Anda di halaman 1dari 11

KESELAMATAN PASIEN & KESELAMATAN KESEHATAN

KERJA

TELAAH JURNAL

OLEH :

CINTIA ADINDA PUTRI


1911312046
KELAS 1A 2019

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2021
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 11, No.2, Juli 2016)

HANDOVER SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KESELAMATAN PASIEN (PATIENT SAFETY)


DI RUMAH SAKIT

Cecep Triwibowo1, Sulhah Yuliawati2, Nur Amri Husna3

1 Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan


2,3 Jurusan keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mahardika Cirebon email:
cecep_triwibowo@yahoo.com

ABSTRACT
Communication on various information about the patient's progress is a fundamental component in
patient safety. Transfer information in handover is essential to ensure the effectiveness and safety in
patient care. The purpose of this research is to know the a relationship between handover with
patient safety. The methods of this research used analytic correlative with cross sectional approach.
This research used total sampling that invited 62 nurses at Sidawangi Hospital West Java Province to
participate. Collecting data using closed questionnaire. Data were analyzed using chi square. The result
of research showed 53.2 % nurses is implement handover included of good category and 51.6%
patient safety included of good category. Statistical test showed a significant relationship between the
implementation of the handover with patient safety in the hospital (p 0.04). It concluded that that the
handover contributes to patient safety in hospitals.
Keywords: Handover, Patient safety, Nurse

ABSTRAK
Komunikasi terkait berbagai informasi tentang kondisi pasien merupakan komponen dasar pada patient
safety. Transfer informasi pada handover merupakan hal yang penting untuk menjamin efektivitas dan
keamanan pada perawatan pasien. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara
handover dengan patient safety. Penelitian ini merupakan analitik korelasi dengan pendekatan cross
sectional. Penelitian ini menggunakan total sampling dengan mengundang 62 perawat di Rumah Sakit
Sidawangi Provinsi Jawa Tengah untuk terlibat. Pengumpulan data menggunakan kuisioner tertutup.
Analsis data menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan 53,2% perawat melaksanakan
handover dengan baik dan 51,6 % patient safety termasuk kategori baik. Hasil uji Chi Square terdapat
hubungan yang signifikan antara pelaksanaan handover patient safety di rumah sakit (p 0,04). Kesimpulan
bahwa handover berkontribusi terhadap patient safety di rumah sakit.

Kata Kunci: Handover, Patient Safety, Perawat


PENDAHULUAN serius di rumah sakit) disebabkan karena buruknya
Patient safety merupakan prioritas, isu penting komunikasi.
dan global dalam pelayanan kesehatan (Perry Komunikasi terhadap berbagai informasi
2009). Ballard (2003) dalam Mustikawati (2011) mengenai perkembangan pasien antar profesi
menyatakan bahwa Patient safety merupakan kesehatan di rumah sakit merupakan komponen
komponen penting dan vital dalam asuhan yang fundamental dalam perawatan pasien
keperawatan yang berkualitas. Hal ini (Riesenberg,2010). Transfer informasi pada saat
menjadi penting karena Patient safety pergantian shift yang disebut dengan handover
merupakan suatu langkah untuk memperbaiki bertujuan untuk menyampaikan informasi dari
mutu pelayanan dalam memberikan asuhan setiap pergantian shift serta memastikan
keperawatan (Cahyono, 2008). Inti dari patient efektifitas dan keamanan dalam perawatan
safety yaitu penghindaran, pencegahan dan pasien. Informasi terkait dengan keadaan klinis
perbaikan dari kejadian yang tidak diharapkan pasien, kebutuhan pasien, keadaan personal
atau mengatasi cedera-cedera dari proses pasien, sampai pada faktor sosial pasien. Perawat
pelayanan kesehatan (Ballard, 2003). harus datang minimal 15 menit lebih awal untuk
Sehingga, program utama patient safety yaitu mengikuti handover sehingga proses handover
suatu usaha untuk menurunkan angka kejadian dapat berjalan lancar (McCLoughen et al., 2008
tidak diharapkan (KTD) yang sering terjadi dalam Scovell, 2010).
pada pasien selama dirawat di rumah sakit
yang sangat merugikan baik pasien maupun METODE
pihak rumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif,
Menurut JCAHO (2007), 65 % menggunakan metode penelitian analitik
dari KTD yang terjadi dirumah sakit korelatif dengan pendekatan cross sectional,
berdampak pada kematian pasien. Menurut sampel yang digunakan adalah total sampling
KKP-RS (2010), insiden KTD di Indonesia dengan seluruh jumlah dari populasi yaitu 62
mencapai 46,67% dengan provinsi jawa barat perawat, penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit
menempati urutan tertinggi yaitu 33.33%, dan Paru Sidawangi Provinsi Jawa Barat.
berurutan provisi Banten sebesar 20.0%, Pengumpulan data menggunakan kuesioner
Jawa Tengah sebesar 20.0%, DKI Jakarta tertutup. Kuesioner dilakukan untuk mengetahui
sebesar 16.67%, Bali sebesar 6.67%, dan gambaran perawat tentang pelaksanaan handover
Jawa Timur sebesar 3.33% . dengan patient safety. Kuesioner penelitian
Angood (2007) dalam Dewi (2012) dalam penyusunan dikembangkan sendiri oleh
mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil peneliti, dan merujuk pada kuesioner handover
kajian data penyebab utama KTD di rumah yang diambil dari Elisabet (2012), sedangkan
sakit adalah komunikasi. Alvarado (2006) kuesioner patient safety diambil dari Atisah
mengungkapkan bahwa ketidakakuratan informasi (2012). Analisa data univariat dan bivariat
dapat menimbulkan dampak yang serius pada menggunakan program SPSS dan uji statistik
pasien, hampir 70% kejadian sentinel yang digunakan yaitu Chi Square.
(kejadian yang mengakibatkan kematian atau
cedera
HASIL DAN PEMBAHASAN maka terdapat hubungan antara pelaksanaan
Pelaksanaan Handover handover dengan Patient safety. Baik buruknya
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa pada pelaksanaan handover dapat mempengaruhi
pelaksanaan handover sebagian besar patient safety.
perawat yaitu 53,2 % melaksanakan operan Elisabet (2008) menyatakan bahwa baik
dengan baik dan tidak baik sebesar 46,8%. buruknya pelaksanaan
Tabel 1. Kondisi Handover dan Patient Safety di Ruang Rawat Inap

