Anda di halaman 1dari 26

PROPOSAL

SUPERVISI KEPERAWATAN PRAKTIK KLINIK MANAJEMEN


KEPERAWATAN

Dosen Pembimbing : Wardatul Wasilah S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun Oleh:

KELOMPOK 4 :

Nama NIM
1. Dedi Saputra 14201.09.17009
2. Firda Ufairah 14201.09.17018
3. Mila Amelia 14201.09.17037
4. Miftahul Janah 14201.09.17036
5. Mustofa 14201.09.17041
6. Nindi Indah 14201.09.17043
7. Wulandari Suciwati 14201.09.17053

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES HAFSHAWATY ZAINUL HASAN GENGGONG
PADJARAKAN – PROBOLINGGO
2020
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Globalisasi telah memberi dampak positif bagi setiap profesi kesehatan

untuk selalu berupaya meningkatkan kinerja profesionalnya dalam berkontribusi

diberbagai kebutuhan pelayanan kesehatan. Hal ini sejalan dengan makin

meningkatnya tuntutan masyarakat akan kualitas pelayanan kesehatan. Dalam

memberikan asuhan keperawatan secara profesional didukung dengan adanya

sumber daya manusia yang bermutu, standart pelayanan, termasuk pelayanan yang

berkualitas, disamping fasilitas yang sesuai harapan masyarakat. Agar pelayanan

keperawatan sesuai dengan harapan konsumen dan memenuhi standard yang

berlaku maka perlu dilakukan pengawasan atau supervisi terhadap pelaksanaan

asuhan keperawatan. Supervisi merupakan salah satu bentuk kegiatan dari

manajemen dan merupakan cara yang tepat untuk menjaga mutu pelayanan

keperawatan. Supervisi adalah teknik pelayanan yang tujuan utamanya adalah

mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama. Kunci sukses supervisi yaitu

3 F, yaitu Fair, Feedback, dan Follow Up (H. Burton, dalam Pier AS, 1997 : 20).

Supervisi merupakan ujung tombak tercapainya tujuan pelayanan kesehatan di

rumah sakit. .

Tujuan dari supervisi tindakan pemberian suntikan insulin ini adalah untuk

mengetahui pengetahuan, keterampilan tindakan perawat apakah sudah sesuai

standar operasional prosedur yang diberlakukan di Rumah Sakit.


1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Mampu mengaplikasikan peran seorang kepala ruangan sebagai supervisor

dalam lingkup tanggung jawabnya, terutama dalam melakukan supervisi terhadap

Perawat Primer dan perawat assosiate dalam melakukan tindakan keperawatan.

1.2.2 Tujuan Khusus

a) Mampu menyusun, melaksanakan atau menetapkan tujuan supervisi.

b) Mampu menilai kinerja perawat dalam melaksanakan tindakan keperawatan.

c) Mampu membimbing dan memberikan masukan terhadap staf.

d) Mampu memberikan follow-up terhadap hasil supervisi terhadap staf

e) Mampu melaksanakan dokumentasi hasil supervisi.

1.3 Manfaat

1. Bagi Perawat

Perawat dapat melaksanakan supervisi dengan baik dan benar sesuai dengan

standar operasional prosedur yang berlaku di Rumah Sakit.

2. Bagi Klien

Klien mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal dan mampu

melakukan pemberian obat melalui IV yang benar.

3.    Bagi Rumah Sakit

Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada klien secara komprehensif.


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian

Pengawasan merupakan hak yang penting dilakukan untuk memastikan

pelayanan dan asuhan keperawatan berjalan sesuai standar mutu yang ditetapkan.

Pelayanan tidak diartikan sebagai pemeriksaan dan mencari kesalahan, tetapi lebih

pada pengawasan partisipatif yaitu perawat yang mengawasi pelaksanaan kegiatan

memberikan penghargaan pada pencapaian atau keberhasilan dan memberi jalan

keluar pada hal-hal yang belum terpenuhi. Dengan demikian pengawasan

mengandung makna pembinaan (Setiadi, 2016).

