Anda di halaman 1dari 26

Pendekatan

Supervisi
Klinis
Definisi Umum

Supervisi pembelajaran
(instructional supervision):
bantuan yang diberikan kepada guru
untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran
Tujuan Supervisi Pembelajaran

► Zepeda (2007) defined the aim of instructional


supervision is: promoting teachers growth and
learning, ultimately leading to students growth and
learning.

► The intents of instructional supervision are formative,


concerned with ongoing, developmental, and
differentiated approaches that enable teachers to learn
from analyzing and reflecting on their classroom
practices with the assistance of another professional
(Glathorn, 1984, 1990; Glickman, 1990).
PENDEKATA MODEL TEKNIK
N
DIREKTIF SCIENTIFIC INDIVIDUA
L di dalam/
KOLABORATIF ARTISTIC KELOMPO di luar
K kelas
NONDIREKTIF CLINIC

Bagaimana cara • Bagaimana cara Bentuk-bentuk


Supervisor • memahami/ kegiatan yang
bersama guru memastikan masalah? dilakukan
melakukan supervisor dengan
• Datanya diperoleh dg
perbaikan/ guru
cara bagaimana?
peningkatan.
• Perbaikannya
SIAPA YG
bagaimana?
DOMINAN?
Pendekatan Supervisi
(Diadaptasi dari: Glickman, C. D., 1981. Developmental Supervision. Alexandria: ASCD)

Orientasi Nondirective Collaborat-i Directive


Supervisi ve
Tanggung jawab Tinggi Sedang Rendah
Supervisee
Tanggung jawab Rendah Sedang Tinggi
Supervisor
Metode Self Assess- Mutual Delineated
Supervisi ment contract standars
Pendekatan Non-Direktif (Oliva, 1984)

Asumsi Dasar:
1. pengawasan terhadap situasi tergantung pada tuntutan masalah;
2. keahlian pada dasarnya didasarkan pada ilmu dan pengalaman,
bukan pada jabatan;
3. hasil karya guru merupakan alat evaluasi terbaik bagi pengukuran
performansi;
4. penghargaan instrinsik adalah penting, di samping penghargaan
ekstrinsik;
5. belajar yang terbaik adalah dengan dihadapkan pada situasi dan
dibantu menemukan cara pemecahannya sendiri;
6. guru harus didengar dan dipahami oleh supervisor;
7. ekerja tidak hanya rasional tetapi juga emosional;
8. perlu menyelesaikan masalah secara kolaboratif; dan
9. mengajar itu suatu proses yang kompleks, berbeda dengan orang
Pendekatan Direktif (Oliva, 1984)

Asumsi Dasar:
1. pengawasan dilakukan oleh atau atas dasar kewenangan seseorang
yang memiliki posisi dalam hirakhi organisasi;
2. pengawasan dilakukan oleh orang yang berpangkat lebih tinggi dan
lebih ahli, orang yang pangkatnya lebih rendah mestinya divaluasi
oleh orang yang pangkatnya lebih tinggi;
3. bekerja itu sifatnya rasional, sehingga dalam supervisi tidak perlu
membicarakan perasaan dan hubungan pribadi;
4. untuk menolong guru tidak perlu mendengarkan/memperhatikan;
5. penghargaan yang penting adalah eksternal, terutama dari atasan;
6. pada prinsipnya mengajar merupakan keterampilan yang dapat
dika-takan salah atau benar; dan
7. belajar yang terbaik adalah mendengarkan apa yang seharusnya
dikerjakan.
MODEL SUPERVISI

SCIENTIFIC ARTISTIC CLINIC


Didasarkan atas Dilakukan secara Didasarkan atas
data (hasil tidak to the point, diagnose
pengamatan dan pengawas kekurangan
pencatatan yang menggunakan seni (kelemahan=
teliti, obyektif dan tertentu. penyakit) baru
valid) baru diambil diberikan perbaikan.
langkah perbaikan
yang diperlukan
METODE SUPERVISI
LANGSUNG TIDAK LANGSUNG

cara yang ditempuh seorang suatu cara di mana seorang


supervisor baik secara pribadi supervisor baik secara pribadi
maupun dinas langsung maupun dinas menggunakan
berhadapan dengan orang yang berbagai media komunikasi dalam
akan disupervisi baik secara berhubungan dengan orang yang
individual maupun kelompok.
akan disupervisi baik secara
Contoh: individu maupun kelompok.
observasi proses pembelajaran,
ruang guru, guru; pertemuan Contoh:
individual, dan rapat guru. Internet, email, surat, dan papan
pengumuman.
► Proses membina guruuntuk
SUPERVISI memperkecil jurang antara perilaku
mengajarnyata dg perilaku mengajar
KLINIS yg seharusnya/ideal (Acheson &
Gail)

► Menolong guru-guru agar mengerti


inovasi dan mengubah performance
mereka agar cocok dengan inovasi
itu (Lucio, 1979)

CLINICAL = menangani /
mendiaknosis
orang sakit

Model supervisi untuk menyelesaikan


masalah tertentu yang sudah
diketahui sebelumnya
Istilah SUPERVISI
(pengawasan); KLINIS
(pengobatan);

Proses bimbingan profesional yang


diberikan oleh pengawas
(supervisor) kepada guru melalui
siklus yang sistematis.

