Anda di halaman 1dari 12

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................ i

BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................ 1

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Tujuan ......................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN......................................................................... 4

A. Pengertian Manajemen ............................................................... 4

B. Pengertian Pemasaran.................................................................. 5

C. Perbedaan Manajemen dan Pemasaran........................................ 6

D. Manfaat Manajemen Pemasaran................................................. 6

E. Tujuan Manajemen Pemasaran.................................................... 9

BAB III PENUTUP................................................................................. 10

A. Kesimpulan.................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara yang mempunyai


potensial dan andil besar dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian suatu Negara.
Sektor pariwisata di Indonesia hal yang sangat mudah dikembangkan dengan melakukan
perbaikan infrastuktur, keamanan dan management yang baik agar mampu menciptakan
sector pariwisata yang diminati wisatawan local maupun asing dengan rasa kepuasan
yang baik. Dalam hal ini maka akan menciptakan rasa yang ingin berwisata kembali,
dengan kata lain akan menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan Negara.

Peningkatkan pada sektor kepariwisataan juga mampu menggalakkan kegiatan


ekonomi, antara lain lapangan kerja, pendapatan masyarakat, pendapatan daerah, dan
penerimaan devisa negara dapat meningkat melalui upaya pengembangan berbagai
potensi kepariwisataan Nasional. Pembangunan di bidang kepariwisataan merupakan
salah satu terobosan untuk meningkatkan pendapatan daerah dan negara. Sektor
kepariwistaan akan disejajarkan kedudukanya dengan sektor lain dalam usaha
meningkatkan pendapatan negara, maka kepariwisataan dapat disebut sektor Industri
pariwisata (Widodo, 2013). Kebijakan pemerintah daerah dalam pembangunan
pariwisata sangat penting perananya dalam menunjang keberhasilan pembangunan
pariwisata nasional.

Perkembangan dan pertumbuhan pariwisata perlu diantisipasi agar


perkembanganya tetap pada jalurnya dan daya dukunganya. Pembangunan dalam
wilayah objek wisata akan memberikan sumbangan yang sangat besar apabila dikelola
secara profesional, karena sumbangan bagi daerah yang bersangkutan, pariwisata dapat
memacu pertumbuhan kawasan sekitar objek wisata tersebut. Peraturan otonomi daerah
memberikan kebebasan setiap daerah untuk mengelola sumber daya yang ada pada
daerah tersebut, misalnya pengembangan sumber daya alam dan sumber daya manusia.

Disamping itu Pemerintah Kabupaten Kampar harus pro aktif dalam memasarkan
produk wisata yang ada sehingga menjadi daya tarik dari masyrakat itu sendiri,
pemasaran yang dimaksud bisa dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya

1
memanfaatkan media elektronik, media cetak, ataupun pada zaman sekarang
menggunakan jasa dari influencer.

Perencanaan pengembangan dapat dimulai dengan mengenali wilayah yang akan


dijadikan sebagai lokasi pengembangan kepariwisataan. Hal tersebut ditujukan untuk
meningkatkan peran dan kesejahteraan masyarakat seluas-luasnya serta penyiapan
sumber daya manusia yang memiliki kompetensi tinggi di bidang pelayanan jasa
kepariwisataan juga menjadi hal yang perlu dilakukan serta perlu pula dilengkapi dengan
kemampuan teknis, operasional dan manajerial dalam penyediaan barang dasa
kepariwisataan.

Kabupaten Kampar memiliki sektor pariwisata yang potensial untuk di


kembangkan serta dipasarkan yaitu mulai dari wisata alam seperti air terjun gulamo,
puncak ulu kasok, air terjun batu tilam dan lain sebagainya, untuk wisata budaya
Kabupaten Kampar memiliki banyak peninggalan budaya seperti Rumah adat lontiok,
Istana Raja Kerajaan Gunung sahilan, dan lain-lain. Dan untuk wisata rohani Kabupaten
Kampar memiliki Masjid Jami’ yang terletak di airtiris yang menyimpan nilai historic
yang tinggi dalam peradaban islam di Kampar, Selain itu Candi Muara Takus yang
merupakan peninggalan kerajaan Sriwijaya yang pernah menduduki Kabupaten Kampar.
Berbagai potensi objek wisata yang ada di Kabupaten Kampar, sudah sepantasnya daerah
ini menjadi destinasi wisata yang baru dan unggul di Indonesia. Seluruh objek wisata di
atas masih dalam kendali pemerintah Kabupaten melalui Dinas Pariwisata Kabupaten
Kampar. Artinya, pengelolaan dan pengembangan obyek wisata masih mengandalkan
insentif dari pemerintah daerah, yang dalam perkembangannya dengan perijinan dari
pemerintah daerah dapat dikelola oleh pihak swasta serta masyarakat.