2.2 Tujuan Supervisi

Apabila supervisi dapat dilakukan dengan baik, akan diperoleh banyak

manfaat. Manfaat tersebut diantaranya adalah sebagai berikut (Suarli & Bachtiar,

2009) :

a) Supervisi dapat meningkatkan efektifitas kerja. Peningkatan efektifitas kerja

ini erat hubungannya dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan

bawahan, serta makin terbinanya hubungan dan suasana kerja yang lebih

harmonis antara atasan dan bawahan.

b) Supervisi dapat lebih meningkatkan efesiensi kerja. Peningkatan efesiensi

kerja ini erat kaitannya dengan makin berkurangnya kesalahan yang

dilakukan bawahan, sehingga pemakaian sumber daya (tenaga, harta dan

sarana) yang sia-sia akan dapat dicegah.


Apabila kedua peningkatan ini dapat diwujudkan, sama artinya dengan

telah tercapainya tujuan suatu organisasi. Tujuan pokok dari supervisi ialah

menjamin pelaksanaan berbagai kegiatan yang telah direncanakan secara benar

dan tepat, dalam arti lebih efektif dan efesien, sehingga tujuan yang telah

ditetapkan organisasi dapat dicapai dengan memuaskan.

2.3 Prinsip Supervisi

a) Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi.

b) Supervisi memerlukan pengetahuan dasar manajemen, ketrampilan

hubungan antar manusia dan kemampuan menerapkan prinsip

manajemen dan kepemimpinan.

c) Fungsi supervisi diuraikan dengan jelas, terorganisir dan dinyatakan

melalui petunjuk, peraturan, uraian tugas dan standart.

d) Supervisi merupakan proses kerja sama yang demokrasi antara

supervisor dan perawat pelaksana.

e) Supervisi merupakan visi, misi, falsafah, tujuan dan rencana yang

esifik.

f) Supervisi menciptakan lingkungan yang kondusif, komunikasi efektif,

kreatifitas dan motivasi.

g) Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil dan berdaya guna dalam

pelayanan keperawatan yang memberi kepuasan klien, perawat dan

manajer (Nursalam, 2016).


2.4 Pelaksana Supervisi

1. Kepala Ruangan :

a) Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan

keperawatan pada klien di ruang perawatan

b) Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya

tujuan pelayanan kesehatan di rumah sakit.

c) Mengawasi perawat assosiate dalam melaksanakan

praktek keperawatan diruang perawatan.

2. Pengawas perawatan : Bertanggung jawab dalam mensupervisi pelayanan

pada kepala ruangan yang ada di instalasinya.

3. Kepala seksi perawatan : Mengawasi instalasi dalam melaksanakan tugas

secara langsung dan seluruh perawat secara tidak langsung (Nursalam,

2015).
2.5 Alur Supervisi

Ka. Bid Perawatan

Kasi Perawatan

Ka.Per. Irna

Menetapkan kegiatan Kepala Ruangan


PRA dan tujuan serta
instrument / alat ukur
Supervisi

PP 1 PP 2
Menilai kinerja Perawat:
PELAK- RAA
SANAAN (responsibility)
PA PA

Pembinaan (3F)
1. Penyampaian
penilaian
PASCA 2. Feed back
3. Follow up, pemecahan
masalah & reward
Kinerja perawat dan
kualitas pelayanan

Sumber : Setiadi,2016
2.6 Langkah-langkah Supervisi

1. Pra supervisi

a) Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi.

b) Supervisor menetapkan tujuan

2. Pelaksanaan Supervisi

a) Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan alat ukur

atau instrumen yang telah disiapkan.

b) Supervisor mendapat beberapa hal yang memerlukan

pembinaan.

c) Supervisor memanggil PP dan PA untuk mengadakan

pembinaan dan klarifikasi permasalahan.

d) Pelaksanaan supervise dengan inspeksi, wawancara, dan

memvalidasi data sekunder :

1) Supervisor mengklarifikasi permasalahan yang ada.

