Disusun Oleh:
Nama : Michelle Terrence
NIM : F1071181018
Kelompok : 1 – Biji Buah Zuriat
Kelas : III-A1 Pendidikan Biologi
Uji Tanin
1) Dimasukkan sampel tumbuhan X sebanyak 2 ml ke dalam tabung reaksi.
2) Sampel ditambahkan dengan 5 tetes larutan FeCl3 kemudian dikocok dan
diamati
3) Bila terbentuk larutan bewarna hitam atau biru gelap menunjukkan uji
positif tanin
Uji Steroid
1) Dimasukkan sampel tumbuhan X sebanyak 2 ml ke dalam tabung
reaksi.
2) Sampel ditambah 20 tetes pereaksi Lieberman-Buchard lalu dikocok
dan didiamkkan.
3) Terbentuknya warna hijau atau biru menunjukan hasil positif uji
steroid.
Uji Terpenoid
1) Dimasukkan sampel tumbuhan X sebanyak 2 ml ke dalam tabung
reaksi.
2) Sampel ditambah 20 tetes pereaksi Lieberman-Buchard lalu dikocok
dan didiamkkan.
3) Apabila terbentuk cincin kecoklatan atau violet pada perbatasan
larutan menunjukkan hasil positif uji terpenoid.
Uji Saponin
1) Dimasukkan sampel tumbuhan X sebanyak 2 ml ke dalam tabung reaksi.
2) Sampel ditambah 1,5 ml akuades (H2O kemudian dikocok kuat-kuat dan
didiamkan
3) Hasil positif untuk uji saponin yaitu terbentukya busa yang stabil dan tahan
lama pada permukaan cairan
3.1.4 Pembuatan Ekstrak Biji Buah Zuriat
Hari/
Alat dan
No Tanggal/ Deskripsi Perlakuan Tempat Gambar
Bahan
Jam
1 Kamis/ 31- Pembelian buah Zuriat Smarth- Kampus FKIP
10-2019/ (online) di toko phone UNTAN
11:51 Kurmaalif di Ruang 17
Tangerang, Banten
sebanyak 4 kg
29. Jum’at, 15 Isi buah diangkat dan Timbang Jl. PGA No. 77
November diletakan di ruang an, B
2019 tengah rumah. talam,
Jam 14.00 Kemudian, ditimbang dan
dan hasilnya adalah Koran.
1,115 kg dan ditutup
Koran.
30. Sabtu, 16 Isi buah ditimbang dan Timbang Jl. PGA No. 77
November hasilnnya adalah 1,115 an dan B
2019 kg. Kemudian, isi buah talam.
Jam 06.10 dihampar di ruang
tengah di bawah jendela
terbuka dan isi buah
tidak ditutup Koran.
31. Sabtu, 16 Isi buah ditimbang dan Timbang Jl. PGA No. 77 -
November hasilnya adalah 1,115 an, B
2019 kg. Kemudian, isi buah talam,
Jam 17.00 dipindahkan dari rumah dan
Ariesta ke rumah kantong
Jesisca di Siantan. plastic.
Minggu, 17 Isi buah ditimbang dan Timbang Jl. 28
32. November hasilnya adalah 1,180 an dan Oktober,
2019 Jam kg. Kemudian, buah talam. Komplek Golf
07.00 dijemur di bawah sinar Permai, Blok E
matahari yang masuk No.11
lewat kaca nako di atas
lemari yang rendah dan
tidak ditutupi Koran.
4. Setelah selesai
mencuci, kemudian
ken (bagian luar dan
dalam) beserta tutup
dan seals nya dibilas
menggunakan air
mengalir dari tong air. 3. Ken yang sudah
dicuci dan
5. Setelah selesai dikeringkan
membilas, ken
dikeringkaan dengan
cara menggoyang-kan
ken agar air keluar
dari dalam ken.
6. Selanjutnya ken
dibawa ke dalam
Labolatorium
Pendidikan Biologi
atas
3. kemudian setelah
dituangkan, ken
langsung ditutup
menggunakan seals 3. Ken ditutup dengan
dan tutup ken. seal dan tutup ken
5. kemudian setelah
digoncangkan, ken 4 Ken digoncang-
dengan etanol di goncangkan
dalamnya didiamkan
selama 5 menit.
7. dilakukan pembilasan
yang kedua kali
dengan tahapan yang
sama seperti di atas.