Beragamnya jenis obyek wisata di Kampar dapat menjadi potensi dan investasi
ekonomi yang besar di masa yang akan datang, baik itu bagi pemerintah, swasta maupun
masyarakat sekitar, namun tentu saja dibutuhkan berbagai kebijakan proteksi dan
pemasaran yang tepat agar selalu tercipta kesinambungan diantara stakeholder terkait.
Namun objek wisata tersebut dapat dikatakan belum dikembangkan secara optimal baik
oleh masyarakat sekitar objek pariwisata, pengelola serta pemerinatah setempat. Sarana
dan prasarana yang dapat mendukuang objek wisata di Kampar masih kurang seperti
trasportasi dari pusat kota menuju objek wisata , tempat penginapan untuk wisatawan
dan sarana informasi. Hal tersebut dapat diaktakanb masih minimnya fasilitas yang ada

2
di objek wisata Kampar, padahal dengan adanya fasilitas yang mendukung dapat
membantu pengembangan dalam meningkatkan pendapatan operasional pada objek
wisata Kampar.

Pengembangan objek wisata tersebut, ada beberapa hmbatan seperti dana untuk
pengembangan wisata, hal ini terlihat dari belum diperbaikinya kondisi jalan ada yang
rusak, belum dibangunya tamantaman bermain disekitar objek wisat serta fasilitas-fasilita
umum lainya. Perlunya upaya pengembangan objek wisata di Kampar, agar dapat
bermanfaat lebih optimal, dapat memberikan pendapatan tamabhan bagi masyarakat
setempat yang berusaha disektor wisata tersebut. Objek wisata di Kampar masih banyak
sarana dan prasana yang masih kurang sehingga dapat dikatakan prasarana dan sarana
pariwisata belum memadai. Membicarakan tentang pengembangan objek wisata tidak
terlepas dari peranan pemerintah khususnya dinas pariwisata sangat tidak asing lagi bagi
kehidupan kita.

Peran pemerintah yang sangat penting terutama dalam pemasaran terhadap objek
wisata dan melindungi wisatawan dan memperkaya atau mempertinggi pengalaman
perjalanannya. Penerapan semua peraturan pemerintah dan undang – undang yang
berlaku mutlak dilaksanakan oleh pemerintah. Didalam pengembangan pariwisata harus
merupakan pengembangan yang berencana secara menyeluruh, sehingga dapat diperoleh
manfaat yang optimal bagi masyarakat, baik dari segi ekonomi, social dan cultural.
Perencanaan tersebut harus mengintegrasikan pengembangan pariwisata kedalam suatu
program pembangunan ekonomi, fisik, dan social dari suatu negara. Di samping itu,
rencana tersebut harus mampu memberikan infrakstruktur, management dan keamanan
yang baik dalam proses pengembangan pariwisata guna terciptanya suatu objek
pariwisata yang mempunyai daya tarik dan daya jual baik di dalam negeri dan luar
negeri.

B. TUJUAN

Penulis membuat makalah ini untuk memenuhi tugas perkuliahan dalam mata
kuliah Manajemen Pemasaran, disamping itu untuk menjadi referensi sendiri bagi
penulis.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MANAJEMEN

Menerapkan ilmu manajemen dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat Anda


praktikkan tanpa mengerti apa itu manajemen. Pengertian ilmu manajemen secara umum
wajib Anda pahami agar dapat diimplementasikan dengan baik.Secara umum,
manajemen adalah suatu proses di mana seseorang dapat mengatur segala sesuatu yang
dikerjakan oleh individu atau kelompok. Manajemen perlu dilakukan guna mencapai
tujuan atau target dari individu ataupun kelompok tersebut secara kooperatif
menggunakan sumber daya yang tersedia.

