Anda di halaman 1dari 18

TUGAS RESUME MAKALAH

KEPERAWATAN JIWA 1

“ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA SEPANJANG RENTANG KEHIDUPANIBU


HAMIL, BAYI DAN TODDLER”

DOSEN PEMBIMBING : Ns. Silvia Intan Suri, S.Kep, M.Kep

Disusun Oleh :
Afifah Khairatunnisa
1811142010003

PRODI S1 KEPERAWATAN

STIKes YARSI SUMBAR BUKITTINGGI

TAHUN 2020
ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA DALAM RENTANG IBU HAMIL

Defenisi Kehamilan

Kehamilan adalah suatu proses yang normal akan tetapi kebanyakan wanita akan
mengalami perubahan baik dari segi psikologis maupun emosional selama kehamilan. Sering kali
kita mendengar betapa bahagianya dia karena akan menjadi seorang ibu tetapi tidak jarang ada
wanita yang merasa khawatir kalau terjadi masalah selama kehamilannya misalnya ibu takut
dengan anak yang akan dilahirkannya apakah normal ataukah tidak atau mungkin ibu takut
kehilangan kecantikannya.gangguan psikologis pada ibu hamil adalah Perubahan psikologi pada
ibu hamil merupakan hal yang normal dan merupakan hal yang individual.

Perubahan Peran Selama Kehamilan

1. Tahap Antisipasi
wanita akan mengawali adaptasi perannya dengan merubah peran sosialnya melalui latihan
formal (misalnya kelas-kelas khusus kehamilan) dan informal melalui model peran (role
model).
2. Tahap Honeymoon (menerima peran, mencoba menyesuaikan diri)
wanita sudah mulai menerima peran barunya dengan cara mencoba menyesuaikan diri
3. Tahap Stabil (bagaimana mereka dapat melihat penampilan dalam peran)
sebelumnya mengalami peningkatan sampai ia mengalami suatu titik stabil dalam
penerimaan peran barunya
4. Tahap Akhir (perjanjian)
Meskipun ia sudah cukup stabil dalam menerima perannya, namun ia tetap mengadakan
“perjanjian” dengan dirinya sendiri untuk sedapat mungkin “menepati janji” mengenai
kesepakatan-kesepakatan internal yang telah ia buat berkaitan dengan apa yang akan ia
perankan sejak saat ini sampai bayinya lahir kelak

Masalah Emosi Selama Kehamilan

Perubahan kondisi fisik dan emosional yang komplek, memerlukan adaptasi terhadap
penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang terjadi. Konflik antara keinginan
prokreasi, kebanggaan yang ditumbuhkan dari norma – norma sosiokultural dan persoalan dalam
kehamilan itu sendiri, dapat merupakan pencetus berbagai reaksi psikologis, mulai dari reaksi
emosional ringan hingga ketingkat gangguan jiwa yang berat.
Dukungan psikologik dan perhatian akan memberi dampak terhadap pola kegiatan sosial  
( keharmonisan, penghargaan, pengorbanan, kasih sayang dan empati) pada wanita hamil dan
dari aspek teknis, dapat mengurangi aspek sumber daya (tenaga ahli), cara penyelesaian
persalinan normal, akselerasi, kendali nyeri dan asuhan neonatal),