6 Setelah dibilas
kembali yang kedua
kalinya, ken siap
dipakai
71. Selasa/26- Isi buah utuh dan isi Timbang Jl. 28 Oktober
11-2019/ buah halus ditimbang an, Komplek Golf
Jam 21.14 dan hasil talam, Permai Blok E
penimbangannya adalah kantong No. 11
berat isi buah utuh yaitu plastik
1,020 kg dan berat isi
buah halus yaitu 105 gr.
78. Kamis/28- Isi buah utuh dan halus Timbang Jl. 28 Oktober
11-2019/ ditimbang dan hasil an, Komplek Golf
Jam 20.00 penimbangan adalah : talam, Permai Blok E
berat isi buah utuh kantong No. 11
adalah 1,020 kg dan isi plastik,
buah halus adalah 105 lampu
gram. Kemudian
dijemur dengan bantuan
sinar lampu.
Sesekali ekstrak
dikocok hingga etanol
tercampur kebagian-
bagian buah lainnya
hingga merata.
81. Sabtu/30- Ekstrak yang di dalam Asrama
11-2019/ ken dikocok sesekali Mahasiswi
Jam 06.30, Kuburaya
07.00,
10.47
4.2 Pembahasan
Uji fitokimia dilaksanakan pada tanggal 17 Desember 2019 di Laboratorium
Biologi FKIP Universitas Tanjungpura. Uji fitokimia yang dilakukan untuk menguji
kandungan kimia pada ekstrak tumbuhan X ini meliputi uji flavonoid, uji alkanoid, uji
tannin, uji saponin, uji steroid, uji triterpenoid, dan uji fenol. Hasil pengamatan yang
diperoleh pada uji alkaloid yang menggunakan pereaksi wagner yaitu positif yang
ditandai dengan larutan menjadi berwarna coklat tua dan menggunakan pereaksi
dragendorf hasilnya positif yang ditandai dengan larutan menjadi berwarna jingga
kecoklatan, sedangkan menggunakan pereaksi mayer hasilnya adalah negatif karena
tidak terdapat endapan putih. Hasil pengamatan yang diperoleh pada uji terpenoid
diperoleh hasil uji positif yang ditandai dengan larutan menjadi berwarna coklat. Hasil
pengamatan yang diperoleh pada uji tannin hasilnya positif yang ditandai dengan
larutan menjadi biru gelap atau hitam dan pada uji saponin hasilnya positif yang
ditandai dengan terdapat busa yang stabil pada larutan. Hasil pengamatan yang
diperoleh pada uji flavonoid diperoleh hasil uji negatif karena larutan tidak berubah
menjadi warna merah dan uji steroid menunjukkan hasil negatif karena larutan tidak
berubah menjadi warna hijau. Berdasarkan hasil uji skrining fitokimia tumbuhan X
dinyatakan mengandung senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, terpenoid, tanin,
dan saponin.
Pembuatan ekstrak biji buah zuriat dilakukan pada tanggal 31 Oktober 2019
sampai dengan tanggal 21 Desember 2019. Pertama yang dilakukan dalam proses
pembuatan ekstrak adalah dibersihkan buah zuriat dengan kain lap yang lembab bersih
kemudian dilap dengan menggunakan kain lap kering yang bersih. Setelah dilakukan
pembersihan, selanjutnya dilakukan pemotongan buah zuriat dan dipisahkan biji dan
kulit buah zuriat dengan menggunakan pisau parang dan palu. Setelah biji buah zuriat
telah dipisahkan dengan kulitnya, dilakukanlah proses penimbangan dan diperoleh
berat sebesar 1.190 kg. Karena biji buah zuriat masih berukuran sangat besar, dilakukan
pemotongan biji buah zuriat menjadi ukuran yang sangat kecil dengan menggunakan
pisau, palu, dan talenan. Dalam proses pemotongan, talenan dilapisi dengan kantong
plastic supaya dalam proses pemotongan, potongan biji buah zuriat tidak memencar.
