KEPERAWATAN JIWA 1
Disusun Oleh :
Afifah Khairatunnisa
1811142010003
PRODI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2020
ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA DALAM RENTANG IBU HAMIL
Defenisi Kehamilan
Kehamilan adalah suatu proses yang normal akan tetapi kebanyakan wanita akan
mengalami perubahan baik dari segi psikologis maupun emosional selama kehamilan. Sering kali
kita mendengar betapa bahagianya dia karena akan menjadi seorang ibu tetapi tidak jarang ada
wanita yang merasa khawatir kalau terjadi masalah selama kehamilannya misalnya ibu takut
dengan anak yang akan dilahirkannya apakah normal ataukah tidak atau mungkin ibu takut
kehilangan kecantikannya.gangguan psikologis pada ibu hamil adalah Perubahan psikologi pada
ibu hamil merupakan hal yang normal dan merupakan hal yang individual.
1. Tahap Antisipasi
wanita akan mengawali adaptasi perannya dengan merubah peran sosialnya melalui latihan
formal (misalnya kelas-kelas khusus kehamilan) dan informal melalui model peran (role
model).
2. Tahap Honeymoon (menerima peran, mencoba menyesuaikan diri)
wanita sudah mulai menerima peran barunya dengan cara mencoba menyesuaikan diri
3. Tahap Stabil (bagaimana mereka dapat melihat penampilan dalam peran)
sebelumnya mengalami peningkatan sampai ia mengalami suatu titik stabil dalam
penerimaan peran barunya
4. Tahap Akhir (perjanjian)
Meskipun ia sudah cukup stabil dalam menerima perannya, namun ia tetap mengadakan
“perjanjian” dengan dirinya sendiri untuk sedapat mungkin “menepati janji” mengenai
kesepakatan-kesepakatan internal yang telah ia buat berkaitan dengan apa yang akan ia
perankan sejak saat ini sampai bayinya lahir kelak
Perubahan kondisi fisik dan emosional yang komplek, memerlukan adaptasi terhadap
penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang terjadi. Konflik antara keinginan
prokreasi, kebanggaan yang ditumbuhkan dari norma – norma sosiokultural dan persoalan dalam
kehamilan itu sendiri, dapat merupakan pencetus berbagai reaksi psikologis, mulai dari reaksi
emosional ringan hingga ketingkat gangguan jiwa yang berat.
Dukungan psikologik dan perhatian akan memberi dampak terhadap pola kegiatan sosial
( keharmonisan, penghargaan, pengorbanan, kasih sayang dan empati) pada wanita hamil dan
dari aspek teknis, dapat mengurangi aspek sumber daya (tenaga ahli), cara penyelesaian
persalinan normal, akselerasi, kendali nyeri dan asuhan neonatal),
1. Informasi
Cari informasi seputar kehamilan terutama mengenai perubahan yang terjadi dalam diri ibu
termasuk hal-hal yang perlu dihindari saat sedang mengandung agar janin tumbuh sehat
2. Komunikasi dengan suami
Bicarakan perubahan yang terjadi selama hamil dengan sang suami, sehingga ia juga tahu
dan dapat memaklumi perubahan yang terjadi.
3. Rajin check-up
4. Makan
Pahami benar pengetahuan mengenai asupan makanan yang sehat bagi perkembangan
janin.Hindarilah mengonsumsi bahan yang dapat membahayakan janin, seperti makanan
yang mengandung zat-zat aditif, alkohol, rokok, atau obat-obatan yang tidak dianjurkan
bagi ibu hamil
5. Jaga penampilan
Perhatikanlah penampilan fisik dengan menjaga kebersihan dan berpakaian yang sesuai
dengan kondisi badan yang sedang berbadan dua
6. Kurangi kegiatan
7. Dengarkan music
agar terhindar dari stress
8. Senam hamil
9. Latihan pernafasan
1. Pengkajian
a. Riwayat Obstetri
Memberikan informasi yang penting mengenai kehamilan sebelumnya agar perawat
dapat menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan-sekarang. Riwayat
Obstetri meliputi hal-hal di bawali ini :
1) Gravida, para-abortus, dan anak hidup (GPAH).
2) Berat badan bayi waktu lahir dan usia gestasi.
3) Pengalaman persalinan, jenis persalinan, tempat persalinan, dan penolong
persalinan.
4) jenis anestesi dan kesulitan persalinan.
5) Komplikasi maternal seperti diabetes, hiperlensi, infeksi, dan perdarahan.
6) Komplikasi pada bayi.
