Anda di halaman 1dari 16

JENIS DAN FORMAT NASKAH DINAS

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Tata Persuratan

Semester Genap 2021

Disusun Oleh: Kelompok 3/ MPI A

1. Aprilia Eka Cahyani 206190011


2. Ayu Sulistyowati 206190011
3. Devanda Arga W 206190024

Dosen Pengampu:

Hudan Ngisa Anshori, M.Pd.

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

JANUARI 2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT. atas segala nikmat dan
rahmat-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul
“JENIS DAN FORMAT NASKAH DINAS”.

Kami menyadari segala kekurangan dalam penyusunan makalah ini, baik dari
segi materi maupun segi bahasa. Namun demikian, kami sebagai penulis berharap
semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca. Kemudian kami ucapkan
terima kasih kepada Bapak Hudan Ngisa Anshori, M.Pd. sebagai dosen pengampu
mata kuliah Tata Persuratan, yang telah berkenan untuk membimbing serta
membantu mengarahkan agar penulisan makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik.

Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Tata Persuratan sebagai
syarat terlaksananya presentasi kelompok. Terakhir, kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang terkait dalam penyusunan makalah ini. Kami
mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga Allah
senantiasa memberikan hidayah-Nya kepada kita semua.

Demikian makalah ini kami buat dengan harapan dapat menjadi acuan untuk
proses belajar mengajar.

Ponorogo, 25 Januari 2021

Kelompok 3/ MPI A
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 2

C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Naskah Dinas

B. Fungsi Naskah Dinas

C. Jenis-Jenis Naskah Dinas

D. Format Naskah Dinas..................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian naskah dinas?
2. Apa saja fungsi naskah dinas?
3. Apa saja jenis-jenis naskah dinas?
4. Bagaimana format naskah dinas?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian naskah dinas
2. Mengetahui fungsi naskah dinas
3. Mengetahui jenis-jenis naskah dinas
4. Mengetahui format naskah dinas
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Naskah Dinas
Naskah dinas adalah informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan
yang dibuat dan/atau dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang. Naskah dinas
merupakan semua informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang
dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di lingkungan instansi pemerintah dalam
rangka penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan. Kata Naskah
dapat diartikan sebagai, 1. Karangan yang masih ditulis dengan tahan, bahan-bahan
berita yang siap untuk diset; rancangan. (Bahasa Inggris: script; Bahasa Belanda : 1.
handschrift, teks, script, 2. copie, exemplar,). Kata dinas (Bahasa Belanda: 1. dienst;
instancie;) berarti 1. bagian pekerjaan umum yang mengurus pekerjaan tertentu;
jawatan; 2. Segala sesuatu yang bersangkutan dengan jawatan (pemerintah) bukan
swasta.1
Pengertian naskah atau surat dinas dikemukakan sebagai rekaman informasi
pada suatu media dalam bentuk dan corak apapun dalam rangka pelaksanaan
komunikasi dan fugsi kedinasan. Surat atau naskah dinas dalam arti luas dapat
diartikan sebagai suatu sarana penyampaian informasi yang digunakan sebagai sarana
komukasi tulis dalam rangka fungsi kedinasan yang dapat berupa segala bentuk dan
corak, dan harus dibuat dengan memenuhi pesyaratan tertentu.
Naskah dinas berperan sebagai wakil atau duta oraganisasi mempunyai misi
untuk menyampaikan suatu pesan. Naskah dians mempunyai peran penting pada
oraganisasi maka perlu mengetahui,menganalisis, dan implementasi tata persuratan
dan formulir sebagai naskah dinas yang diterapkan oraganisasi, baik secara manual
maupun elektronik.2
Informasi yang dituangkan dalam naskah dinas mengalir melalui jaringan
komunikasi formal dan informal. Dilihat dari mengalirnya informasi, muatan
naskahdinas dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Naskah dinas berisi informasi mengalir dari atasan kepada bawahan.
Informasi ini berupa perintah berisi kebijakan pokok atau kebijakan