Gangguan Jiwa Pada Kehamilan Dan Penanganannya

1. Gangguan Kecemasan pada Kehamilan


a) Gangguan kecemasan secara menyeluruh
gangguan ini berupa kekhawatiran dan kecemasan yang berlebihan tentang
kehidupan kehamilan, misalnya komplikasi kehamilan, sekalipun kehamilan itu
normal, yang ditandai dengan ketegangan motorik dan hiperaktifitas motorik dan
otonom misalnya: gemetar, gugup, gelisah, cepat lelah;
b) Gangguan Panik
Serangan panik terjadinya mendadak dengan rasa takut dan kecemasan yang
berlebihan serta perasaan ingin mati.Ada laporan bahwa wanita yang hamil
mengalami peningkatan gejala panik selama kehamilan. Gejala yang dialami
selama serangan panik : nafas pendek, rasa tercekik, jantung berdebar-debar,
telinga mendengung,
c) Gangguan obsesif kompulsif
Gangguan ini ditandai oleh dorongan dan obsesi berulang yang cukup berat dan
menyebabkan tekanan emosi yang nyata. Obsesi adalah ide yang menetap, pikiran
atau impuls yang tidak masuk akal,misalnya keinginan
2. Penanganannya pada Ibu Hamil
Psikoterapi membantu wanita hamil yang mengalami kecemasan untuk mengatasi
ketakutan dan kecemasan yang berhubungan dengan kehamilannya. Dengan
mendiskusikan pikiran dan perasaan yang mengganggu menyebabkan dapat lepas dari
tekanan
Pada wanita dengan gangguan obsesif kompulsif, dimana obsesi menetap dan
kecemasan yang tidak dapat ditoleransi rawat inap mungkin diperlukan. Pengobatan
noninvasif yang efektif dari gangguan kecemasan dapat digunakan melalui latihan
relaksasi otot yang bertahap, visual imagery, latihan kognitif, latihan biofeedback.
Obat anti cemas dapat menghilangkan gejala cemas.Penggunaan obat anti cemas
sebaiknya dihindari pada kehamilan trimester I. Bila kecemasan berlebihan dan
mengganggu dapat diberikan obat anti cemas golongan benzodiazepin dan non
benzodiazepin.Pasien yang hamil dengan adanya gejala panik yang serius dapat diberikan
alprazolam dengan dosis minimum

Tanda dan Gejala psikologis pada ibu hamil

1. Kehabisan tenaga atau kebanyakan gerak.


2. Tidak bisa tidur walaupun mempunyai kesempatan.
3. Menangis tidak tertahan dan mata terasa berlinang.
4. Menyadari bahwa perasaan amat cepat berubah.
5. Sangat judes atau peka terhadap bunyi dan sentuhan .
6. Senantiasa berfikiran negatif.
7. Tanpa berwujud merasa tidak mampu.
8. Tiba-tiba takut atau gugup.
9. Tidak bisa memusatkan perhatian.
10. Lebih sering lupa
11. Rasa bingung dan bersalah.
12. Makan amat sedikit atau amat banyak.
13. Asik dengan fikiran yang menghantui dan mengerikan.
14. Kehilangan kepercayaan dan harga diri

Cara Mengatasi Gangguan Psikologis Kehamilan  

1. Informasi
Cari informasi seputar kehamilan terutama mengenai perubahan yang terjadi dalam diri ibu
termasuk hal-hal yang perlu dihindari saat sedang mengandung agar janin tumbuh sehat
2. Komunikasi dengan suami
Bicarakan perubahan yang terjadi selama hamil dengan sang suami, sehingga ia juga tahu
dan dapat memaklumi perubahan yang terjadi.
3. Rajin check-up
4. Makan
Pahami benar pengetahuan mengenai asupan makanan yang sehat bagi perkembangan
janin.Hindarilah mengonsumsi bahan yang dapat membahayakan janin, seperti makanan
yang mengandung zat-zat aditif, alkohol, rokok, atau obat-obatan yang tidak dianjurkan
bagi ibu hamil
5. Jaga penampilan
Perhatikanlah penampilan fisik dengan menjaga kebersihan dan berpakaian yang sesuai
dengan kondisi badan yang sedang berbadan dua
6. Kurangi kegiatan
7. Dengarkan music
agar terhindar dari stress
8. Senam hamil
9. Latihan pernafasan