Dari pengertian tersebut, ilmu manajemen dapat diartikan sebagai kemampuan


dalam mengatur sesuatu agar tujuan yang ingin dicapai dapat terpenuhi. Sebetulnya, hal
ini sudah sering terjadi di kehidupan nyata. Setiap orang juga pasti pernah
mempraktikkan ilmu manajemen secara tidak langsung setiap harinya.Selain itu,
manajemen juga dapat diartikan menurut etimologinya. Manajemen berarti sebagai seni
mengatur dan melaksanakan, berdasarkan Bahasa Prancis kuno Manajemen juga dapat
diartikan sebagai usaha perencanaan, koordinasi, serta pengaturan sumber daya yang ada
demi mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

Dengan menerapkan ilmu manajemen, diharapkan sesuatu yang sedang


dikerjakan dapat selesai tepat waktu dan tanpa ada hal yang menjadi sia-sia.

Para ahli memandang ilmu manajemen dengan pengertian beragam. Mary Parker
Follet, manajemen adalah seni dalam menyelesaikan tugas melalui perantara. Dalam hal
ini, manajemen dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh
seorang manager untuk mengarahkan bawahan atau orang lain dalam menyelesaikan
pekerjaan demi tercapainya sebuah tujuan. 

Beralih ke George Robert Terry, yang mengartikan manajemen sebagai proses


khas dari beberapa tindakan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan
pengawasan. Seluruh tindakan tersebut bertujuan mencapai target dengan memanfaatkan
semua sumber daya yang tersedia.

4
Menurut Ricky W. Griffin, manajemen adalah proses perencanaan, organisasi,
koordinasi, dan kontrol pada sumber daya agar tujuan tercapai secara efektif dan efisien.
Efektif di sini maksudnya tujuan tercapai sesuai rencana, dan efisien berarti bahwa
manajemen dilakukan secara cermat, terorganisir, dan tepat waktu.

Berbeda, Lawrence A. Appley mengartikan manajemen sebagai keahlian dalam


membangkitkan orang lain agar bersedia melakukan sesuatu. Tak harus seseorang,
keahlian manajemen juga dapat dimiliki oleh organisasi maupun kelompok.

Terakhir, Hilman berpendapat bahwa manajemen merupakan fungsi untuk


mencapai suatu target melalui perantara, serta melakukan pengawasan. Dengan begitu,
tujuan dapat tercapai bersama.Dari beberapa pendapat para ahli mengenai ilmu
manajemen tersebut, pengertian manajemen tidak jauh dari usaha untuk mencapai sebuah
tujuan dengan cara mengelola dan mengawasi.

B. PENGERTIAN PEMASARAN
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh
perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan
kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan
salah satu kegiatan perusahaan, di mana secara langsung berhubungan dengan konsumen.
Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung
dalam kaitannya dengan pasar.
 Kotler (2001) mengemukakan definisi pemasaran berarti bekerja dengan pasar
sasaran untuk mewujudkan pertukaran yang potensial dengan maksud memuaskan
kebutuhan dan keinginan manusia. Sehingga dapat dikatakan bahwa keberhasilan
pemasaran merupakan kunci kesuksesan dari suatu perusahaan.
Menurut Stanton (2001), definisi pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari
kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan
baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Dari definisi tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa pemasaran merupakan usaha terpadu untuk menggabungkan rencana-rencana
strategis yang diarahkan kepada usaha pemuas kebutuhan dan keinginan konsumen untuk
memperoleh keuntungan yang diharapkan melalui proses pertukaran atau transaksi.
Kegiatan pemasaran perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen

5
bila ingin mendapatkan tanggapan yang baik dari konsumen. Perusahaan harus secara
penuh tanggung jawab tentang kepuasan produk yang ditawarkan tersebut. Dengan
demikian, maka segala aktivitas perusahaan, harusnya diarahkan untuk dapat memuaskan
konsumen yang pada akhirnya bertujuan untuk memperoleh laba.

C. PERBEDAAN MANAJEMEN DAN PEMASARAN


Dari pengertian mengenai manajemen dan pemasaran diatas dapat kita ambil
kesimpulan bahwa yang mmbedakan antara manajemen dan pemasaran itu adalah tujuan
dari keduanya, yang mana manajemen bertujuan untuk mengatur segala sesuatu agar
tujuan yang dicapai dapat terpenuhi, sementara itu pemasaran merupakan sebuah
kegiatan pokok yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam rangka mempertahankan
kelangsungan hidup usahanya.
Dalam kegiatan pemasaran dibutuhkan sebuah manajemen yang baik, agar
tujuan dari pemasaran itu dapat dicapai dengan sempurna, sementara itu manajemen
merupakan suatu yang tunggal ataupun dalam manajemen tidak membutuhkan pemsaran
ataupun yang lain, karna pada dasarnya manejemen merupakan hal pendukung dari
proses setiap kegiatan lain agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik dan
mencapai tujuan.

