Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Tata Persuratan
Dosen Pengampu:
JANUARI 2021
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT. atas segala nikmat dan
rahmat-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul
“JENIS DAN FORMAT NASKAH DINAS”.
Kami menyadari segala kekurangan dalam penyusunan makalah ini, baik dari
segi materi maupun segi bahasa. Namun demikian, kami sebagai penulis berharap
semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca. Kemudian kami ucapkan
terima kasih kepada Bapak Hudan Ngisa Anshori, M.Pd. sebagai dosen pengampu
mata kuliah Tata Persuratan, yang telah berkenan untuk membimbing serta
membantu mengarahkan agar penulisan makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik.
Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Tata Persuratan sebagai
syarat terlaksananya presentasi kelompok. Terakhir, kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang terkait dalam penyusunan makalah ini. Kami
mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga Allah
senantiasa memberikan hidayah-Nya kepada kita semua.
Demikian makalah ini kami buat dengan harapan dapat menjadi acuan untuk
proses belajar mengajar.
Kelompok 3/ MPI A
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian naskah dinas?
2. Apa saja fungsi naskah dinas?
3. Apa saja jenis-jenis naskah dinas?
4. Bagaimana format naskah dinas?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian naskah dinas
2. Mengetahui fungsi naskah dinas
3. Mengetahui jenis-jenis naskah dinas
4. Mengetahui format naskah dinas
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Naskah Dinas
Naskah dinas adalah informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan
yang dibuat dan/atau dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang. Naskah dinas
merupakan semua informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang
dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di lingkungan instansi pemerintah dalam
rangka penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan. Kata Naskah
dapat diartikan sebagai, 1. Karangan yang masih ditulis dengan tahan, bahan-bahan
berita yang siap untuk diset; rancangan. (Bahasa Inggris: script; Bahasa Belanda : 1.
handschrift, teks, script, 2. copie, exemplar,). Kata dinas (Bahasa Belanda: 1. dienst;
instancie;) berarti 1. bagian pekerjaan umum yang mengurus pekerjaan tertentu;
jawatan; 2. Segala sesuatu yang bersangkutan dengan jawatan (pemerintah) bukan
swasta.1
Pengertian naskah atau surat dinas dikemukakan sebagai rekaman informasi
pada suatu media dalam bentuk dan corak apapun dalam rangka pelaksanaan
komunikasi dan fugsi kedinasan. Surat atau naskah dinas dalam arti luas dapat
diartikan sebagai suatu sarana penyampaian informasi yang digunakan sebagai sarana
komukasi tulis dalam rangka fungsi kedinasan yang dapat berupa segala bentuk dan
corak, dan harus dibuat dengan memenuhi pesyaratan tertentu.
Naskah dinas berperan sebagai wakil atau duta oraganisasi mempunyai misi
untuk menyampaikan suatu pesan. Naskah dians mempunyai peran penting pada
oraganisasi maka perlu mengetahui,menganalisis, dan implementasi tata persuratan
dan formulir sebagai naskah dinas yang diterapkan oraganisasi, baik secara manual
maupun elektronik.2
Informasi yang dituangkan dalam naskah dinas mengalir melalui jaringan
komunikasi formal dan informal. Dilihat dari mengalirnya informasi, muatan
naskahdinas dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Naskah dinas berisi informasi mengalir dari atasan kepada bawahan.
Informasi ini berupa perintah berisi kebijakan pokok atau kebijakan
1
Khalid Efendi, “Menyusun dan Menandatangani Naskah Dinas: 4 Jenis Naskah Dinas Sehari-hari
(memorandum, nota dinas, surat dinas, telaahan staf)”, (Yogyakarta: Deepublish, 2019), Hlm. 36.
2
Sri Mutmainnah, dkk, “Manajemen Arsip Perguruan Tinggi”, (Medan: Yayasan Kita Menulis, 2020), Hlm. 9-
10.
pelaksanaan yang disampaikan melalui instruksi, surat edaran, surat
perintah, atau surat perintah tugas, nota dinas, memorandum (memo).
2. Naskah dinas berisi informasi mengalir dari bawahan kepada atasan.
Informasi ini berupa pemberitahuan/ saran, pendapat kepada atasan yang
disampaikan melalui nota dinas, memorandum (memo), laporan, dan
telaahan staf.
3. Naskah dinas berisi informasi mengalir secara horizontal dan lintas-
saluran. Informasi ini berupa pertukaran informasi antar pejabat setingkat
menggunakan memorandum (memo), nota dinas, surat dinas, dan telaahan
staf.