2) Supervisor melakukan tanya jawab dengan perawat.

3. Pasca Supervisi

a) Supervisor memberikan penilaian supervisi

(F-Fair)

b) Supervisor memberikan Feedback dan

klarifikasi

c) Supervisor memberikan reinforcement dan

Follow up perbaikan

2. Peran supervisor dan fungsi supervisi keperawatan


Peran dan fungsi supervisor dalam supervisi adalah mempertahankan

keseimbangan pelayanan keperawatan dan manajemen sumber daya yang

tersedia.

a) Manajemen pelayanan keperawatan.

1. Tanggung jawab supervisor adalah :

a) Menetapkan dan mempertahankan standard praktek

keperawatan.

b) Menilai kualitas asuhan keperawatan dan pelayanan yang

diberikan.

c) Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur

pelayanan keperawatan, kerjasama dengan tenaga kesehatan lain yang

terkait.

2. Manajemen anggaran

Manajemen keperawatan berperan aktif dalam membantu perencanaan,

dan pengembangan. Supervisor berperan dalam :

a) Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan

dana tahunan yang tersedia, mengembangkan tujuan unit yang dapat

dicapai sesuai tujuan RS.

b) Membantu mendapatkan informasi statistik untuk

perencanaan anggaran keperawatan.

c) Memberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola.

Supervisi yang berhasil guna dan berdaya guna tidak dapat terjadi begitu

saja, tetapi memerlukan praktek dan evaluasi penampilan agar dapat dijalankan
dengan tepat. Kegegalan supervisi dapat menimbulkan kesenjangan dalam

pelayanan keperawatan (Nursalam, 2015).

3. Tehnik Supervisi

Proses supervisi keperawatan terdiri dari 3 elemen kelompok, yaitu :

a) Mengacu pada standar asuhan keperawatan.

b) Fakta pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pembanding untuk

menetapkan pencapaian.

c) Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan

kualitas asuhan.

4. Area Supervisi.

a) Pengetahuan dan pengertian tentang cara penggunaan

obat pada klien.

b) Ketrampilan dalam penggunaan obat yang dilakukan pada

klien disesuaikan dengan standar prosedur operasional.

c) Sikap penghargaan terhadap pekerjaan misalnya

kejujuran, empati

5. Cara Supervisi

Supervisi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu:

a. Langsung.

b. Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang

berlangsung, dimana supervisor dapat terlibat dalam kegiatan,

feed back dan perbaikan.

Adapun prosesnya adalah:


1) Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan

keperawatan didampingi oleh supervisor.

2) Selama proses, supervisor dapat memberi dukungan, reinforcement

dan petunjuk.

3) Setelah selesai, supervisor dan perawat pelaksana melakukan

diskusi yang bertujuan untuk menguatkan yang telah sesuai dan

memperbaiki yang masih kurang. Reinforcement pada aek yang

positif sangat penting dilakukan oleh supervisor.

a. Supervisi secara tidak

langsung :

Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan.

Supervisor tidak melihat langsung apa yang terjadi dilapangan sehingga

mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara

tertulis (Nursalam, 2015).

6. Instrumen

a) Format penilaian supervisi tindakan

pemberian suntikan insulin

b) Format laporan supervisi

keperawatan.

7. Evaluasi

1. Struktur :

a) Menentukan penanggung jawab supervisi keperawatan


b) Menyusun konsep supervisi keperawatan.

c) Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik.

d) Menentukan materi supervisi.

e) Persiapan alat dan pasien

2. Proses :

a) Melaksanakan supervisi keperawatan oleh kepala ruangan dan

Perawat Primer kepada perawat asosiate

b) Perawat asosiate melaksanakan tugas sesuai dengan diskripsi tugas

masing-masing

c) Mendokumentasikan hasil pelaksanaan supervisi keperawatan

d) Perawat Primer mengisi lembar penilaian sesuai petunjuk teknis

3. Hasil

a) Supervisor mampu melaksanakan supervisi secara optimal.

b) Supervisi dilaksanakan sesuai dengan rencana.

c) Supervisior mengevaluasi hasil supervisi.

d) Supervisior memberikan reward/feed back pada perawat pelaksana.