D. MANFAAT MANAJEMEN PEMASARAN

manajemen pemasaran mencakup seluruh proses perencanaan,


pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, dan mengendalikan kegiatan
pemasaran.Tanpa adanya manajemen atas kegiatan ini, pemasaran tidak akan berjalan
efektif dan aliran barang atau jasa yang diproduksi bisa tidak sampai ke tangan
konsumen dengan baik.Bisa disimpulkan bahwa manajemen pemasaran termasuk ke
dalam proses kreatif untuk dapat berkomunikasi dengan konsumen sehingga bisa
menghasilkan laba yang membantu bisnis untuk mencapai tujuannya.

Seperti yang telah disebutkan, manajemen pemasaran harus memiliki


rancangan atas pelaksanaan dan koordinasi atau kontrol dalam kaitannya dengan fungsi
pemasaran.Hal ini termasuk dalam riset pemasaran, perencanaan dan pengembangan
produk, penetapan harga, penjualan, cara berkomunikasi atau membuat iklan, dan
distribusi untuk memuaskan konsumen. Tujuan dari adanya hal ini antara lain:

6
1. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Dalam bisnis, pelanggan atau konsumen adalah raja. Keinginan dan


kebutuhannya adalah kiblat bagi para bisnis. Hal ini juga bisa memotivasi para
pebisnis untuk dapat berinovasi dalam mengembangkan produknya.Manajemen
pemasaran membantu bisnis untuk mengetahui bagaimana permintaan konsumen
di pasar sebelum menawarkan produknya. Pemasaran berorientasi pada
konsumen, karenanya proses pemasaran dimulai dan diakhiri dengan konsumen.

2. Meningkatkan Keuntungan

Pemasaran adalah proses dari sebuah bisnis yang bertujuan untuk


menghasilkan pendapatan. Tanpa adanya pemasaran, bisnis tidak akan bisa
beroperasi.Maka itu, manajemen pemasaran yang baik dapat meningkatkan
keuntungan yang diperoleh sebagai keberhasilan atas penjualan produk yang
memuaskan. Keuntungan ini akan diputar kembali untuk kegiatan perusahaan
lainnya, termasuk pertumbuhan dan diversifikasi perusahaan.

3. Menciptakan Permintaan di Pasar

Menciptakan permintaan di pasar merupakan tujuan pertama dari adanya


manajemen pemasaran. Hal ini biasanya dilakukan dengan berbagai cara,
termasuk membuat misi terencana untuk mengetahui selera dan preferensi
konsumen di pasar terhadap barang atau jasa yang disediakan bisnis.Hal ini
dilakukan supaya pasar akan memberikan tanggapan yang baik ketika barang atau
jasa tersebut masuk ke pasar.

4. Citra Produk yang Baik

Dengan adanya manajemen pemasaran yang baik, pelayanan dan kualitas


barang atau jasa yang disediakan bisnis pun juga akan meningkat. Dengan ini,
citra produk pun menjadi baik di masyarakat.Bayangkan jika pemasaran dilakukan
tanpa terencana, pelayanan dan kualitas produk pun bukan tidak mungkin menjadi

7
buruk. Hal ini yang harus dihindari karena jika pasar telah melihat citra produk
buruk, akan sulit bagi mereka untuk percaya lagi di kemudian hari.

5. Memenuhi Ekspetasi Konsumen

Konsumen yang telah mengenal barang atau jasa yang kamu tawarkan jauh
lebih berharga daripada konsumen baru yang sama sekali belum mengenal produk
kamu. Maka itu, kamu harus melayani konsumen dengan sebaik mungkin.
Kepuasan konsumen menjadi nomor satu yang perlu kamu penuhi.Bisnis
sebaiknya selalu mengembangkan dan mendistribusikan produk serta layanan
yang memenuhi ekspektasi pasar. Dengan dipenuhinya ekspektasi tersebut,
konsumen akan mendapatkan kepuasan. Mereka bisa melakukan pembelian ulang
dan mengajak orang-orang di sekitarnya untuk bisa ikut membeli produk
tersebut.Sebaliknya, jika ekspektasi mereka tidak terpenuhi, konsumen cenderung
malas untuk melakukan pembelian ulang dan bahkan bisa mengajak orang lain
untuk tidak membeli barang dan jasa yang kamu tawarkan.

