Anda di halaman 1dari 25

(SAP)

BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)

 Di Susun Oleh:

1.Putri Nimas R.W    (20130661045)


2.Lika Dianna            (20130661073)

   
LEMBAR PENGESAHAN
Satuan Acara Penyuluhn (SAP) telah disahkan dan disetujui sebagai Laporan Praktek
Kebidanan 1 yang dilaksanakan pada tanggal 02 Mei di Ruang Nicu RSU Haji Surabaya.

Surabaya, 02 Mei 2015

Mahasiswa Praktek

                      Mengetahui,


              Pembimbing Akademik                                Pembimbing Praktek Klinik
          D3 Kebidanan                                                   Mahasiswa
        Universitas Muhammadiyah Surabaya
              (Umi Ma’rifah, SST, M.Kes)                                        (Siti Juwariyah)

SATUAN ACARA PENYULUHAN


(SAP)
Pokok Bahasan                       : Bayi Baru Lahir Rendah
Sub Pokok Bahasan                : Mengetahui Bayi Baru Lahir Rendah
                      : Ibu- ibu yang datang di ruang NICU RSU Haji Surabaya
Hari,tanggal                            : Sabtu, 02 Mei 2015
Waktu                                     : 30 menit
Tempat                                    : Ruang Nicu RSU Haji Surabaya
Penyuluh                                 : Mahasiswa

I.        Latar belakang


Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari
2500 gram (WHO, 1994:9). Berat lahir dipengaruhi dua proses penting, yaitu: lamanya
(umur) kehamilan dan pertumbuhan intrauterine. Resiko kematian neonatal dengan BBLR
adalah 6,5 kali lebih besar bila dibandingkan dengan bayi lahir berat badan cukup
(Ronoatmodjo, 1996). BBLR dapat berakibat pada terhambatnya pertumbuhan dan
perkembangan, ganguan pendengaran, penglihatan, ganguan belajar, serta rentan terhadap
infeksi saluran pernafasan bagian bawah.
        Sekitar 45 % kematian bayi berat lahir rendah (BBLR) (Depkes, 1996). Penelitian ini di
amerika menyatakan bahwa risiko kematian neonatal pada bayi dengan BBLR hamper 40 kali
lebih besar bila dibandingkan dengan bayi yang lahir dengan berat badan cukup. Selain itu
bayi berat lahir rendah dapat mengalami gangguan mental dan fisik pada usia tumbuh
kembang selanjutnya sehingga membutuhkan biaya perawatan yang tinggi (Anonim, 2006). 
WHO memperkirakan lebih dari 20 juta bayi berat lahir rendah (BBLR) lahir setiap tahun dan
mempengaruhi sekitar 16 % dari BBLR di Negara berkembang.
        Di Indonesia kejadian BBLR bervariasi, secara nasional menurut analisa SDKI 2002-
2003 kejadian BBLR sebesar 6 %. Kejadian BBLR berdasarkan provinsi bervariasi dengan
rentang 2 %-15,1 % dimana yang terendah di provinsi sumatera utara dan tertinggi di
provinsi Sulawesi selatan. Di jawa berat BBLR merupakan penyebab kematian bayi (0-1
tahun) nomor 3 pada tahun 1998 (8,5 %) dan nomor 4 pada tahun 1999 (8,71 %).
II.        Tujuan instruksional umum
Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang bayi baru lahir, ibu dapat memahami dan
mengerti tentang:
1.      Pengertian BBLR
2.      Klasifikasi BBLR
3.      Etiologi BBLR
4.      Manifestasi Klinis BBLR
5.      Diagnosis BBLR
6.      Masalah – masalah kelainan pada BBLR
7.      Penatalaksanaan BBLR

III.        Tujuan intruksional khusus


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit, diharapkan ibu yang
memiliki bayi mejelaskan kembali tentang:
1.         Pengertian BBLR
2.         Klasifikasi BBLR
3.         Etiologi BBLR
4.         Manifestasi Klinis BBLR
5.         Diagnosis BBLR
6.         Masalah – masalah kelainan pada BBLR
7.         Penatalaksanaan BBLR

IV.        Strategi Pelaksanaan


1.         Metode             : Ceramah, Tanya jawab
2.         Media               : Leaflet, LCD, Leptop
3.         Garis besar materi (penjelasan terlampir)
1.  Pengertian BBLR
2.  Klasifikasi BBLR
3.  Etiologi BBLR
4.  Manifestasi Klinis BBLR
5.  Diagnosis BBLR
6.  Masalah – masalah kelainan pada BBLR
7.  Penatalaksanaan BBLR

