Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Jenis – Jenis Insiden Keselamatan Pasien

Jenis-jenis insiden yang ditetapkan dalam PMK No. 11 Tahun 2017 adalah sebagai berikut :

A. Kondisi Potensial Cedera (KPC) adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk
menimbulkan cedera,tetapi belum terjadi insiden.Contohnya obat-obatan LASA
(look a like sound a like) disimpan berdekatan.
B. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) adalah suatu kejadian insiden yang belum sampai
terpapar ke pasien. Contohnya suatu obat dengan overdosis lethal akan diberikan
kepada pasien, tetapi staf lain megetahui dan membatalkannya sebelum obat tersebut
diberikan kepada pasien.
C. Kejadian Tidak Cedera (KTC) adalah suatu kejadian akibat melaksanakan suatu
tindakan (comission) atau tidak mengambil tindakan yang seluruhnya diambil
(omission) yang dapat mencederai pasien tetapi cedera tidak terjadi karena:
1. “keberuntungan” (misalnya pasien yang menerima suatu obat kontra indikasi
tetapi tidak timbul reaksi obat);dan
2. “peringatan” (misalnya pasien secara tidak sengaja telah diberikan suatu obat
dengan dosis lethal, segera diketahui lalu diberikan antidotumnya sehingga
tidak menimbulkan cedera berat).
D. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) adalah kejadian yang mengakibatkan cedera
pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan (comission) atau tidak mengambil
tindakan (omission) dan bukan karena penyakit dasarnya (underlying disease) atau
kondisi pasien.Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan
medis.Contoh KTD yaitu pasien yang diberikan obat A dengan dosis lebih kareba
kesalahan saat membaca dosis obat pada resep sehingga pasien mengeluhkan efek
samping dari obat tersebut.
E. Kejadian Sentinel adalah suatu KTD yang mengakibatkan kematian, cedera
permanen, atau cedera berat yang temporer dan membutuhkan intervensi untuk
memperthankan kehidupan, baik fisik maupun psikis, yang tidak terkait dengan
perjalanan penyakit atau keadaan pasien.Kejadian sentinel biasanya dipakai untuk
kejadian tidak diharapkan atau tidak dapat diterima seperti operasi pada bagian tubuh
yang salah. Pemilihan kata sentinel terkait dengan keseriusan cedera yang terjadi
misalnya amputasi pada lokasi yang salah, dll, sehingga pencarian fakta-fakta
terhadap kejadian ini mengungkapkan adanya masalah yang serius pada kebijakan
dan prosedur yang berlaku.

2.2 Teknik Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien

Menurut KKPRS (2015), pelaporan insiden keselamatan pasien dilakukan secara


internal dan eksternal.Pelaporan internal yaitu adanya laporan tentang insiden yang
terjadi di rumah sakit, sedangkan pelaporan eksternal yaitu pelaporan yang dilakukan
oleh rumah sakit kepada Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKPRS)
Nasional.Jenis insiden yang dilaporkan berupa kesalahan medis yangtelah terjadi namun
telah diperbaiki sebelum mempengaruhi pasien, kesalahan medis yang berpotensi untuk
membahayakan pasien, dan kesalahan medis yang dapat mencederai pasien tetapi tidak
terjadi cedera pada pasien.

Pelaporan insiden keselamatan pasien adalah jantung dari mutu layanan, yang
merupakan bagian penting dalam proses belajar dan pembenahan ke dalam revisi dari
kebijakan, termasuk standar prosedur operasional (SPO) dan panduan yang ada. Rumah
sakit wajib untuk melakukan pencatatan dan pelaporan insiden yang meliputi kejadian
tidak diharapkan (KTD), kejadian nyaris cedera (KNC) dan kejadian sentinel. Dalam
lingkup rumah sakit, unit kerja keselamatan pasien rumah sakit melakukan pencatatan
kegiatan yang telah dilakukan dan membuat laporan kegiatan kepada Direktur rumah
sakit. (Departemen Kesehatan, 2008).

