERISTICS IN INDONESIA.berkala ilmiah kedokteran duta wacana.vol 2
(2).viewed on 08-02-2021.<researchgate.net>.

Anda mungkin juga menyukai