6. Menciptakan Konsumen Baru

Konsumen adalah dasar dari sebuah bisnis. Menciptakan konsumen baru


berarti mengeksplorasi dan mengidentifikasi kebutuhan konsumen secara lebih
teliti lagi. Di sini akan lahir sebuah inovasi oleh bisnis demi bisa mendapatkan
perhatian konsumen baru.Inovasi ini juga berguna untuk perkembangan bisnis.
Tanpa adanya inovasi, perusahaan atau organisasi hanya berjalan di satu tempat
saja dan tidak terlalu banyak memiliki perkembangan.Setelah berhasil memenuhi
ekspektasi konsumen, ini saatnya untuk akuisisi konsumen baru. Dengan
kepercayaan diri bahwa konsumen lama telah terlayani dengan puas, kamu bisa
melebarkan sayap dan meraih konsumen baru. Manajemen pemasaran yang baik
akan menghendaki hal ini karena persiapannya yang sudah matang.

8
E. TUJUAN MANAJEMEN PEMASARAN

Beberapa tujuan utama dari manajemen pemasaran ialah :

1. Jangka Pendek
Tujuan jangka pendek bagi perusahaan adalah untung secepat mungkin. Artinya dapat
menutup semua biaya-biaya produksi yang digunakan, dan jika ada kelebihan maka
dikatakan laba/untung.

2. Jangka Menengah
Tujuan jangka menengah adalah mengusahakan mencapai titik impas antara total
biaya produksi dan total volume penjualan, memperluas cakupan promosi, dan
berusaha lebih memperbesar cakupan volume penjualan.

3. Jangka Panjang
Untuk jangka panjang perusahaan mempertahan para pelanggan setia agar tetap loyal
dengan produknya, antara lain dengan produk yang inovatif, kreatif dan berdaya guna
lebih, serta memberikan potongan harga khusus bagi pelanggan.

9
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pendekatan marketing sangat penting digunakan dalam pemerintahan lokal dalam


rangka penunjang pendapatan daerah dalam sektor pariwisata secara optimal berhasil
guna dan berdaya guna, memberikan masukan bagi pembuat keputusan untuk mendesain
organisasi berorientasi pada market melalui penelitian pasar. Hasil dari penelitian pasar
dapat disusun tentang jenis pasar, pemasaran produk layanan yang sesuai dan analisis
pasar digunakan oleh pemerintah lokal sebagai alat untuk mengambil keputusan. Salah
satu desain organisasi dengan menggunakan rencana strategi dengan menganalisis
kekuatan, kelemahan, hambatan dan potensi masing -masing pemerintah lokal.
Berdasarkan rencana strategik akan disusun visi pemerintah lokal dan tindakan yang
harus dilakukan dalam mencapai tujuan berdasarkan mandat dan m isi yang telah
disusun. Pencapaian kinerja pemerintah lokal diukur dari kemampuan memberikan
pelayanan yang prima dengan menggunakan standarisasi layanan dan ukuran indeks
kepuasan masyarakat. Pola-pola melibatkan karyawan dalam memproduksi layanan
dengan menggunakan pendekatan desentralisasi marketing yaitu dengan membangun
pelayanan bersifat responsif sebagai tanggung jawabnya ke pusat.

10
DAFTAR PUSTAKA

Bryson, J.M. (1988) Strategic Planning for Public And Non Profit : A Guide to
Strengthening And Sustaining Organizational Achievement. San Fransisco: CA; Jossey-
Bass, Inc.

Ekowanti, L. (2004) Analisis Efektifitas Memwirausahakan Birokrasi: Jurnal


Administrasi Publik. Program Pascasarjana Doktor Ilmu Administrasi, Universitas 17
Agustus 1945 1 (1):65.

Instruksi Presiden Inpres No 16 Tahun 2005 tentang Kebijakan Pembangunan


Kebudayaan dan Pariwisata

11

Anda mungkin juga menyukai