Variabel n (%)
Hand Over
Baik 33 (53,2)
Tidak Baik 29 (46,8)
Patient Safety
Baik 32 (51,6)
Tidak baik 30 (48,4)

Patient safety handover ditunjang dengan adanya Standar


Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa patient Operasional Prosedur (SOP) dimana dalam SOP
safety oleh perawat terhadap pasien pada harus mencerminkan 4W+1H (what, who, when,
kategori baik dengan persentase 51.6% dan where, how) sehingga dapat menimbulkan
tidak baik sebesar 48,4%. kesinambungan dalam memberikan

Tabel 2 Hubungan Handover dan Patient Safety di Ruang Rawat Inap

Variabel Hando ver Total p


Baik Tidak Baik
Patient safety
Baik 21,0 30,6 51,6 0,04
Tidak Baik 32,2 16,2 48,4
Total 53,2 46,8 100,0
Hubungan Pelaksanaan Handover informasi tentang secara dan
Dengan Patient safety cepat akurat
kondisi pasien dan proses
Berdasarkan tabel 2 diperoleh hasil bahwa, P keperawatan yang diberikan. Menurut Alvarado et
value didapatkan 0,04 artinya terdapat al. (2006) adanya standar komunikasi efektif
hubungan yang signifikan antara pelaksanaan yang terintegrasi dengan keselamatan pasien
handover dengan Patient safety. Hal ini dalam handover dan disosialisasikan secara
karena 0,040 lebih kecil dari 0,05 (P ≤ 0,05) menyeluruh pada perawat pelaksana akan
dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha meningkatkan efektifitas dan koordinasi dalam
diterima, artinya antara kedua variabel mengkomunikasikan informasi penting
terdapat hubungan. sehingga meningkatkan
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan nilai kesinambungan pelayanan dalam
P value ≤ 0,05 (0,04), mendukung patient
safety. Sejalan dengan teori Ilyas (2003) meniadakan kesalahan prosedur tindakan,
sosialisasi dapat meningkatkan wawasan dan mencegah infeksi nosokomial, serta pencegahan
pengetahuan yang menjadi dasar motivasi pasien jatuh. Sejalan dengan penelitian Johnson
seseorang untuk melakukan serangkaian (2006) dalam Dewi (2012) bahwa adanya
kegiatan dengan bekerja keras dan cerdas, prosedur handover yang efektif dalam
demi mencapai tujuan tertentu. meningkatkan kesinambungan, kualitas serta
Menurut penelitian yang dilakukan O'Connell keselamatan dalam memberikan pelayanan pada
et al., (2008) dalam AMA (2006) pasien.
mengungkapkan bahwa di Australia
komunikasi yang buruk sebagai faktor KESIMPULAN
penyebab dalam sekitar 20-25% dari kejadian Gambaran pelaksanaan handover oleh
sentinel. Sedangkan menurut penelitian yang perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Paru
dilakukan Kamil (2011) handover yang tidak Sidawangi Provinsi Jawa Barat termasuk kategori
efektif dapat berkontribusi terhadap baik. Gambaran patient safety di Ruang Rawat Inap
kesalahan dan pelanggaran dalam Rumah Sakit Paru Sidawangi Provinsi Jawa Barat
keselamatan perawatan pasien, termasuk yaitu termasuk dalam kategori baik. Hasil
kesalahan pengobatan, salah operasi, dan analisis menunjukkan terdapat hubungan yang
kematian pasien. Sedangkan menurut bermakna antara pelaksanaan handover dengan
Alvarado et al., (2006) bahwa komunikasi patient safety di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
yang diberikan perawat dalam pertukaran Paru Sidawangi Provinsi Jawa Barat. Handover
shift (operan) sangat membantu dalam yang baik berkontribusi terhadap peningkatan