4. Naskah dinas berisi informasi mengalir kepada pihak luar instansi.
komunikasi tulisan menggunakan surat dinas, surat perjanjian,
pengumuman, surat undangan, dsb.
a. Rahasia Negara
b. Rahasia jabatan
5
Khalid Efendi, Menyusun dan Menadatangani Naskah Dinas: 4 Jenis Naskah Dinas Sehari-hari
(memorandum, nota dinas, surat dinas, telaahan staf) (Yogyakarta: Deepublish, 2019) Hlm. 37
Merupakan naskah dinas yag dibuat oleh pejabat berwenang dan digunakan
sebagai alat komunikasi kepentingan khusus. Contoh dari naskah dinas khusus
adalah surat perjanjian baik perjajian dalam negeri maupun perjajian internasional,
surat kuasa, berita acara, surat keterangan, surat pengantar dan pengumuman.
4. Laporan
Merupakan naskah dinas yang berisi tentag pelaksanaan suatu
kegiatan/kejadian sebagai bentuk pemberitahuan kepada yang berwenag da
laporan tersebut ditandatangani oleh pejabat yang mendapatkan tugas tersebut.
5. Telaah Staf
Merupakan naskah yang berbentuk uraian yag berisi analisis singkat dan jelas
mengenai suatu persoalan yang disampaikan oleh pejabat atau staf dengan
memberikan jalan keluar.
6. Formulir
Pencatatan berbagai data dan informasi dalam lembar naskah atau lembar
naskah yang diatur alokasi ruangnya. Formulir dapat berupa lembaran kertas,
dalam bentuk cetakan kartu atau dalam bentuk formulir elektronik.
7. Naskah Dinas Elektronik
Merupakan naskah dinas yang dalam komunikasi menggunakan teknologi
informasi dan informasi yang dilakukan terekam dalam media elektronik. Tata
naskah dinas elektronik diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi N0. 06 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum
Tata Naskah Dinas Elektronik di Lingkunga Pemerintahan.6
D. Format Naskah Dinas
Format naskah dinas mempunyai format yang berbeda-beda. Format naskah dinas
arahan, naskah dinas korespondensi. Naskah dinas khusus, laporan, telaah staf,
formulir dan naskah dinas elektronik masing-masing memiliki tiga bagian utama
yaitu:
1. Kepala Surat
2. Batang Tubuh/Isi Surat
3. Kaki
Susunan naskah dinas berdasarkan jenis naskahnya yaitu sebagai berikut :
1. Naskah Dinas Arahan
6
Sovia Rosalin, Manajemen Arsip Dinamis (Malang: UB Press, 2017) Hlm. 68-69
Susunan naskah dinas pengaturan jenis peraturan diatur dengan ketentuan
perundang-undangan.
Susunan naskah dinas pengaturan jenis pedoman adalah sebagai berikut :
a. Lampiiran : pedoman dicantumkan sebagai lampiran peraturan.
b. Kepala : berisi tulisan “PEDOMAN” dan juga rumusan judul pedoman.
c. Batang Tubuh : terdiri dari bagian pendahuluan, materi pedoman, penutup.
d. Kaki : berisi nama jabatan pejabat, tandatangan pejabat, dan nama lengkap
pejabat.
a. Kepala : terdiri dari kop dinas yang terdiri dari lambang negara, nama
jabatan untuk pejabat negara atau logo dan nama instansi untuk pejabat
non negara, kata “KEPUTUSAN” dan nomor keputusan yang berada di
bawah kata tersebut, kata penghubung tentang, judul keputusan, nama
pejabat yang menetapkan keputusan.
b. Konsiderans : memuat konsiderans yang berisi kata menimbang dan
mengingat.
c. Diktum : dimulai dengan kata “memutuskan”, substansi kebijakan.
d. Batang Tubuh : sama dengan ketentuan peraturan tetapi di keputusan
diawali dengan bilangan bertingkat.
e. Kaki : yang memuat tempat dan tanggal ditetapkan, jabatan pejabat yang
menetapkan, tandatangan pejabat dan nama lengkap pejabat.
a. Kepala : terdiri dari kop naskah dinas, kata “Instruksi”, nomor instruksi
dan nama pejabat, nomor instruksi, kata tentang, judul instruksi, nama
pejabat yang menetapkan instruksi.
b. Batang Tubuh : memuat konsiderans yang berisi kata menimbang dan
mengingat.
c. Kaki : yang memuat tempat, nama pejabat yang menetapkan instruksi,dan
nama lengkap dari pejabat yang bersangkutan.