PENGERTI Suatu bentuk supervisi yang difokuskan pada


perbaikan pembelajaran yang dilakukan guru
AN melalui siklus yang sistematis.
SK

Suatu proses untuk membantu guru memperkecil


jurang pemisah antara perilaku mengajar nyata
dan perilaku mengajar ideal.

Pemberian bantuan profesioanl yang didasarkan pada kebutuhan


guru dan bersumber dari hasil observasi dan analisis yang
sistematis atas perilaku nyata guru di dalam kelas.
UMUM: Memperbaiki dan
meningkatkan keterampilan mengajar
guru (kemampuan profesional guru).

KHUSUS:
1. Membantu mendiagnosis dan mencari
solusi permasalahan pembelajaran yang
TUJUA dihadapi guru.

N
SK 2. Membantu guru mengembangkan
keterampilan mengajar dan menggunakan
strategi pembelajaran yang efektif.

3. Memberikan balikan yang objektif dalam


mengembangkan sikap positif tentang karis
dan profesi guru dan keterampilan dasar
mengajar yang diperlukan oleh guru.
INDIKATOR KEBERHASILAN SK

Kemampuan guru meningkat, khususnya dalam kemampuan


merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran.

Kualitas pembelajaran menjadi lebih baik, khususnya berkenaan


dengan kemampuan guru mengajar. (Pembelajaran yang berkualitas
diharapkan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang tinggi)

Terjalin hubungan yang kolegial antara pengawas dan guru dalam


memecahkan permasalahan-permasalahan pembelajaran yang
dihadapi guru di lapangan.
Hubungan pengawas dan guru bersifat kolegial dan
interaktif (intim, sederajat dan terbuka)

Diskusi yang dilakukan bersifat demokratis


dan keputusan ditetapkan atas persetujuan
bersama.

Sasaran supervisi terfokus pada


PRINSIP-PRIN kebutuhan dan aspirasi guru pada
SIP SK perilaku mengajar aktual.

Balikan dilakukan berdasarkan hasil observasi


yang cermat, sesuai dengan “kontrak”, dan
dilaksanakan segera serta tindaklanjutnya.

Mengutamakan prakarsa dan tanggung jawab guru, dan


pengawas lebih bertindak sebagai fasilitator.
KARAKTERISTIK
ASPEK SUPERVISI KLINIS SUPERVISI NON KLINIS
(SUPERVISI KELAS)
Prakarsa Datang dari kebutuhan guru. Datang dari kebutuhan
pengawas
Hubungan Kolegial, sederajat, dan interaktif. Atasan-bawahan, tidak
setara.
Sifat Demokratif, fasilitatif. Cenderung direktif,
otokratif.
Sasaran Sesuai dengan kebutuhan/ yang Sesuai dengan keinginan
diajukan guru. pengawas.
Ruang lingkup Terbatas, spesifik. Luas, umum.
Tujuan Bimbingan, analitis, deskriptif. Cenderung evaluatif.

Peran Bertanya untuk analisis dan Memberikan instruksi,


pengembangan diri. mengarahkan, dan
memberitahu.
Balikan Kesimpulan bersama sesuai dengan Kesimpulan sepihak dari
hasil observasi. pengawas.
PROSEDUR DAN TEKNIK SUPERVISI
KLINIS

Pertemuan awal/perencanaan
(planning conference)

Pertemuan balikan
(feedback conference)

Observasi kelas
(classroom observation)
PERTEMUAN AWAL

► Mengidentifikasi konteks pembelajaran yang


menjadi fokus perhatian guru dan
menerjemahkan ke dalam bentuk tingkah laku
yang dapat diamati.
► Menetapkan tujuan dan prosedur perbaikan
pembelajaran.
► Memilih instrumen dan menetapkan perilaku
mengajar yang akan diobservasi/ direkam.
► Membuat jadwal observasi mengajar.
Triknya:
► Ciptakan suasana intim dengan guru sebelum
membicarakan langkah-langkah yang akan dilakukan
selanjutnya.
► Kaji ulang secara bersama-sama tentang rancangan
pembelajaran dan keterampilan yang akan diamati/
di-kliniskan.
► Kembangkan instrumen observasi yang sesuai dengan
fokus pada keterampialn yang akan diamati.
► Sepakati “kontrak” dengan guru tentang berbagai hal
yang terkait dengan kemampuan yang akan
ditingkatkan.
OBSERVASI MENGAJAR

