Anda di halaman 1dari 6

LEARNING OBJECTIVE

SKENARIO IV

“ADA APA DENGAN KAKIKU”

DISUSUN OLEH

EFA FAUZIAH S. NANG

N 101 19 017

KELOMPOK 2

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS TADULAKO

202
1. Mengapa pada pasien merasakan nyeri terutama malam hari?
Jawab :
Keluhan nyeri pada malam hari pada pasien tumor disebabkan oleh adanya
pembengkakan. Pembenkakan ini g terjadi akibat inflamasi sehinga terasa nyeri
pada saat malam hari karena ada beberapa jenis mikroorganisme penyebab
inflamasi yang aktif pada malam hari (Kamal,2020)

Sumber:

Kamal, A.F., 2020. Limb Salvage Surgery untuk Meningkatkan Fungsi Ekstremitas
dan Psikologis Pasien Osteosarkoma pada Era Jaminan Kesehatan Nasional.
eJournal Kedokteran Indonesia,vol 8 (1). Viewed on 9 september 2020. From
http://www.ijil.ui.ac.id/

2. Jelaskan karakteristik tumor jinak, ganas, dan sekunder pada tulang


Jawab :
1) Tumor Jinak
Sel benigna memiliki diferensiasi sel yang baik dan menyerupai sel
normal yaitu tumbuhnya lambat. Sel ini disebut jinak karena tidak
menginfiltrasi jaringan sekitar dan tidak menyebar ke jaringan atau organ
lain sehingga memiliki efek local, kecuali berlokasi pada organ vital.
Lokasi inilah yang menjadi penyebabkematian, lokasi kanker benigna
yang menekan massa otak, menekan saraf utama dan menekan pembuluh
darah arteri menyebabkan masalah serius dan dapat menyebabkan
kematian (Nies, 2018).
2) Tumor Ganas
Sel tumor ganas memiliki karakteristik sel yang tidak berdiferensiasi
seperti sel sekitarnya, menginfiltrasi jaringan dan organ sekitarnya
dengan cepat dibandingkan pertumbuhan sel normal. Sel maligna dapat
menyebar melalui saluran limfatik ataupun pembuluh darah sehingga
dapat memberikan efek seperti anemia, kelemahan otot dan penurunan
berat badan. Kemampuan metastasis yang cepat dan memberikan efek
secara umumlah yang dapat menyebabkan kematian (Nies, 2018).
3) Tumor Sekunder
Kanker tulang sekunder adalah kanker tulang yang berasal dari kanker di
tempat lain di tubuh kamu. Misalnya, kanker paru-paru yang telah
menyebar ke tulang, itu dinamakan kanker tulang sekunder. Kanker yang
biasanya bisa menyebar ke tulang, antara lain kanker payudara, kanker
prostat, dan kanker paru-paru (Khair,2020).

Sumber :
Nies, M.A., McEwen,M., Sahar, J. 2018. Community and family health nursing.
Singapore : Elsevier.
Khair, U. and Susanti, R., 2020. Astrositoma Medula Spinalis Torakalis pada Usia
Remaja: Suatu Kasus Jarang. Jurnal Kesehatan Andalas, 9(1S).Viewed on 8
september 2020. From http://jurnal.fk.unand.ac.id/

3. Jelaskan prinsip manajemen untuk pasien tumor primer dan metastasis!


Jawab :
Prinsip manajemen tumor jinak biasanya tidak terlalu sulit dibandingkan
tumor tumorganas. Pada tumor tumor ganas diperlukankerjasama dan
konsultasi antara ahli bedahonkologi, ahli bedah ortopedi, ahli radiologi,
ahlipatologi serta ahli prostetik dan rehabilitasi.
 Tumor jinak yang jelas, misalnya osteokondroma yang kecil tidak
diperlukantindakan khusus. Apabila jenis tumordiragukan maka perlu
dilakukan pemeriksaanbiopsi.
 Curiga akan tumor ganas apabila suatu lesipada tumor primer dicurigai
sebagai suatukeganasan dmaka penderita sebaiknya dirawat untuk
pemeriksaan lengkap,pemeriksaan darah, foto paru paru,pencitraan baik
dengan foto polos maupunCT scan dan biopsi tumor.