BAB 3

PRE PLANNING

3.1  Pelaksanaan Kegiatan

Topik : Supervisi Pemberian Suntikan Insulin

Hari/ tanggal : Senin, 23 November 2020

Pukul : 10.00 WIB

Pelaksana : Kepala Ruangan, Perawat Primer, Perawat Asosiate

Tempat : Ruang Syaraf 7A Rumkital dr. Ramelan Surabaya

Sasaran : Parawat Assosiate

Materi : Supervisi

Metode : Diskusi dan Tanya Jawab


Media : 1. Lembar Supervisi

2. Daftar Hadir Supervisi Keperawatan

3.2.  Pengorganisasian

Kepala Ruangan : Wulandari Suciwati

Perawat Primer : Musthofa dan Dedi Saputra

Perawat Asosiate : Nindi Indah

Miftahul Janah

Firda Ufairoh

Pasien : Mila Amelia

Pembimbing Akademik : Wardatul Wasilah S.Kep.,Ns.,M.Kep

Pembimbing Klinik : Wardatul Wasilah S.Kep.,Ns.,M.Kep

3.3 Metode

Metode yang digunakan dalam supervisi adalah diskusi dan problem

solving setelah pemberian tugas yang disupervisikan.

3.4 Media

Media yang digunakan dalam supervisi yaitu format penilaian supervise

tindakan pemberian suntikan insulin

3.5 Mekanisme Supervisi

Tahap Kegiatan Tempat Waktu Pelaksana


Pra 1. Kepala ruangan memanggil Nurse 5 menit Karu,
Supervisi dan memberitahu Perawat Station Perawat
Primer dan Perawat asosiate Primer,
tentang rencana kegiatan Perawat
Supervisi yang akan di asosiate
supervisi
2. Kepala ruangan menjelaskan
kepada Perawat asosiate tujuan
supervise.
3. Kepala ruangan menyiapkan
instrument penilaian yang
akan digunakan.
4. Kepala Ruangan memberi
kesempatan kepada Perawat
asosiate membaca instrument
penilaian dan klarifikasi
terhadap instrument yang akan
digunakan
Pelaksanaan 1. Perawat associate Nurse 10 menit Karu,
supervisi mempersiapkan dan station Perawat
menyebutkan langkah-langkah Primer,
sebelum dilakukan tindakan Perawat
pemberian suntikan insulin asosiate
2. Perawat Primer yang telah
menerima pendelegasian dari
karu menilai pelaksanaan
tindakan pemberian suntikan
insulin.berdasarkan format
supervise.
Pasca 1. Perawat Primer Nurse 5 menit Karu,
supervisi menginformasikan hasil station Perawat
penilaian. Primer,
2. Perawat asosiate memberikan Perawat
klarifikasi. asosiate
3. Karu memberikan feedback.
4. Karu memberikan
reinforcement dan follow up
perbaikan.
5. Karu mendokumentasikan
hasil supervisi.

3.6 Setting

Meja Nurse Station

Keterangan :
: Kepala Ruangan

: Perawat Primer

: Perawat asosiate
3.7 Format Supervisi

PRAKTIK ROLE PLAY MANAJEMEN KEPERAWATAN

Hari/Tanggal : Senin, 23 November 2020


Topik : Pemberian Obat Melalui Intravena
Supervisor : Kepala Ruangan dan Perawat Primer

Kegiatan No Check List


Persiapan Alat 1. Bak Spuit berisi jarum insulin
2. Alcohol Swab
3. Bengkok
4. Obat Insulin
Persiapan
Pasien
1. Pasien/keluarga diberi penjelasan tentang
hal-hal yang akan dilakukan.
2. Pasien diatur sesuai kebutuhan.