a. Kepala : terdiri dari kop naskah dinas, kata “Surat Perintah” dan nomor
surat yang berada dibawah kata tersebut.
b. Batang Tubuh : memuat konsiderans dan diktum.
c. Kaki : yang memuat tempat, tanggal, bulan, tahun, nama pejabat yang
berkaitan menerbitkan surat perintah dan cap dinas.
a. Kepala :terdiri dari kop dinas yang terdiri dari lambang negara, nama
jabatan untuk pejabat negara atau logo dan nama instansi untuk pejabat
non negara, kata “SURAT TUGAS” dan nomor yang berada di bawah kata
tersebut.
b. Batang Tubuh : memuat konsiderans dan diktum.
c. Kaki : memuat tempat, tanggal, bulan, tahun, nama pejabat yang berkaitan
menerbitkan surat tugas dan cap dinas.
a. Kepala : terdiri dari kop dinas, kata MEMORANDUM, kata Yth, kata dari,
kata hal, kata tanggal.
b. Batang Tubuh : terdiri dari 3 bagian yaitu paraghraph pembuka, isi dan
paragraph penutup.
c. Isi : terdiri dari tandatangan dan nama pejabat, stempel/cap dinas serta
tembusan jika diperlukan.
a. Kepala : terdiri dari kop dinas yang terdiri dari nama dan alamat instansi
dan juga terdapat logo, nomor, sifat, lampiran, dan hal, tempat dan tanggal
pembuatan surat, tujuan surat, diawali dengan Yth.
b. Batang Tubuh : terdiri dari 3 bagian yaitu paraghraph pembuka, isi dan
paragraph penutup.
c. Kaki : terdiri dari nama jabatan, tandatangan dan nama pejabat,
stempel/cat dinas dan tembusan.
a. Kepala : terdiri dari kop dinas yang terdiri dari nama dan alamat instansi
dan juga terdapat logo, nomor, sifat, lampiran, dan hal, tempat dan tanggal
pembuatan surat, tujuan surat diawali dengan Yth.
b. Batang Tubuh : terdiri dari 3 bagian yaitu paraghraph pembuka, isi dan
paragraph penutup.
c. Kaki : terdiri dari nama jabatan, tandatangan dan nama pejabat.
3. Naskah dinas khusus
Susunan dari perjanjian dalam negeri adalah :
a. Kepala : yang berisi lambang negara atau logo, nama instansi, judul dari
perjanjian, dan nomor dari perjanjian.
b. Batang Tubuh : memuat janji bersama antara para pihak dan dituangkan
dalam pasal-pasal.
c. Kaki : terdiri dari tempat dan tanggal pembuatan dari laporan, nama
pejabat yang menyusun laporan, tandatangan dan nama lengkap.
a. Kepala : terdiri dari kop dinas yang terdiri dari nama dan alamat instansi
dan juga terdapat logo, judul, dan no dari surat kuasa.
b. Batang Tubuh : berisi tentang apa yang akan dikuasakan.
c. Kaki : yang memuat tanggal,bulan, tahun pembuatan, tempat, serta
tandatangan dari nama pejabat yang berkaitan.
a. Kepala : terdiri dari kop dinas yang terdiri dari nama dan alamat instansi
dan juga terdapat logo, judul dan no dari berita acara.
b. Batang Tubuh : berisi substansi dari pelaksanaan acara, pejabat yang
membuat berita acara beserta waktu pelaksanaan acara tersebut.
c. Kaki : terdapat ruang penandatanganan nama jabatan/pejabat para pihak
dan para saksi yang diperlukan.
a. Kepala : terdiri dari kop dinas yang terdiri dari nama dan alamat instansi
dan juga terdapat logo, tanggal surat, alamat yang dituju, judul dan no dari
surat keterangan.
b. Batang tubuh : yang berisi tentang tujuan di terbitkannya surat keterangan.
c. Kaki : yang memuat tanggal, bulan, tahun, tempat, nama pejabat yang
berkaitan menerbitkan surat keterangan.
a. Kepala : terdiri dari kop dinas yang terdiri dari nama dan alamat instansi
dan juga terdapat logo, tanggal, surat, alamat yang dituju dan judul surat
pengantar.
b. Batang Tubuh : yang berisi kolom-kolom dengan isian nomor urut, berkas
yang dikirimkan, jumlah berkas dan keterangan.
c. Kaki : terdiri dari nama, tempat, tanggal, tandatangan dan pengantar surat
dan penerima.