4. Keputusan terprogam
Merupakan kategori pengambilan keputusan yang sudah di program terlebih dahulu dan
dilaksanakan secara rutin atau konsisten, sehingga bisa dijadikan pedoman dalam
mengatasi permasalahan yang terjadi di suatu organisasi karena bersifat pasti. Contoh :
Penetapan harga produk dan membeli barang/ perlengkapan perusahaan yang habis dan
akan digunakan kembali.
5. Gaya pengambilan keputusan Konsultatif yang dikembangkan oleh Vroom
Gaya pengambilan keputusan konsultatif lebih menekankan pemimpin untuk mencari /
mengumpulkan informasi dari tim organisasi yang dijadikan pertimbangan dalam
megambil keputusan. Atau dapat dikatakan pemimpin melakukan konsultasi kepada
bawahan yang sekiranya mampu untuk memberikan saran atau alternatif-alternatif solusi.
Peran bawahan disini hanya memberikan alternatif solusi, kemudian pemimpin yang
berhak menentukan keputusan alternatif solusi yang digunakan untuk memecahkan
masalah
6. Menurut pendapat saya, jika mengambil keputusan mengunakan teori incremental akan
menghasilkan kelambanan dalam mewujudkan perubahan, hal tersebut dikarenakan ada
pembatasan analisis atau hanya beberapa alternatif familiar, sehingga pemimpin perlu
memperhatikan kebijakan lama dalam bertindak mengambil keputusan. Selain itu, hasil
dari keputusan yang ditetapkan berasal dari kelompok kuat dan mapan, sehingga
kepentingan kelompok lemah akan terabaikan dan tidak terealisasikan. Pengambilan
keputusan pada teori ini berjangka pendek atau sesuai permasalahan yang sedang
dihadapi sekarang dan tidak melihat berbagai kebijakan lainya sehingga tidak bisa
mengatasi permasalahan public. Jika solusi masalah dianggap gagal, maka teori
incremental akan terus mencoba ulang guna menghasilkan solusi tepat, sehingga teori ini
dikatakan lambat dalam mencapai perubahan. Teori ini tidak cocok jika digunakan pada
negara berkembang, karena negara berkembang membutuhkan perubahan besar dan
bersifat mendasar.