Asuhan Keperawatan Ibu Hamil Dengan Gangguan Psikologis/Perilaku

1. Pengkajian
a. Riwayat Obstetri
Memberikan informasi yang penting mengenai kehamilan sebelumnya agar perawat
dapat menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan-sekarang. Riwayat
Obstetri meliputi hal-hal di bawali ini :
1) Gravida, para-abortus, dan anak hidup (GPAH).
2) Berat badan bayi waktu lahir dan usia gestasi.
3) Pengalaman persalinan, jenis persalinan, tempat persalinan, dan penolong
persalinan.
4) jenis anestesi dan kesulitan persalinan.
5) Komplikasi maternal seperti diabetes, hiperlensi, infeksi, dan perdarahan.
6) Komplikasi pada bayi.
7) Rencana menyusui bayi.
b. Riwayat Kontrasepsi
Beberapa bentuk konirasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu, atau
keduanya.Riwayat kontrasepsi yang lengkap harus didlapatkan pada saat kunjungan
pertama.Penggunaan kontrasepsi oral sebelum kelahiran dan berlanjut.
c. Riwayat Penyakit dan Operasi
Kondisi kronis (menahun/terus menerus) seperti DM, hipertensi, dan penyakit ginjal
bisa berefek buruk pada kehamilan.Oleh karena itu adanya penyakit infeksi,
prosedur infeksi dan trauma pada persalinan sebelumnya harus didokumentasikan.
d. Riwayat Kesehatan
Riwayat kesehatan yang dikaji meliputi hal-hal sebagai berikut :
1) Usia, ras, dan latar belakang etnik (berhubungan dengan kelompok risiko tinggi
untuk masalah genelis seperti anemia sickle sel, talasemia).
2) Penyakit pada masa kanak-kanak dan imunisasi.
3) Penyakit kronis (menahun/terus-menerus), seperti asma dan jantung.
4) Penyakit sebelumnya, prosedur operasi, dan ccdera (pelvis dan pinggang).
5) Infeksi sebelumnya seperti hepatitis, penyakit menular seksual, dan
tuberkulosis.
6) Riwayat dan perawalan anemia.
7) Fungsi vesika urinaria dan bowel (fungsi dan perubahan).
8) Jumlah konsumsi kafein tiap hari seperti kopi, teh, coklat, dan minuman ringan.
9) Merokok (Jumlah batang per hari).
10) Kontak dengan hewan peliharaan seperti kucing dapat meningkatkan risiko
terinfeksi toxoplasma.
11) Alergi dan sensitif dengan obat.
12) Pekerjaan yang berhubungan dengan risiko penyakit.
13) Riwayat keluarga.
Memberikan informasi tentang kesehatan keluarga, termasuk penyakit kronis
(menahun/terus--menerus) seperti diabetes melilus dan jantung, infeksi seperti
tuberkulosis dan hepatitis, serta riwayat kongenital yang perlu dikumpulkan.
14) Riwayat kesehatan pasangan.
Untuk menentukan kemungkinan masalah kesehatan yang berhubungan dengan
masalah genetik, penyakit kronis, dan infeksi. Penggunaan obat-obatan seperti
kokain dan alkohol akan berpengaruh pada kemampuan keluarga untuk
menghadapi kehamilan dan persalinan. Rokok yang digunakan oleh ayah akan
berpengaruh pada ibu dan janin, terulama risiko mengalami komplikasi.
Pernapasan akibat sebagai perokok pasif.Golongan darah dan tipe Rhesus
ayah penting jika ibu dengan Rh negatif dan kemungkinan inkompabilitas
darah dapat terjadi.

B. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan TTV
a) Tekanan darah
Posisi pengambilan tekanan darah sebaiknya ditetapkan, karena posisi akan
memengaruhi tekanan darah pada ibu hamil. Sebaiknya tekanan darah diukur
pada posisi duduk dengan lengan sejajar posisi jantung.Pendokumentasian
perlu dicatat posisi dan tekanan darah yang didapatkan.
b) Nadi
Frekuensi nadi normalnya 60-90 kali per menit.Takikardi bisa terjadi pada
keadaan cemas, hipertiroid, dan infeksi.Nadi diperiksa selama satu menit
penuh untuk dapat menentukan keteraturan detak jantung. Nadi diperiksa
untuk menentukan masalah sirkulasi tungkai, nadi seharusnya sama kuat dan
teratur.
c) Pernapasan
Frekuensi pernapasan selama hamil berkisar antara 16-24 kali per
menit.Takipnea terjadi karena adanya infeksi pernapasan atau penyakit
jantung. Suara napas hams sama bilateral, ekspansi paru simetris, dan
lapangan paru bebas dari suara napas abdominal.
d) Suhu
Suhu normal selama hamil adalah 36,2-37,6°C. Peningkatan suhu menandakan
terjadi infeksi dan membutuhkan perawatan medis.
b. Sistem Kardiovaskuler
1. Bendungan vena
Pemeriksaan sistem kardiovaskular adalah observasi terhadap bendungan
vena, yang bisa berkembang menjadi varises.Bendungan vena biasanya terjadi
pada tungkai, vulva, dan rektum.
2. Edema
Edema pada tungkai merupakan refleksi dari pengisian darah pada ekstremitas
akibat perpindahan cairan intravaskular ke ruang intertisial.Ketika dilakukan
penekanan dengan jari atau jempol menyebabkan terjadinya bekas tekanan,
keadaan ini disebut pitting edema.Edema pada tangan dan wajah memerlukan
pemeriksaan lanjut karena merupakan tanda dari hipertensi pada kehamilan.
c. Sistem Muskuloskeletal
(1) Postur
Mekanik tubuh dan perubahan postur bisa terjadi selama
kehamilan.Keadaan ini mengakibatkan regangan pada otot punggung dan
tungkai.
(2) Tinggi dan berat badan
Berat badan awal kunjungan dibutuhkan sebagai data dasar untuk dapat
menentukan kenaikan berat badan selama kehamilan.Berat badan sebelum
konsepsi kurang dari 45 kg dan tinggi badan kurang dari 150 cm ibu
berisiko melahirkan bayi prematur dan berat badan lahir rendah. Berat
badan sebelum konsepsi lebih dari 90 kg dapat menyebabkan diabetes
pada kehamilan, hipertensi pada kehamilan, persalinan seksio caesarea,
dan infeksi postpartum.
(3) Pengukuran pelviks
Tulang pelviks diperiksa pada awal kehamilan untuk menentukan
diameternya yang berguna untuk persalinan per vaginam.
(4) Abdomen
Kontur, ukuran, dan tonus otot abdomen perlu dikaji.Tinggi fundus diukur
jika fundus bisa dipalpasi diatas simfisis pubis.Kandung kemih harus
dikosongkan sebelum pemeriksaan dilakukan untuk menetukan
keakuratannya.Pengukuran metode Mc Donald dengan posisi ibu
berbaring.
d. Sistem Neurologi
Pemeriksaan neurologi lengkap tidak begitu diperlukan bila ibu tidak memiliki
tanda dan gejala yang mengindikasikan adanya masalah.Pemeriksaan refleks
tendon sebaiknya dilakukan karena hiperefleksi menandakan adanya komplikasi
kehamilan.
e. Sistem Integumen
Warna kulit biasanya sama dengan rasnya. Pucat menandakan anemis, jaundice
menandakan gangguan pada hepar, lesi, hiperpigmentasi seperti cloasma
gravidarum, serta linea nigra berkaitan dengan kehamilan dan strie perlu dicatat.
Penampang kuku berwarna merah muda menandakan pengisian kapiler baik.
f. Sistem Endokrin
Pada trimester kedua kelenjar tiroid membesar, pembesaran yang berlebihan
menandakan hipertiroid dan perlu pemeriksaan lebih lanjut.
g. Sistem Gatsrointestinal
a) Mulut
Membran mukosa berwarna merah muda dan lembut.Bibir bebas dari ulserasi,
gusi berwarna kemerahan, serta edema akibat efek peningkatan estrogen yang
menyebabkan hiperplasia.Gigi terawat dengan baik, ibu dapat dianjurkan ke
dokter gigi secara teratur karena penyakit periodontal menyebabkan infeksi
yang memicu terjadinya persalinan prematur. Trimester kedua lebih nyaman
bagi ibu untuk melakukan perawatan gigi
b) Usus
Stetoskop yang hangat untuk memeriksa bising usus lebih nyaman untuk ibu
hamil.Bising usus bisa berkurang karena efek progesteron pada otot polos,
sehingga menyebabkan konstipasi.Peningkatan bising usus terjadi bila
menderita diare.
h. Sistem Urinarius
a) Protein
Protein seharusnya tidak ada dalam urine.Jika protein ada dalam urine, hal ini
menandakan adanya kontaminasi sekret vagina, penyakit ginjal, serta
hipertensi pada kehamilan.
b) Glukosa
Glukosa dalam jumlah yang kecil dalam urine bisa dikatakan normal pada ibu
hamil.Glukosa dalam jumlah yang besar membutuhkan pemeriksaan gula
darah.
c) Keton
Keton ditemukan dalam urine setelah melakukan aktivitas yang berat atau
pemasukan cairan dan makanan yang tidak adekuat.
d) Bakteri
Peningkatan bakteri dalam urine berkaitan dengan infeksi saluran kemih yang
biasa terjadi pada ibu hamil.
i. Sistem reproduksi
1) Ukuran payudara, kesimetrisan, kondisi puling, dan pengeluaran kolostrum
perlu dicatat. Adanya benjolan dan tidak simetris pada payudara
membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.
2) Organ reproduksi eksternal
Kulit dan membran mukosa perineum, vulva, dan anus perlu diperiksa dari
eksoriasi, ulserasi, lesi, varises, dan jaringan parut pada perineum.
3) Organ reproduksi internal
Serviks berwarna merah muda pada ibu yang tidak hamil dan berwarna
merah kebiruan pada ibu hamil yang disebut tanda Chadwik.