perawatan pasien dan buruknya komunikasi patient safety.
dapat mengakibatkan kematian atau cedera
yang serius di rumah sakit. Handover yang SARAN
tidak berjalan dengan baik dapat Rumah Sakit agar melakukan evaluasi tentang
mempengaruhi perawatan (Wong et al, 2008 pelaksanaan handover dan evaluasi tentang
dalam AHHA, 2009) pelaporan dan analisis insiden keselamatan
Menurut penelitian yang dilakukan oleh pasien serta melakukan pelatihan tentang
Hughes (2008) dalam Kamil (2011) handover untuk menunjang pelayanan yang
mengungkapkan bahwa faktor pelaksanaan optimal. Perawat diharapkan dapat
handover tidak berjalan dengan baik mempertahankan komunikasi dan kerjasama
disebabkan oleh faktor eksternal dan internal antar perawat di ruangan serta dapat
individu dan organisasi. Dewi (2012) meningkatkan kesadaran, kejujuran dan
mengatakan bahwa keselamatan pasien keterbukaan dalam melindungi patient safety.
terlindungi melalui standar keselamatan pasien Kepada peneliti selanjutnya agar dapat dilakukan
dan peningkatan penerapan keselamatan penelitian mendalam tentang pelaksanaan
pasien oleh perawat dikarenakan adanya handover dengan patient safety dengan metode
penerapan keselamatan diantaranya observasi.
pengidentifikasian pasien, komunikasi efektif
pada saat timbang terima, menghindari
kesalahan pemberian obat,
KEPUSTAKAAN Administrasi dan Kebijakan
AHHA (Australian Healthcare & Hospitals Kesehatan, 6:166-171.
Association). (2009). Clinical handover: Ilyas, Y. (2003). Kiat sukses manajemen tim kerja.
system cange, leadership and principles. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
AMA (Australian Medical Association). (2006). JCAHO. (2007). Patien safety matters information
Safe handover: Safe patient. and communication. Spesial Isuue,2 (1).
Alvarado, K., Lee, R., Christoffersen, E., Fram, Kamil, H. (2011). Handover dalam pelayanan
N., Boblin, S., Poole, N., ... & Forsyth, S. keperawatan. Volume 4 No. 11 (102-116).
(2006). Transfer of accountability: KKP-RS. (2008). Panduan nasional keselamatan
transforming shift handover to enhance pasien rumah sakit. Jakarta: Depkes RI.
patient safety. Healthcare Quarterly, Mustikawati. (2011). Analisis determinan kejadian
9(Sp). nyaris cedera dan kejadian tidak di harapkan di
Atisah. (2012). Hubungan antara pelayanan unit perawatan Rumah Sakit Pondok Indah
keperawatan profesional dengan penerapan Jakarta. Skripsi. Universitas Indonesia
patient safety di instalasi intensif Rumah Jakarta.
Sakit Gunung Jati Cirebon. Skripsi. Stikes Riesenberg, A, L., Leitzsch, J., & Cunningham,
Mahardika Cirebon. M. (2010). Nursing handoffs: A systemic
Cahyono, J.B. (2008). Membangun budaya review of the literature: surprisingly little is
keselamatan pasien dalam praktik kedokteran. known about what constitutes best practice.
Yogyakarta: Kanisius. American Journal of Nursing, 110(4): 24-34.
Dewi, M. (2012). Pengaruh pelatihahan Scovell, S. (2010). Role of the nurse to nurse
timbang terima pasien terhadap penerapan handover in patient care.
keselamatan pasien oleh perawat pelaksana Nursing Standard, 24(30): 35- 3.
di RSUD Raden. Jurnal Health & Sport, 5
(3).
Elisabet. (2008). Optimalisasi pelaksanaan
handover berdasarkan standar national patient
safety. Jurnal
TELAAH JURNAL