1
Khalid Efendi, “Menyusun dan Menandatangani Naskah Dinas: 4 Jenis Naskah Dinas Sehari-hari
(memorandum, nota dinas, surat dinas, telaahan staf)”, (Yogyakarta: Deepublish, 2019), Hlm. 36.
2
Sri Mutmainnah, dkk, “Manajemen Arsip Perguruan Tinggi”, (Medan: Yayasan Kita Menulis, 2020), Hlm. 9-
10.
pelaksanaan yang disampaikan melalui instruksi, surat edaran, surat
perintah, atau surat perintah tugas, nota dinas, memorandum (memo).
2. Naskah dinas berisi informasi mengalir dari bawahan kepada atasan.
Informasi ini berupa pemberitahuan/ saran, pendapat kepada atasan yang
disampaikan melalui nota dinas, memorandum (memo), laporan, dan
telaahan staf.
3. Naskah dinas berisi informasi mengalir secara horizontal dan lintas-
saluran. Informasi ini berupa pertukaran informasi antar pejabat setingkat
menggunakan memorandum (memo), nota dinas, surat dinas, dan telaahan
staf.
4. Naskah dinas berisi informasi mengalir kepada pihak luar instansi.
komunikasi tulisan menggunakan surat dinas, surat perjanjian,
pengumuman, surat undangan, dsb.

Berdasarkan sasaran pembacanya, naskah dinas digolongkan sebagai berikut:

1. Naskah dinas yang disebarluaskan kepada khalayak ramai. Misalnya


peraturan bupati, pengumuman, pemberitahuan.
2. Naskah dinas yang disampaikan secara terbatas kepada sejumlah
orang. Misalnya, surat-surat dengan kualifikasi sangat rahasia, rahasia,
penting, dan konfidensial; surat edaran, instruksi, surat perintah, surat
tugas, nota dinas.
3. Naskah dinas yang disampaikan kepada seseorang. Misalnya memo,
surat panggilan, surat keterangan, surat dinas, surat undangan,
rekomendasi, piagam, sertifikat, surat tanda tamat pendidikan dan
pelaihan.

Wiriadihardja (1987: 67-68) membagi macam surat (naskah dinas) dari


sifatnya sebagai berikut:

1. Surat (naskah) yang bersifat penyampaian berita dan sebangsanya,


contoh: surat, memo/memorandum, nota dinas, surat pengantar,surat
edaran, pengumuman, pemberitahuan, undangan, surat peringatan;
2. Surat (naskah) yang bersifat memberikan keterangan, tugas atau
perintah atau hak dan yang sebangsanya, contoh: surat keterangan,
surat izin, surat kuasa, surat perintah atau tugas.
3. Surat (naskah) yang isinya harus segera disampaikan, contoh:
telegram, surat kawat, radiogram, tetex.
4. Surat (naskah) yang berupa catatan atau naskah ynag bersifat dokumen
atau alat pembuktian, contoh: lembaran disposisi, perbal, laporan,
risalah, berita acara, perjanjian, naskah serah terima.
5. Surat (naskah) yang berupa peraturan pelaksanaan dari peraturan
perundang-undanfan, contoh: peraturan menteri, keputusan menteri,
imtruksi menteri.

Menurut tingkat keaslian pembuatannya, naskah dinas dapat dibedakan


atas:

a. Lembaran asli (Original, origineel, oorspronkelijk);


b. Lembaran Tembusan (doordruk);
c. Lembaran Salinan (turuna, afschirftrn);
d. Lembaran Petikan (kutipan, uittreksels);
e. Lembaran Surat/dokumen (minit);
f. Lembaran surat/dokumen tembusan (Salinan sah/kutipan sah, grosse).

Menurut derajat (tingkat) keamanan naskah dinas adalah:

1. Sangat Rahasia (SR)


2. Rahasia (R)
3. Konfidensial (K)
4. Biasa (B)

Sifat kerahasiaan naskah dnas dibedakan atas :

a. Rahasia Negara
b. Rahasia jabatan

Menurut kualifikasi penyimpanan naskah sebagai arsip, naskah dinas


dibedakan atas:

a. Arsip dinamis (sifatnya tertutup, surat/dokumen yang masih dalam


sirkulasi)
b. Arsip statis (Sifatnya terbuka, surat/dokumen yang sudah
diserahkankepada dipo arsip).
Ada perbedaan antara kerahasiaan dan ketertutupan surat. Perbedaan
tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kerahasiaan, adalah sifat yang diberikan terhadap sesuatu


surat/dokumen dengan membubuhkan kode-kode tertentu yang isinya
termasuk tanggapan /disposisi yang berhubungan dengan itu wajib
dijaga agar tidak diketahui oleh yang tidak berhak, yang karena sifat
pentingnya penyebaran surat/dokumen tersebut membahayakan
keamanan, stabilitas nasional, martabat dana tau kewibawaan
Pemerintah/Negara.
2. Ketertutupan, adalah sifat yang diberikan terhadap semua
surat/dokumen/arsip dinamis yang masih berlaku, beredar, disimpan
dalam lingkungan kementrian/ lembaga yang wajib dijaga isinya
termasuk tanggapan/disposisi yang berhubungan dengan itu, agar tidak
diketahui oleh yang tidak berhak, kecuali untuk kepentingan
kedinasan, sekalipun surat/dokumen/arsip dinamis tersebut tidak diberi
tanda kerahasiaan.