Diagnosa Keperawatan

1. Diagnosa Keperawatan : Gangguan citra tubuh b.d perubahan penampilan.


Intervensi :
a. Terima persepsi diri klien dan berikan jaminan bahwa ia dapat mengatasi krisis ini.
b. Dorong klien melakukan perawatan diri.
c. Kaji kesiapan klien, kemudian libatkan klien dalam pengambilan keputusan tentang
perawatan bila memungkinkan.
d. Berikan kesempatan kepada klien untuk menyatakan perasaan tentang citra
tubuhnya.
e. Bimbing dan kuatkan fokus klien pada aspek-aspek positif dari penampilannya dan
upayanya dalam menyesuaikan diri dengan perubahan citra tubuhnya.
f. Berikan informasi sesuai tingkat pemahaman atau penerimaan klien .
g. Orientasikan klien ke lingkungan sekitar.

Rasional :

a. Untuk memvalidasi perasaannya.


b. untuk meningkatkan rasa kemandirian.
c. Keterlibatan dapat memberikan rasa kontrol dan meningkatkan harga diri.
d. agar klien dapat mengungkapkan keluhannya dan memperbaiki kesalahpahaman.
e. untuk mendukung adaptasi dan kemajuan yang berkelanjutan

2. Diagnosa Keperawatan : Ketakutan b.d ketidakbiasaan


Intevensi :
a. Berikan informasi sesuai tingkat pemahaman atau penerimaan klien.
b. Orientasikan klien ke lingkungan sekitar.
c. Orientasikan keluarga pada kebutuhan khusus klien dan izinkan anggota keluarga
berpartisipasi dalam memberikan perawatan.
d. Atur anggota keluarga untuk tinggal bersama klien.

