Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

FILSAFAT BARAT
(Makalah ini disusun sebagai tugas kelompok dari mata kuliah Filsafat Umum)

DOSEN PEMBIMBING:

Dr. SYUKRI, MA

DISUSUN OLEH:

M. FATAHILLAH AL HUZAIFI (0402191005)

JURUSAN STUDI AGAMA - AGAMA

FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kepada Allah Swt yang memberikan rahmatnya


sehingga terselesaikannya makalah ini. Makalah ini mengangkat topik “Filsafat
Barat.” Penulis ucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang turut membantu
dalam proses pembuatan makalah ini

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas di mata kuliah Filsafat Umum.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan nilai positif bagi
kehidupan kita

Penulis percaya bahwa tidak ada kesempurnaan, begitu pula pada makalah
ini. Karena itu, penulis mengharapkan kritik dan sarannya atas makalah ini agar
kedepan menjadi sesuatu yang lebih baik lagi

Medan, 8 Februari 2021

Penyusun

2
Daftar Isi

Halaman Judul................................................................................................1

Kata Pengantar................................................................................................2

Daftar Isi.........................................................................................................3

BAB 1 : PENDAHULUAN............................................................................4

A. Latar Belakang Masalah.....................................................................4


B. Rumusan Masalah...............................................................................4
C. Tujuan Penulisan................................................................................4

BAB 2 : PEMBAHAS AN.............................................................................5

A. Filsafat Barat.......................................................................................5
B. Tokoh Filsafat Barat...........................................................................6

BAB 3 : PENUTUP........................................................................................9

BAB 4 : DAFTAR PUSTAKA.....................................................................10

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Filsafat pertama muncul di Yunani kira-kira abad ke 7 SM. Filsafat


muncul ketika orang-orang mulai berfikir dan berdiskusi tentang keadaan alam,
dunia dan lingkungan di sekitar mereka. Orang yang mula-mula sekali
menggunakan akal secara serius adalah orang Yunani yang bernama Thales (624-
546 SM), orang ini yang digelari Bapak Filsafat. Filosof-filosof Yunani
berikutnya yang populer ialah Sokrates, Plato dan Aritstoteles. Sokrates adalah
guru Plato dan Aristoteles adalah murid Plato. Ada sebagian yang mengatakan
bahwa sejarah filsafat tidak lain hanyalah komentar-komentar karya Plato. Hal ini
menunjukkan pengaruh Plato yang sangar besar pada sejarah filsafat.

Pemikiran yang mendalam untuk mencari kebenaran merupakan hakikat


dari filsafat, maka filsafat yang sangat perlu untuk dipelajari agar dapat
memahami persoalan pemikiran yang sedang berkembang. Studi filsafat dapat
membantu dalam membanhun keyakinan keagamaan berdasarkan kematangan
intelektualitas. Filsafat dapat mendukung kepercayaan keagamaan seseorang, asal
kepercayaan tersebut tidak tergantung pada konsepsi pra ilmiah yang usang,
sempit dan dogmatis

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dan konsep filsafat Barat?


2. Siapa saja para tokoh filsafat Barat?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui pengertian dan konsep filsafat Barat


2. Unutk mengetahui tokoh filsafat Barat

BAB II

PEMBAHASAN

4
A. Filsafat Barat

Filsafat Barat adalah ilmu yang biasa dipelajari secara akademis di


universitas-universitas di Eropa dan daerah-daerah jajahan mereka. Filsafat ini
berkembang dari tradisi falsafi orang Yunani kuno. Namun pada hakikatnya,
tradisi falsafi Yunani sebenarnya sempat mengalami pemutusan rantai ketika
salinan buku filsafat Aristoteles seperti Isagoge, Categories dan Porphyry telah
dimusnahkan oleh pemerintah Romawi bersamaan dengan eksekusi mati terhadap
Boethius, yang dianggap telah menyebarkan ajaran yang dilarang oleh negara.

Selanjutnya dikatakan bahwa seandainya kitab-kitab terjemahan Boethius


menjadi sumber perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan di Eropa, maka
John Salisbury, seorang guru besar filsafat di Universitas Paris, tidak akan
menyalin kembali buku Organon karangan Aristoteles dari terjemahan-terjemahan
berbahasa Arab, yang telah dikerjakan oleh filosof Islam pada dinasti Abbasyah.

Tokoh utama filsafat Barat antara lain Plato, Thomas Aquinas, Réne
Descartes, Immanuel Kant, Arthur Schopenhauer, Karl Heinrich Marx, Friedrich
Nietzsche, dan Jean-Paul Sartre.

Dalam tradisi filsafat Barat di Indonesia sendiri yang notabene-nya adalah


bekas jajahan bangsa Eropa-Belanda, dikenal adanya pembidangan dalam filsafat
yang menyangkut tema tertentu. Tema-tema tersebut adalah: ontologi,
epistemologi, dan aksiologi.

1. Tema Ontologi
Ontologi membahas tentang masalah “keberadaan” sesuatu yang dapat
dilihat dan dibedakan secara empiris (kasat mata), misalnya tentang
keberadaan alam semesta, makhluk hidup, atau tata surya.
2. Tema Epistemologi
Kata ini berasal dari bahasa Yunani episteme (pengetahuan) dan logos
(kata/pembicaraan/ilmu) adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan asal,

5
sifat, dan jenis pengetahuan. Topik ini termasuk salah satu yang paling sering
diperdebatkan dan dibahas dalam bidang filsafat, misalnya tentang apa itu
pengetahuan, bagaimana karakteristiknya, macamnya, serta hubungannya
dengan kebenaran dan keyakinan.
Epistemologi atau Teori Pengetahuan yang berhubungan dengan hakikat
dari ilmu pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dasar-dasarnya serta
pertanggung jawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki
oleh setiap manusia. Pengetahuan tersebut diperoleh manusia melalui akal dan
panca indera dengan berbagai metode, diantaranya; metode induktif, metode
deduktif, metode positivisme, metode kontemplatis dan metode dialektis.
3. Tema Aksiolgi
Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan
bagaimana manusia menggunakan ilmunya1. Aksiologi berasal dari kata
Yunani: axion (nilai) dan logos (teori), yang berarti teori tentang nilai.