Keragaman informasi dan media yang berkembang dalam praktik


menimbulkan kebutuhan adaya suatu pedoman yang mengatur bagaimana
naskah dinas diselenggarakan. Dalam hal surat menyurat, Prof. S. Prajudi
Atmosudirrdjo mengatakan perlunya oraganisasi memiliki
“correspondence manual” suatu pedoman (peraturan) tata tertib surat
menyurat yang jelas-tegas-sederhana, yang dengan mudah dapat dipahami
dan dijalankan oleh semua pejabat yang bersangkutan.3

B. Fungsi Naskah Dinas


Naskah dinas atau surat sebagai sarana komunikasi tertulis mempunyai fungsi
antara lain :
1. Wakil dari pengirim/penulis
2. Sarana memperpendek jarak (fungsi abstrak)
3. Untuk menyampaikan informasi
4. Untuk menerangkan suatu informasi
5. Untuk memerintahkan atau menggerakkan seseorang atau organisasi
3
Khalid Efendi, Menyusun dan Menadatangani Naskah Dinas: 4 Jenis Naskah Dinas Sehari-hari
(memorandum, nota dinas, surat dinas, telaahan staf), (Yogyakarta: Deepublish, 2019) Hlm. 36-39
6. Untuk memberikan wewenang atau penugasan kepada seseorang atau organisasi
Surat merupakan salah satu jenis atau bentuk arsip. Oleh karena itu dalam
kehidupan bermasyarakat dan berorganisasi surat dapat memiliki berbagai nilai
guna. Menurut Keputusan Kepala ANRI Nomor 7 Tahun 2001 tentang Pedoman
Penilaian Arsip bagi Instansi Pemerintah, Badan Usaha, dan Swasta dapat
dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu :
1. Kegunaan administrasi
Surat yang berguna dalam penyelesaian tanggung jawab kedinasan organisasi
yang menciptakan/membuat surat.
2. Kegunaan hukum
Surat yag memiliki kegunaa hukum berkaitan dengan taggung jawab
kewenagan yag berisikan bukti-bukti kewajiban dan hak secara hukum. Jenis
surat yag memiliki nilai guna hukum atara lain semua jenis produk hukum
seperti surat keputusan, surat perjajian, surat kontrak, surat tentang hak paten,
dll.
3. Kegunaa fiskal atau keuangan
Kegunaa fiskal atau keuangan adalah surat yang mengandung informasi
keuagan atau surat yang menggambarkan tentag bagaimana uang diperoleh,
dibagikan, diawasi, dan dibelanjakan. Contoh surat yag memiliki nilai guna
keuagan antara lain surat persetujuan pembayaran, surat persetujuan anggaran,
surat tagihan, dll.4
Secara khusus, Arifin (1996: hal. 2) menyebutkan fungsi naskah dinas sebagai
berikut:
1. Naskah dinas sebagai duta atau wakil penulis untuk berhadapan dengan lawan
bicaranya. Isi naskah dinas merupakan gambaran mentalitas pengirimnya;
2. Naskah dinas sebagai alat pengingat karena naskah dapat diarsipkan dan dapat
dilihat lagi jika diperlukan;
3. Naskah dinas sebagai pedoman kerja, seperti keputusan atau instruksi;
4. Naskah dinas sebagai bukti hitam di atas kertas putih, terutama surat-surat
perjanjian;
5. Naskah dinas sebagai alat bukti tentang yang dikomunikasikan, yang selanjutnya
sebagai bukti sejarah, seperti pada surat-surat tentang perubahan dan
perkembangan suatu instansi, yuridis, dan administrative.
4
Musliichah, Bunga Rampai Kearsipan (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,2019) Hlm. 43-44
Sebagai media komunikasi kedinasan, naskah dinas adalah:
a. Sarana penyampaian kebijakan pokok atau kebijakan pelaksanaan, seperti
peraturan, pedoman, petunjuk pelaksanaan, instruksi, produser tetap, dan surat
edaran;
b. Sarana korespondensi, seperti surat dinas, nota dinas, memorandum, surat
undangan, laporan;
c. Sarana pengarahan pimpinan (directive) kepada bawahan, seperti surat perintah,
surat perintah tugas, surat edaran, pengumuman;
d. Sarana untuk mencatat hal-hal tertentu, seperti lembar disposisi, notula;
e. Sarana untuk melakukan pembuktian sesuatu kegiatan, seperti sertifikat, berita
acara, surat perjanjian, surat pengantar dan sebagainya;
f. Sarana untuk menerapkan kebenaran sesuatu hal, seperti surat keterangan, surat
pernyataan.5
C. Jenis-Jenis Naskah Dinas
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pedoman
Umum Tata Naskah Dinas Instansi Pemerintahan, jenis naskah dinas dapat terbagi
dalam beberapa jenis, antara lain :
1. Naskah Dinas Arahan
Merupakan naskah dinas yang berisi mengenai kebijakan pokok atau
kebijaksanan pelaksanaan yang harus dipedomi dan dilaksanakan dalam
penyelenggaraan tugas da kegiatan setiap instansi pemerintahan yang berupa
produk hukum yag bersifat pengaturan. Contoh dari naskah dinas arahan adalah
naskah dinas pengaturan (Peraturan, Pedoman, Petunjuk Pelaksanaan, Standar
Operasional Prosedur, Surat Edaran), Naskah Dinas Penetapan dan Naskah Dinas
Penugasan (Instruksi, Surat Perintah dann Surat Tugas).
2. Naskah Dinas Korespondensi
Merupakan naskah dinas yang berisi pelaksanaan tugas bagi pejabat dalam
menyampaikan informasi kedinasan. Contoh dari naskah dinas korespondensi
adalah naskah dinas korespondensi intern (nota dinas dan memorandum), naskah
dinas korespondensi ekstern dan juga surat undangan.
3. Naskah Dinas Khusus