V.        Proses Pelaksanaan

No Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu


1 Pendahuluan a.  Salam pembukaan a. Menjawab salam 3 menit
b.  Menyampaikan b.Menyimak
tujuan penyuluhan c. Mendengarkan,
c.  Menyebutkan materi menjawab
atau pokok bahasan pertanyaan
yang disampaikan
2 Kerja a.  Menyampaikan a. Mendengarkan 25 menit
materi penyuluhan dengan penuh
tentang BBLR perhatian
b.  Memberi b.Menanyakan hal-hal
kesempatan peserta yang belum jelas
untuk bertanya c. Memperhatikan
c.  Menjawab jawaban dari
pertanyaan pemateri
d. Evaluasi d.               Menjawab
e.  Membagikan pertanyaan
doorprise kepada e. Peserta antusias
peserta yang bisa dalam menerima
menjawab doorprise
pertanyaan
3 Penutup a.  Menyimpulkan a.  Mendengarkan 2 menit
b.  Salam penutup b. Menjawab salam

VI.        Setting Tempat


Peserta Penyuluhan duduk berhadapan dengan penceramah/pemateri
VII.        Kriteria Evaluasi
1.         Ibu yang mempunyai bayi diharapkan mengerti Pengertian BBLR
2.         Ibu yang mempunyai bayi diharapkan mengerti Klasifikasi BBLR
3.         Ibu yang mempunyai bayi diharapkan mengerti Etiologi BBLR
4.         Ibu yang mempunyai bayi diharapkan mengerti Manifestasi Klinis BBLR
5.         Ibu yang mempunyai bayi diharapkan mengerti Masalah – masalah kelainan pada BBLR
6.         Ibu yang mempunyai bayi diharapkan mengerti Penatalaksanaan BBLR
VIII.    Referensi
Sudarti sukarni icesmi ,2014. Patologi Kehamilan, Persalinan, Nifas dan Neonatus Resiko Tinggi.
Yogyakarta : Medical Bookl
Muslihatun Nur Wafi, 2008. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta : Fitramaya
Marmi, Fatmawati Eri. 2011. Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

            MATERI
BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH
A.       Pengertian BBLR
     BBLR adalah Bayi dengan berat badan kurang dari  2500 gram  terjadi karena umur
kehamilan kurang dari 37 minggu ,berat badan lebih rendah dengan semestinya sekalipun
umur kehamilan cukup (manuaba,2007).
     Bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi
(sarwono,2004).
Menurut WHO menyatakan BBLR merupakan bayi (neonates) yang lahir dengan memiliki
berat badan kurang dari 2500 gram  atau sampai dengan 2499 gram(hiidayat,2005).
B.       Klasifikasi BBLR
Bayi berat lahir rendah (BBLR) dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1)      Menurut harapan hidupnya:
 Bayi berat lahir rendah (BBLR) berat lahir 1500-2500 gram
 Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) berat lahir <1500 gram
 Bayi berat lahir ekstrim rendah (BBLER) berat lahir < 1000 gram
2)      Menurut masa gestasi:
 Prematuritas murni yaitu bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat
badan sesuai berat badan untuk usia kehamilan
 Dismaturitas yaitu bayi dengan berat badan kurang dari berat badan yang seharusnya untuk
usia kehamilan.
C.       Etiologi
1.  Dari  factor ibu
a.  umur ibu hamil kurang dari 20 minggu atau diatas 35 tahun
b. jarak kelahiran terlalu dekat
c.  gizi saat hamil  yang kurang
d. factor pekerja yang terlalu berat
e.  keadaan social
f.   penyakit ibu seperti toksaemia gravidarum, perdarahan antepartum, trauma fisik, DM,
2.  Dari factor kehamilan
a.  hamil ganda
b. hamil dengan hidramnion
c.  perdarahan anterpartum
d. komplikasi kehamilan
2.  Dari factor janin
a.  cacat bawaaan
b. infeksi dalam Rahim
c.  hidramnion
d. kehamilan ganda
3.  Dari factor pendukung
a.  nutrisi
b. perokok,alcohol,budaya
c.  social

