Anda di halaman 1dari 12

RESUME

ASKEP ANAK DENGAN RETINOBLASTOMA

DOSEN PEMBIMBING : : Ns.LIZA MERIANTI,S.KEP,M.Kep

OLEH :

AFIFAH KHAIRATUNNISA

NIM: 1811142010003

Program Studi S1 Keperawatan


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ( STIKes)
Yarsi Sumbar Bukittinggi
Tahun ajaran 2020/2021
PENGERTIAN
Retinoblastoma merupakan tumor ganas utama intraokular yang ditemukan pada anak-anak,
terutama pada usia di bawah lima tahun.  Tumor berasal dari jaringan retina embrional.  (Mansjoer
A. 2000).
Retinoblastoma adalah  tumor ganas dalam bola mata  pada anak dan bayi sampai 5
tahun.  (Sidarta Ilyas, 2009).
Retinoblastoma adalah tumor endo-okular pada anak yang mengenai saraf embrionik retina.
Kasus ini jarang terjadi, sehingga sulit untuk dideteksi secara awal. Rata rata usia klien saat
diagnosis adalah 24 bulan pada kasus unilateral, 13 bulan pada kasus kasus bilateral. Beberapa kasus
bilateral tampak sebagai kasus unilateral, dan tumor pada bagian mata yang lain terdeteksi pada saat
pemeriksaan evaluasi. ini menunjukkan pentingnya untuk memeriksa klien dengan dengan anestesi
pada anak anak dengan retinoblastoma unilateral, khususnya pada usia dibawah 1 tahun. (Ganong
William F.1998)
Jadi dari beberapa pengertian diatas disimpulakan bahwa retinoblastoma adalah penyakit tumor
ganas dalam bola mata pada anak usia kurang dari 5 tahun.

ETIOLOGI
Terjadi karena kehilangan kedua kromosom dari satu pasang alel dominan protektif yang berada
dalam pita kromosom, bisa karena mutasi atau diturunkan.  Penyebabnya adalah tidak terdapatnya
gen penekan tumor, yang sifatnya cenderung diturunkan. Sekitar 10% penderita retinoblastoma
memiliki saudara yang juga menderita retinoblastoma dan mendapatkan gennya dari orang
tua.  Kanker bisa menyerang salah satu maupun kedua mata.  Kanker bisa menyebar ke kantung
mata dan ke otak (melalui saraf penglihatan / nervus optikus).

PATOFISIOLOGI
Jika letak tumor di macula, dapat terlihat gejala awal strabismus. Massa tumor yang semakin
membesar akan memperlihatkan gejala leukokoria, tanda-tanda peradangan vitreus yang
menyerupai endoftalmitis. Jika sel-sel tumor terlepas dan masuk ke segmen anterior mata, akan
menyebabkan glaucoma atau tanda peradangan berupa hipopion atau hifema. Pertumbuhan tumor
ini dapat menyebabkan metastasis dengan invasi tumor melalui; nervus optikus ke otak, sclera ke
jaringan orbita dan sinus paranasal, dan metastasis jauh kesumsum tulang melalui pembuluh darah.
Pada fundus terlihat bercak kuning mengkilat, dapat menonjol ke badan kaca. Dipermukaan
terdapat neovaskularisasi dan perdarahan. Warna iris tidak normal. Penyebaran secara limfogen, ke
kelenjar limfe preaurikuler dan submandibula serta secara hematogen ke sumsum tulang dan visera ,
terutati.

Tanda dan Gejala


1. Tanda dini retinoblastoma adalah mata merah, mata juling atau  terdapat warna iris yang
tidak normal.
2. Bola mata menjadi besar, bila tumor sudah menyebar luas di dalam bola mata.
3. Bila terjadi nekrosis tumor, akan terjadi gejala pandangan berat.
4. Tajam penglihatan sangat menurun.
5. Nyeri.
6. Pada tumor yang besar, maka mengisi seluruh rongga badan kaca sehingga badan
kacaterlihat benjolan berwarna putih kekuning-kuningan dengan pembuluh darah diatasnya.
7. Bisa terjadi kebutaa