5
Khalid Efendi, Menyusun dan Menadatangani Naskah Dinas: 4 Jenis Naskah Dinas Sehari-hari
(memorandum, nota dinas, surat dinas, telaahan staf) (Yogyakarta: Deepublish, 2019) Hlm. 37
Merupakan naskah dinas yag dibuat oleh pejabat berwenang dan digunakan
sebagai alat komunikasi kepentingan khusus. Contoh dari naskah dinas khusus
adalah surat perjanjian baik perjajian dalam negeri maupun perjajian internasional,
surat kuasa, berita acara, surat keterangan, surat pengantar dan pengumuman.
4. Laporan
Merupakan naskah dinas yang berisi tentag pelaksanaan suatu
kegiatan/kejadian sebagai bentuk pemberitahuan kepada yang berwenag da
laporan tersebut ditandatangani oleh pejabat yang mendapatkan tugas tersebut.
5. Telaah Staf
Merupakan naskah yang berbentuk uraian yag berisi analisis singkat dan jelas
mengenai suatu persoalan yang disampaikan oleh pejabat atau staf dengan
memberikan jalan keluar.
6. Formulir
Pencatatan berbagai data dan informasi dalam lembar naskah atau lembar
naskah yang diatur alokasi ruangnya. Formulir dapat berupa lembaran kertas,
dalam bentuk cetakan kartu atau dalam bentuk formulir elektronik.
7. Naskah Dinas Elektronik
Merupakan naskah dinas yang dalam komunikasi menggunakan teknologi
informasi dan informasi yang dilakukan terekam dalam media elektronik. Tata
naskah dinas elektronik diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi N0. 06 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum
Tata Naskah Dinas Elektronik di Lingkunga Pemerintahan.6
D. Format Naskah Dinas
Format naskah dinas mempunyai format yang berbeda-beda. Format naskah dinas
arahan, naskah dinas korespondensi. Naskah dinas khusus, laporan, telaah staf,
formulir dan naskah dinas elektronik masing-masing memiliki tiga bagian utama
yaitu:
1. Kepala Surat
2. Batang Tubuh/Isi Surat
3. Kaki
Susunan naskah dinas berdasarkan jenis naskahnya yaitu sebagai berikut :
1. Naskah Dinas Arahan

6
Sovia Rosalin, Manajemen Arsip Dinamis (Malang: UB Press, 2017) Hlm. 68-69
Susunan naskah dinas pengaturan jenis peraturan diatur dengan ketentuan
perundang-undangan.
Susunan naskah dinas pengaturan jenis pedoman adalah sebagai berikut :
a. Lampiiran : pedoman dicantumkan sebagai lampiran peraturan.
b. Kepala : berisi tulisan “PEDOMAN” dan juga rumusan judul pedoman.
c. Batang Tubuh : terdiri dari bagian pendahuluan, materi pedoman, penutup.
d. Kaki : berisi nama jabatan pejabat, tandatangan pejabat, dan nama lengkap
pejabat.