D.       Manifestasi Klinis BBLR


a.       Secara umum, gambaran klinis dari bayi BBLR adalah sebagai berikut :
 Berat kurang dari 2500 gram
 Panjang kurang dari 45 cm
 Lingkar dari < 30 cm
 Lingkar kepala < 33 cm
 Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
 Kulit tipis, transparan, rambut lanugo banyak, lemak kurang
 Kepala tidak mampu tegak
b.      Sistem Pernafasan
 Apnea
 Ritme tidak teratur
 Timbul sianosis
 Frekuensi 60-80 /menit
c.       System sirkulasi
 Kerja jantung lemah dan lambat
 Cenderung ditemukan aritme
 Nadi 100-160/menit
 Tekanan darah rendah
 Sirkulasi perifer
d.      Pengendali suhu
suhu tubuh cenderung sub normal karena produksi panas yang buruk dan peningkatan
kehilangan panas
e.       Sistem pencernaan
 Reflek menghisap lemah
 Sering terjadi regurgurasi
f.       Sistem persyarafan
 Tangisan lemah
 Sulit dibangunkan
g.      Sistem Genetal
 Genetal kecil
 Pada laki-laki ,testis masih terdapat dalam abdomen
 Pada wanita ,labia minor tidak ditutupi oleh labia mayor
E.       Diagnosis BBLR
Dalam mendiagnosa bayi dengan BBLR maka hal-hal yang harus diperhatikan adalah :
 Penghitungan HPHT
 Peniliaian secara klinis yaitu : BB, PB, Lingkar dada, dan lingkar kepala

F.        Masalah Masalah kelainan pada bayi berat lahir rendah


1.     Suhu Tubuh
a)     Pusat pengatur nafas tubuh masih belum sempurna
b)     Otot bayi masih lemah
c)     Kemampuan metabolism panas masih rendah sehingga bayi dengan bblr

2.     Pernafasan
a)     Pusat pengatur pernafasan belum sempurna
b)     Otot pernafasan lemah
3.     Alat pencernaan makanan
a)     Penyerapan makanan lemah
b)     Mudah terjadi reguritasi
c)     Otot pencernaan

G.      Penatalaksaan BBLR


Perawatan pada bayi berat lahir rendah (BBLR) :
1)         Pengaturan Suhu
Mempertahankan suhu tubuh dengan ketat. BBLR mudah mengalami hiportemi, oleh sebab
itu suhu tubuhnya harus dipertahankan dengan ketat.
Prinsip untuk menjaga kehangatan tubuh bayi
    Bayi harus tetap berpakaian atau diselimuti setiap saat agar tetap hangat walaupun dalam
keadaan dilakukan tindakan. Kepala bayi ditutup topi.
    Rawat bayi kecil diruang yang hangat
    Jangan meletakkan bayi dekat dengan benda dingin
    Jangan meletakkan bayi langsung di permukaan yang dingin
    Ganti popok setiap kali basah
    Jangan memandikan atau menyentuh bayi dengan tangan dingin

2)         Mencegah Infeksi dengan ketat


BBLR sangat rentan dengan infeksi,perhatikan pronsip-prinsip pendegahan infeksi termasuk
mencuci tangan sebelum memegang bayi.
3)         Nutrisi
Memberikan bayi nutrisi adekuat, yaitu dengan ASI, reflex menelan BBLR belum sempurna,
oleh sebab itu pemberian nutrisi harus dilakukan dengan cermat. Apabila daya hisap belum
baik, bayi di coba menetek sedikit-sedikit. Apabila belum bias menetek, berikan ASI dengan
sendok atau pipet. Apabila belum ada reflex menghisap dan menelan, pasang sonde
lambung/NGT.
4)         Penimbangan Ketat
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi/nutrisi bayi dan erat kaitannya
dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan
ketat. (saifudin,2002)
5)      upaya meningkatkan berat badan pada BBLR
alat pencernaan bayi BBLR belum sempurna,lambung kecil enzim pencernaan belum
matang ,sedangkan kebutuhan proteinya 3-5gram berat badan  dan kalori 110 kalori,/kg BB
sehingga pertumbuhan dapat meningkat.pada hari 2-3 hari bayi akan mengalami penurunan
berat badan sekitar 10 %,dan akan pulih kembali pada hari ke 10 .
untuk meningkatkan berat badan pada bayi BBLR perlu diperhatikan asupan
nutrisinya.pemberian minum bayi sekitar 3 jam setelah lahir dan didahuui dengan menghisap
cairan lambung,reflek masih lemah sehingga pemberian minum sebaiknya sedikit demi
sedikit .bila faktor menghisapnya berkurang maka ASI dapat diperas dan diberikan dengan
sendok perlahan lahan atau dengan atau dengan memasang sonde .permulaan cairan yang
diberikan 50-60 cc/kg BB/hari teruz dinaikan sampai mencapai sekitar 200 cc/kg/bb/hari.
6)         Perawatan setelah pulang dari rumah sakit gunakan metode kangguru
1. Kanguru mother care
Perawatan metode kanguru merupakan suatu cara khusus dalam merawat bayi BBLR
dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu yang berguna untuk
membantu perkembangan kesehatan bayi melalui penigkatan control suhu
,menyusui,pencegahan infeksi,dan kontak ibu dengan bayi (KMC India Neteork ,2004)
Depkes RI (2004) mendefinisikan  perawatan  metode kanguru sebagai suatu cara
perawatan untuk bayi BBLR terutama dengan berat lahir <2000 gram melalui kontak kulit
dengan kulit ibu denagn bayinya dimulai ditempat perawatan  diteruskan
dirumah,dikombinasi dengan pemberian ASI yang bertujuan agar bayi tetap hanngat.
2. Manfaat Perawatan Metode Kanguru
Perawatan metode kanguru memberiakn manfaat tidak hanyauntuk perkembangan
kesehatan bayi tetapi juga bagi penyembuhan psikologis ibu sehubungan dengan kelahiran
preterm dan memperoleh kembali peran keibuan.adapun manfaat perawatan metode kanguru
sebagi berikut (Dekes RI,2008;WHO,2003):
a.Manfaat pada bayi
1.  Mempertahankn suhu tubuh ,denyut jantung,dan frekuensi pernafasan relative terdapat
dalam batas normal
2.  Memperkuat system imun bayi  sehingga menurunkan keajdian infeksi nosokomial,penyakit
berat,atau infeksi saluran pernafasanbawah.
3.  Kontak dengan ibu menyebabkan efek yang menenangkan sehingga menurunkan stress pada
bayi
4.  Menurunkan respon nyeri fisiologis dan perilaku
5.  Meningkatkan ikatan ibu dengan bayi
6.  Waktu tidur bayi menjadi lama
7.  Meningkatkan perkembangan motorik bayi
8.  Mempertahankan homestatis
b.Manfat pada ibu
1.  Mempermudah pemberian ASI
2.  Ibu lebih percaya diri dalam merawat bayi
3.  Hubungan lekat antara ibu dan bayi lebih baik
4.  Ibu lebih saying pada bayinya
5.  Memberikan pengaruh psikologis ketenangan bagi ibu
6.  Meningkatkan produksi ASI

7)         Perawatan di rumah sakit kalau ada masalah pernafasan kita pasang nasal jika ada
masalah pencernaan kita pasang sonde
        bayi premature atau BBLR mempuyai masalah menyusui karena reflek menghisapnya masih
lemah.untuk bayi demikian sebaiknya ASI dikeluarkan dengan pompa atau diperas dan
diberikan pada bayi dengan pipa lambungtau pipet.dengan memegang kepala dan menahan
bawah dagu ,bayi dapat dilatih untuk menghisap sementara ASI yang telah dikeluarkan yang
diberikan dengan pipet  atau selang kecil untuk menempel pda puting

PENUTUP

1.         Kesimpulan
                  Bahwa pentingnya menjaga suhu tubuh bayi tetap hangat akan berdampak Pada
perkembangan bayi dan sistem motorik pada bayi sehingga disini para petugas agar tetap
menjaga merawat dengan baik agar tidak berdampak fatal .
2.         Saran
    Meningkatkan pengawasan pada bayi baru lahir dengan BBLR
    Menambah informasi dan pengetahuan tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
dengan BBLR
    Meningkatkan pelayanan pada bayi baru lahir dengan BBLR

Senin, 17 Maret 2014


SATUAN ACARA PENYULUHAN BBLR

SAP BBLR ( BAYI BERAT LAHIR RENDAH)

Pokok Bahasan           :Penyuluhan berat bayi lahir rendah


kok Bahasan    :Penyuluhan berat bayi lahir rendah pada pasien puskesmas   Banjarmangu 1.
Tujuan                           :Dapat  mengetahui dan meningkatkan pengetahuan
                                      BBLR
Tempat                          :Puskesmas Banjarmangu 1
Waktu                           : Jumat 7 Maret 2014 15 menit (jam 09.00-09.15)
Sasaran                          :Semua Pasien Puskemas Banjarmangu 1
Metode                         : Ceramah
Media & Alat peraga    : Mic

PENDAHULUAN :
Bayi lahir dengan bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu factor resiko
yang mempunyai kontribusi terhadap kematian bayi khususnya pada masa perinatal. Selain
itu bayi berat lahir rendah dapat mengalami gangguan mental dan fisik pada usia tumbuh
kembang selanjutnya, sehingga membutahkan biaya perawatan yang tinggi.
            Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah salah satu hasil dari ibu hamil yang menderita
energy kronis dan akan mempunyai status gizi buruk. BBLR berkaitan dengan tingginya
angka kematian bayi dan balita, juga dapat berdampak serius pada kualitas generasi
mendatang, yaitu akan memperlambat pertumbuhan dan perkambangan anak, serta
berpengaruh pada penurunan kecerdasan.
            Salah satu indicator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat adalah angka
kematian bayi (AKB). Angka kematian bayi di Indonesia saat ini masih tergolong tinggi,
maka kematian bayi di Indonesia tercatat 510 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2003. Ini
memang bukan gambaran yang indah karena masih tergolong tinggi bila di bandingkan
dengan Negara-negara di ASEAN. Penyebab kematian bayi terbanyak karena kelahiran bayi
berat lahir rendah (BBLR), sementara itu prevalensi BBLR pada saat ini diperkirakan 7-14%
yaitu sekitar 459.200-900.000 bayi ( depkes RI 2005)
            Dari data yang diperoleh dari puskesmas banjaarmangu pada ytahun 2013 terdapat 49
kasus BBLR dan pada bulan Februari terdapat 5 kasus BBLR dan pada bulan maret terdapat
1 kasus BBLR. Menurut perkiraan WHO, pada tahun 1995 hampir semua 98% dari 5 juta
kematian neonatal di Negara berkembang atau berpenghasilan rendah. Lebih dari 2/3
kematian adalah BBLR yaitu berat badan kurang dari 2500 gram. Secara global diperkirakan
terdapat 25 juta persalinan per tahun dimana 17% diantaranya adalah BBLR dan hampir
semua terjadi di Negara berkembang.
              Melihat berbagai hal diatas maka kami bermaksud untuk melakukan penyuluhan
tentang BBLR di Puskesmas Banjarmangu 1 sehingga dapat menambah pengetahuan pada
masyrakat tentang BBLR dan menjadi mengerti tentang akibat dari BBLR dan mengetahui
cara mencegah BBLR dan mengetahui penatalakasanaan penanganan dari BBLR, sehingga
angka kematian bayi akibat BBLR dapat berkurang.
           
TUJUAN INSTRUKTUSIONAL UMUM
Setelah mendapatkan materi penyuluhan tentang BBLR selama 15 menit,  mayarakat dapat
mengetahui dan menambah pengetahuan tentang BBLR
TUJUAN INSTRUKSTUSIONAL KHUSUS
Setelah mendapatkan materi penyuluhan selama 1 x  diharapkan :
1.       Mengetahui tentang pengertian BBLR
2.       Masyarakat dapat mengetahui tentang ciri-ciri BBLR dan penyebab BBLR
3.       Masyarakat dapat mengetahui tentang pencegahan BBLR dan penatalkasanaan BBLR.

Rencana Pelaksanaan.
No Keterangan Waktu Subjek Penyuluhan
1.        Persiapan 1 Ruangan, alat-alat.
a.  Menyiapkan ruangan
b. Menyiapkan alat
c.  Meyiapkan masyarakat atau pasin
2.        Proses
       Membuka proses penyuluhan dengan
mengucap kan salam, 1 Menit Menjawab salam,
memperkenalkan diri. Memperkenalkan diri,
b.       Menjelaskan pada masyarakat tujuan Memperhatikan
dan manfaaat dari penyuluhan tersebut
, menjelaskan tentang BBLR 10 Menit
       Mengajak audiens untuk menanyakan
hal yang tidak dimengerti 1 Menit Menanyakan pada audiens.
d.    Mengevaluasi respon audiens..

1Menit Memperhatikan audiens


apakah ada yang bertanya.
3. Penutup (1 menit) 1 Menit Memperhatikan dan
Menyimpulkan dan mengucapkan menjawab salam
salam

C. METODE
Metode yang kami gunakan dalam melakukan penyuluhan tentang BBLR yaitu dengan
metode ceramah . Yaitu kami memberikan materi dan menjelaskan materi BBLR..
D. Materi Penyuluhan
1) Definisi BBLR
     Bayi berat lahir rendah ( BBLR ) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram.

2)   Klasifikasi BBLR


a.Berdasarkan BB lahir
1.BBLR      : BB < 2500gr
2.BBLSR    : BB 1000-1500gr
3.BBLESR : BB <1000 gr
b.Berdasarkan umur kehamilan
1)      Prematur
Adalah bayi lahir dengan umur kehamilan kurang dari 37 minggu dan mempunyai
berat badan sesuai dengan berat badan untuk masa kehamilan atau disebut Neonatus Kurang
Bulan – Sesuai Masa Kehamilan ( NKB- SMK)
2)      Dismaturitas.
Adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa
kehamilan, dismatur dapat terjadi dalam preterm, term, dan post term. Dismatur ini dapat
juga Neonatus Kurang Bulan – Kecil untuk Masa Kehamilan (NKB- KMK), Neonatus Cukup
Bulan-Kecil Masa Kehamilan ( NCB-KMK ), Neonatus Lebih Bulan-Kecil Masa Kehamilan
( NLB- KMK )
               
3. Etiologi/ Faktor Penyebab
a.    Faktor Ibu
           Tekanan darah tinggi
           Penyakit ginjal kronis
           Diabetes
           Jantung atau penyakit pernafasan
           Kekurangan gizi, anemia
           Infeksi
           Penyalahgunaan zat ( alkohol, obat )
           Merokok
b.        Faktor janin
         Kehamilan ganda
         Kelainan kromosom
         Cacat bawaan
         Infeksi dalam kandungan
         Hidramnion
         Ketuban pecah dini

c.              Keadaan sosial ekonomi yang rendah


d.             Kebiasaan seperti  pekerjaan yang melelahkan , merokok .

4. Komplikasi pada BBLR


a.              Hipoglikemia
b.             Hipotermia
c.              Hiperbilirubinemia
d.             Gangguan cairan elektrolit
e.              Hiperbilirubinemia
f.              Sindroma Gawat nafas
g.             Paten duktus arteriousus
h.             Infeksi Perdarahan
i.               Intraventrikuler
5. Masalah jangka panjang yang timbul pada BBLR antara lain ;
a.              Gangguan perkembangan
b.             Gangguan pertumbuhan
c.              Gangguan Penglihatan
d.             Gangguan pendengaran
e.              Penyakit paru kronis
f.              Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit
g.             Kenaikan frekuensi bawaan
6. Pencegahan yang dapat dilakukan pada BBLR yaitu :
a.              Melakukan pengawasan hamil secara seksama dan teratur
b.             Melakukan konsultasi terhadap penyakit yang dapat menyebabkan kehamilan dan persalinan
preterm
c.              Memberi nasehat tentang gizi saat hamil.

7 .Penanganan dna penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada BBLR


a.       Mempertahankan suhu BBLR agar tetap hangta
b.      Melakukan penimbangan berat badan
c.       Makanan bayi
d.      Mencegah infeksi

EVALUASI
Peserta mampu:
1.  Mengikuti kegiatan dengan antusias
2. Merasa senang,tenang dengan adanya penyuluhan.

Diposting oleh Hasna Nur Fatimah di 07.19


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest

SATUAN ACARA PENYULUHAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH


(BBLR)
SATUAN ACARA PENYULUHAN

BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)

I.                    Pokok Bahasan : Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)

Sub Pokok Bahasan :

1.      Pengertian BBLR

2.      Penyebab BBLR

3.      Karakteristik BBLR

4.      Masalah-masalah yang terjadi pada BBLR

5.      Pencegahan terjadinya BBLR

6.      Perawatan BBLR

Sasaran : Ibu Hamil

Hari/tanggal   :
Waktu                       : 09.00 s/d selesai
Tempat                  : POSYANDU
II.               Tujuan

A.    Tujuan Intruksional Umum (TIU)

Sasaran Mampu memahami tentang penanganan Bayi Berat Lahir Rendah dengan
baik dan benar.