Rasional :

a. Untuk mengurangi ansietas klien dan meningkatkan kerja sama.


b. Untuk berorientasi terhadap waktu, tempat, orang, kejadian.
c. Tindakan ini dapat membantu memberikan dukungan yang efektif.
d. Untuk membantu klien mengurangi ketakutannya

3. Diagnosa Keperawatan : Gangguan pola tidur b.d faktor psikologis


Intervensi :
a. Berikan kesempatan klien untuk mendiskusikan keluhan yang mungkin menghalangi
tidur.
b. Rencanakan asuhan keperawatan rutin yang memungkinkan pasien tidur tanpa
terganggu selama beberapa jam.
c. Berikan bantuan tidur, kepada klien, seperti bantal, mandi sebelum tidur, makanan
atau minuman, dan bahan bacaan.
d. Ciptakan lingkungan tenang yang kondusif untuk tidur.
e. Berikan pendidikan kesehatan kepada klien tentang teknik relaksasi

Rasional :

a. Mendengar aktif dapat membantu menentukan penyebab kesulitan tidur.


b. Tindakan ini memungkinkan asuhan keperawatan yang konsisten dan memberikan
waktu untuk tidur tanpa terganggu.
c. Susu dan beberapa kudapan tinggi protein, seperti keju dan kacang, higiene pribadi
secara rutin, yang dapat mempermudah tidur.
d. Tindakan ini dapat mendorong istirahat dan tidur.
e. Upaya relaksasi yang bertujuan biasanya dapat membantu meningkatkan tidur.

a. Diagnosa keperawatan :Ansietas b.d ancaman terhadap konsep diri atau status peran
sekunder akibat kehamilan
Intervensi :
a. Kaji tingkat ansietas (ringan, sedang, berat, panik).
b. Beri kenyamanan dan ketentraman hati pada klien.
c. Singkirkan stimulasi yang berlebihan

Rasional
a. Untuk mengurangi tingkat kecemasan.
b. Untuk mengurangi rasa khawatir klien.
c. Agar klien menjadi lebih tenang.
ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA DALAM RENTANG KEHIDUPAN BAYI
Defenisi masa bayi
Yaitu masa yang berlangsung selama 2 tahun pertama setelah 2 minggu periode bayi
yang baru lahir (postnatal). Meskipun masa bayi sering dianggap masa bayi baru lahir,label masa
bayi akan digunakan untuk membedakannya dengan periode postnatal yang pada masa ini
ditandai dengan keadaan sangat tidak berdaya.

Karakteristik Perkembangan Pada Masa Bayi


1. Perkembangan reflex Pada masa bayi terlihat gerakan-gerakan spontan, yang disebut reflek
a. Reflek menghisap dan mencari
b. Reflek moro adalah suatu respon tiba-tiba dari bayi yang baru lahir sebagai akibat
adanya suara atau gerakan yang mengejutkan
c. Reflek menggenggam (grassping reflex)
d. Kemampuan merangkak
e. Kemampuan duduk
f. Kemampuan diri dan berjalan
g. Pola tidur dan bangun
Bayi yang baru lahir menhabiskan lebih banyak waktunya untuk tidur. Rata-rata bayi
baru lahir tidur selama 16-17 jam sehari,walaupun ada beberapa bayi yang rata-rata
tidurnya lebih sedikit,yaitu sekitar 10-11 jam perhari.
h. Pola makan dan minum
Bagi bayi usia 6 bulan pertama ASI merupakan sumber makanan dan sumber energi
yang utama,karena ASI adalah susu yang bersih dan dapat dicerna,serta mengandung
zat antibodi bagi bayi
i. Pola buang air
2. Perkembangan Inteligensi
Menurut Piaget,dilihat dari perkembangan kognitif,pada usia bayi ini berada pada periode
sensorimotorik. Bayi mengenal objek-objek yang berada di lingkungannya melalui sistem
pengindraan (pengelihatan dan pendengaran) dan gerakan motoriknya.