A. Operasi
Eksisi tumor dengan cara operasi dapatdilakukan dengan beberapa tehnik
 Intralesional atau intrakapsuler. Tehnik inidilakukan dengan
eksisi/kuretase tumor,tidak dianjurkan pada tumor ganas
danbiasanya dilakukan pada kelompok low gradetumour, misalnya
giant cell tumor.
 Eksisi marginal,adalah pengeluaran tumordiluar dari kapsulnya.
Tehnik ini terutama dilakukan pada tumor jinak atau tumor
ganasjenis low garade malignancy.
 Eksisi luas (eksisi en–bloc).Pada eksisiluar, tumor dikeluarkan secara
utuh disertaijaringan di sekitar tumor yang berupa pseudokapsul
atau jaringan yang bereaksi diluar.Tindakan eksisi luas dilakukan
pada tumorganas dan biasanya dikombinsi denganpemberian
kemoterapi atau radioterapi padapre/pascaopeasi.
 Operasi radikal.Operasi radikal dilakukanseperti pada eksisi luas dan
ditambah denganpengeluarn seluruh tulang serta sendi danjaringan
sebagai suatu bagian yang utuh. Cara ini biasanya berupa amputasi
anggotagerak di atasnya dan disertai pengeluaransendi atasnya.
Dengan staging yang tepatserta pemberian kemoterapi
untukmengontrol penyebaran tumor, tindakanamputasi dapat
dihindarkan dengan suatuteknik yang disebut imb-sparin surgery
(limsaving procedure) yaitu berupa eksisi yangluas disertai dengan
penggantian anggotagerak dengan mempergunakan bone graft atau
protesis yang disesuaikan dengan anggota gerak tersebut yang
dibuat khusus secara individu.

B. Radioterapi

Radiasi dengan energi tinggi merupakan suatu cara eradikasi tumor


tumor ganas radiosensitif dan dapat juga sebagai tindakan awal sebelum
tindakan operasi dilakukan. Kombinasi radioterapi dapat pula diberikan
berama sama dengan kemoterapi. Radioterapi dilakukan pada keadaan
keadaan yang in opeablemisalnya adanya metastasis atau keadaan local yang
tidak memungkinkan untuk Tindakan operasi.

Sumber :
Soekanto, A. 2017. Tumor Jinak Muskuloskeletal. Jurnal Kedokteran, Vol 1 (1).
Viewed on 10 September 2020. From : http://fk.uwks.ac.id/jurnal/

4. Bagaimana manajemen untuk pasien tumor primer dan metastasis?

Jawab :

Sistem rujukan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang


sesuai kebutuhan medis, yaitu:

a. Dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama oleh fasilitas


kesehatan tingkat pertama

b. Jika diperlukan pelayanan lanjutan oleh spesialis, maka pasien dapat


dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat kedua

c. Pelayanan kesehatan tingkat kedua di faskes sekunder hanya dapat


diberikan atas rujukan dari faskes primer.

d. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga di faskes tersier hanya dapat


diberikan atas rujukan dari faskes sekunder dan faskes primer

Pelayanan kesehatan di faskes primer yang dapat dirujuk langsung ke


faskes tersier hanya untuk kasus yang sudah ditegakkan diagnosis dan rencana
terapinya, merupakan pelayanan berulang dan hanya tersedia di faskes tersier.

Ketentuan pelayanan rujukan berjenjang dapat dikecualikan dalam


kondisi:

a. terjadi keadaan gawat darurat; Kondisi kegawatdaruratan mengikuti


ketentuan yang berlaku

b. bencana; Kriteria bencana ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dan atau


Pemerintah Daerah

c. kekhususan permasalahan kesehatan pasien; untuk kasus yang sudah


ditegakkan rencana terapinya dan terapi tersebut hanya dapat
dilakukan di fasilitas kesehatan lanjutan

d. pertimbangan geografis; dan

e. pertimbangan ketersediaan fasilitas

Pelayanan oleh bidan dan perawat


a. Dalam keadaan tertentu, bidan atau perawat dapat memberikan
pelayanan kesehatan tingkat pertama sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.

b. Bidan dan perawat hanya dapat melakukan rujukan ke dokter


dan/atau dokter gigi pemberi pelayanan kesehatan tingkat pertama
kecuali dalam kondisi gawat darurat dan kekhususan permasalahan
kesehatan pasien, yaitu kondisi di luar kompetensi dokter dan/atau
dokter gigi pemberipelayanan kesehatan tingkat pertama

5. Rujukan Parsial

a. Rujukan parsial adalah pengiriman pasien atau spesimen ke


pemberi pelayanan kesehatan lain dalam rangka menegakkan
diagnosis atau pemberian terapi, yang merupakan satu rangkaian
perawatan pasien di Faskes tersebut.

b. Rujukan parsial dapat berupa:

1) pengiriman pasien untuk dilakukan pemeriksaan penunjang


atau tindakan

2) pengiriman spesimen untuk pemeriksaan penunjang

c. Apabila pasien tersebut adalah pasien rujukan parsial, maka


penjaminan pasien dilakukan oleh fasilitas kesehatan perujuk.

Sumber :
Idris.F.2017. Sistem Rujukan Berjenjang. Jakarta : BPJS KESEHATAN INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai