Oleh:
MILA ANGGRAINI
P1337424420179
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat allah swt, yang telah memberikan
izin dan kekuatan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul “Penerapan Pelayanan Kolaborasi Kebidanan” tepat pada waktunya.
Tugas ini ditujukan untuk memenuhi assessment alih jenjang kebidanan.
KATA PENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..............................................................................................6
B. Saran........................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan Kebidanan adalah seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab
praktik profesi bidan dalam sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan
meningkatkan kesehatan. Layanan kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh
bidan sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaaan atau
sebagai salah satu dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.melaksanakan
asuhan kebidanan pada bayi lahir dengan resiko tinggidan memberikan
pertolongan pertama sesuai prioritas.
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan,
yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya
keluarga yang berkualitas. Pelayanan kebidanan merupakan layanan yang
diberikan oleh bidan sesuia kewenangan yang diberikan dengan maksud
meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka tercapainya keluarga yang
berkualiatas, bahagia dan sejahtera. Pada pelayanan kebidanan terdapat tiga
macam pelayanan kebidanan yaitu pelayanan kebidanan pelayanan bidan tugas
mandiri, pelayanan kebidanan kolaborasi, dan pelayanan kebidanan rujukan. Oleh
karena itu, penulis membuat makalah dengan judul “Penerapan Pelayanan
Kolaborasi Kebidanan”.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi pelayanan kebidanan?
2. Bagaimana pelayanan kolaborasi dalam kebidanan itu?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi pelayanan kebidanan.
2. Untuk mengetahui pelayanan kolaborasi dalam kebidanan
BAB II
PEMBAHASAN
B. Pelayanan Kolaborasi
Kolaborasi adalah hubungan saling berbagi tanggung jawab (kerjasama)
dengan rekan sejawat atau tenaga kesehatan lainnya dalam memberi asuhan pada
pasien. Dalam praktiknya, kolaborasi dilakukan dengan mendiskusikan diagnosis
pasien serta bekerjasama dalam penatalaksanaan dan pemberian asuhan. Masing-
masing tenaga kesehatan dapat saling berkonsultasi dengan tatap muka langsung
atau melalui alat komunikasi lainnya dan tidak perlu hadir ketika tindakan
dilakukan. Petugas kesehatan yang ditugaskan menangani pasien bertanggung
jawab terhadap keseluruhan penatalaksanaan asuhan. Pelayanan kebidanan
kolaborasi adalah pelayanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang
kegiatannya di lakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu urutan dari
sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.
Tujuan pelayanan ini adalah berbagi otoritas dalam pemberian pelayanan
berkualitas sesuai ruang lingkup masing-masing.
Elemen kolaborasi mencakup:
1.Harus melibatkan tenaga ahli dengan keahlian yang berbeda, yang dapat
bekerjasama secara timbal balik dengan baik.
2.Anggota kelompok harus bersikap tegas dan mau bekerjasama.
3.Kelompok harus memberi pelayanan yang keunikannya dihasilkan dari
kombinasi pandangan dan keahlian yang di berikan oleh setiap anggota tim
tersebut.
Tugas pelayanan kolaborasi /kerjasama terdiri dari:
1.Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi
kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.
2.Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil resiko tinggi dan pertolongan
pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
3.Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dan
pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
4.Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dan pertolongan
pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
5.Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dan pertolongan pertama
pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
6.Memberikan asuhan kebidanan pada balita resiko tinggi dan pertolongan
pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi.
Contoh kasus :
1. Kolaborasi bidan dengan ahli gizi
Ny. T datang ke bidan A untuk konsultasi tentang keadaannya yang masih dalam
masa nifas. Ternyata setelah diperiksa, status gizi Ny. T buruk dan Ny. T
mengalami anemia berat. untuk menangani hal itu, bidan A berkolaborasi dengan
ahli gizi dalam upaya perbaikan status gizi Ny. T yang mengalami gizi buruk dan
anemia berat.
2. Kolaborasi bidan dengan Psikolog
Anak Ny. W meninggal satu minggu yang lalu, akibat hal itu Ny. W mengalami
depresi. Untuk menangani depresi Ny. W yang kehilangan anaknya, bidan A
berkolaborasi dengan psikolog.
a. Perkembangan Proses Kolaborasi
Pada awalnya, praktik kolaborasi menggunakan model hierarki yang
menekankan komunikasi satu arah, kontak terbatas antara pasien dan dokter,
dan menempatkan dokter sebagai tokoh yang dominan. Pola tersebut
berkembang menjadi model praktik kolaborasi yang menekankan komunikasi
dua arah, tetapi tetap menempatkan dokter pada posisi utama dan membatasi
hubungan antara dokter dan pasien. Pola yang ketiga lebih berpusat pada
pasien. Sesama pemberi pelayanan harus dapat bekerja sama, begitu juga
dengan pasien. Model ini berbentuk melingkar. Menekankan kontinuitas dan
kondisi timbal balik satu sama lain. Tidak ada satu pemberi pelayanan yang
mendominasi secara terus menerus.
b. Kolaborasi Dalam Praktik Kebidanan
Dalam praktik pelayanan kebidanan, layanan kolaborasi adalah asuhan
kebidanan yang diberikan kepada klien dengan tanggung jawab bersama
semua pemberi pelayanan yang terlibat. Misalnya: bidan, dokter, dan atau
tenaga kesehatan profesional lainnya. Bidan merupakan anggota tim. Bidan
meyakini bahwa dalam memberi asuhan harus tetap menjaga, mendukung,
dan menghargai proses fisiologis manusia. Intervensi dan penggunaan
teknologi dalam asuhan hanya atas indikasi. Rujukan yang efektif dilakukan
untuk menjamin kesejahteraan ibu dan bayinya. Bidan adalah praktisi yang
mandiri. Bidan bekerja sama mengembangkan kemitraan dengan anggota dan
kesehatan lainnya. Dalam melaksanakan tugasnya, bidan melakukan
kolaborasi, konsultasi, dan perujukan sesuai dengan kondisi pasien,
kewenangan, dan kemampuannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kolaborasi adalah hubungan saling berbagi tanggung jawab (kerjasama)
dengan rekan sejawat atau tenaga kesehatan lainnya dalam memberi asuhan
pada pasien. Dalam praktiknya, kolaborasi dilakukan dengan mendiskusikan
diagnosis pasien serta bekerjasama dalam penatalaksanaan dan pemberian
asuhan. Masing-masing tenaga kesehatan dapat saling berkonsultasi dengan
tatap muka langsung atau melalui alat komunikasi lainnya dan tidak perlu
hadir ketika tindakan dilakukan. Petugas kesehatan yang ditugaskan
menangani pasien bertanggung jawab terhadap keseluruhan penatalaksanaan
asuhan. Dalam praktik pelayanan kebidanan, layanan kolaborasi adalah
asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien dengan tanggung jawab
bersama semua pemberi pelayanan yang terlibat. Misalnya: bidan, dokter, dan
atau tenaga kesehatan profesional lainnya. Bidan merupakan anggota tim.
B. Saran
a) Bidan Sebaiknya bidan melakukan kolaborasi dengan sesama bidan atau
dengan tenaga kesehatan lainnya jika menemukan pasien yang
membutuhkan penanganan yang tidak bisa ditangani bidan sendiri tapi
juga memerlukan bantuan tenaga kesehatan lain.
b) Untuk tenaga kesehatan lain Sebaiknya tenaga kesehatan tidak
membeda-bedakan masyrakat dalam memberikan pelayanan kolaborasi.
c) Untuk Instansi pelayanan kesehatan Sebaiknya Instansi pelayanan
kesehatan menyediakan pelayanan kolaborasi untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan.
d) Untuk Masyarakat Masyarakat sebaiknya mendukung adanya pelayanan
kolaborasi.
DAFTAR PUSTAKA
Uswatun. (2015). Peran dan Fungsi Bidan Mandiri Rujukan dan Kolaborasi dalam
“http://uswatun25.mahasiswa.unimus.ac.id/2015/12/16/peran-dan-fungsi-bidan-
mandiri-rujukan-dan-kolaburasi/”
http://suryadun.blogspot.com/2014/03/makalah-pelayanan-kolaborasi.html diakses
pada 31 Oktober 2020