3. Perkembangan emosi
Emosi adalah perasaan atau afeksi yang melibatkan kombinasi antara gejolak fisiologis dan
perilaku yang tampak.
Beberapa tahapan perkembangan emosi pada bayi secara umum adalah :
Usia 2 bulan pertama
Pada usia ini tipikal emosinya ialah heran,senang,kejijikan dan kesukaran. Bayi pada usia
ini juga menunjukkan minatnya yang meningkat terhadap berbagai orang dan benda-
benda di sekitarnya.
Usia 2-4 bulan
Bayi sudah mampu tersenyum dan menunjukkan kesenangannya terhadap orang
tua,terutama ibunya.
Usia 3 -10 bulan
Anak-anak yang normal akan memainkan permainan yang sederhana,seperti ‘memberi
dan menerima’.
Usia tahun ke 2
Pada usia ini selain menangis ketika dia lapar,anak yang normal seringkali menuntun
tangan ibunya ketempat penimpanan makanan misalnya lemari makanan (kulkas).

4. Perkembangan bahasa
Kemapuan dan kesiapan belajar bahasa pada manusia segera mengalami perkembangan
setelah kelahirannya.
5. Perkembangan moral
Pada masa ini,tingkah laku bayi hampir semuanya didominasi oleh dorongan naluriah
belaka. Oleh karena itu,tingkah laku anak belum bisa dinilai sebagai tingkah laku bermoral
atau tidak bermoral.

Asuhan Keperawatan Sehat Jiwa Pada Bayi


1. Pengkajian
Perkembangan psikososial bayi yang normal adalah proses perkembangan bayi, ditandai
dengan pemupukan rasa percaya pada orang lain yang diawali dengan kepercayaan terhadap
orang tua, khususnya ibu. Rasa aman secara fisik dan psikososial berperan penting dalam
pembentukan rasa percaya bayi. Bila rasa percaya tidak terpenuhi maka akan terjadi
penyimpangan berupa rasa tidak percaya diri dan setelah besar ia menjadi orang yang mudah
curiga dan tidak menjalin hubungan baru.
Karakteristik Perilaku : 
a. Target perkembangan: Perkembanngan yang normal : berkembangnya rasa Percaya
Prilaku bayi :
1) Tidak langsung menagis saat bertemu dengan orang lain
2) Menolak saat digendong oleh orang yang tak dikenalnya
3) Menangis saat digendong oleh orang yang tak dikenalnya
4) Menangis saat tidak nyaman (basah, lapar, haus, sakit, panas)
5) Bereaksi senang saat ibunya datang menghampiri
6) Menangis saat ditinggalkan ibunya
7) Memperhatikan/memandang ayah ibunya/ orang yang mengajaknya bicara
8) Mencari suara ibu/orang lain yang memasnggil namanya
b. Target perkembangan : Penyimpangan perkembangan:berkembangnya rasa tidak
Percaya
Perilaku bayi :
1) Menangis menjerit-jerit saat ditinggal ibunya
2) Tidak mau berpisah sama sekali dengan ibunya
3) Tidak mudah berhubungan dengan orang lain
4) Menangis Berkepanjangan
5) Agitasi yang berlebihan

2. Diagnosa keperawatan ,tujuan. Intervensi


a. Diagnosa keperawatan : Perkembangan yang normal : rasa percaya
Tujuan :
1) Menjelaskan perilaku yang menggambarkan perkembangan yang normal dan
menyimpang.
2) Menjelaskan cara menstimulasi perekembangan awalnya.
3) Mendemostrasikan cara menstimulasi perkembangananaknya.
4) Merencanakan tindakan menstimulasi perkembangan anaknya

