No. RM 0 4 0 6 5 5
DATA PASIEN
1. Tempat/tanggal lahir : Yogyakarta, 27 febuari 1996
2. Umur : 21 tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Pekerjaan : Mahasiswi
5. Agama : Islam
6. Suku : Jawa
7. Nama Ayah : Rianto Hadi Suku: Jawa Usia: 55 tahun
8. Nama Ibu : Hertiningsih Suku: Jawa Usia: 53 tahun
9. Pekerjaan Orang Tua : Swasta
10. Alamat Orang Tua : Jl. Tamansari No.28 Yogyakarta
11. Telp : 085601080504
Keluhan Utama:
Pasien datang mengeluhkan rasa tidak percaya diri karena giginya tidak rapi.
Vital Sign
Tekanan Darah : 93/55 mmHg (normal)
Nadi : 82 x/menit
Pernapasan : 16 x/menit
Suhu : Afebris
Berat Badan : 45 kg
Tinggi Badan : 156 cm
UE UE
PE PE
Keterangan
Karies X Missing teeth
Tampak Depan
Bentuk Muka: Hiperleptoprosop
Tampak Samping
Profil muka : Cembung
SKEMA GIGI-GIGI DARI OKLUSAL
Tampak depan
Relasi Molar dan Caninus Kanan Relasi Molar dan Caninus Kiri
Kesimpulan :
Lebar mesiodistal gigi-gigi rahang atas dalam keadaan normal selain gigi 36,37,41,42,46,47
PERHITUNGAN-PERHITUNGAN
Metode Pont
Jumlah lebar Mesiodistal 2 1 1 2 : 28,3 mm
Jarak P1-P1 pengukuran : 36,5 mm
Jarak P1-P1 perhitungan : I x 100 = 35,37 mm Diskrepansi: 1,83 mm
80
Metode Korkhaus
Tabel Korkhaus : 16,6 mm
Jarak I – (P1 - P1) pengukuran : 14.9 mm Diskrepansi: -1,7 mm
Keterangan: Pertumbuhan dan perkembangan lengkung gigi ke arah anterior adalah retraksi
ringan sebesar -1,7 mm (pertumbuhan dan perkembangan ke arah anterior kurang).
Metode Howes
Jarak lebar mesiodistal M1- M1 : 90,8 mm
Jarak P1- P1 (tonjol) : 35,8 mm Indeks P: Jarak P1 – P1 x 100%
md M1 – M1
= 35,2 x 100%
90,8
= 38,7 %
Lengkung gigi tidak cukup untuk menampung gigi-gigi ke dalam lengkung ideal dan stabil
karena indeks P>43%
Keterangan ;
Malam ditempatkan pada dataran oklusal gigi P1 P2 dan M1, lalu pasien diinstruksikan
untuk menggigit malam tersebut sampai pada jarak N-M yang telah diketahui,yaitu 13,5
mm. didapatkan hasil berupa malam pada bagian posterior belum tergigit habis dan deep
bite terkoreksi
Kesimpulan :
Terdapat Deep overbite berupa gigi anterior RA yang menutupi >1/3 incisal gigi RB yang
disebabkan karena infraoklusi gigi posterior
Keterangan
Overjet awal : 3,5 mm
Rahang Atas:
Jika gigi disusun dalam lengkung ideal, lengkung anterior tetap (mengikuti lengkung gigi
12) dan lengkung posterior tetap maka terdapat kekurangan ruang sebesar :
Kanan : -1,3 mm
Kiri : -1,8 mm
Rahang Bawah:
Jika gigi disusun dalam lengkung ideal, lengkung anterior tetap (mengikuti lengkung gigi
31), dan lengkung posterior tetap. Maka terdapat kekurangan ruang sebesar :
Kanan : -1,4 mm
Kiri : -4,4mm
Rahang Bawah :
Jika gigi disusun dalam lengkung ideal mengikuti gigi 31dan lengkung posterior di
ekspansi sebesar 2,5 mm, maka terdapat kekurangan ruang sebesar :
Kanan : -0,5 mm
Kiri : -0,3 mm
DIAGNOSIS
Malrelasi
Anterior
Overjet : 3,5 mm ( Di ukur dari mesial gigi 21 terhadap mesial gigi 31)
Overbite : 5,6 mm ( Di ukur dari mesial gigi 21 terhadap mesial gigi 31)
Rahang Bawah:
32 : Linguoversi
33 : Distolabiotorsiversi
34 : Bukoversi
41 : Linguoversi
42 : Mesiolabiotorsiversi
44 : Mesiobukotorsiversi
46 : Mesiolinguotorsiversi
Rahang Atas:
16 : Distopalatotorsiversi, kemungkinan kekurangan ruang karena gigi decidui belum tanggal,
sedangkan gigi permanen sudah tumbuh (persistensi)
11 : Mesiopalatotorsiversi, kemungkinan kekurangan ruang karena gigi decidui belum
tanggal, sedangkan gigi permanen sudah tumbuh (persistensi)
22 : Mesioversi, kemungkinn kekurangan ruang karena gigi decidui belum tanggal, sedangkan
gigi permanen sudah tumbuh (persistensi)
21: Distolabiotorsiversi, kemungkinan kekurangan ruang karena ggi decidui belum tanggal,
sedangkan gigi permanen sudah tumbuh (persistensi)
Rahang Bawah:
32 : Linguoversi, kemungkinan kekurangan ruang karena gigi decidui belum tanggal,
