LANDASAN TEORI
11
12
2.2 Kompensasi
2.2.1 Pengertian Kompensasi
Menurut Sedarmayanti (2010) kompensasi adalah segala sesuatu yang
diterima karyawan sebagai balas jasa kerja mereka.
Menurut Sikula (1981:283) yang dikutip oleh Mangkunegara (2007) bahwa :
”Kompensasi merupakan sesuatu yang dipertimbangkan sebagai sesuatu yang
sebanding. Dalam kepegawaian, hadiah yang bersifat uang merupakan kompensasi
yang diberikan kepada pegawai sebagai penghargaan dari pelayanan mereka”.
Menurut Hasibuan (2007), kompensasi adalah semua pendapatan yang
berbentuk uang, barang langsung, atau tidak langsung yang diterima karyawan
sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan.
Kesimpulan yang dapat diambil dari pendapat para ahli di atas mengenai
kompensasi adalah segala sesuatu hak yang haru diterima karyawan sebagai balas
jasa atas pekerjaan atau pencapaian dari karyawan.
Berdasarkan pendapat dari para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa
pengertian lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan baik
bersifat fisik maupun non fisik yang dapat mempengaruhi dalam menjalankan semua
tugas yang telah diberikan kepada karyawan.
dan kesegaran jasmani. Rasa sejuk dan segar selama bekerja akan membantu
mempercepat pemuulihan tubuh akibat lelah setelah bekerja.
1. Faktor Kemampuan
Secara psikologis, kemampuan (Ability) pegawai terdiri dari kemampuan
potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge + Skill). Artinya, pegawai yang
memiliki IQ rata-rata (IQ 110 – 120) dengan pendidikan yang memadai untuk
25
2. Faktor Motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap seorang pegawai dalam menghadapi situasi
kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai yang terarah
untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja).
Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong diri pegawai untuk
berusaha mencapai prestasi kerja secara maksimal. Sikap mental seorang pegawai
harus sikap mental yang siap secara psikofisik (sikap secara mental, fisik, tujuan dan
situasi). Artinya seorang pegawai harus siap mental, mampu secara fisik, memahami
tujuan utama dan target kerja yang akan dicapai serta mampu memanfaatkan dan
menciptakan situasi kerja.
2.8 Hipotesis
Pengertian Hipotesis Penelitian Menurut Sugiyono (2011), hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana
rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan
sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori. Hipotesis
dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang merupakan jawaban sementara atas
masalah yang dirumuskan.
Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah penelitian yang menggunakan
pendekatan kuantitatif. Pada penelitian kualitatif hipotesis tidak dirumuskan, tetapi
justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut akan
diuji dengan pendekatan kuantitatif.
Hipotesis atau dugaan sementara dalam penelitian ini, yaitu :
Untuk T-1:
Ho: Tidak ada pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan
Ha: Ada pengaruh Kompensasi terhdap Kinerja Karyawan
Untuk T-2:
Ho : Tidak ada pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Ha : Ada pengaruh pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Untuk T-3:
Ho: Tidak ada pengaruh Pelatihan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Ha: Ada pengaruh Pelatihan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Untuk T-4:
Ho: Tidak ada pengaruh Kompensasi, Lingkungan Kerja dan Pelatihan Kerja
terhadap Kinerja Karyawan
Ha: Ada pengaruh Kompensasi, Lingkungan Kerja dan Pelatihan Kerja terhadap
Kinerja karywan
30