I. PENDAHULUAN
A. Metode Pencarian Literatur

Pengambilan literatur diambil dari Googlr Scholar dengan alamat website


http://www.jks.fikes.unsoed.ac.id/index.php/jks/article/view/646/431 pada tanggal 23
Januari 2021 pukul 20.02 WIB. Kata kunci dalam pencarian literatur adalah
“Keselamatan pasien” dimana pencarian literatur dilakukan melalui proses seleksi
menggunakan kriteria inklusi yaitu : literatur dalam lingkup kesehatan dan literatur 5
tahun terakhir.

II. JUDUL JURNAL

Judul jurnal kesehatan yang ditelaah adalah “Handover Sebagai Upaya


Peningkatan Keselamatan Pasien (Patient Safety) Di Rumah Sakit”. Dari judul ini,
penulis sudah menuliskan judul dengan baik, namun lebih baik jika judul di tulis tidak
lebih dari 14 kata agar lebih efektif.

III. DESKRIPSI JURNAL


A. Penulis

Jurnal kesehatan ini ditulis oleh Cecep Triwibowo, Sulhah Yuliawati, dan Nur
Amri Husna yang di publikasi melalui Jurnal Keperawatan Soedirman, Vol. 11, No.2,
Juli (2016).

B. Abstrak

Pada jurnal ini sudah memiliki abstrak yang cukup baik, karena sudah terdapat
latar belakang, tujuan penelitian, metode penelitian, hasil penelitian, kesimpulan dan
saran, serta kata kunci. Dan juga di dalam abstrak ini sudah terdapat 2 bahasa yaitu
indonesia dan inggris dan juga memenuhi ke efektifan nya dengan tidak
menggunakan lebih dari 250 kata di dalamnya.

C. Latar Belakang Masalah


Latar belakang dalam jurnal kesehatan ini sudah dijelaskan dengan baik
mengenai Patient safety dimana hal ini merupakan prioritas, yaitu isu penting dan
global dalam pelayanan kesehatan (Perry 2009). Ballard (2003) dalam Mustikawati
(2011) menyatakan bahwa Patient safety merupakan komponen penting dan vital
dalam asuhan keperawatan yang berkualitas Hal ini menjadi penting karena Patient
safety merupakan suatu langkah untuk memperbaiki mutu pelayanan dalam
memberikan asuhan keperawatan (Cahyono, 2008). Inti dari patient safety yaitu
penghindaran, pencegahan dan perbaikan dari kejadian yang tidak diharapkan atau
mengatasi cedera-cedera dari proses pelayanan kesehatan (Ballard, 2003). Sehingga,
program utama patient safety yaitu suatu usaha untuk menurunkan angka kejadian
tidak diharapkan (KTD) yang sering terjadi pada pasien selama dirawat di rumah
sakit yang sangat merugikan baik pasien maupun pihak rumah sakit.
Komunikasi terhadap berbagai informasi mengenai perkembangan pasien
antar profesi kesehatan di rumah sakit merupakan komponen yang fundamental
dalam perawatan pasien (Riesenberg,2010). Transfer informasi pada saat pergantian
shift yang disebut dengan Handover yang bertujuan untuk menyampaikan informasi
dari setiap pergantian shift serta memastikan efektifitas dan keamanan dalam
perawatan pasien. Informasi terkait dengan keadaan klinis pasien, kebutuhan pasien,
keadaan personal pasien, sampai pada faktor sosial pasien. Perawat harus datang
minimal 15 menit lebih awal untuk mengikuti handover sehingga proses handover
dapat berjalan lancar (McCLoughen et al., 2008 dalam Scovell, 2010).