Prosedur Pelaksanaan
1. Menyisingkan lengan baju pasien
2. Mendesinfeksi karet penutup obat insulin
3. Mengisi semprit dengan insulin sesuai
dosis yang telah ditentukan
4. Mengeluarkan udara dari dalam semprit
5. Mendesinfeksi daerah yang akan disuntik
6. Menyuntik secara subcutan

Probolinggo,23 November 2020

Kepala Ruangan Perawat Primer

( ) ( )
PRAKTIK ROLE PLAY MANAJEMEN
KEPERAWATAN

LAPORAN SUPERVISI
Tanggal : 23 November 2020
Topik : Pemberian Suntikan Insulin
Supervisor : Kepala Ruangan dan Perawat Primer
Masalah Konsep Solusi Follow Up

Probolinggo, 23 November 2020


Kepala Ruangan Perawat Primer

( ) ( )

3.8 Daftar Hadir Supervisi Keperawatan


PRAKTIK ROLE PLAY MANAJEMEN
KEPERAWATAN

N Hari/Tangga Nama/Jabatan atau Tanda


o l Peran Tangan
3.9 STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL MEMBERIKAN
SUNTIKAN INSULIN

No SPO:
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
SPO – PRAKTEK
ROLE PLAY 4-17

Tanggal Dibuat Tanggal Berlaku Nama Departemen

20 NOVEMBER 23 NOVEMBER Saraf


2019 2020
Judul No Revisi
Hal. 1 dari 2
MEMBERIKAN SUNTIKAN 00
INSULIN
Dibuat oleh Disetujui oleh

KELOMPOK 4 Pembimbing Akademik dan Lahan

1. MEMBERIKAN SUNTIKAN INSULIN


A. Pengertian
Suatu kegiatan memasukan obat insulin ke dalam jaringan tubuh melalui
suntikan subkutan dan khusus untuk ketoasidosis melalui suntikan intravena
B. Tujuan
Untuk mengendalikan kadar gula di dalam tubuh
C. Prosedur
1) Tindakan Pemberian insulin melalui Intravena
a) Persiapan Alat/Obat
- Persiapan pemasangan infus
- Three ways stop cock
- Microdrip
- Obat insulin
Persiapan Pasien
- Pasien diberikan penjelasan mengenai tindakan yang akan
dilakukan
- Posisi pasien di atur sesuai kebutuhan
Persiapan Lingkungan
Menjaga privacy pasien
b) Prosedur Kerja pemberian insulin per drip/ intravena
a. Memasang infus sesuai program
b. Mendesinfeksi karet penutup obat insulin
c. Mengisi spuit dengan insulin sesuai dosis yang telah ditentukan
d. Mengeluarkan udara dari dalam spuit
e. Mendesinfeksi three way, bila pemberian dengan cara bolus atau
karet microdrip, bila pemberian obat perdrip
f. Memasukkan obat insulin dengan cara :
- Bila pemberian perdrip saluran bolus ditutup, bila pemberian
secara bolus saluran perdrip ditutup
- Mengatur tetesan infus sesuai program
g. Hal-hal yang perlu diperhatikan
Dosis dan waktu pemberian harus tepat
Observasi tekanan darah, nadi, suhu dan pernafasan
Memantau pola darah sesuai protap
Mencatat reaksi pasien
2) Melalui subcutan
a. Persiapan
 Alat/obat
a)    Bak spuit berisi semprit insulin dengan jarum steril
b)    Kapas alkohol dalam tempatnya
c)     Bengkok
d)     Obat insulin
 Pasien
Pasien diberikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
b. Prosedur kerja
1)   Menyingsingkan lengan baju pasien
2)   Mendesinfeksi karet penutup obat insulin
3)   Mengisi semprit dengan insulin sesuai dosisi yang telah ditentukan
4)   Mengeluarkan udara dari dalam semprit
5)   Mendesinfeksi daerah yang akan disuntik
6)   Menyuntik secara subcutan
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan
1)      Dosis dan waktu pemberian obat harus tepat dan dicatat
2)      Observasi perubahan umum keadaan pasien

Probolinggo,23 November 2020

(Kepala Ruangan)

DAFTAR PUSTAKA
Nursalam. (2016). Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik
Keperawatan Profesional Edisi 5. Jakarta :Salemba Medika.

Setiadi. (2016). Manajemen dan Kepemimpinan dalam Keperawatan ( Teori dan


Aplikasi Praktik bagi Mahasiswa dan Perawat Klinis). Yogyakarta :
Indomedia Pustaka.

Suarli, S & Bachtiar. (2009). Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan


Praktik. Jakarta : Erlangga.
SKENARIO SUPERVISI

PRA SUPERVISI
Karu menyampaikan kepada PP terkait jadwal supervisi yang akan
dilakukan kepada PA.
Karu : selamat pagi semuanya Sesuai jadwal yang ada, pada pagi ini Hari Senin
23 November 2020 pukul 08.00 akan dilakukan supervisi dari PP
(Mustafa) kepada PA (Mifta) mengenai proses tindakan pemberian
injeksi insulin pada Ny. M
PP : baik bu
Karu : jadi tujuan dari supervisi itu adalah menjamin pelaksanaan berbagai
kegiatan yang telah direncanakan secara benar dan tepat, dalam arti lebih
efektif dan efesien, sehingga tujuan yang telah ditetapkan organisasi
dapat dicapai dengan memuaskan. Bagaimana PA apakah bisa di
mengerti ?
PA : baik bu saya mengerti.
Karu :(menyiapkan instrument penilaian yang akan digunakan serta memberi
kesempatan kepada PA membaca instrument penilaian dan klarifikasi
terhadap instrument yang akan digunakan dan memberikannya kepada
PP)
SUPERVISI
Sebelum melakukan tindakan pemberian injeksi insulin, PA
menyiapkan peralatan yang diperlukan untuk tindakan. PP mengawasi PA
dalam proses persiapan alat, dan mengecek kembali peralatan yang sudah
dipersiapkan oleh PA. Karu menyaksikan jalannya supervisi yang sudah
didelegasikan kepada PP dari kejauhan.
Setelah melakukan persiapan alat PA dan PP menuju ke ruangan
Ny.M

PA : Selamat pagi bu, saya perwat mifta yang bertugas pada hari ini,
dengan Bu siapa namanya? (sambil melihat gelang pasien untuk
memastikan identitas pasien)
Px : Saya ibu Mila.
PA : Selamat pagi bu M. bagaimana kabarnya hari ini??
Px : Keadaan saya hari ini baik sus.
PA : Alhamdulillah kalau begitu Bu, sesuai dengan jadwal, sekarang
bu jamnya untuk suntikan insulinnya masuk sebelum makan
malam, agar gula darahnya ibu terkontrol, bagaiman bu disuntik
sekarang yah?
PS : Iya sus saya mau, silahkan sus
PA : (Mendekatkan peralatan ke samping pasien).

Beberapa saat kemudian PA melakukan pemberian injeksi insulin.


PA : Bu, apabila terasa sakit, Bu tarik nafas dalam ya..
Px : Iya sus
PA : Bagaimana Bu perasaannya setelah disuntik?
Bu merasa sakit? (sambil mengamati ekspresi pasien)
Px : Tidak sus.
PA : Baiklah Bu, suntik insulinnya sudah selesai. Jika ada
keperluan, ibu bisa memanggil saya ya Bu.
Px : Baik sus, terima kasih ya
PA : Iya sama-sama Bu, kalau begitu saya permisi dulu ya Bu,
Selamat pagi.
Px : Iya Sus, selamat pagi

Setelah dari pasien, PA merapikan alat dan mengembalikan pada


tempatnya. Setelah semua alat dibereskan, PA melakukan dokumentasi di
catatan integrasi perawat RM 08.