► Melaksanakan kegiatan mengajar sesuai dengan


kesepakatan awal (guru).
► Melakukan observasi/ perekaman kegiatan
mengajara secara lengkap (pengawas).
► Mengamati hasil observasi/ rekaman (pengawas dan
guru)
► Mencermati hasil observasi dengan memfokuskan
pada tujuan dan permasalahan klinis yang telah
disepakati.
Triknya:

► Ciptakan suasana yang wajar, tidak menjadi pusat


perhatian (berbaur dengan kondisi kelas), tidak
mencampuri guru yang sedang mengajar.
► Bedakan mana yang perlu dicatat dan mana yang
tidak perlu dicatat (ingat kontrak!).
► Fokuskan pada upaya perbaikan dari kelemahan
yang ada.
► Perhatikan reaksi siswa terhadap pembelajaran
yang dilakukan.
PERTEMUAN LANJUTAN

► Menganalisis hasil observasi/ rekaman.


► Interpretasi terhadap data hasil observasi.
► Membuat keputusan tentang perubahan perilaku
mengajar yang harus dilakukan.
► Membuat kesimpulan tentang upaya peningkatan
kualitas pembelajaran yang harus dilakukan.
► Memberikan pertimbangan tentang praktek
pembelajaran yang akan dilakukan.
Triknya:
► Hati-hati dalam membuat keputusan, pelajari dan
pahami data hasil observasi secara seksama.
► Ungkapkan secara objektif dan profesional tentang
hasil analisis terhadap pembelajaran yang telah
dilakukan.
► Ajaklah guru untuk memetakan fokus masalah,
analisis data, dan solusi yang menjadi peluang
perbaikan kemampuan yang menjadi “kontrak”.
► Bersama guru lakukan tindak lanjut yang disepakati,
ingat “siklus”.
SIKLUS SUPERVISI KLINIS
Tahap Pertemuan Awal Tahap Observasi Mengajar
▪ Menganalisa rencana Mencatat peristiwa selama
pelajaran. pengajaran.
▪ Menetapkan bersama guru Catatan harus objektif dan
aspek-aspek yang akan selektif.
diobservasi dalam mengajar.

Tahap Pertemuan Balikan


Menganalisis hasil observasi bersama guru.
Menganalisis perilaku mengajar
Bersama menetapkan aspek-aspek yang harus
dilakukan untuk membantu perkembangan
keterampilan mengajar berikutnya
Supervisi Klinik:

A. Tahap Pertemuan Awal

1. Menciptakan suasana kolegialitas.


2. Membicarakan rencana pengajaran yang telah
dibuat guru.
3. Memilih jenis keterampilan tertentu yang akan
dilatihkan.
4. Mengembangkan instrumen yang akan digunakan
untuk mengobservasi keterampilan mengajar guru
dan menyepakatinya.
B. Tahap Observasi Kelas
Supervisor mengadakan pengamatan terhadap guru yang sedang
mengajar dengan menggunakan lembar observasi yang telah disepakati

Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini:


(a) memasuki ruang kelas bersama dengan guru yang akan mengajar,
(b) guru menjelaskan pada siswa maksud kedatangan supervisor ke ruang kelas,
(c) guru mempersilahkan supervisor untuk menempati tempat duduk yang telah
disediakan,
(d) supervisor mengobservasi penampilan mengajar guru dengan mempergunakan
format observasi yang telah disepakati,
(e) setelah selesai proses belajar mengajar, guru bersama-sama supervisor
meninggalkan ruang kelas dan pindah ke ruangan khusus untuk melaksanakan
aktivitas pembinaan
C. Pertemuan Balikan
Aktivitas yang dilakukan:
(a) supervisor memberikan penguatan kepada guru yang baru saja
mengajar dalam suasana yang akrab,
(b) supervisor bersama guru membicarakan kembali kontrak yang
pernah dilakukan mulai dari tujuan pengajaran sampai evaluasi
pengajaran,
(c) supervisor menunjukkan hasil observasi yang telah dilakukan
berdasarkan format yang disepakati,
(d) supervisor berdiskusi dengan guru tentang hasil observasi yang
telah dilakukan, dan
(e) bersama-sama guru membuat kesimpulan tentang hasil pencapaian
latihan pengajaran yang telah dilakukan yang diakhiri dengan
pembuatan rencana latihan berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai