Pengertian Demokrasi
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang setiap warga negara memiliki hak yang setara dalam
pengambilan keputusan yang menentukan hidup mereka. Demokrasi juga dapat diartikan sebagai bentuk
pemerintahan yang dipegang oleh rakyat atau rakatlah yang mempunya kedaulatan tertinggi. Demokrasi
mengisinkan warga negaranya untuk berpartisipasi baik secara langsung atau dengan perwakilan dalam
perumusan, pengembangan, dan juga pembuatan hukum.
Demokrasi berasal dari bahasa yunani dari kata Demokratia yang berarti "kekuasaan rakyat". Demokratia
terdiri dari dua kata yaitu demos yang berarti rakyat dan kratos/cratein yang berarti kekuatan atau
kekuasaan/pemerintahan. Jadi Demokrasi berarti pemerintahan rakyat.
Abraham Lincoln: Menurutnya, pengertian demokrasi adalah sistem pemerintah yang diselenggaran dari
rakyat, oleh rakyat dan untu rakyat.
1. Adanya perlindungan harkat dan martabat manusia yaitu perlindungan hak asasi manusia
Hak dan kewajiban warga Negara tercatum dalam UUD Negara RI Tahun 1945 yaitu : Pasal 27 – 34
UUD NRI Tahun 1945 (khusus Pasal 28A-J memuat tentang HAM)
2. Adanya partisipasi rakyatnya di dalam pemerintahan, baik langsung maupun tidak langsung
Ikut sertanya rakyat/warga negara dalam hak memilih dan dipilih melalui Pemilu
Ikut sertanya rakyat/warga negara dlm pelaksanaan pembangunan di segala bidang kehidupan
bangsa.
Ketaatan mayarakat terhadap perturan perundang-undangan.
Ketaatan membayar pajak
Tewujudnya keamanan dan ketertiban masyarakat
Siswa melakasakan wajib belajar (belajar dengan giat dan tekun)
C. Macam-Macam Demokrasi
1
2. Demokrasi Berdasarkan Hubungan antar Kelengkapan Negara
a. Demokrasi perwakilan dengan sistem refrendum
Merupakan sistem demokrasi yang dimana rakyat memilki perwakilan untuk menjabat diparlemen
namun tetap dikontrol oleh rakyat dengan sistem refrendum.
b. Demokrasi perwakilan dengan sistem parlementer
Merupakan sistem demokrasi yang didalamnya terdapat hubungan kuat antara badan legislatif dan
badan eksekutif
c. Demokrasi perwakilan dengan sistem presidesiil
Merupakan sistem demokrasi yang didalamnya terdapat hubungan sama kuat antara badan eksekutif
dan badan legislatif
d. Demokrasi perwakilan dengan sistem pemisahan kekuasaan
Merupakan sistem demokrasi dimana kedudukan antara eksekutif dan legislatif terpisah, sehingga
keduanya tidak berkaitan secara langsung seperti sistem parlementer.
e. Demokrasi perwakilan dengan sistem refrendum dan inisiatif rakyat
Merupakan sistem demokrasi gabungan dari demokrasi perwakilan/tidak langsung dan demokrasi
secara langsung. Dalam sistem tersebut masih tetap ada badan perwakilan namun dikontrol oleh
rakyat melalui refrendum dan sifatnya obligator dan fakultatif.
a. Demokrasi liberal
Demokrasi liberal adalah demokrasi berdasarkan atas hak individu suatu warga negara yang
menekankan sebuah kebebasan setiap individunya dan sering mengabagikan kepentingan umum.
b. Demokrasi Rakyat
Demokrasi rakyat adalah demokrasi berdasarkan atas hak pemerintah dalam suatu negara yang
didasari dari paham sosialisme dan komunisme yang mementingkan kepentingan negara dan
kepentingan umum.
c. Demokrasi Pancasila
Demokrasi pancasila adalah demokrasi yang bersumber dari tata nilai sosial dan budaya bangsa
Indonesia dengan berdasarkan musyawarah dan mufakat yang mengutamkakn kepentingan umum.
Demokrasi Pancasila merupakan ideologi negara Indonesia dan berasal dari Indonesia.
Demikan penjelasan yang diberikan tentang Macam-Macam Demokrasi dan Penjelasannya. Semoga
informasi yang diberikan dapat menambah wawasan anda. Terimakasih..
2
E. Ciri-ciri Demokrasi
1. Pemerintah berdasarkan kehendak dan kepentingan rakyat banyak.
2. Negara berdasar atas konstitusi.
3. Adanya lembaga perwakilan rakyat.
4. Adanya pemilihan umum
5. Kebebasan pers
6. Kebebasan berserikat dan mengeluarkan pendapat
Kekurangan/Kelemahan Demokrasi
Kepercayaan rakyat dapat dengan mudah digoyangkan melalui pengaruh-pengaruh misalnya media
Kesetaraan hak dianggap tidak wajar karena menurut para ahli, setiap orang memiliki pengetahuan
politik yang tidak sama
Konsentrasi pemerintah yang sedang menjabat akan memudar disaat dekatnya pemilihan umum
berikutnya
G. Nilai-Nilai Demokrasi
Demokrasi memiliki nilai-nilai antara lain sebagai berikut...
Menjamin tegaknya keadilan
Adanya penggunaan kebebasan dengan penuh tanggung jawab
Adanya pergantian kepemimpinan dengan teratur
Menyelesaikan perselisihan dengan damai dan secara melembaga
Menjamin terselenggaranya perubahan yang terjadi di masyarakat dengan damai atau tampa adanya
gejolak
Mengakui dan menganggap wajar adanya perbedaan atau keanekaragaman
H. Demokrasi Pancasila
Menurut Prof. Dardji Darmodihardjo, SH menyatakan bahwa Demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi
yang bersumber kepada kepribdian dan falsafah hidup bangsa Indonesia, yang perwujudannya seperti
dalam ketentuan-ketentuan dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945
3
- TAP MPR No. I?MPR/1973, 1978, 1983, 1988, 1993, 1998, 2004, 2009, 2014 tentang
Tata Tertib MPR
1. Melaksanakan hak pilih (memilih dan dipilih) dalam pemilu dan menjauhkan diri dari sifat golput
(golongan putih artinya tidak ikut memilih dalam pemilu)
2. Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan
3. Menyukseskan pemilu yang luberjurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil)
4. Mentaati hukum
5. Setiap keputusan diambil dengan musyawarah mufakat untuk kepentingan bersama
6. Saling mendukung setiap usaha pembelaan Negara
7. Saling menghormati kebebasan memeluk agama dan beribadah sesuai agama dan kepercayaan-Nya itu
Eep Saeful Fatah berpendapat bahwa pemilihan umum dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1. Pemilu sebagai formalitas politik, disini pemilu hanya dijadikan sebagai alat legitimasi pemerintahah
nondemokratis, hasil dari pemilihan umum yang dilakukan pun tidak nyata, melainkan hasil rekayasa yang
dilakukan oleh pihak-pihak tertentu.
2. Pemilu sebagai alat demokrasi, inilah pemilihan yang sebenarnya (bukan formalitas politik) dan dilakukan
sesuai dengan asas-asasnya yaitu adil, jujur, bersih, bebas,dan kompetitif.
Negara kita adalah negara demokrasi yang berdasar pada Pancasila, sehingga demokrasi kita disebut dengan
demokrasi Pancasila. Salah satu wujud pelaksanaan demokrasi pancasila adalah pemilu. Pemilu sebagai
salah satu wujud pelaksanaan nyata demokrasi Pancasila ini memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Pengertian Pemilu
Pemilu adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat dalam NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD RI
1945.
2. Fungsi Pemilu
a. Prosedur rakyat daalm memilih wakil rakyat
b. Pemilu sebagai legitimasi politik
c. Pemilu sebagai mekanisme pergantian elite politik
d. Pemilu sebagai pendidikan politik yang bersifat langsung
4
b. KPU atau Komisi Pemilihan Umum adalah suatu lembaga yang mempunyai sifat nasional, tetap dan
mandiri. Lembaga ini bertugas untuk menyelenggarakan pemilihan umum. KPU Pusat terbagi
menjadi KPU provinsi yang kemudian terbagi lagi menjadi KPU kabupaten/kota.
c. Pengawas pemilu adalah panitia yang melakukan pengawasan terhdap seluruh proses
penyelenggaraan pemilu.
d. Penduduk adalah warga negara RI yang berdomisili di Indonesai atau di luar negeri (negara lain).
e. Pemilih adalah penduduk yang memiliki usia sekurang-kurangnya 17 tahun atau sudah/pernah kawin
f. Peserta pemilu yaitu parpol (partai politik) dan perseorangan calon anggota DPD
g. Partai Politik yang merupakan peserta politik adalah partai politik yang telah memehui persayaratan
sebagai peserta pemilu. Tidak semua parpol dapat menjadi peserta pemilu.
h. Kampanye pemilu yaitu kegiatan peserta pemilu dan/atau calon anggota DPR, DPRD Provinsi,
DPRD kabupaten/kota dalam rangka mempromosikan, memperkenalkan para peserta pemilu kepada
para pemilih. Kampanya digunakan juga untuk meyakinkan para pemilih dengan menawarkan
program-program yang akan direalisaskan apabila terpilih nantinya.
i. Tempat pemungutan suara dan tempat pemungutan suara luar negeri selanjutnya disebut TPS dan
TPSLN, definisinya adalah tempat pemilih memberikan suara pada hari yang telah ditentukan (hari
pemungutan suara)
j. Bilangan pembagi pemilihan yang kemudian disebut dengan BPP adalah bilangan yang diperoleh
dari hasil pembagian jumlah suara sah dengan kursi di daerah pemilihan untuk menentukan jumlah
kursi di daerah pemilihan untuk menentukan jumlah perolehan kursi parpol peserta pemilu dan
terpilih anggota DPR, DPRD Provisin dan DPRD kabupaten.kota.
k. Tahapan penyelenggaraan pemilu adalah rangkaian kegiatan pemilu yang dimulai dari pendaftaran
pemilih, pendaftaran peserta pemilu, penetapan peserta pemilu, penetapan jumlah kursi, pencalonan
anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan perhitungan suara, penetapan hasil pemilu, sampai dengan
pengucapan sumpah/janji anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.
4. Tujuan Pemilu
Berikut adalah beberapa tujuan diadakannya pemilu di negara kita :
a. Untuk memilih wakil-wakil rakyat dan wakil-wakil daerah
b. Membentuk pemerintah yang demokratis dan kuat
c. Mendapatkan dukungan rakyat dalam rangka mewujudkan tujuan nasional, seperti yang telah
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.
5. Asas Pemilu
Asas asas pemilu terdiri dari 6 asas, hal ini sesuai dengan Pasal 22E Ayat (1) UUD 1945 dan Pasal 2 UU
Nomor 12 Tahun 2003. Ke -enam asas tersebut sering disingkat dengan "LUBER JURDIL" yaitu Langsung,
Umum, Bebas, Rahasia, JUjur dan Adil. Berikut adalah penjelasan kelima asas penyelenggaraan pemilu di
Indonesia :
a. Langsung
Asas yang pertama adalah langsung. Ini mempunyai arti bahwa rakyat yang sudah memiliki hak pilih
(pemilih) mempunyai hak untuk memberikan suaranya secara langsung sesuai dengan keyakinannya tanpa
adanya perantara.
b. Umum
Setiap warga negara yang sudah memenuhi persyaratan berhak untuk memilih wakil rakyat, nah asas yang
kedua adalah umum. Ini artinya adalah pemilih memiliki jaminan kesempatan yang berlaku menyeluruh
(umum) bagi semua warga negara, tanpa adanya diskriminasi berdasarkan suku, agama, ras, golongan, jenis
kelamin, pekerjaan dan status sosial. Pemilu ini bisa diikuti oleh semua warga negara yang telah memenuhi
persyaratan.
c. Bebas
Asas yang ketiga adalah bebas. Arti dari asas ini adalah bahwa setiap pemilih memiliki kebebasan dalam
menentukan pilihannya tanpa adanya paksaan dan paksaan dari pihak-pihak lain.
d. Rahasia
Asas yang selanjutnya adalah rahasia. Artinya dalam memberikan suaranya, warga negara yang sudah
memilih dijamin pilihannya tidak diketahui oleh pihak manapun dan dengan jalan apapun.
5
e. Jujur
Dalam penyelenggaraan pemilu, setiap penyelenggara pemilu, aparat, peserta pemilu, pengawas pemilu,
pemantau, pemilih dan smua orang yang terlibat harus bersikap jujur sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
f. Adil
Pemilu diselenggrakan secara adil, artinya setiap pemilih dan peserta pemilu mendapatkan perlakuan yang
sama, serta bebas dari kecurangan pihak manapun.
I. Pemerintahan ORLA
1. Tahun 1955 UU No. 7 Tahun 1953 ( Maklumat Wakil Presiden N0.X Tahun 1945, Tgl. 03.11.45
Pemilu dilaksanakan dua periode sebagai berikut :
a) 29 September 1955 memilih anggota DPR
b) 25 Desember 1955 memilih badan Konstituante
Sistem Pemilu
1. Single- member Constituency (Satu daerah pemilihan memilih satu wakil; biasanya disebut sistem distrik).
Sistem ini diterapkan di negara dengan sistem dwi partai seperti Inggris, India, Malaysia dan Amerika.
2. Multi- member Constituency (satu daerah pemilihan memilih beberapa wakil; biasanya dinamakan sistem
perwakilan berimbang atau sistem proporsional). Sistem ini diterapkan di negara dengan banyak partai
seperti Belgia, Swedia, Italia, Belanda dan Indonesia.
Cara menghitung perolehan suara dapat menghasilkan perbedaan dalam komposisi perwakilan dalam
parlemen bagi masing- masing parpol.
Contoh:
a. Wilayah yang sama: (1 provinsi terdiri dari 10 distrik)
b. Jumlah kursi: 10 kursi
c. Jumlah penduduk: 100. 000
d. Hasil pemilu
- Dpt 60% suara
- Dpt 30% suara
- Dpt 10% suara
6
Perbedaannya:
Sistem distrik
Wilayah yg terdiri dari 10 distrik memperebutkan 10 kursi.
Setiap distrik memperebutkan 1 kursi
-Pemenang di distrik dapat 1 kursi
-Kalah tdk dpt kursi
-Suara hilang (wasted)
Sistem proporsional
Wilayah yang dianggap sebagai kesatuan, memperebutkan 10 kursi
-Menang 60% suara, dapat 6 kursi
-Menang 30% suara, dpt 3 kursi
-Menang 10% suara, dapat 1 kursi Tidak ada suara hilang
Keuntungan dan Kelemahan Sistem Distrik
2. Sistem Block Vote: sebenarnya model ini adalah sistem FPTP yg digunakan dlm distrik (wakil) majemuk.
BV memberi kesempatan pd para pemilih utk memilih calon legisltaif tanpa mempertimbangkan afiliasi
partainya. Parpol yg memenangkan sebagian besar hati pemilih di suatu wilayah secara otomatis mengambil
semua kursi di distrik itu.
- Agar mencapai mayoritas 50+1
- Sistem Alternative (AV), pemilih mengurutkan calon2 anggota parlemen yg sesuai dng preferensi pilihan
mereka.
- Prosedur pemilihan ini agak rumit, terutama pada saat penentuan siapa yang berhak sebagai pemenang
pemilihan. Singkatnya, jika pada putaran pertama tidak ada seorangpun kandidat yang berhasil
mengumpulkan suara mayoritas, jalan keluar yang ditawarkan melakukan pemilihan putaran kedua dengan
menggunakan prinsip preferential ballot. Pada pemilihan putaran kedua ini, para pemilih diminta meranking
kandidat sesuai dengan preferensinya
- Misalnya, peringkat pertama diberikan kepada kandidat A, kemudian berikutnya secara berurutan kepada
B, C, D, dst. Prinsip formula ini adalah mentransfer suara minoritas kemudian diberikan kepada kandidat
suara yang memperoleh suara yang lebih kuat sampai tercapai satu pemenang (Blaiss and Massicote, 1996).
- Sistem Two Round System/run off/double ballot: putaran pertama FPTP. Jk muncul calon pemeroleh suara
terbanyak (mayoritasa) scr langsung didaulat mjd anggota legislatif dan tdk perlu putaran kedua. Rangking 3
ke bawah tdk ikutserta pd putaran kedua. Berkurangnya peserta membuka peluang mendpt pemenang
absolut/mayoritas (50%+1)