7) Rencana menyusui bayi.
b. Riwayat Kontrasepsi
Beberapa bentuk konirasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu, atau
keduanya.Riwayat kontrasepsi yang lengkap harus didlapatkan pada saat kunjungan
pertama.Penggunaan kontrasepsi oral sebelum kelahiran dan berlanjut.
c. Riwayat Penyakit dan Operasi
Kondisi kronis (menahun/terus menerus) seperti DM, hipertensi, dan penyakit ginjal
bisa berefek buruk pada kehamilan.Oleh karena itu adanya penyakit infeksi,
prosedur infeksi dan trauma pada persalinan sebelumnya harus didokumentasikan.
d. Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan yang dikaji meliputi hal-hal sebagai berikut :
1) Usia, ras, dan latar belakang etnik (berhubungan dengan kelompok risiko tinggi
untuk masalah genelis seperti anemia sickle sel, talasemia).
2) Penyakit pada masa kanak-kanak dan imunisasi.
3) Penyakit kronis (menahun/terus-menerus), seperti asma dan jantung.
4) Penyakit sebelumnya, prosedur operasi, dan ccdera (pelvis dan pinggang).
5) Infeksi sebelumnya seperti hepatitis, penyakit menular seksual, dan
tuberkulosis.
6) Riwayat dan perawalan anemia.
7) Fungsi vesika urinaria dan bowel (fungsi dan perubahan).
8) Jumlah konsumsi kafein tiap hari seperti kopi, teh, coklat, dan minuman ringan.
9) Merokok (Jumlah batang per hari).
10) Kontak dengan hewan peliharaan seperti kucing dapat meningkatkan risiko
terinfeksi toxoplasma.
11) Alergi dan sensitif dengan obat.
12) Pekerjaan yang berhubungan dengan risiko penyakit.
13) Riwayat keluarga.
Memberikan informasi tentang kesehatan keluarga, termasuk penyakit kronis
(menahun/terus--menerus) seperti diabetes melilus dan jantung, infeksi seperti
tuberkulosis dan hepatitis, serta riwayat kongenital yang perlu dikumpulkan.
14) Riwayat kesehatan pasangan.
Untuk menentukan kemungkinan masalah kesehatan yang berhubungan dengan
masalah genetik, penyakit kronis, dan infeksi. Penggunaan obat-obatan seperti
kokain dan alkohol akan berpengaruh pada kemampuan keluarga untuk
menghadapi kehamilan dan persalinan. Rokok yang digunakan oleh ayah akan
berpengaruh pada ibu dan janin, terulama risiko mengalami komplikasi.
Pernapasan akibat sebagai perokok pasif.Golongan darah dan tipe Rhesus
ayah penting jika ibu dengan Rh negatif dan kemungkinan inkompabilitas
darah dapat terjadi.
B. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan TTV
a) Tekanan darah
Posisi pengambilan tekanan darah sebaiknya ditetapkan, karena posisi akan
memengaruhi tekanan darah pada ibu hamil. Sebaiknya tekanan darah diukur
pada posisi duduk dengan lengan sejajar posisi jantung.Pendokumentasian
perlu dicatat posisi dan tekanan darah yang didapatkan.
b) Nadi
Frekuensi nadi normalnya 60-90 kali per menit.Takikardi bisa terjadi pada
keadaan cemas, hipertiroid, dan infeksi.Nadi diperiksa selama satu menit
penuh untuk dapat menentukan keteraturan detak jantung. Nadi diperiksa
untuk menentukan masalah sirkulasi tungkai, nadi seharusnya sama kuat dan
teratur.
c) Pernapasan
Frekuensi pernapasan selama hamil berkisar antara 16-24 kali per
menit.Takipnea terjadi karena adanya infeksi pernapasan atau penyakit
jantung. Suara napas hams sama bilateral, ekspansi paru simetris, dan
lapangan paru bebas dari suara napas abdominal.
d) Suhu
Suhu normal selama hamil adalah 36,2-37,6°C. Peningkatan suhu menandakan
terjadi infeksi dan membutuhkan perawatan medis.
b. Sistem Kardiovaskuler
1. Bendungan vena
Pemeriksaan sistem kardiovaskular adalah observasi terhadap bendungan
vena, yang bisa berkembang menjadi varises.Bendungan vena biasanya terjadi
pada tungkai, vulva, dan rektum.
2. Edema
Edema pada tungkai merupakan refleksi dari pengisian darah pada ekstremitas
akibat perpindahan cairan intravaskular ke ruang intertisial.Ketika dilakukan
penekanan dengan jari atau jempol menyebabkan terjadinya bekas tekanan,
keadaan ini disebut pitting edema.Edema pada tangan dan wajah memerlukan
pemeriksaan lanjut karena merupakan tanda dari hipertensi pada kehamilan.
c. Sistem Muskuloskeletal
(1) Postur
Mekanik tubuh dan perubahan postur bisa terjadi selama
kehamilan.Keadaan ini mengakibatkan regangan pada otot punggung dan
tungkai.