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian pada jurnal kesehatan ini sudah di tulis dari awal bagian
yaitu di bagian abstrak agar mudah di baca oleh pembacanya. Tujuannya yaitu untuk
mengetahui hubungan antara handover dengan patient safety.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian di dalam jurnal ini tidak dituliskan secara spesifik, tetapi
manfaat dari penelitian ini dapat kita ambil dari kesimpulannya dimana penelitian ini
dapat menggambarkan dan memberitahu kepada pembaca, perawat atau tenaga
kesehatan lain bahwa pelaksanaan handover sangat baik untuk peningkatan patient
safety.
IV. METODE PENELITIAN

Metode penelitian pada jurnal ini adalah menggunakan penelitian kuantitatif,


metode penelitian analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional, dimana sampel
yang digunakan adalah total sampling dengan seluruh jumlah dari populasi yaitu 62
perawat, penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Paru Sidawangi Provinsi Jawa
Barat. Pengumpulan data menggunakan kuesioner tertutup. Kuesioner dilakukan
untuk mengetahui gambaran perawat tentang pelaksanaan handover dengan patient
safety. Kuesioner penelitian dalam penyusunan dikembangkan sendiri oleh peneliti,
dan merujuk pada kuesioner handover yang diambil dari Elisabet (2012), sedangkan
kuesioner patient safety diambil dari Atisah (2012). Analisa data univariat dan
bivariat menggunakan program SPSS dan uji statistik yang digunakan yaitu Chi
Square. Dengan menggunakan metode ini,tentunya dapat memudahkan peneliti dalam
mencapai tujuan penelitiannya.

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian dan pembahasan yang terdapat dalam jurnal ini cukup jelas,
karena adanya hasil penelitian yang sangat kuat yang dibuktikan dengan tabel-tabel
dan persentase yang akurat serta pembahasan yang sangat jelas.
Dimana hasil penelitian menunjukan hubungan yang signifikan antara
pelaksanaan handover dengan patient safety serta baik buruknya pelaksanaan
handover dapat mempengaruhi patient safety. Pelaksanaan handover ditunjang dengan
adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) dimana dalam SOP harus mencerminkan
4W+1H (what, who, when, where, how) sehingga dapat menimbulkan
kesinambungan dalam memberikan informasi secara cepat dan akurat tentang kondisi
pasien dan proses keperawatan yang diberikan.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulannya sudah cukup baik karena sudah mencakup inti dari hasil dan
pembahasan pada jurnal ini. Dimana kesimpulannya yaitu gambaran pelaksanaan
handover oleh perawat dan juga gambaran patient safety di ruang rawat inap dan hasil
analisis menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara pelaksanaan handover
dengan patient safety di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Paru Sidawangi Provinsi
Jawa Barat. Handover yang baik berkontribusi terhadap peningkatan patient safety
Serta juga terdapat saran yang cukup baik yaitu agar rumah sakit melakukan
evaluasi tentang pelaksanaan handover dan evaluasi tentang pelaporan dan analisis
insiden keselamatan pasien serta melakukan pelatihan tentang handover untuk
menunjang pelayanan yang optimal. Perawat diharapkan dapat mempertahankan
komunikasi dan kerjasama antar perawat di ruangan serta dapat meningkatkan
kesadaran, kejujuran dan keterbukaan dalam melindungi patient safety. Juga penulis
memperi saran kepada peneliti selanjutnya agar dapat dilakukan penelitian mendalam
tentang pelaksanaan handover dengan patient safety dengan metode observasi.

VII. REFERENSI

Literatur yang menjadi acuan oleh penulis kurang baik, karena penulis masih
memakai literatus yang lebih dari 5 tahun di bawah yaitu ia masi menggunakan
literatur tahun 2003-2009, dimana sebaiknya si penulis hanya memakai literatur 5
tahun terakhir ketika ia menulis jurnalnya, yaitu sekurangnya literatur yang
diterbitkan pada tahun 2011.

VIII. PENUTUP
A. Kelebihan

Kelebihan yang dimiliki jurnal ini cukup banyak, dimana penulis dapat
menuliskan jurnalnya dengan singkat dan jelas,sehingga mudah di pahami dan
diterima oleh pembaca. Jurnal ini juga menggunakan bahasa yang ringan yang juga
dapat dengan mudah dimengerti oleh pembaca.

B. Kekurangan

Kekurangan yang dimiliki oleh jurnal kesehatan ini terdapat pada referensi
penulis yang masi memakai sumber literatur yang sudah lama, sehingga alangkah baik
ketika penulis hanya menggunakan sumber literatur 5 tahun terakhir.

Anda mungkin juga menyukai