Klasifikasi Stadium
Menurut Reese-Ellsworth, retino balastoma digolongkan menjadi

1. Golongan I
a. Tumor soliter/multiple kurang dari 4 diameter pupil.
b. Tumor multiple tidak lebih dari 4dd,dan terdapat pada atau dibelakang ekuator
2. Golongan II
a. Tumor solid dengan diameter 4-10 dd pada atau belakang ekuator
b. Tumor multiple dengan diameter 4-10 dd pada atau belakang ekuator
3. Golongan III
a. Beberapa lesi di depan ekuator
b. Tumor ada didepan ekuator atau tumor soliter berukuran >10 diameter papil
4. Golongan IV
a. Tumor multiple sebagian besar > 10 dd
b. Beberapa lesi menyebar ke anterior ke ora serrata
5. Golongan V
a. Tumor masif mengenai lebih dari setengah retina
b. Penyebaran ke vitreous

Tumor menjadi lebih besar, bola mata memebesar menyebabakan eksoftalmus kemudian dapt
pecah kedepan sampai keluar dari rongga orbita disertai nekrose diatasnya.
Menurut Grabowski dan Abrahamson, membagi penderajatan berdasarkan tempat utama dimana
retinoblastoma menyebar sebagai berikut :
1. Derajat I intraokular
a. tumor retina.
b. penyebaran ke lamina fibrosa.
c. penyebaran ke ueva.
2. Derajat II orbita
a. Tumor orbita : sel sel episklera yang tersebar, tumor terbukti dengan    biopsi.
b. Nervous optikus.

Pemeriksaan Diagnostik
1. Ultrasonografi. Pemeriksaan ini dilakukan pada penderita yang belum
protopsis.Dengan USG dapat diketahui :
a. ukuran panjang bola mata ( axial lenght) yang biasanya normal pada RB,kecuali bila
terdapat buphthalmos.
b. Letak, besar dan bentuk massa tumor didalm bola mata, perluasan tumor ke N. Optikus
atau ke dalam bola orbita. RB memperlihatkan gambaranUSG yang khas sehingga
memberikan ketepatan diagnosi sampai 90 %,yaitu adanya reflektivitas yang tinggi
mencapai 100% pada A scan yangmenunjukkaan tanda kalsifikasi dan shadowing effect
positif.
2. CT Scan kepala orbita, bila terdapat protopsis, kecurigaan perluasan tumor
keekstraokular, metastasis intrakranial, pada USG terdapat perluasan  ke N.II, sertamenilai
adanya trilateral pada midlinecranial.
3. Bone survey bila aspirasi sumsum tulang positif, nyeri atau  pembengkakan tulang.
4. Pemeriksaan punsi sumsum tulang ( BMP ) bila ada protopsis dan pemeriksaan
pungsilumbal ( LP ) bila terdapat gejala peninggian tekanan intrakranial atau penyebaran
tumor ke N.II pasca operasi.