B.     Tujuan Intruksional Khusus (TIK)

Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan sasaran dapat :

1.      Menjelaskan kembali pengertian BBLR tanpa melihan lieflet

2.      Menjelaskan kembali tentang penyebab BBLR

3.      Menjelaskan kembali tentang Karakteristik BBLR

4.      Menjelaskan kembali tentang Masalah-masalah yang terjadi pada BBLR

5.      Menjelaskan kembali tentang Pencegahan terjadinya BBLR

6.      Mengetahui cara perawatan BBLR yang benar

III.            Pokok Bahasan

1.      Pengertian BBLR

2.      Penyebab BBLR

3.      Karakteristik BBLR

4.      Masalah-masalah yang terjadi pada BBLR

5.      Pencegahan terjadinya BBLR

6.      Perawatan BBLR

IV.               Metode
Ceramah dan tanya jawab

V.                Media dan Alat Bantu

Leaflet

Infokus

Power point

VI.             Kegiatan Belajar Mengajar

No Tahap Waktu Kegiatan Pembelajaran Kegiatan peserta ket

1 Pendahuluan 5 menit 1. Membuka peretemuan Membalas salam

a.    Memberi salam

b.   Memperkenalkan diri Memperhatikan

2.  Menjelaskan cakupan materi

Memperhatikan

3. Melakukan kontrak waktu


2 Penyajian 25 Membahas tentang
menit
1.      Pengertian BBLR Memperhatikan

Memperhatikan
2.      Penyebab BBLR
Memperhatikan
3.      Karakteristik BBLR
Memperhatikan
4.      Masalah-masalah yang terjadi
pada BBLR
Memperhatikan
5.      Pencegahan terjadinya BBLR
6.      Perawatan BBLR
Memperhatikan

3 Penutup 15 1.      Melakukan evaluasi dan menutup Menjawab


menit pertemuan pertanyaan

2.      Melakukan evaluasi dengan


mengajukan beberapa pertanyaan Memberikan
pada Remaja komentar atau
pertanyaan

3.      Memberikan kesimpulan umum


tentang materi Memperhatikan
4.      Member salam penutup

Membalas salam

VII.         Evaluasi

1.      Apa yang dimaksud dengan BBLR?


2.      Apa saja Masalah-masalah yang terjadi pada BBLR?
3.      Bagaimana cara mencegah terjadinya BBLR?
MATERI

1.      Pengertian BBLR

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500
gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang
dalam 1 (satu) jam setelah lahir.

2.      Penyebab BBLR

2.1 Faktor lbu

a. Penyakit

Penyakit yang berhubungan langsung dengan kehamilan misalnya perdarahan


antepartum, trauma fisik dan psikologis, diabetes mellitus, toksemia gravidarum, dan
nefritis akut.

b. Umur ibu

Angka kejadian prematuritas tertinggi ialah pada usia < 20 tahun, dan multi gravida
yang jarak kelahiran terlalu dekat. Kejadian terendah ialah pada usia antara 26 - 35
tahun.

c. Keadaan sosial ekonomi

Keadaan ini sangat berperanan terhadap timbulnya prematuritas. Kejadian tertinggi


terdapat pada golongan sosial ekonomi rendah. Hal ini disebabkan oleh keadaan gizi
yang kurang baik (khususnya anemia) dan pelaksanaan antenatal yang kurang.
Demikian pula kejadian prematuritas pada bayi yang lahir dari perkawinan yang tidak
sah.temyata lebih tinggi bila dibandingkan dengan bayi yang lahir dari perkawinan
yang sah.

d. Sebab lain
Ibu perokok, ibu peminum alkohol dan pecandu obat narkotik.

2.2 Faktor janin

Hidramion, kehamilan ganda dan kelainan kromosom.

2.3 Faktor lingkungan

Tempat tinggal di dataran tinggi radiasi dan zat-zat racun.

3.      Karakteristik BBLR

a.      BB < 2500 gram, PB < 45 cm , LK < 33 cm , LD < 30 cm

b.      Gerakan kurang aktif,oto masih hipotonis

c.      Umur kehamilan < 37 minggu

d.      Kepala lebih besar dari badan, rambut tipis dan halus

e.      Tulang-tulang tengkorak lunak, fontanela besar dan satura besar

f.       Telinga sedikit tulang rawannya dan berbentuk sederhana

g.      Jaringan payudara tidak ada dan putting susu kecil

h.      Pernafasan belum teratur, dan sering mengalami serangan apneu

i.        Kulit tipis dan transparan, lanugo (bulu halus) banyak

j.        Kepala tidak mampu tegak

k.      Frekuansi nadi 100-140 kali permenit

4.      Masalah-masalah yang terjadi pada BBLR


Masalah-masalah yang muncul pada bayi BBLR adalah sebagai berikut:

4.1  Suhu Tubuh

a.      Pusat pengatur panas badan belum sempurna

b.      Luas badan bayi relatifbesar sehingga penguapannya bertambah

c.      Otot bayi masih lemah

d.      Lemak kulit dan lemak coklat kurang sehingga cepat kehilangan panas badan

e.      Kemampuan metabolisme panas masih rendah, sehingga bayi dengan BBLR perlu
diperhatikan agar tidak terlalu banyak kehilangan panas badan dan dapat
diperhatikan sekitar 30 0C sampai 370C

4.2  Pernafasan

a.      Pusat pengatur pernafasan belum sempuma

b.      Surfaktan paru-paru masih kurang, sehingga perkembangannya tidak sempurna

c.      Otot pernafasan dan tulang iga lemah

d.      Dapat disertai penyakit-penyakit : penyakit hialin membran, mudah infeksi paru-
paru, gagal pernafasan.

4.3  Alat pencernaan makanan

a.      Belum berfungsi sempurna, sehingga penyerapan makanan kurang baik

b.      Aktivitas otot pencernaan makanan masih belum sempurna sehingga pengosongan
lambung berkurang.

c.      Mudah terjadinya regurtasi isi lambung dan dapat menimbulkan aspirasi pneumonia.
4.4 Hepar yang belum matang (immatur)

Mudah menimbulkan gangguan pemecahan bilirubin, sehingga mudah terjadi


hiperbilirubinemia (kuning) sampai keroikterus.

4.5 Ginjal masih belum matang

Kemampuan mengatur pembuangan sisa metabolisme dan air masih belum


sempurna sehingga mudah terjadi edema.

4.6 Perdarahan dalam otak

a.      Pembuluh darah bayi prematur masih rapuh dan mudah peca

b.      Sering mengalami gangguan pernafasan sehingga memudahkan terjadi perdarahan


dalam otak.

c.      Perdarahan dalam otak memperburuk keadaan dan dapat menyebabkan

d.      Pemberian oksigen belum mampu diatur sehingga memudahkan terjadi perdarahan
dan nekrosis.

5.      Pencegahan Terjadinya BBLR

a.      Makan 2x lebih banyak atau 1x lebih sering daripada sebelum hamil.

b.      Memeriksakan kehamilannya paling sedikit 4x selama kehamilannya.

c.      Mengurangi kerja berat yang melelahkan dan istirahat yang cukup

d.      Mengatur jarak kehamilan minimal 3 tahun.

6.      Yang perlu diperhatikan dalam merawat BBLR


a.      Jagalah bayi agar tubuhnya tetap hangat sampai bayi menjadi lebih kuat dan berat
badan menjadi normal.

b.      Rawat tali pusat dengan bersih dan teratur, pakailah kain kasa (perban) yang
dibubuhi alkohol 70% dang anti setiap hari.

c.      Berikan ASI atau PASI setelah lahir setiap hari dan usahakan sesering mungkin dalam
porsi kecil sesuai kemampuan bayi.

d.      Jauhkan bayi dari orang sakit, sebaiknya ibu memakai kain penutup pada hidung dan
mulut pada waktu menyusui bayi.
PENUTUP

Bayi Berat Lahir Rendah adalah kelahiran bayi dengan berat badanya kurang dari 2500 gram

(Manuaba, 2007), Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bila berat badannya kurang dari 2500 gram

(sampai dengan 2499 gram). Bayi yang dilahirkan dengan BBLR umumnya kurang mampu meredam

tekanan lingkungan yang baru sehingga dapat mengakibatkan pada terhambatnya pertumbuhan,

bukan dapat mengganggu kelangsungan hidupnya.

Maka penulis mengharapkan masyarakat mampu memahami tentang penanganan Bayi

Berat Lahir Rendah.

Anda mungkin juga menyukai