Susunan naskah dinas pengaturan jenis petunjuk pelaksanaan :

a. Lampiran : petunjuk pelaksanaan teknis dicantumkan sebagai lampiran


peraturan.
b. Kepala : memuat tulisan “petunjuk pelaksanaan” dan rumusan judul.
c. Batang Tubuh : berisi pendahuluan dan batang tubuh.
d. Kaki : berisi nama lengkap pejabat, tandatangan pejabat, dan nama
lengkap pejabat.

Susunan naskah dinas pengaturan jenis SOP diatur dengan ketentuan


perundang-undangan.

Susunan naskah dinas pengaturan jenis surat edaran :

a. Kepala : berisikop naskah dinas, tulisan “Surat Edaran”, kata tentang,


rumusan edaran.
b. Batang Tubuh : berisi dari substansi alasan dibuat surat edaran tersebut.
c. Kaki : tempat dan tanggal penetapan, nama pejabat,tandatangan pejabat,
nama lengkap pejabat dan cap dinas.

Susunan naskah dinas penetapan yaitu :

a. Kepala : terdiri dari kop dinas yang terdiri dari lambang negara, nama
jabatan untuk pejabat negara atau logo dan nama instansi untuk pejabat
non negara, kata “KEPUTUSAN” dan nomor keputusan yang berada di
bawah kata tersebut, kata penghubung tentang, judul keputusan, nama
pejabat yang menetapkan keputusan.
b. Konsiderans : memuat konsiderans yang berisi kata menimbang dan
mengingat.
c. Diktum : dimulai dengan kata “memutuskan”, substansi kebijakan.
d. Batang Tubuh : sama dengan ketentuan peraturan tetapi di keputusan
diawali dengan bilangan bertingkat.
e. Kaki : yang memuat tempat dan tanggal ditetapkan, jabatan pejabat yang
menetapkan, tandatangan pejabat dan nama lengkap pejabat.

Susunan naskah dinas penugasan jenis instruksi adalah sebagai berikut :

a. Kepala : terdiri dari kop naskah dinas, kata “Instruksi”, nomor instruksi
dan nama pejabat, nomor instruksi, kata tentang, judul instruksi, nama
pejabat yang menetapkan instruksi.
b. Batang Tubuh : memuat konsiderans yang berisi kata menimbang dan
mengingat.
c. Kaki : yang memuat tempat, nama pejabat yang menetapkan instruksi,dan
nama lengkap dari pejabat yang bersangkutan.

Susunan naskah dinas penugasan jenis surat perintah yaitu :

a. Kepala : terdiri dari kop naskah dinas, kata “Surat Perintah” dan nomor
surat yang berada dibawah kata tersebut.
b. Batang Tubuh : memuat konsiderans dan diktum.
c. Kaki : yang memuat tempat, tanggal, bulan, tahun, nama pejabat yang
berkaitan menerbitkan surat perintah dan cap dinas.

Susunan naskah dinas penugasan jenis surat tugas yaitu :

a. Kepala :terdiri dari kop dinas yang terdiri dari lambang negara, nama
jabatan untuk pejabat negara atau logo dan nama instansi untuk pejabat
non negara, kata “SURAT TUGAS” dan nomor yang berada di bawah kata
tersebut.
b. Batang Tubuh : memuat konsiderans dan diktum.
c. Kaki : memuat tempat, tanggal, bulan, tahun, nama pejabat yang berkaitan
menerbitkan surat tugas dan cap dinas.

2. Naskah Dinas Korespondensi


Susunan dari naskah dinas korespondensi intern untuk nota dinas yaitu :
a. Kepala : terdiri dari kop dinas, kata NOTA DINAS, kata Yth, kata dari,
kata hal, kata tanggal.
b. Batang Tubuh : terdiri dari 3 bagian yaitu paragraph pembuka, isi dan
paragraph penutup.
c. Isi : yang terdiri tandatangan dan nama pejabat, stempel/cap dinas serta
tembusan jika diperlukan.