B. Tokoh-Tokoh Filsafat Barat


1. Plato

Plato lahir sekitar 427 SM - meninggal sekitar 347 SM, dia adalah seorang
filsuf dan matematikawan Yunani, dan pendiri dari Akademi Platonik di Athena,
sekolah tingkat tinggi pertama di dunia barat 2. Ia adalah murid Socrates.
Pemikiran Plato pun banyak dipengaruhi oleh Socrates.  Plato adalah guru dari
Aristoteles. Karyanya yang paling terkenal ialah Republik (dalam bahasa Yunani
Πολιτεία atau Politeia, "negeri") yang di dalamnya berisi uraian garis besar
pandangannya pada keadaan "ideal". Dia juga menulis 'Hukum' dan banyak dialog
di mana Socrates adalah peserta utama. Salah satu perumpamaan Plato yang
termasyhur adalah perumpaan tentang orang di gua.  Cicero mengatakan Plato
scribend est mortuus (Plato meninggal ketika sedang menulis).

2. Immanuel Kant  

1
Vardiansyah, Dani. Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Indeks, Jakarta 2008. Halaman 91
2
Tjahjadi,Simon Petrus L., Petualangan IntelektualYogyakarta: Kanisius.2004

6
Dia lahir di Königsberg, 22 April 1724 – meninggal di Königsberg, 12
Februari 1804 pada umur 79 tahun, dia adalah seorang filsuf Jerman. Karya yang
terpenting adalah Kritik der Reinen Vernunft, 1781. Dalam bukunya ini ia
“membatasi pengetahuan manusia”. Atau dengan kata lain “apa yang bisa
diketahui manusia.” Ia menyatakan ini dengan memberikan tiga pertanyaan:

a. Apakah yang bisa kuketahui?


b. Apakah yang harus kulakukan?
c. Apakah yang bisa kuharapkan?

Pertanyaan ini dijawab sebagai berikut:

a. Apa-apa yang bisa diketahui manusia hanyalah yang dipersepsi dengan panca
indria. Lain daripada itu merupakan “ilusi” saja, hanyalah ide.
b. Semua yang harus dilakukan manusia harus bisa diangkat menjadi sebuah
peraturan umum. Hal ini disebut dengan istilah “imperatif kategoris”. Contoh:
orang sebaiknya jangan mencuri, sebab apabila hal ini diangkat menjadi
peraturan umum, maka apabila semua orang mencuri, masyarakat tidak akan
jalan.
c. Yang bisa diharapkan manusia ditentukan oleh akal budinya. Inilah yang
memutuskan pengharapan manusia.

3. Karl Heinrich Marx

lahir di Trier, Jerman, 5 Mei 1818 – meninggal di London, 14 Maret 1883


pada umur 64 tahun. Dia adalah seorang filsuf, pakar ekonomi politik dan teori
kemasyarakatan dari Prusia. Walaupun Marx menulis tentang banyak hal semasa
hidupnya, ia paling terkenal atas analisisnya terhadap sejarah, terutama mengenai
pertentangan kelas, yang dapat diringkas sebagai "Sejarah dari berbagai
masyarakat hingga saat ini pada dasarnya adalah sejarah pertentangan kelas",
sebagaimana yang tertulis dalam kalimat pembuka dari Manifesto Komunis.3

3
Jonathan H. Turner. The Emergence of sociological theory. 1981. Illinois: The Dorsey Press. Hlm.
165-190

7
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan:

8
Filsafat barat adalah ilmu yang biasa dipelajari secara akademis di
universitas-universitas di Eropa dan daerah-daerah jajagan mereka. Filsafat ini
berkembang dari tradisi falsafi orang Yunani Kuno. Namun pada hakikatnya,
tradisi falsafi Yunani sebenarnya sempat mengalami penutusan rantai ketika
salinan buku filsafat Aristoteles seperti Isagoge, Categories dan Porphyry telah
dimusnahkan oleh pemerintah Romawi bersamaan dengan eksekusi mati terhadap
Boethius, yang dianggap telah menyebarkan ajaran yang dilarang oleh Negara

Tokoh utama filsafat Barat antara lain Plato, Thomas Aquinas, Réne
Descartes, Immanuel Kant, Arthur Schopenhauer, Karl Heinrich Marx, Friedrich
Nietzsche, dan Jean-Paul Sartre.

Saran:

Demikian makalah ini penulis paparkan. Penulis sadar bahwa terdapat


banyak kekurang dalam makalah ini, karena itu penulis berharap kritik dan
sarannya untuk agar makalah selanjutnya menjadi lebih baik lagi.

9
DAFTAR PUSTAKA

 Jonathan H. Turner. 1981. The Emergence of sociological theory. Illinois:


The Dorsey Press
 Dani Vardiansyah. 2008. Filsafat Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar,
Indeks, Jakarta.
 Tjahjadi, Simon Petrus L. 2004, Petualangan Intelektual. Yogyakarta:
Kanisius.

10

Anda mungkin juga menyukai