Penatalaksanaan
Dua aspek pengobatan retinoblastoma harus diperhatikan, pertama adalah pengobatan local
untuk jenis intraocular, dan kedua adalah pengobatan sistemik untuk jenis ekstrokular, regional, dan
metastatic.  Hanya 17% pasien dengan retinoblastoma bilateral kedua matanya masih terlindungi.
Gambaran seperti ini lebih banyak pada keluarga yang memiliki riwayat keluarga, karena diagnosis
biasanya lebih awal. Sementara 13% pasien dengan retinoblastoma bilateral kedua matanya terambil
atau keluar karena penyakit intraocular yang sudah lanjut, baik pada waktu masuk atau setelah gagal
pengobatan local.
Jenis terapi :
1. Pembedahan
Enukleasi adalah terapi yang paling sederhana dan aman untuk retinoblastoma.
Pemasangan bola mata palsu dilakukan beberapa minggu setelha prosedur ini, untuk
meminimalkan efek kosmetik.  Bagaimanapun, apabila enukleasi dilakukan pada dua
tahun pertama kehidupan, asimetri wajah akan terjadi karena hambatan pertumbuhan
orbita\
2. External beam radiotherapy (EBRT)
EBRT mengunakan eksalator linjar dengan dosis 40-45 Gy dengan pemecahan
konvensional yang meliputi seluruh retina. Pada bayi mudah harus dibawah anestesi dan
imobilisasi selama prosedur ini, dan harus ada kerjasama yang erat antara dokter ahli
mata dan dokter radioterapi untuk memubuat perencanan
3. Radioterapi plaque
Cara itu biasanya digunakan untuk tumoryang ukurannya kecil sa,pai sedang yang
tidak setuju dengan kryo atau fotokoagulasi, pada kasus yang residif setelah EBRT, tetapi
akhir-akhir ini juga digunakan pada terapi awal, khusunya setelah kemoterapi
4. Kryo atau fotokoagulasi
Cara ini digunakan untuk mengobati tumor kecil (kurang dari 5 mm) dan dapat
diambil. Cara ini sudah secara luas digunakan dan dapat diulang beberapa kali sampai
kontrol lokal terapi.  Kryoterapi biasanya ditujukan unntuk tumorbagian depan dan
dilakukan dengan petanda kecil yang diletakkan di konjungtiva. Sementara fotokoagulasi
secara umum digunakan untuk tumor bagian belakang baik menggunakan laser argon
atau xenon
5. Modalitas yang lebih baru
Pendekatan ini digunakan pada kasus-kasus yang tidak dilakukan EBICT atau
enukleasi, khususnya kasus yang telah lanjut.  Carboplatin baaik sendiri atau dikombinasi
dengan vincristine dan VP16 atau VM26 setelah digunakan.  Sekarang kemoreduksi
dilakukan sebagai terspi awal kasus retinoblastoma bilateral dan mengancam fungsi mata.
6. Kemoterapi
Banyak peneliti memberikan kemoterapi adjuvant untuk pasien-pasien
retinoblastoma intraokular dan memiliki faktor risiko potensial seperti nervus optikus
yang pendek (< 5 mm), tumor undifferentiated, atau invasi ke nervus optikus prelaminar.
Kemoterapi ingtratekal dan radiasi intracranial untuk mencegah penyebaran ke otak tidak
dianjurkan.  

Komplikasi
1. Ablasio Retina
Ablasio adalah suatu keadaan lepasnya retina sensoris dari epitel pigmen retina
(RIDE). keadaan ini merupakan masalah mata yang serius dan dapat terjadi pada usia
berapapun, walaupun biasanya terjadi pada orang usia setengah baya atau lebih tua.
2. Glaukoma
Glaukoma adalah salah satu jenis penyakit mata dengan gejala yang tidak
langsung, yang secara bertahap menyebabkan penglihatan pandangan mata semakin lama
akan semakin berkurang sehingga akhirnya mata akan menjadi buta. Hal ini disebabkan
karena saluran cairan yang keluar dari bola mata terhambat sehingga bola mata akan
membesar dan bola mata akan menekan saraf mata yang berada di belakang bola mata
yang akhirnya saraf mata tidak mendapatkan aliran darah sehingga saraf mata akan mati.
3. Kebutaan
Kebutaan merupakan sebuah penyakit pada mata yang disebabkan orang tidak
bisa melihat.  Penanganan kebutaan nasional lebih lebih diarahkan pada katarak yang
umumnya dapa diatasi.

ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN
1. Biodata
a. Identitas klien meliputi nama, umur : sering terjadi padaa aanak-anakdi bawah 2
tahun, alamat, tanggal masuk rumah sakit, tanggal pengkajian, No register, dan
diagnosa medis.
b. Identitas orang tua yang terdiri dari : Nama Ayah dan Ibu, usia, pendidikan,
pekerjaan/sumber penghasilan, agama, dan alamat.
c. Identitas saudara kandung meliputi nama, usia, jenis kelamin, hubungan dengan klien,
dan status kesehatan.
2. Keluhan utama
Keluhan yang dirasakan saat ini juga, alasan kenapa masuk rumah sakit
3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Gejala awal yang muncul pada anak. Bisa berupa bintik putih pada mata tepatnya
pada retina, terjadi pembesaran, mata merah dan besar.
b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Riwayat kesehatan masa lalu berkaitan dengan Kemungkinan memakan
makanan/minuman yang terkontaminasi, infeksi ditempat lain misal: pernapasan.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Berkaitan erat dengan penyakit keturunan dalam keluarga, misalnya ada anggota
keluarga yang pernah menderita penyakit yang sama.
4. Pemberian Sistem
a. Aktivitas
Gejala: kelelahan, malaise, kelemahan, ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas
biasanya.
Tanda: kelelahan otot.
Peningkatan kebutuhan tidur, somnolen.
b. Sirkulasi
Gejala: palpitasi.
Tanda: takikardi, mur-mur jantung.
Kulit, membran mukosa pucat.
Defisit saraf kranial dan/atau tanda perdarahan cerebral.
c. Eliminasi
Gejala: diare; nyeri tekan perianal, nyeri.
Darah merah terang pada tisu, feses hitam.
Darah pada urine, penurunan haluaran urine.
d. Integritas ego
Gejala: perasaan tak berdaya/tak ada harapan.
Tanda: depresi, menarik diri, ansietas, takut, marah, mudah terangsang.
Perubahan alam perasaan, kacau.
e. Makanan/cairan
Gejala: kehilangan nafsu makan, anoreksia, muntah.
Perubahan rasa/penyimpangan rasa.
Penurunan berat badan.
f. Neurosensori
Gejala: kurang/penurunan koordinasi.
Perubahan alam perasaan, kacau, disorientasi, ukuran konsisten.
Pusing, kebas, kesemutan parastesi.
Tanda: otot mudah terangsang, aktivitas kejang.
g. Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala: nyeri orbital, sakit kepala, nyeri tulang/sendi, nyeri tekan sternal, kram otot.
Tanda: perilaku berhati-hati/distraksi, gelisah, fokus, pada diri sendiri.
h. Pernapasan
Gejala: napas pendek dengan kerja minimal.
Tanda: dispnea, takipnea, batuk.
Gemericik, ronki.
Penurunan bayi napas.
i. Keamanan
Gejala: riwayat infeksi saat ini/dahulu, jatuh..
Gangguan penglihatan/kerusakan.
Perdarahan spontan tak terkontrol dengan trauma minimal.
Tanda: demam, infeksi.Kemerahan, purpura, perdarahan retinal, perdarahan gusi, atau
epistaksis.
Pembesaran nodus limfe, limpa, atau hati (sehubungan dengan invasi jaringan) Papil
edema dan eksoftalmus.
j. Seksualitas
Gejala: perubahan libido.
Perubahan aliran menstruasi, menoragia.
Lipopren.
k. Penyuluhan/pembelajaran
Gejala: riwayat terpajan pada kimiawi, mis; benzene, fenilbutazon, dan
kloramfenikol(kadar ionisasi radiasi berlebihan, pengobatan kemoterapi sebelumnya,
khususnya agen pengkilat.
Gangguan kromosom, contoh sindrom down atau anemia franconi aplastik

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan persepsi sensorik penglihatan berhubungan dengan gangguan penerimaan
sensori dari mata
2. Resiko tinggi cidera, berhubungan dengan keterbatasan lapang pandang
3. Nyeri berhubungan dengan metastase ke otak, penekanan tumor ke arah otak.
4. Gangguan citra diri berhubungan dengan perubahan penampilan pasca operasi 
5. Risiko keterlambatan perkembangan berhubungan dengan pembatasan aktivitas.
INTERVENSI KEPERAWATAN

1. Diagnosa Keperawatan : Gangguan persepsi sensori penglihatan


Tujuan :
a. Mempertahankan lapang ketajaman penglihatan tanpa kehilangan lebih lanjut.
b. Tentukan ketajaman penglihatan, catat apakah satu atau kedua mata terlibat.

