Anda di halaman 1dari 1

Nama : Didin Riawandha

NPM : 171110011011332
Mata Kuliah : Hukum Tata Ruang
Kelas : 04 (SORE)
Semester : 7

TUGAS PERORANGAN

1. Berikan pendapat sodara tentang rencana tata ruang di Samarinda yang tidak sesuai dengan
peruntukkannya/fungsinya ?

JAWABAN

Maraknya bangunan liar yang tersebar di Kota Tepian seakan menimbulkan masalah baru. Selain
tidak tertata sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), juga membuat semrawut dan kumuh.
Khususnya bangunan yang berdiri dekat daerah sungai.

tidak ada aturan yang membolehkan pembangunan di tepi sungai. Hal itu selain bertentangan
dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan dalam bab VIII tentang
perlindungan pasal 13, dimana :

1. Air, sumber-sumber air beserta bangunan-bangunan pengairan harus dilindungi serta


diamankan, dipertahankan dan dijaga kelestariannya, supaya dapat memenuhi fungsinya
sebagaimana tersebut dalam Pasal 2 Undang-undang ini, dengan jalan:
a. Melakukan usaha-usaha penyelamatan tanah dan air;
b. Melakukan pengamanan dan pengendalian daya rusak air terhadap sumber-
sumbernya dan daerah sekitarnya;
c. Melakukan pencegahan terhadap terjadinya pengotoran air, yang dapat merugikan
penggunaan serta lingkungannya;
d. Melakukan pengamanan dan perlindungan terhadap bangunan-bangunan pengairan,
sehingga tetap berfungsi sebagaimana mestinya.

Idealnya ada jarak tertentu dari bibir sungai ke perumahaan warga. Justru di lapangan jauh
berbeda. Banyak bangunan yang ditemukan persis diatas sungai. Selain itu banyak rumah yang
tidak memiliki septic tank, ujung-ujungnya buang air besar ke sungai.

Kondisi ini jika dibiarkan maka pemkot dianggap gagal menata tata ruang kota sesuai yang telah
direncanakan. Tak sampai situ penataan bangunan yang baik, juga berkontribusi terhadap
Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

Anda mungkin juga menyukai