(2) Tinggi dan berat badan
Berat badan awal kunjungan dibutuhkan sebagai data dasar untuk dapat
menentukan kenaikan berat badan selama kehamilan.Berat badan sebelum
konsepsi kurang dari 45 kg dan tinggi badan kurang dari 150 cm ibu
berisiko melahirkan bayi prematur dan berat badan lahir rendah. Berat
badan sebelum konsepsi lebih dari 90 kg dapat menyebabkan diabetes
pada kehamilan, hipertensi pada kehamilan, persalinan seksio caesarea,
dan infeksi postpartum.
(3) Pengukuran pelviks
Tulang pelviks diperiksa pada awal kehamilan untuk menentukan
diameternya yang berguna untuk persalinan per vaginam.
(4) Abdomen
Kontur, ukuran, dan tonus otot abdomen perlu dikaji.Tinggi fundus diukur
jika fundus bisa dipalpasi diatas simfisis pubis.Kandung kemih harus
dikosongkan sebelum pemeriksaan dilakukan untuk menetukan
keakuratannya.Pengukuran metode Mc Donald dengan posisi ibu
berbaring.
d. Sistem Neurologi
Pemeriksaan neurologi lengkap tidak begitu diperlukan bila ibu tidak memiliki
tanda dan gejala yang mengindikasikan adanya masalah.Pemeriksaan refleks
tendon sebaiknya dilakukan karena hiperefleksi menandakan adanya komplikasi
kehamilan.
e. Sistem Integumen
Warna kulit biasanya sama dengan rasnya. Pucat menandakan anemis, jaundice
menandakan gangguan pada hepar, lesi, hiperpigmentasi seperti cloasma
gravidarum, serta linea nigra berkaitan dengan kehamilan dan strie perlu dicatat.
Penampang kuku berwarna merah muda menandakan pengisian kapiler baik.
f. Sistem Endokrin
Pada trimester kedua kelenjar tiroid membesar, pembesaran yang berlebihan
menandakan hipertiroid dan perlu pemeriksaan lebih lanjut.
g. Sistem Gatsrointestinal
a) Mulut
Membran mukosa berwarna merah muda dan lembut.Bibir bebas dari ulserasi,
gusi berwarna kemerahan, serta edema akibat efek peningkatan estrogen yang
menyebabkan hiperplasia.Gigi terawat dengan baik, ibu dapat dianjurkan ke
dokter gigi secara teratur karena penyakit periodontal menyebabkan infeksi
yang memicu terjadinya persalinan prematur. Trimester kedua lebih nyaman
bagi ibu untuk melakukan perawatan gigi
b) Usus
Stetoskop yang hangat untuk memeriksa bising usus lebih nyaman untuk ibu
hamil.Bising usus bisa berkurang karena efek progesteron pada otot polos,
sehingga menyebabkan konstipasi.Peningkatan bising usus terjadi bila
menderita diare.
h. Sistem Urinarius
a) Protein
Protein seharusnya tidak ada dalam urine.Jika protein ada dalam urine, hal ini
menandakan adanya kontaminasi sekret vagina, penyakit ginjal, serta
hipertensi pada kehamilan.
b) Glukosa
Glukosa dalam jumlah yang kecil dalam urine bisa dikatakan normal pada ibu
hamil.Glukosa dalam jumlah yang besar membutuhkan pemeriksaan gula
darah.
c) Keton
Keton ditemukan dalam urine setelah melakukan aktivitas yang berat atau
pemasukan cairan dan makanan yang tidak adekuat.
d) Bakteri
Peningkatan bakteri dalam urine berkaitan dengan infeksi saluran kemih yang
biasa terjadi pada ibu hamil.
i. Sistem reproduksi
1) Ukuran payudara, kesimetrisan, kondisi puling, dan pengeluaran kolostrum
perlu dicatat. Adanya benjolan dan tidak simetris pada payudara
membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.
2) Organ reproduksi eksternal
Kulit dan membran mukosa perineum, vulva, dan anus perlu diperiksa dari
eksoriasi, ulserasi, lesi, varises, dan jaringan parut pada perineum.
3) Organ reproduksi internal
Serviks berwarna merah muda pada ibu yang tidak hamil dan berwarna
merah kebiruan pada ibu hamil yang disebut tanda Chadwik.
Diagnosa Keperawatan
Rasional :
Rasional :
Rasional :
a. Diagnosa keperawatan :Ansietas b.d ancaman terhadap konsep diri atau status peran
sekunder akibat kehamilan
Intervensi :
a. Kaji tingkat ansietas (ringan, sedang, berat, panik).
b. Beri kenyamanan dan ketentraman hati pada klien.
c. Singkirkan stimulasi yang berlebihan
Rasional
a. Untuk mengurangi tingkat kecemasan.
b. Untuk mengurangi rasa khawatir klien.
c. Agar klien menjadi lebih tenang.
ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA DALAM RENTANG KEHIDUPAN BAYI
Defenisi masa bayi
Yaitu masa yang berlangsung selama 2 tahun pertama setelah 2 minggu periode bayi
yang baru lahir (postnatal). Meskipun masa bayi sering dianggap masa bayi baru lahir,label masa
bayi akan digunakan untuk membedakannya dengan periode postnatal yang pada masa ini
ditandai dengan keadaan sangat tidak berdaya.
3. Perkembangan emosi
Emosi adalah perasaan atau afeksi yang melibatkan kombinasi antara gejolak fisiologis dan
perilaku yang tampak.
Beberapa tahapan perkembangan emosi pada bayi secara umum adalah :
Usia 2 bulan pertama
Pada usia ini tipikal emosinya ialah heran,senang,kejijikan dan kesukaran. Bayi pada usia
ini juga menunjukkan minatnya yang meningkat terhadap berbagai orang dan benda-
benda di sekitarnya.
Usia 2-4 bulan
Bayi sudah mampu tersenyum dan menunjukkan kesenangannya terhadap orang
tua,terutama ibunya.
Usia 3 -10 bulan
Anak-anak yang normal akan memainkan permainan yang sederhana,seperti ‘memberi
dan menerima’.
Usia tahun ke 2
Pada usia ini selain menangis ketika dia lapar,anak yang normal seringkali menuntun
tangan ibunya ketempat penimpanan makanan misalnya lemari makanan (kulkas).
4. Perkembangan bahasa
Kemapuan dan kesiapan belajar bahasa pada manusia segera mengalami perkembangan
setelah kelahirannya.
5. Perkembangan moral
Pada masa ini,tingkah laku bayi hampir semuanya didominasi oleh dorongan naluriah
belaka. Oleh karena itu,tingkah laku anak belum bisa dinilai sebagai tingkah laku bermoral
atau tidak bermoral.
Intervensi
1) Jeleskan pengertian perkembangan psikososial, karakteristik perilaku bayi yang
normal dan menyimpang
2) Jelaskan cara memupuk rasa percaya bayi pada ibu/keluarga
o Panggil bayi sesuai namanya
o Berespon secara konsisten terhadap kebutuhan bayi
o Susui segera saat bayi menangis
o Ganti popok/ celana bila basah atau kotor
o Lindungi dari bahaya jatuh
o Kurangi stres bayi dengan cara : rawat bayi dengan kasih sayang,
memeluk, menggendong, mengeloni dengan tulus dan sepenuh hati.
o Memberikan lingkungan yang aman dan nyaman bagi bayi Mengajak bayi
bermain
o Mengajak bayi bicara saat sedang merawat bayi
o Segera membawa ke pelayanan kesehatan terdekat bila terdapat masalah
kesehatan (sakit)
3) Demonstrasikan cara memupuk rasa percaya bayi
4) Rencanakan tindakkan untuk memupuk rasa percaya bayi
Intervensi :
Defenisi Toddler
Tahap perkembangan anak usia 1-3 th, dimana pada usia ini anak akan belajar mengerjakan
segala sesuatu yg berkaitan dg kebutuhannya secara mandiri (otonomi)
Menurut DSM IV :
1. Retardasi Mental
2. Gangguan belajar
3. Gangguan keterampilan motoric
4. Gangguam perkembangan pervasive
5. Gangguan devisit perhatian dan perilaku distruktif
6. Gangguan makan pada bayi dan anak anak
7. Gangguan tik
2. Diagnosa
Ajarkan orang tua tentang tugas perkembangan yang sesuai dengan kelompok usia
Tingkatkan rangsangan dengan dengan menggunakan mainan dalam tempat tidur
Berikan tindakan nyaman setelah prosedur yang menyebabkan rasa takut
KIE orang tua untuk kontrol setiap bulan
3. INTERVENSI
Dx. Kep. : Potensial perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan
situasi yang terjadi di lingkungan.
Intervensi :
a. Ajarkan orang tua tentang tugas perkembangan yang sesuai dengan kelompok usia.
Rasional: agar orang tua mampu melakukan tugas tumbang pada anak.
b. Tingkatkan rangsangan dengan menggunakan berbagai mainan dalam tempat tidur
anak.
Rasional: mainan dapat meningkatkan rangsangan anak dalam tumbang.
c. Berikan tindakan nyaman setelah prosedur yg menyebabkan rasa takut
Rasional: mengurangi rasa ketidaknyamanan.
d. KIE orang tua untuk kontrol setiap bulan.
Rasional: mengetahui adanya keluhan dalam tumbang anak.