Susunan dari memorandum yaitu :

a. Kepala : terdiri dari kop dinas, kata MEMORANDUM, kata Yth, kata dari,
kata hal, kata tanggal.
b. Batang Tubuh : terdiri dari 3 bagian yaitu paraghraph pembuka, isi dan
paragraph penutup.
c. Isi : terdiri dari tandatangan dan nama pejabat, stempel/cap dinas serta
tembusan jika diperlukan.

Susunan dari naskah dinas korespondensi ekstern yaitu :

a. Kepala : terdiri dari kop dinas yang terdiri dari nama dan alamat instansi
dan juga terdapat logo, nomor, sifat, lampiran, dan hal, tempat dan tanggal
pembuatan surat, tujuan surat, diawali dengan Yth.
b. Batang Tubuh : terdiri dari 3 bagian yaitu paraghraph pembuka, isi dan
paragraph penutup.
c. Kaki : terdiri dari nama jabatan, tandatangan dan nama pejabat,
stempel/cat dinas dan tembusan.

Susunan dari surat undangan yaitu :

a. Kepala : terdiri dari kop dinas yang terdiri dari nama dan alamat instansi
dan juga terdapat logo, nomor, sifat, lampiran, dan hal, tempat dan tanggal
pembuatan surat, tujuan surat diawali dengan Yth.
b. Batang Tubuh : terdiri dari 3 bagian yaitu paraghraph pembuka, isi dan
paragraph penutup.
c. Kaki : terdiri dari nama jabatan, tandatangan dan nama pejabat.
3. Naskah dinas khusus
Susunan dari perjanjian dalam negeri adalah :
a. Kepala : yang berisi lambang negara atau logo, nama instansi, judul dari
perjanjian, dan nomor dari perjanjian.
b. Batang Tubuh : memuat janji bersama antara para pihak dan dituangkan
dalam pasal-pasal.
c. Kaki : terdiri dari tempat dan tanggal pembuatan dari laporan, nama
pejabat yang menyusun laporan, tandatangan dan nama lengkap.

Susunan dari perjanjian internasional diatur dengan ketentuan perundnag-


undangan.

Susunan dari surat kuasa adalah :

a. Kepala : terdiri dari kop dinas yang terdiri dari nama dan alamat instansi
dan juga terdapat logo, judul, dan no dari surat kuasa.
b. Batang Tubuh : berisi tentang apa yang akan dikuasakan.
c. Kaki : yang memuat tanggal,bulan, tahun pembuatan, tempat, serta
tandatangan dari nama pejabat yang berkaitan.

Susunan dari berita acara adalah :

a. Kepala : terdiri dari kop dinas yang terdiri dari nama dan alamat instansi
dan juga terdapat logo, judul dan no dari berita acara.
b. Batang Tubuh : berisi substansi dari pelaksanaan acara, pejabat yang
membuat berita acara beserta waktu pelaksanaan acara tersebut.
c. Kaki : terdapat ruang penandatanganan nama jabatan/pejabat para pihak
dan para saksi yang diperlukan.

Susunan dari surat keterangan adalah :

a. Kepala : terdiri dari kop dinas yang terdiri dari nama dan alamat instansi
dan juga terdapat logo, tanggal surat, alamat yang dituju, judul dan no dari
surat keterangan.
b. Batang tubuh : yang berisi tentang tujuan di terbitkannya surat keterangan.
c. Kaki : yang memuat tanggal, bulan, tahun, tempat, nama pejabat yang
berkaitan menerbitkan surat keterangan.

Susunan dari surat pengantar adalah sebagai berikut :

a. Kepala : terdiri dari kop dinas yang terdiri dari nama dan alamat instansi
dan juga terdapat logo, tanggal, surat, alamat yang dituju dan judul surat
pengantar.
b. Batang Tubuh : yang berisi kolom-kolom dengan isian nomor urut, berkas
yang dikirimkan, jumlah berkas dan keterangan.
c. Kaki : terdiri dari nama, tempat, tanggal, tandatangan dan pengantar surat
dan penerima.

Susunan dari pengumuman adalah sebagai berikut :


a. Kepala : terdiri dari kop dinas yang terdiri dari nama dan alamat instansi
dan juga terdapat logo.
b. Batang tubuh : berisi tentang tujuan dibuatnya pengumuman.
c. Kaki : terdiri dari tempat dan tanggal pembuatan pengumuman, nama
pejabat yang membuat pengumuman, tandatangan dan nama lengkap dan
tidak lupa cap dari instansi pemerintahan.

Anda mungkin juga menyukai