Intervensi :

a. Orientasikan pasien terhadap lingkungan, staf, orang lain di areanya.


b. Letakkan barang yang dibutuhkan/posisi bel pemanggil dalam jangkauan.
c. Dorong klien untuk mengekspresikan perasaan tentang kehilangan/kemungkinan
kehilangan penglihatan.
d. Lakukan tindakan untuk membantu pasien untuk menangani keterbatasan
penglihatan, contoh, atur perabot/mainan, perbaiki sinar suram dan masalah
penglihatan malam
1) Ketajaman penglihatan dapat digunakan untuk mengetahui gangguan
penglihatan yang terjadi
2) Orientasi akan mempercepat penyesuaian diri pasien di lingkungan baru
3) Mempermudah pengambilan barang jika dibutuhkan

Rasional :

a. Dengan mengetahui ekspresi perasaan pasien dapat mempermudah tindakan


keperawatan selanjutnya

2. Diagnosa keperawatan : Nyeri akut


Tujuan : Rasa nyeri yang ri rasakan pasien berkurang / hilang
Intervensi :
a. Berikan tindakan kenyamanan dasar (misalnya: reposisi) dan aktifitas hiburan
(misalnya: mudik, telefisi).
b. Bicarakan dengan individu dan keluarga penggunaan terapi distraksi, serta metode
pereda nyeri lainnya.
c. Ajarkan tindakan pereda nyeri
d. Beri individu pereda rasa sakit yang optimal dengan analgesik
e. Dengan mengetahui skala nyeri penderita maka dapat ditentukan tindakan yang
sesuai untuk menghilangkan rasa nyeri tersebut
f. Tindakan kenyamanan dasar dapat menurunkan rasa nyeri

Rasional :

a. Persetujuan klien dan keluarga akan mempermudah pelaksanaan terapi   


b. Untuk selanjutnya klien dapat melakukan tindakan pereda nyeri secara mandiri     

3. Diagnosa keperawatan : Cemas berhubungan dengan penyakit yang diderita klien

Tujuan :

a. Kecemasan dapat segera teratasi.


b. Kaji tingkat ansietas, derajat pengalaman nyeri/timbulnya gejala tiba – tiba dan
pengetahuan kondisi saat ini.
c. Berikan informasi yang akurat dan jujur. Diskusikan dengan keluarga bahwa
pengawasan dan pengobatan dapat mencegah kehilangan penglihatan tambahan.
d. Dorong pasien untuk mengakui masalah dan mengekspresikan perasaan.
e. Identifikasi sumber/orang yang menolong.
f. Untuk mempermudah rencana tindakan keperawatan yang akan diberikan selanjutnya
g. Kolaborasi dengan keluarga pasien akan mempercepat proses penyembuhan.

4. Diagnosa keperawatan : Resiko cidera trauma.


Tujuan :
a. Resiko cedera berkurang.
b. Orientasikan pasien klien terhadap lingkungan, staf, dan orang lain yang ada di
areanya.
c. Anjurkan keluarga memberikan mainan yang aman (tidak pecah), dan pertahankan
pagar tempat tidur.
d. Arahkan semua alat mainan yang dibutuhkan klien pada tempat sentral pandangan
klien dan mudah untuk dijangkau.
e. Orientasi akan mempercepat penyesuaian diri pasien di lingkungan baru

Rasional :

a. Dukungan keluarga penting dalam proses penyembuhan


b. Mempermudah pengambilan mainan

5. Diagnosa keperawatan : Risiko keterlambatan perkembangan


Tujuan
a. Proses perkembangan klien berjalan dengan normal.
b. Berikan kesempatan anak mengambil keputusan dan melibatkan orang tua dalam
perencanaan kegiatan.
1) Melibatkan orang tua berperan aktif dalam perawatan anak
2) Lakukan pendekatan melalui metode permainan.
3) Buat jadwal untuk prosedur terapi dan latihan.
4) Upaya meningkatkan pola pikir klien

Rasional

a. Orang tua berperan penting dalam tumbuh kembang anak


b. Cara paling mudah dan efektif unuk anak-anak

IMPLEMENTASI

Implementasi dapat di sesuaikan dengan intervensi yang ada.

Anda mungkin juga menyukai