Setelah dilakukan pemotongan, buah zuriat dijemur hingga menjadi kering. Dilakukan
proses penimbangan setiap sebelum dan setelah proses penjemuran. Sampel yang telah
dikeringkan diekstrak dengan teknik maserasi dengan etanol (C2H5OH) 96 % selama
3 hari. Perendaman dilakukan hingga menutupi permukaan sampel. Kemudian, setiap
24 jam, filtrat hasil perendaman disaring dengan menggunakan kertas saring. Residu
penyaringan kembali ditambahkan etanol (C2H5OH) 96 % hingga menutupi permukaan
sampel. Setelah diperoleh filtrat hasil maserasi dengan etanol (C2H5OH) 96 % selama
3 x 24 jam, maka selanjutnya filtrat dipekatkan menggunakan rotary evaporator pada
suhu 40°C untuk memperoleh ekstrak kental. Ekstrak kental disimpan di dalam botol
kaca lalu di tutup rapat dan diberi label.
BAB 5. KESIMPULAN
Berdasarkan proses pembuatan ekstrak buah zuriat, hasil akhir dari prosesnya
yaitu didapatkan ekstrak yang berwujud cairan. Pada tumbuhan X positif mengandung
senyawa metabolit sekunder yang terdiri dari alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin.
DAFTAR PUSTAKA
Aboshora, W., Lianfu, Z., Dahir, M,, Qingran, M., Qingrul, S., Jing, Li.., Al-Haj, N. Q.
M., & Ammar, A. F. (2014). Effect of Extraction Method and Solvent Power on
Polyphenol and Flavonoid Levels in Hyphaene Thebaica L Mart (Arecaceae)
(Doum) Fruit, and its Antioxidant and Antibacterial Activities. Tropical Journal
of Pharmaceutical Research December. Vol. 13, No. 12, 2057-2063.
Aboshora, W., Lianfu, Z., Dahir, M., Gasmalla, M. A. A., Musa, A., Omer, E., &
Thapa, M. (2014). Physicochemical, Nutritional and Functional Properties of the
Epicarp, Flesh and Pitted Sample of Doum Fruit (Hyphaene Thebaica). Journal
of Food Nutrition Research. Vol. 2, No. 4, 180-186.
Darsini, N. N. (2013). Analisis Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Obat Tradisional
Bekhasiat Untuk Pengobatan Penyakit Saluran Kencing Di Kecamatan
Kintamani Kabupaten Bangli Provinsi Bali. Jurnal Bumi Lestari. Vol. 13, No. 1,
159-165.
Depkes RI. (1995). Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. P.7, 1036-1043.
Faten, M. A. E. (2009). Antioxidant and Anticancer Activities of Doum Fruit Extract
(Hyphaene thebaica). Journal of Pure and Applied Chemistry. Vol. 3, No. 10,
197-201.
Harbone, J. B. (1997). Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis
Tumbuhan. Bandung: ITB.
Illing, I., Safitri, W., & Erfiana. (2017). Uji Fitokimia Ekstrak Buah Dengen. Jurnal
Dinamika. Vol. 8, No. 1, 66-84.
Kristianti, A. N., Aminah, M. T., & B. Kurniadi. (2008). Buku Ajar Fitokimia.
Surabaya: Jurusan Kimia Laboratorium Kimia Organik FMIPA Universitas
Surabaya.
Ketaren, S. (1985). Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Jakarta: Balai Pustaka.
Kriswiyanti, E. (2007). Eksplorasi Bahan Obat Tradisional Bali Berdasarkan Hasil
Kajian Usaha dalam Kegiatan Pendataan dan Identifikasi Bahan Obat
Tradisional Bali. Laporan Penelitian Pengembangan Bidang Ilmu dan Teknologi
Dasar. Bali: Fakultas MIPA Universitas Undayana.
Mastuti, R. (2016). Metabolit Sekunder dan Pertahanan Tumbuhan. Malang: FMIPA
Universitas Brawijaya.
Salni, H.M., & R. W. Mukti. (2011). Isolasi Senyawa Antibakteri dari Daun Jengkol
(Pithecolobiumlobatum Benth.) dan Penentuan Nilai KHM. Jurnal Penelitian
Sains. Vol. 14, No. 1
Sitorus, R. M., & Azzahra, S. T. F. (2017). Penelitian Analisis Fitokimia Bagian Daun
Sambiloto (Andrographis paniculata). Jakarta Timur: Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Indonesia.
Umirna. (2016). Analisis Kandungan Senyawa Metabolit Sekunder dari Kulit Buah
Kecombrang (Etlingera elatior) dengan Metode Spektofotometer Uv-Vis. Skripsi
Program Studi Kimia Fakultas MIPA Universitas Cokroaminotopalopo.
LAMPIRAN
Hasil Uji
Uji Terpenoid Uji Steroid Uji Alkaloid
Sampel Ekstrak