Adapun ketentuan terkait pelaporan insiden sesuai dengan Panduan Nasional


Keselamatan Pasien Rumah Sakit (2008) akan di jabarkan sebagai berikut:
1. Insiden sangat penting dilaporkan karena akan menjadi awal proses
pembelajaranuntuk mencegah kejadian yang sama terulang kembali.
2. Memulai pelaporan insiden dilakukan dengan membuat suatu sistem pelaporan
insiden di rumah sakit meliputi kebijakan, alur pelaporan, formulir pelaporan dan
prosedur pelaporan yang harus disosialisasikanpada seluruh karyawan.
3. Insiden yang dilaporkan adalah kejadian yang sudah terjadi, potensial terjadi ataupun
yang nyaris terjadi.
4. Pelapor adalah siapa saja atau semua staf rumah sakit yang pertama menemukan
kejadian atau yang terlibat dalam kejadian.
5. Karyawan diberikan pelatihan mengenai sistem pelaporan insiden mulai dari maksud,
tujuan dan manfaat laporan, alur pelaporan, bagaimana cara mengisi formulir laporan
insiden, kapan harus melaporkan, pengertian-pengertian yang digunakan dalam
sistem pelaporan dan cara menganalisa laporan.

2.3 Cara Menganalisis Insiden Keselamatan Pasien


Cara Menganalisis Insiden Keselamatan Pasien ialah menggunakan ANALISIS
MATRIKS GRADING RISIKO Penilaian matriks risiko yang merupakan suatu metode
analisa kualitatif untuk menentukan derajat risiko suatu insiden berdasarkan Dampak dan
Probabilitasnya.
a. Dampak (Consequences)Penilaian dampak / akibat suatu insiden adalah seberapa berat
akibat yang dialami pasien mulai dari tidak ada cedera sampai meninggal ( tabel 1).
b. Probabilitas / Frekuensi / /LikelihoodPenilaian tingkat probabilitas / frekuensi risiko
adalah seberapa seringnya insiden tersebut terjadi (tabel 2).
Tabel 2.

Setelah nilai Dampak dan Probabilitas diketahui, dimasukkan dalam Tabel Matriks
Grading Risiko untuk menghitung skor risiko dan mencari warna bands risiko.
a. SKOR RISIKO
SKOR RISIKO = Dampak x Probabilitas

Cara menghitung skor risiko :


Untuk menentukan skor risiko digunakan matriks grading risiko (tabel 3) :
1. Tetapkan frekuensi pada kolom kiri
2.Tetapkan dampak pada baris ke arah kanan
3.Tetapkan warna bandsnya, berdasarkan pertemuan antara frekuensi dan dampak.

b. SKOR RISIKO Bands risiko adalah derajat risiko yang digambarkan dalam empat
warna yaitu : Biru, Hijau, Kuning dan Merah. Warna "bands" akan menentukan
Investigasi yang akan dilakukan : (tabel 3)
 Bands BIRU dan HIJAU : Investigasi sederhana
 Bands KUNING dan MERAH : Investigasi Komprehensif / RCA

WARNA BANDS : HASIL PERTEMUAN ANTARA NILAI


DAMPAKYANG DIURUT KEBAWAH DAN NILAI PROBABILITAS
YANGDIURUT KE SAMPING KANAN

Contoh: Pasien jatuh dari tempat tidur dan meninggal, kejadian seperti ini di
RS X terjadi pada 2 tahun yang lalu
Nilai dampak : 5 (katastropik ) karena pasien meninggal
Nilai probabilitas : 3 (mungkin terjadi) karena pernah terjadi 2 thn lalu
Skoring
risiko : 5 x 3 = 15Warna Bands : Merah (ekstrim)
Tabel 3.

Tabel 4.
Tindakan Sesuai Tingkat dan Band risiko

Anda mungkin juga menyukai