FILSAFAT BARAT
(Makalah ini disusun sebagai tugas kelompok dari mata kuliah Filsafat Umum)
DOSEN PEMBIMBING:
Dr. SYUKRI, MA
DISUSUN OLEH:
SUMATERA UTARA
TAHUN 2021
1
KATA PENGANTAR
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas di mata kuliah Filsafat Umum.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan nilai positif bagi
kehidupan kita
Penulis percaya bahwa tidak ada kesempurnaan, begitu pula pada makalah
ini. Karena itu, penulis mengharapkan kritik dan sarannya atas makalah ini agar
kedepan menjadi sesuatu yang lebih baik lagi
Penyusun
2
Daftar Isi
Halaman Judul................................................................................................1
Kata Pengantar................................................................................................2
Daftar Isi.........................................................................................................3
BAB 1 : PENDAHULUAN............................................................................4
A. Filsafat Barat.......................................................................................5
B. Tokoh Filsafat Barat...........................................................................6
BAB 3 : PENUTUP........................................................................................9
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
4
A. Filsafat Barat
Tokoh utama filsafat Barat antara lain Plato, Thomas Aquinas, Réne
Descartes, Immanuel Kant, Arthur Schopenhauer, Karl Heinrich Marx, Friedrich
Nietzsche, dan Jean-Paul Sartre.
1. Tema Ontologi
Ontologi membahas tentang masalah “keberadaan” sesuatu yang dapat
dilihat dan dibedakan secara empiris (kasat mata), misalnya tentang
keberadaan alam semesta, makhluk hidup, atau tata surya.
2. Tema Epistemologi
Kata ini berasal dari bahasa Yunani episteme (pengetahuan) dan logos
(kata/pembicaraan/ilmu) adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan asal,
5
sifat, dan jenis pengetahuan. Topik ini termasuk salah satu yang paling sering
diperdebatkan dan dibahas dalam bidang filsafat, misalnya tentang apa itu
pengetahuan, bagaimana karakteristiknya, macamnya, serta hubungannya
dengan kebenaran dan keyakinan.
Epistemologi atau Teori Pengetahuan yang berhubungan dengan hakikat
dari ilmu pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dasar-dasarnya serta
pertanggung jawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki
oleh setiap manusia. Pengetahuan tersebut diperoleh manusia melalui akal dan
panca indera dengan berbagai metode, diantaranya; metode induktif, metode
deduktif, metode positivisme, metode kontemplatis dan metode dialektis.
3. Tema Aksiolgi
Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan
bagaimana manusia menggunakan ilmunya1. Aksiologi berasal dari kata
Yunani: axion (nilai) dan logos (teori), yang berarti teori tentang nilai.
Plato lahir sekitar 427 SM - meninggal sekitar 347 SM, dia adalah seorang
filsuf dan matematikawan Yunani, dan pendiri dari Akademi Platonik di Athena,
sekolah tingkat tinggi pertama di dunia barat 2. Ia adalah murid Socrates.
Pemikiran Plato pun banyak dipengaruhi oleh Socrates. Plato adalah guru dari
Aristoteles. Karyanya yang paling terkenal ialah Republik (dalam bahasa Yunani
Πολιτεία atau Politeia, "negeri") yang di dalamnya berisi uraian garis besar
pandangannya pada keadaan "ideal". Dia juga menulis 'Hukum' dan banyak dialog
di mana Socrates adalah peserta utama. Salah satu perumpamaan Plato yang
termasyhur adalah perumpaan tentang orang di gua. Cicero mengatakan Plato
scribend est mortuus (Plato meninggal ketika sedang menulis).
2. Immanuel Kant
1
Vardiansyah, Dani. Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Indeks, Jakarta 2008. Halaman 91
2
Tjahjadi,Simon Petrus L., Petualangan IntelektualYogyakarta: Kanisius.2004
6
Dia lahir di Königsberg, 22 April 1724 – meninggal di Königsberg, 12
Februari 1804 pada umur 79 tahun, dia adalah seorang filsuf Jerman. Karya yang
terpenting adalah Kritik der Reinen Vernunft, 1781. Dalam bukunya ini ia
“membatasi pengetahuan manusia”. Atau dengan kata lain “apa yang bisa
diketahui manusia.” Ia menyatakan ini dengan memberikan tiga pertanyaan:
a. Apa-apa yang bisa diketahui manusia hanyalah yang dipersepsi dengan panca
indria. Lain daripada itu merupakan “ilusi” saja, hanyalah ide.
b. Semua yang harus dilakukan manusia harus bisa diangkat menjadi sebuah
peraturan umum. Hal ini disebut dengan istilah “imperatif kategoris”. Contoh:
orang sebaiknya jangan mencuri, sebab apabila hal ini diangkat menjadi
peraturan umum, maka apabila semua orang mencuri, masyarakat tidak akan
jalan.
c. Yang bisa diharapkan manusia ditentukan oleh akal budinya. Inilah yang
memutuskan pengharapan manusia.
3
Jonathan H. Turner. The Emergence of sociological theory. 1981. Illinois: The Dorsey Press. Hlm.
165-190
7
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
8
Filsafat barat adalah ilmu yang biasa dipelajari secara akademis di
universitas-universitas di Eropa dan daerah-daerah jajagan mereka. Filsafat ini
berkembang dari tradisi falsafi orang Yunani Kuno. Namun pada hakikatnya,
tradisi falsafi Yunani sebenarnya sempat mengalami penutusan rantai ketika
salinan buku filsafat Aristoteles seperti Isagoge, Categories dan Porphyry telah
dimusnahkan oleh pemerintah Romawi bersamaan dengan eksekusi mati terhadap
Boethius, yang dianggap telah menyebarkan ajaran yang dilarang oleh Negara
Tokoh utama filsafat Barat antara lain Plato, Thomas Aquinas, Réne
Descartes, Immanuel Kant, Arthur Schopenhauer, Karl Heinrich Marx, Friedrich
Nietzsche, dan Jean-Paul Sartre.
Saran:
9
DAFTAR PUSTAKA
10