Dermatitis 2 Fanna
Dermatitis 2 Fanna
DISUSUN OLEH :
fanna
N21018025
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
A DEFINISI DERMATITIS
Dermatitis adalah peradangan kulit (epidermis dan dermis) sebagai respons terhadap pengaruh
faktor eksogen dan atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berupa efloresensi
polimorfik( eritema, edema, papul, vesikel skuama, likenifikasi) dan keluhan gatal. Dermatitis cenderung
residif dan cenderung kronis (Djuanda Adhi,2010)
Dermatitis atau lebih dikenal sebagai eksim merupakan penyakit kulit yang mengalami
peradangan karena bermacam sebab dan timbul dalam berbagai jenis , terutama kulit yang kering
umumnya berupa pembengkakan, memerah dan gatal pada kulit (Widhya,2010).
B. ETIOLOGI DERMATITIS
Penyebab dematitis dapat berasal dari luar (eksogen), misalnya bahan kimia(contoh: detergen,
asam ,basa, oil, semen) fisik (contoh:sinar dan suhu), mikroganisme (contoh: bakteri, jamur); dapat pula
dari dalam (endogen), misalnya dermatitis atopik
a) Dermatitis kontak
Dermatitis kontak ialah dermatitis karena kontaktan eksternal, yang menimbulkan fenomena
sensitisasi (alergik) atau toksik (iritan).
1) Dermatitis kontak iritan
DKI ialah erupsi yang timbul bila kulit terpajan bahan-bahan yang bersifat iritan primer
melalui jalur kerusakan yang non-imunologis. Bahan iritan antara lain deterjen, bahan
pembersih peralatan rumah tangga,dan sebagainya.
2) Dermatitis kontak alergik
DKA ialah respon alergik yang didapat bila berkontak dengan bahan-bahan bersifat
sensitiser/alergen. Contoh bahan yang dapat memicu DKA antara lain adalah beberapa jenis
pewangi, pewarna,nikel, obat-obatan dan sebagainya.
b) Dermatitis atopik
Dermatitis atopik (DA) adalah kelainan kulit kronis yang sangat gatal , umum dijumpai,
ditandai oleh kulit yang kering, inflamasi dan eksudasi, yang kambuh-kambuhan. Dermatitis
atopik disebabkan oleh rintis alergik, asma bronkial, reaksi abnormal terhadapat perubahan suhu
(hawa udara panas,dingin) dan ketegangan (stress), resistensi menurun terhadap infeksi virus dan
bakteri, lebih sensitif terhadap serum dan obat.
c) Neurodermatitis Sirkumskripta =lichen simplex chronicus(LSC)
Istilah LSC di ambil dari kata likenifikasi yang berarti penebalan kulit disertai gambaran
relief kulit yang semakin nyata. Penyebabnya belum diketahui secara pasti,tetapi kelainan sering
diawali oleh cetusan gatal yang hebat, misalnya
d) Dermatitis Numularis
Dermatitis numularis terlihat sebesar uang logam, terdiri atas eritema, edema, kadang-
kadang ada vesikel, krusta atau papul. Tempat predileksi ialah ekstensor ekstremitas (terutama
tungkai bawah), bahu dan bokong. Penyakit mempunyai kecenderungan residif.
e) Dermatitis statis
Dermatitis statis atau dermatitis hipostatis merupakan salah satu jenis dermatitis
sirkulatorius. Biasanya dermatitis statis merupakan dermatitis varikosum, sebab kasus utamanya
ialah insufisiensi vena. Disebabkan oleh semua keadaan yang menyebabkan statis peredaran
darah ditungkai bawah.
f) Dermatitis Autosensitisasi
Merupakan dermatitis akut yang timbul pada 4 jalur dari fokus inflamasi lokal, sedangkan
penyebabnya tidak berhubungan langsung dengan penyebab fokus inflamasi tersebut. Manifestasi
klinisnya umumnya dalam bentuk erupsi vesikuler akut dan luas, sering berhubungan dengan
umumnya dalam bentuk erupsi vesikuler akut dan luas, sering berhubungan dengan ekzem kronis
ditungkai bawah(dermatitis statis) dengan atau tanpa ulkus.
D. MANIFESTASI KLINIS
a. Dermatitis kontak
1) Lesi kemerahan yang muncul pada bagian kulit yang terjadi kontak.
2) Untuk dermatitis kontak alergi, gejala tidak muncul sebelum 24-48 jam bahkan sampai 72
jam.
3) Untuk dermatitis kontak iritan,gejala terbagi menjadi 2: akut dan kronis. Saat akut dapat
terjadi perubahan warna kulit menjadi kemerahan, terasa perih bahkan lecet. Saat kronis
gejala dimulai dengan kullit yang mengering dan sedikit meradang yang akhirnya menebal.
4) Pada kasus berat, dapat terjadi pula(vesikel) pada lesi kemerahan tersebut.
