Anda di halaman 1dari 2

Nama : Leilla Efrilla

NIM / Jurusan : 18010714001 / MP – 2018 A


UTS : Pengambilan Keputusan
Dosen : Dr. Amrozi Khamidi, S.Pd., M.Pd
Windasari, S.Pd., M.Pd

1. Desain Model pengambilan keputusan menurut Simon


a. Kecerdasan
Proses ini dilakukan dengan cara menemukan, mengidentifikasi, dan memahami
masalah yang sedang terjadi didalam organisasi. Adapun identifikasi tersebut
seperti “ mengapa” masalah itu bisa terjadi, “dimana” letak permasalahan serta
akibat/ dampak yang ditimbulkan dari permasalahan tersebut.
b. Rancangan atau design
Tindak lanjut identifikasi permasalahan dan mencari berbagai alternative solusi
masalah.
c. Pilihan ( choice)
Pada proses ini memilih salah satu alternatif solusi dari solusi yang ada.
Keputusan tersebut sudah di identifikasi dan di timbang secara matang
d. Implementasi
Mengimplementasikan alternatif solusi yang dipilih untuk menyelesaikan
permasalahan didalam organisasi, kemudian mengawasi seberapa baik kerja dari
solusi tersebut
2. Dalam pengambilan keputusan akan menghasilkan keputusan yang berkualitas baik dan
rendah, mengapa hal tersebut terjadi ?
Baik buruknya keputusan yang dihasilkan tergantung pada pemimpin / orang yang
mengambil keputusan, apakah orang tersebut bisa memilih strategi, metode atau memilih
satu dari berbagai alternatif solusi yang disediakan. Jika keputusan yang dihasilkan
rendah, maka bisa saja Pemimpin tidak mempertimbangkan alasan yang jelas karena
deadline waktu yang mepet /terbatas, selain itu pemimpin tidak berkonsultasi terhadap
bawahan atau ahli pengambilan keputusan. Dalam mengambil keputusan, pemimpin
harus memperhatikan fakta kondisi dilapangan seperti dampak baik/ buruknya solusi
yang dipilih jika di implementasikan di perusahaan. Jadi dapat dikatakan jika ingin
menghasilkan keputusan yang baik maka pemimpin harus mempunyai strategi dan
metode yang jelas
3. Analisis pengambilan keputusan dari permasalahan “ Kurangnya keterlibatan dan
Partisipasi mahasiswa MP dalam pembelajaran daring “

AHP : Kurangnya keterlibatan dan partisipasi mahasiswa MP dalam


pembelajaran daring
Tahapan yang akan di lakukan
a. Menentukan tujuan
b. Menentukan kriteria
c. Menyediakan alternatif- alternatif yang digunakan dalam mencapai tujuan

Tujuan : Meningkatkan keterlibatan dan partisipasi mahasiswa MP dalam


pembelajaran daring

Kriteria : Metode belajar, motivasi belajar, akses jaringan internet


Alternatif : Tanya jawab, motivasi diri, pengawasan orang tua, pemberian kuota
gratis

4. Keputusan terprogam
Merupakan kategori pengambilan keputusan yang sudah di program terlebih dahulu dan
dilaksanakan secara rutin atau konsisten, sehingga bisa dijadikan pedoman dalam
mengatasi permasalahan yang terjadi di suatu organisasi karena bersifat pasti. Contoh :
Penetapan harga produk dan membeli barang/ perlengkapan perusahaan yang habis dan
akan digunakan kembali.
5. Gaya pengambilan keputusan Konsultatif yang dikembangkan oleh Vroom
Gaya pengambilan keputusan konsultatif lebih menekankan pemimpin untuk mencari /
mengumpulkan informasi dari tim organisasi yang dijadikan pertimbangan dalam
megambil keputusan. Atau dapat dikatakan pemimpin melakukan konsultasi kepada
bawahan yang sekiranya mampu untuk memberikan saran atau alternatif-alternatif solusi.
Peran bawahan disini hanya memberikan alternatif solusi, kemudian pemimpin yang
berhak menentukan keputusan alternatif solusi yang digunakan untuk memecahkan
masalah
6. Menurut pendapat saya, jika mengambil keputusan mengunakan teori incremental akan
menghasilkan kelambanan dalam mewujudkan perubahan, hal tersebut dikarenakan ada
pembatasan analisis atau hanya beberapa alternatif familiar, sehingga pemimpin perlu
memperhatikan kebijakan lama dalam bertindak mengambil keputusan. Selain itu, hasil
dari keputusan yang ditetapkan berasal dari kelompok kuat dan mapan, sehingga
kepentingan kelompok lemah akan terabaikan dan tidak terealisasikan. Pengambilan
keputusan pada teori ini berjangka pendek atau sesuai permasalahan yang sedang
dihadapi sekarang dan tidak melihat berbagai kebijakan lainya sehingga tidak bisa
mengatasi permasalahan public. Jika solusi masalah dianggap gagal, maka teori
incremental akan terus mencoba ulang guna menghasilkan solusi tepat, sehingga teori ini
dikatakan lambat dalam mencapai perubahan. Teori ini tidak cocok jika digunakan pada
negara berkembang, karena negara berkembang membutuhkan perubahan besar dan
bersifat mendasar.

Anda mungkin juga menyukai