Intervensi
1) Jeleskan pengertian perkembangan psikososial, karakteristik perilaku bayi yang
normal dan menyimpang
2) Jelaskan cara memupuk rasa percaya bayi pada ibu/keluarga
o Panggil bayi sesuai namanya 
o Berespon secara konsisten terhadap kebutuhan bayi
o Susui segera saat bayi menangis 
o Ganti popok/ celana bila basah atau kotor
o Lindungi dari bahaya jatuh
o Kurangi stres bayi dengan cara : rawat bayi dengan kasih sayang,
memeluk, menggendong, mengeloni dengan tulus dan sepenuh hati.
o Memberikan lingkungan yang aman dan nyaman bagi bayi Mengajak bayi
bermain 
o Mengajak bayi bicara saat sedang merawat bayi 
o Segera membawa ke pelayanan kesehatan terdekat bila terdapat masalah
kesehatan (sakit)
3) Demonstrasikan cara memupuk rasa percaya bayi
4) Rencanakan tindakkan untuk memupuk rasa percaya bayi

b. Diagnosa keperawatan : Penyimpangan perekmbangan : rasa tidak percaya


Tujuan :
1) Merasa aman dan nyaman
2) Dapat mengambang kan rasa percaya

Intervensi :

1) Informasikan penyebab rasa tidak percaya bayi


2) Ajarkan cara menjalin hubungan saling percaya dengan bayi :  
o Memenuhi kebutuhan dasar : makan, minum, kebersihan, BAB/BAK,
istirahat/tidur, bermain 
o Memenuhi rasa aman dan nyaman : melindungi bayi dari rasa sakit, panas,
cedera (jatuh, tidak membiarkan sendirian,berikan kasih sayang)
o Segera membawa ke pelayanan kesehatan saat sakit.l
ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA PASA USIA TODDLER

Defenisi Toddler

Tahap perkembangan anak usia 1-3 th, dimana pada usia ini anak akan belajar mengerjakan
segala sesuatu yg berkaitan dg kebutuhannya secara mandiri (otonomi)

Teori tumbuh kembang anak

1. Teori perkembangan kognitif


2. Teori perkembangan psikososial (erikson)
a. Dasar kepercayaan vs ketidakpercayaan (0-15 tahun)
b. Otonomi vs malu dan ragu (1,5 tahun)
3. Inisiatif vs rasa bersalah ( 3-6 tahun)
4. kerja keras vs inferioritas (7-11 tahun)
5. Identitas vs Difusi peran (12-18 tahun )

Kejiwaan yang lazimterjadi pada anak

Menurut DSM IV :

1. Retardasi Mental
2. Gangguan belajar
3. Gangguan keterampilan motoric
4. Gangguam perkembangan pervasive
5. Gangguan devisit perhatian dan perilaku distruktif
6. Gangguan makan pada bayi dan anak anak
7. Gangguan tik

Asuhan Keperawatan Pada Usia Toddler


1. Pengkajian
 Identitas : klien dan penanggung jawab.
 Keluhan utama.
 Riwayat penyakit sekarang.
 Riwayat penyakit dahulu.
 Tinjauan sistem.
 Riwayat pengobatan keluarga.
 Riwayat psikososial.
 Riwayat keluarga.
 Pengkajian pertumbuhan dan perkembangan

2. Diagnosa

 Ajarkan orang tua tentang tugas perkembangan yang sesuai dengan kelompok usia
 Tingkatkan rangsangan dengan dengan menggunakan mainan dalam tempat tidur
 Berikan tindakan nyaman setelah prosedur yang menyebabkan rasa takut
 KIE orang tua untuk kontrol setiap bulan
3. INTERVENSI
Dx. Kep. : Potensial perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan
situasi yang terjadi di lingkungan.
Intervensi :
a. Ajarkan orang tua tentang tugas perkembangan yang sesuai dengan kelompok usia.
Rasional: agar orang tua mampu melakukan tugas tumbang pada anak.
b. Tingkatkan rangsangan dengan menggunakan berbagai mainan dalam tempat tidur
anak.
Rasional: mainan dapat meningkatkan rangsangan anak dalam tumbang.
c. Berikan tindakan nyaman setelah prosedur yg menyebabkan rasa takut
Rasional: mengurangi rasa ketidaknyamanan.
d. KIE orang tua untuk kontrol setiap bulan.
Rasional: mengetahui adanya keluhan dalam tumbang anak.

Anda mungkin juga menyukai