5) Kulit terasa gatal bahkan terasa gatal
b. Dermatitis autopik
Ada 3 fase klinis autopik yaitu:
1) DA infatil (2bulan-2 tahun)
DA paling sering muncul tahun pertama kehidupan yaitu pada bula kedua. Lesi mula-mula
tampak di daerah muka (dahi sampai pipi), berupa eritema, papul-vesikel pecah karena
garukan sehingga lesi menjadi eksudatif dan akhirnya terbentuk krusta, lesi bisa meluas ke
kepala, leher pergelangan tangan dan tungkai. Bila anak mulai merangkak, lesi bisa
ditemukan didaerah ekstensor ekstremitas. Sebagian besar penderita sembuh setelah dua
tahun dan sebagian lagi berlanjut ke fase anak.
2) DA anak (2-10 tahun)
Dapat merupakan lanjutan bentuk DA infantil ataupun timbul sendiri(denvo). Lokasi lesi
dilipatan siku/lutut, bagian fleksor pergelangan tangan, kelopak mata dan leher,ruam berupa
papul likenifikasi,sedikit skuama,erosi,hiperkeratosis dan mungkin infeksi skunder. DA berat
yang lebih 50% permukaan tubuh dapat mengganggu pertumbuhan.
3) DA pada remaja dan dewasa
Lokasi lesi pada remaja adalah lipatan siku dan lutut,samping leher,dahi, sekitar mata. Pada
dewasa, distribusi lesi kurang karakteristik, sering mengenai tangan dan pergelangan tangan,
dapat pula berlokasi setempat misalnya pada bibir(pecah,kering,bersisik) vulva, puting
susu/skalp. Kadang-kadang lesi meluas dan paling parah di daerah lipatan, mengalami
likenifikasi,lesi kering, agak menimbul, papul datar cenderung berkonfluens menjadi plak,
likenifikasi dan sedikit skuama. Bisa di dapati ekskoriasi dan eksudasi akibat garukan dan
akhirnya menjadi hiperpigmentasi. Umum DA remaja dan dewasa berlangsung lama
kemudian cenderung membaik setelah berusia 30 tahun, jarang sampai usia pertengahan ndan
sebaian kecil sampai tua
c. Neurodermatitis sirkumskripta
1) Kulit sangat gatal
2) Muncultunggal di daerah leher, pergelangan tangan, lengan bawah, paha atau mata kaki
kadang muncul pada alat kelamin
3) Rasa gatal sring hilang timbul. Sering timbul pada saat santai atau sedang tidur akan
berkurang saat beraktifitas. Rasa gatal yang digaruk akan menambah berat rasa gatal tersebut.
4) Terjadi perubahan warna kulit yang gatal, kulit yang bersisik akibat garukan atau
penggosokan yang sudah terjadi bertahun.
d. Dermatitis numularis
1) Gatal yang datang sangat hebat, sehingga dapat menggangu
2) Lesi akut berupa vesikel dan papulo vesikel (0,3-1,0 cm), kemudian membesar dengan cara
berkonfluensi atau meluas kesamping membentuk satu lesi karakteristik seperti uang logam
(koin) eritematosa, sedikit edimatosa dan berbatas tegas
3) Lambat laun vesikel pecah terjadi eksudasi, kemudian mengering menjadi kusta kekuningan
4) Ukuran lesi bisa mencapai garis tengah berukuran 5 cm atau lebih, jumlah lesi dapat hanya
satu, dapat pula banyak dan tersebar,bilateral/simetris dengan ukuran bervariasi dari miliar
sampai numular, bahkan plakat.
e. Dermatitis statis
1) Bercak-bercak berwarna merah dan bersisik
2) Bintik-bintik brwarna merah dan bersisik
3) Borok atau bisul pada kulit
4) Kulit yang tipis pada tangan dan kaki
5) Luka(lesi kulit)
6) Pembekakan pada tungkai kaki
7) Rasa gatal disekitar daerah yang terkena
8) Rasa kesemutan pada daerah yang terkena
E PATHWAY
Bab II
A. PENGKAJIAN
1. Identitas klien
a. Nama : NY. S
b. Jenis kelamin : perempuan
c. Umur : 21 tahun
d. Agama : islam
e. Status perkawinan : belum menikah
f. Pekerjaan :-
g. Pendidikan terakhir : mahasiswi
h. Alamat : jln kimaja lrg bakso
i. Diagnosa medis : dermatitis
Penanggung jawab
a. Nama : TN.A
b. Jenis kelamin :laki-laki
c. Pendidikan :S1
d. Pekerjaan :pns
e. Alamat :jln kimaja lrg bakso
2. Keluhan utama
Klien mengeluh gatal-gatal
4. Keluhan menyertai
Klien mengeluh sangat gatal, nyeri di bagian luka, klien merasa hangat
B. Klasifikasi data
Data subjek Data objek
1. Klien mengatakan gatal 1. terdapat nyeri tekan
2. Klien mengatakan gatal bertambah 2. ada tanda infeksi, dolor,rubor,color
saat klien merasa hangat 3. klien tampak gelisah
3. cemas 4. bibir tampak pecah-pecah
ANALISA DATA
Do :
1. klien tampak mengaruk
Gatal dan rubor
lesi
nyeri
Ds Demam
Klien mengeluh hangat
Do
Klien teraba panas hipertensi
Hipertensi
Nama : ny.N
5. membantu
menurunkan demam
dengan efek
vasodilatasi air
hangat melalui efek
kerja konduksi
6. obat antipiretik
bekerja sebagai
pengatur kembali
pusat pengaturan
panas.