sedangkan gigi permanen sudah tumbuh (persistensi)
33 : Distolabiotorsiversi, kemungkinan kekurangan ruang karena gigi decidui belum tanggal,
sedangkan gigi permanen sudah tumbuh (persistensi)
34 : Buccoversi, kemungkinan kekurangan ruang karena gigi decidui belum tanggal,
sedangkan gigi permanen sudah tumbuh (persistensi)
41 : Linguoversi, kemungkinan kekurangan ruang karena gigi decidui belum tanggal,
sedangkan gigi permanen sudah tumbuh (persistensi)
42 : Mesiolabiotorsiversi, kemungkinan kekurangan ruang karena gigi decidui belum tanggal,
sedangkan gigi permanen sudah tumbuh (persistensi)
44 : Mesiobuccotorsiversi, kemungkinan kekurangan ruang karena gigi decidui belum
tanggal, sedangkan gigi permanen sudah tumbuh (persistensi)
46 : Mesiolinguotorsiversi, kemungkinan kekurangan ruang karena gigi decidui belum
tanggal, sedangklan gigi permanen sudah tumbuh (persistensi)
RENCANA PERAWATAN
A. Rencana Perawatan
b. Scalling
Operator melakukan pembersihan kalkulus dan debris pada gigi pasien untuk
memperbaiki oral hygienenya.
1. Pemasangan Retainer
Retainer adalah alat untuk stabilisasi gigi setelah selesai perawatan ortodontik,
jadi tidak berfungsi untuk menggerakkan gigi. Pemakaian retainer bertujuan untuk
mempertahankan gigi-gigi dan lengkung gigi yang telah dikoreksi dan menunggu
terjadinya proses aposisi di sekitar gigi, sehingga gigi menjadi kokoh kembali dan
perawatan tidak relaps seperti semula.
Untuk mempertahankan posisi gigi-gigi setelah dirawat ortodontik, digunakan
Hawley retainer yang terdiri dari :
Plat dasar dengan verkeilung pada semua gigi
Klamer adam dengan stainless wire Ф 0,7mm
Labial arch dengan stainless wire Ф 0,8mm dipasang dalam keadaan pasif
Instruksi yang diberikan pada pemakaian retainer adalah :
a. Retainer dipakai siang dan malam (hanya dilepas pada makan dan sikat gigi)
selama 3 bulan pertama. Kontrol sebulan sekali untuk mengetahui derajat
imobilisasi atau kegoyahan gigi yang telah terkoreksi.
b. Jika selama 3 bulan pertama masih terdapat kegoyah gigi, maka pemakaian retainer
dengan cara yang sama diperpanjang 3 bulan lagi. Dicek apakah setiap pemakaian
kembali terasa sesak atau pas. Kontrol setiap 1 bulan sekali.
c. Jika setelah 3 bulan kedua alat masih terasa sesak jika dipakai, maka pemakaian
dilanjutkan 3 bulan dengan kontrol setiap bulan sekali. Jika pada pemakaian alat
dirasa sudah pas maka, untuk bulan ketiganya alat dipakai pada malam hari.
Kontrol 1 bulan sekali.
d. Jika bulan ketiga sudah pas, maka retainer dihentikan, kontrol 3 bulan berikutnya
untuk pemeriksaan terakhir. Jika masih dicurigai relaps sebaiknya retainer tetap
dipakai pada malam hari selama 3 bulan dengan kontrol setiap bulan sekali.
GAMBAR ALAT
Rahang Bawah
Plat ekspansi RB dilengkapi dengan:
1. Labial arch dengan stainless wire 0,7
mm
2. Adam klamer dengan stainless wire
0,7 mm
3. Sekrup Ekspansi
Rahang Atas (Tahap 2)
Plat aktif RA dilengkapi dengan:
4. Labial arch dengan stainless wire 0,7
mm
5. Adam klamer dengan stainless wire
0,7 mm
6. Plat Akrilik
7. Simple spring dengan stainless wire
0,6 mm
Rahang Bawah
Plat aktif RB dilengkapi dengan:
4. Labial arch dengan stainless wire 0,7
mm
5. Adam klamer dengan stainless wire
0,7 mm
6. Plat Akrilik
7. Simple spring dengan stainless wire
0,6 mm
Retainer RA
Dilengkapi dengan:
1. Labial arch dengan 0,7 mm
2. Adam klamer dengan 0,7 mm
3. Base plate akrilik
Retainer RB
Dilengkapi dengan:
1. Labial arch dengan 0,7 mm
2. Adam klamer dengan 0,7 mm
3. Base plate akrilik
PROGNOSIS
Hasil perawatan diharapkan baik mengingat motivasi pasien yang besar untuk dirawat
giginya, jaringan pendukung yang baik dan sehat, usia pasien masih muda, kooperatif dan
komunikatif, serta keadaan sosial dan ekonomi pasien yang mendukung.