POST SUPERVISI
Saat semua tindakan telah dilakukan, PP memanggil PA untuk
dilakukan evaluasi proses pengambilan darah vena kepada Ny.M.
PP : Selamat pagi Ners Mifta. Kita akan melakukan evaluasi tindakan
pagi hari ini. Saya akan menjabarkan hasil supervisi atau
penilaian yang telah saya buat tentang proses tindakan pemberian
injeksi insulin oleh ners Mifta. Bagaimana Ners Mifta pada saat
tindakan pemberian injeksi insulin tadi, ada yang kurang atau
belum dilakukan? Mulai dari identifikasi pasien hingga
pendokumentasian pemberian injeksi insulin?
PA : Saya rasa tidak ada Ners Mustofa
PP : Saya boleh memberikan pendapat ataupun pertanyaan, Ners
mifta?
PA : Iya silahkan Ners mustofa
PP :Sebelum ke pasien Ners mifta telah melakukan proses identifikasi
pasien dan menyampaikan maksud dari tindakan?
PA : Menurut saya sudah benar prinsip yang saya gunakan tadi,
dengan sebelumnya mencuci tangan dan memakai sarung tangan
baru menyentuh pasien untuk pemberian injeksi insulin.
Saya juga telah memastikan bahwa pasien ini benar yang akan
dilakukan pemberian injeksi insulin dengan melakukan proses
identifikasi pasien terlebih dahulu dan sudah menyampaikan
maksud dilakukan pemberian injeksi insulin.
PP : Baiklah Ners mifta, semua tindakan yang Ners Mifta lakukan
tadi sudah baik dan benar, mulai dari awal mempersiapkan alat,
identifikasi pasien serta obat, komunikasi yang baik, saat proses
tindakan sudah benar sesuai SOP, serta mendokumentasikannya
dalam catatan integrasi keperawatan (RM08) sudah dilakukan
dengan baik dan lengkap, anda juga sudah menuliskan semua
tindakan dalam form SOAP. Selamat, semoga Ners Mifta dapat
mempertahankan kinerja baiknya ini kedepannya
PA : Iya, baik Ners Mustofa, terimaksih
PP : Baiklah, kegiatan supervisi ini nantinya akan dilakukan secara
berkala kepada perawat-perawat diruangan ini. Agar perawat
lainnya juga bisa menyiapkan dan melaksanaakan dengan baik.
PA : Iya Ners
PP : Baiklah, sekarang Ners Mifta bisa kembali ke ruangan untuk
bertugas. Selamat pagi.
PA : Baik, sama-sama Ners Mustofa. selamat pagi.

Perawat Primer dan Kepala Ruangan sedang berdiskusi perihal hasil evaluasi
pagi.

PP : Selamat pagi bu
Karu : Selamat pagi Ners mustofa, silahkan duduk.
PP : Baik bu, terima kasih.
Karu : Bagaimana hasil evaluasi hari ini Ners mustofa?
PP : Hari ini saya melakukan observasi mengenai proses identifikasi
hingga pendokumentasian keperawatan tindakan Injekai insulin
yang dilakukan oleh Ners Mifta dan untuk hasilnya
Ners Mifta sudah melaksanakan semua tindakan dengan benar
dan sesuai SOP yang ada.
Karu :Alhamdulillah jika hasilnya seperti itu, sepertinya kita harus
memberikan sesuatu yang baik atas capaian yang telah dilakukan
Ners Mifta. Kita perlu melakukan supervisi kepada perawat lain
untuk mengetahui keterampilan mereka sehingga dapat
meningkatkan kualitas pelayanan di ruangan ini.
PP : Benar sekali bu, saya setuju dengan pendapat ibu
Karu : Baiklah, Ners Mustofa, sekarang bisa kembali ke ruangan untuk
melanjutkan tugasnya. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih atas
kerjasamanya. Selamat pagi..
PP : Baik bu, sama-sama. Saya permisi kembali ke ruangan, selamat
Pagi.

Anda mungkin juga menyukai